Jumat, 31 Desember 2010

Pesta Kembang Api pada Malam Tahun Baru

JAMBI - Menjelang Tahun Baru 2011, suasana malam tadi di kawasan Ancol Jambi yang terletak disisi sungai Batanghari sungguh sangat meriah.
Berbagai lapisan masyarakat sibuk menanti kedatangan pergantian tahun baru sambil menikmati jagung bakar dan aneka makanan, mereka tidak mau melewatkan momentum indah ini. Apa lagi makanan dan air tebu itu bisa didapti secara gratis, ada juga warga masyarakat Kota Jambi berkeliling kota, menyambut detik-detik menjelang pergantian tahun.

Cuaca malam tahun baru yang cerah di Jambi, hembusan angin yang sejuk dan menyegarkan datang dari sungai yang terpanjang dipulau Sumatera, menambah suasana malam tahun baru semakin indah. Kerumunan orang di setiap sudut untuk mengambil hidangan, ditambah hiruk pikuk hiburan, jalanan dipenuhi para warga, lalu lalang masyarakat di setiap jengkal tanah, menambah kemeriahan suasana malam tahun baru.

Akhirnya detik-detik pertama di tahun 2011 pun tiba. Secara serentak pesta kembang api pun dimulai, kembang api meluncur ke udara dengan cepatnya, suara luncuran kembang api terdengar hingga radius 6 kilometer dari lokasi pelepasan kembang api.

Pesta kembang api tahun ini merupakan pesta kembang api special, karena kembang api tersebut sengaja dipesan oleh Perusahaan Kopi AAA Jambi dari Jakarta.

Ledakan kembang api yang bergemuruh, semburan kembang api menghiasi langit-langit Kota Jambi yang begitu indah untuk dipandang. Apa lagi ditambah bunyinya suara terompet yang saling bersahutan dan memekakkan telinga, sorak sorai masyarakat yang tiada berhenti ikut menambah kemeriahan suasana malam tahun baru yang spesial di Jambi.

Hal yang paling menonjol pada malam tahun baru tersebut menurutku adalah pesta kembang api. Kenapa? Begitu banyak orang yang menantikan pesta kembang api pada malam tahun baru. Suara yang keras tapi terdengar lembut, keindahan warna-warni ledakan kembang api, luncuran kembang api yang begitu indahnya ke angkasa, dan cahaya yang ditimbulkan dari seberang kota.

Selamat Tahun Baru 2011 (tim)

Pesta Kembang Api Di Jambi

JAMBI - Pergantian Tahun Baru di Jambi tadi malam sunggug meriah, ratuasan ribu warga Jambi menyambut pesta kembang api dan pagelaran musik.
”Sejumlah penyanyi papan atas akan menghibur warga Jambi, seperti Mansyur S dan kawan-kawan juga didampingi penyanyi lokal Jambi,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Didy Wurjadi (31/12/2010).

Pihaknya juga sudah menyiapkan acara lain sebelum perayaan pergantian tahun seperti hiburan musik dankdut, mulai pukul 21.00 WIB hingga dini hari.

Didy menjelaskan pada puncak acara, pengunjung dapat menikmati persembahan pesta kembang api dengan tema Kembang Api jenis “Meteor”. ”Kembang api tersebut akan mewarnai langit kawasan Ancol Jambi pada malam pergantian tahun 2010 ke 2011,” ungkapnya.

Selain kembang api, pengunjung bisa menikmati kemeriahan acara puncak detik-detik pergantian tahun di Jambi dengan menyaksikan hiburan artis dangdut, Mansyur. S mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 23.30 WIB.

Pesta kemeriahan dalam menyambut pergantian tahun 2010-2011 di kota Jambi tepat pada Sabtu (1/1) pukul 00.00 WIB, akan diwarnai hujan kembang api diatas langit Jambi. (tim)

Tahun.2010 segera kita tinggalkan yg penuh dengan peristiwa suka dan duka,namun
semua itu menjadi introspeksi di dalam diri untuk melangkah lebih baik di tahun 2011.
Saudara-saudari sekalian, marilah kita masuki thn .2011 dengan niat dan tekad yang tulus, sehingga akan semakin sukses !

Selamat Tahun Baru 2011, Semoga Semakin Jaya dan Sukses… Dalam Kehidupan Sehari-Hari.!

Kamis, 30 Desember 2010

Makin Jambi Ikuti Munas Matakin XVI & Peresmian Klenteng

JAMBI - Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Jambi mengikuti Musyawarah Nasional Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Matakin) ke-16 sekaligus peresmian Klenteng Kong Miao di Jakarta pada Kamis (23/12) lalu. Ini menjadi agenda yang sangat penting, tidak hanya bagi Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia), tetapi juga bagi umat Khonghucu khususnya di Provinsi Jambi.
Menurut The Kien Peng, Ketua Makin “Sao Che Tien” Jambi bahwa rombongan selama dua hari mengikuti berbagai kegiatan. Mulai dari peresmian Klenteng Kong Kiao yang berada di TMII dan Minas Matakin yang membicarakan mengenai semua hal yang berkaitan dengan agama Khonghucu baik di pusat maupun di daerah. “Tentunya ini memberikan kontribusi yang sangat besar untuk perkembangan agama Khonghucu di Provinsi Jambi,”ujarnya setelah acara berlangsung dan kembali ke Jambi.

Setelah rombongan pulang ke Jambi, banyak agenda yang akan dibuat untuk perkembangan Makin Jambi. Diantaranya dengan tetap mempertahankan berbagai program Makin yang telah berjalan. Tetap melakukan perkembangan, mulai dari mengaktifkan kegiatan para pemuda Khonghucu dan menggelar berbagai kegiatan.

Rencanaya Makin Jambi juga akan mengembangkan sayap ke berbagai Kabupaten di Provinsi Jambi. “Saat ini kita sudah ada kegiatan rutin setiap minggunya. Hanya saja memang masih perlu perbaikan disana sini. Maka dengan mengikuti Munas kemanarin, kita bisa mendapatkan berbagai informasi untuk melakukan berbagai kegiatan di Jambi,”bebernya.

Selain Munas, juga digelar seminar yang mengangkat tema keanekaragaman beragama. Bahwa setiap umat beragama harus saling menghormati tanpa membedakan RAS. “Ini juga penting bagi kita sehingga kita bisa saling menjaga keutuhan negara kita yang kaya dengan suku dan agama,”jelasnya.

Untuk diketahui, saat ini, Provinsi Jambi memiliki lima Makin yang sudah resmi. Di antaranya Makin Sai Che Tien yang diketuai oleh The Kien Peng, Makin Leng Chun Keng yang diketuai oleh Lim Han Mong, Makin Hok Sin Tong yang diketuai Darman Wijaya, Makin Gi Hong Tong yang diketuai oleh Alex Sujanto dan terakhir Makin Tanjab Barat. (tim))

Kembang Api Hiasi Langit Jambi Malam Ini

JAMBI – Jika tidak ada alar melintang, malam pengantian tahun, warga masyarakat Kota Jambi bakal mendapatkan hiburan untuk menyonsong datangnya Tahun Baru 2011.

Acara pengantian tahun baru malam ini, dihibur oleh penyanyi dangdut yang tak asing lagi, yakni Mansyur. S dan didampingi penyanyi lokal Jambi, acara ini adalah untuk menyambut datangnya malam Tahun Baru 2011, selain itu juga akan dimeriahkan pesta kembang api, kemarin malam telah dilakukan uji coba kembang api yang dilepaskan dari Seberang Kota jambi (Sekoja).

Warga Malaysia Terjaring Razia

JAMBI, TRIBUN - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jambi, kemarin menggelar razia. Sasaran mereka adalah rumah kos yang tersebar di sekitar bandara kebanggaan orang Jambi itu. Mereka menggelar operasi yustisi, yakni merazia para penghuni kos yang tak memiliki kartu tanda penduduk (KTP).

Sebelum mengetuk pintu kamar kos yang ada di kawasan bandara, Sat Pol PP yang dipimpin Kasie Penertiban Sat Pol PP Kota Jambi, Sopian meminta izin kepada pemilik kos atau induk semang. Cukup alot untuk mendapatkan izin si pemilik rumah kos.

Rombongan harus menunggu, bahkan hingga 20 menit, barulah pemilik rumah kos keluar dan mengizinkan kamar-kamar itu diketuki pintunya satu per satu. Setelah mendapat zin, barulah satu per satu kamar diketok.

Lagi-lagi, drama alot tersaji. Meski diketuk berulang kali, penghuni kos tak mau membukakan pintu. Bahkan ketika dipanggil, tak juga menyahut. Padahal mereka ada di dalam kamar.

Dengan penuh kesabaran, Satpol PP menunggu penghuni kos membukakan pintu. Dan kesabaran itu membuahkan hasil, karena akhirnya pintu itu dibuka juga. Ternyata mereka ada yang masih asyik tidur dan ada pula yang ketakutan.

Mereka menyambut kedatangan Sat Pol PP dengan pakaian tidur, wajah kusut dan rambut acak-acakan. Dalam keadaan setengah mengantuk, mereka harus mengambil identitas diri berupa KTP. Tapi bagi yang tidak punya, tampak gugup dalam menjawab pertanyaan anggota Sat Pol PP. Bahkan ada seorang penghuni kos menangis ketakutan karena tidak mempunyai KTP.

Dia seorang wanita. Saat menghadapi razia, dia mencoba menelepon suaminya yang berada di Bungo untuk menjelaskan secara jelas. Namun, Sat pol PP tak mau tahu, yang pasti wanita itu tak memiliki KTP.

Sebelum keluar kamar, wanita tersebut menangis karena tidak mau dibawa. Setelah dirayu anggota Sat Pol PP, maka wanita tersebut mau keluar kamar menuju truk. Masih tampak matanya merah yang menitikkan air mata.

Razia tersebut dilaksanakan pada tiga rumah kos yang terletak berdekatan. Dari razia tersebut, terjaring 10 orang yang tidak mempunyai identitas. Mereka langsung digelandang di kantor Satpol PP Kota Jambi.

Satu di antaranya adalah seorang warga Malaysia yang mengaku sedang berjalan-jalan ke Indonesia dengan istrinya. Ia mempunyai passport dan berkas administrasi lainnya, namun tidak memiliki KTP. Sementara, istrinya adalah seorang WNI yang berasal dari Palembang.

"Saya hanya jalan-jalan, kemarin ke Kalimantan Timur sekarang di Jambi,"ucap Ikh Khok Chai alias Jimmy Saputra.

Kepala Kantor Satpol PP Kota Jambi, Sabriyanto mengatakan, operasi tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat. Karena disinyalir rumah-rumah kos di Kota Jambi banyak yang menyalahi aturan. Selain tidak mempunyai izin, para penghuninya juga tidak memiliki identitas.

Selain itu, razia tersebut untuk mengantisipasi pengamanan menjelang perayaan Tahun Baru 2011. Kemungkinan banyak yang menghabiskan malam Tahun Baru 2011 dengan kegiatan hiburan yang bersifat negatif sehingga, masyarakat tidak terganggu dengan adanya penghuni rumah kos tersebut.

Mengenai warga Malaysia yang terjaring, Sabriyanto melakukan koordinasi dengan pihak imigrasi Jambi untuk melakukan ricek data identitas diri sehingga, apabila pasportnya bermasalah maka harus dipulangkan ke negaranya. "Nanti koordinasi dengan pihak imigrasi, kan mereka yang lebih mengetahui tentang perjalanan luar negeri," katanya.

http://jambi.tribunnews.com/2010/12/30/satu-warga-malaysia-terjaring-pol-pp

Rabu, 29 Desember 2010

Oknum Polisi Berjam-jam di Rumah Janda

JAMBI, KOMPAS.com - Seorang oknum polisi yang berdinas di Polresta Jambi Brigadir H, Senin pukul 23.00 WIB digerebek warga diduga berbuat mesum di rumah dengan seorang janda berinisial Y, yang berstatus sebagai PNS di Polda Jambi.
"Peristiwa tersebut terjadi di RT 17 Kelurahan Pematang Sulur Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi," kata Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah, Rabu (29/12/2010).
Kedua pelaku kini sedang diperiksa secara intensif oleh Satuan Propam Polda Jambi karena diduga telah melakukan pelanggaran disiplin.

Saat ini Brigadir H sedang diproses di Propam Polda Jambi dengan pelanggaran disiplin namun mengenai perbuatan mesum yang dilakukan oknum Polri tersebut, pihak Polda Jambi belum bisa memastikan hal tersebut karena saat digerebek mereka berdua mengaku sedang makan.

Penggerebekan dilakukan warga karena laporan dari istri Brigadir H yang curiga atas gerak-gerik suaminya yang kemudian mengikutinya sampai ke rumah seorang PNS Polda Jambi yang diketahui bernama Y.

Peristiwa penggerebekan tersebut terjadi sekitar pukul 23:00 WIB dirumah Y yang terletak di Perumahan Griya Depati Parbo No 1 RT 17 Pematang Sulur Telanaipura Jambi.

"Mereka masuk ke rumah dari sore, hingga tengah malam kita tunggu, tidak keluar-keluar juga, dan kebetulan istri polisi itu datang ke sini melapor bahwa suaminya diduga sudah selingkuh dengan Y dan akhirnya warga bersama Ketua RT setempat langsung menggerebek rumah tersebut," kata seorang saksi yang tidak bersedia menyebutkan indentasnya.

Menurut dia, hubungan tanpa ada ikatan resmi tersebut telah terjalin sejak beberapa bulan lalu dan warga sudah sering melihat polisi itu main ke rumah Y, tetapi selama ini warga tidak ambil peduli karena yang bersangkutan adalah anggota polisi.

"Tetapi kali ini sudah kelewatan dan istri oknum polisi itu melapor ke Ketua RT kami dan perbuatan keduanya sudah melamapaui batas karena berduaan di dalam rumah itu sampai tengah malam," kata saksi lagi.

Pada saat penangkapan di tempat lokasi kejadian (TKP), sempat terjadi perdebatan hebat antara oknum polisi H dengan tokoh masyarakat setempat. Bahkan Y sempat mengusir warga dan wartawan keluar dari rumahnya.

Warga yang tidak terima dengan perbuatan Y dan H tersebut kemudian melaporkan ke pihak Propam Polda Jambi. Sekitar pukul 00:10 WIB, empat orang anggota Propam Polda Jambi datang ke TKP dan setelah melakukan perundingan, Y dan H langsung dibawa ke Mapolda Jambi.

Sementara itu, Ketua RT 17 Pematang Sulur Telanaipura Jambi Amrin Taslim, usai kejadian itu mengatakan, penggerebekan dilakukan karena ada warga yang melapor bahwa di rumah Y, seorang janda beranak satu itu sedang ada pria hingga larut malam dengan pintu rumah terkunci.

http://regional.kompas.com/read/2010/12/29/20055569/

Puluhan Wanita Terjaring Razia Yustisi

JAMBI - Jelang tutup tahun Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Jambi meningkatkan kewaspadaan dengan menggelar razia yustisi atau kependudukan.
Razia yang dilakukan Kamis siang (29/12) di beberapa rumah kost yang terletak dikawasan Rt. 01 Kelurahan The Hok, Kecamatan Jambi Selatan, petugas berhasil menjaring puluhan wanita yang kedapatan tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Mereka yang terjaring kemudian dibawa ke kantor Dinas Satpol PP Kota Jambi untuk didata dan dibersi sanksi denda administrasi.

Razia dengan sasaran warga yang tinggal di kost-kosan tanpa dibekali identitas resmi seperti KTP ini, segaja digelar mengingat banyaknya laporan dari masyarakat tentang banyaknya wanita penghibur yang membanjiri kota Jambi menjelang tutup tahun.

Beberapa rumah kost seperti di kawasan Jambi Selatan dan Jambi Timur menjadi target razia petugas, alhasil petugas berhasil menjaring sepuluh wanita tanpa dibekali identitas,
mereka yang terjaring rata-rata juga tidak memiliki pekerjaan tetap.

Kesepuluh wanita dan dua orang pria yang kedapatan berada di rumah kost, kemudian diangkut dengan mobil truk ke kantor dinas Satpol PP kota Jambi untuk di data dan diberi sanksi administrasi. (tim)

Selasa, 28 Desember 2010

Jambi Gelar Pesta Kembang Api, Menyambut Tahun Baru

JAMBI - Dalam rangka menyambut datangnya Tahun Baru 2011, Jambi merencana menyelenggarakan pesta kembang api pada malam pergantian tahun di rumah dinas Gubernur Jambi.
"Pada malam pergantian tahun baru, di Gubernuran Jambi pasti akan digelar pesta kembang api yang dilaksanakan di kawasan Tanggo Rajo, yaitu tanggal 31 Desember 2010 pukul 24.00 WIB," kegiatan pesta kembang api rutin diadakan setiap tahun.

Selain itu, ada agenda tambahan, yakni pada tanggal 1 Januari 2011 di Candi Muaro Jambi juga akan digelar pesta kembang api, tepatnya pada pukul 19.00 WIB.

Senin, 27 Desember 2010

Tempat ibadah agama Khonghucu pada umumnya adalah:

Kong Miao, 孔廟(Confucius Temple); Ada satu ciri khas yang membedakan antara Miao atau Kuil Khonghucu dengan bangunan tempat ibadah yang serupa. Pada umumnya di dalam Kong Miao tidak terdapat patung dewa-dewi (Sin Beng), melainkan hanya berupa tulisan pada papan peringatan (Sienci 神柱) yang biasanya hanya berisi tulisan tentang nama Nabi Kongfuzi 孔夫子 /Khonghucu (nama yang lebih umum 孔子 Kongzi) dan juga nama-nama para muridnya yang terkenal.
Bangunan Kong Miao yang tertua di Indonesia terdapat di kota Surabaya yang dikenal dengan "Boen Bio" dan Khongcu Bio di kota Cirebon.

Litang, 禮堂 (Ruang Ibadah); Litang adalah nama tempat ibadah agama Khonghucu yang banyak terdapat di Indonesia. Saat ini sudah ada lebih dari 150 Litang yang tersebar di seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan MAKIN (印尼孔教總會, Majelis Agama Khonghucu Indonesia) dan organisasi pusatnya adalah MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia).Ciri tempat ibadah tersebut selain altarnya yang berisi Kim Sin (金神) Nabi Kongzi/ Khonghucu, juga biasanya terdapat lambang "Mu Duo" 木鐸 atau Bok Tok (dalam dialek Hokian) yaitu berupa gambar Genta dengan tulisan huruf 'Zhong Shu' atau Tiong Sie (bahasa Hokian) artinya "Satya dan Tepasarira/ Tenggang Rasa" yang merupakan inti ajaran agama Khonghucu. Hal ini sesuai dengan Sabda Nabi Kongzi dalam Kitab Lun Yu 論語: "Apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah diberikan terhadap orang lain".

Umat Khonghucu biasanya melakukan ibadah di Litang setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan Imlek. Namun ada pula yang melaksanakannya pada hari Minggu dan hari lain, hal ini disesuaikan dengan kondisi dan keadaan setempat. Upacara-upacara hari keagamaan lain seperti peringatan Hari Lahir Nabi Khonghucu (至聖誕, 28 bulan 8 Iemlik), Hari Wafat Khonghucu (至聖忌辰 18 bulan 2 Imlek), Hari Tangcik (冬至 Genta Rohani), dan Tahun Baru Iemlik(春節) dsb. biasanya juga dilakukan di Litang.

Klenteng, 廟 Miao; klenteng pada umumnya digunakan umat Khonghucu sebagai sarana tempat bersembahyang/ ibadah, oleh kebanyakan orang Tionghoa terutama umat tradisional sehingga kadang-kadang kita sulit membedakan apakah mereka itu penganut agama Buddha Mahayana, Khonghucu atau Tao.

Namun kalau kita telaah lebih jauh, ada ciri khas Klenteng yang unik membedakan bangunan tempat ibadah masing-masing penganut agama tersebut yaitu dari nama klenteng tersebut dan juga para Dewa-dewi (Sin Beng) yang berada dalam bangunan Klenteng tersebut. Namun secara umum bangunan Klenteng biasanya bergaya arsitektur khas Tiongkok, misalnya terdapat ukiran Naga atau Liong pada bagian atas atap atau tiang/ pilarnya,ada lukisan Qilin (麒麟, Hokkian:Kilien) - binatang yang dianggap suci, bentuknya seperti seekor rusa, kulitnya bersisik berwarna hijau keemasan, bertanduk tunggal. Hewan suci ini pernah muncul pada saat menjelang kelahiran Khonghucu/ Kongzi dan terbunuh oleh Pangeran Lu Ai Gong 魯哀公 dalam perburuannya yang menandai peristiwa sebelum kewafatan Khonghucu.

Yang pasti (benar) tempat ibadah Khonghucu adalah Klenteng, Litang, Miao, sedangkan tempat ibadah Buddha adalah Cetiya, Vihara dan tempat ibadah Tao adalah Tao Kwan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Tempat_ibadah_agama_Khonghucu & berbagai darasumber

10 Hal Yang Tidak Bisa Dibeli Dengan Uang

Uang, siapun butuh uang. Orang Dewasa, Remaja bahkan anak – anak kecil sekalipun kenal dengan benda yang namanya uang. Memang uang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tidak mukin bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Uang membuat sebagian orang bisa melakukan banyak hal daripada orang yang tidak memilikinya. Tetapi seberapapun pentingnya uang, masih ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.

1. Waktu
Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menytakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya.

2. Kebahagiaan
Memang kedengarannya aneh, Tetapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat anda merasa senang karena anda bisa membiayai liburan mewah, memberi laptop dengan fasilitas yang sangat modern, atau modifikasi mobil balap. Tapi uang tidak bisa menghadirkan secercah kebahagiaan dari dalam lubuk hati kita.

3. Kebahagiaan Anak
Untuk membelikan makan dan pakaian yang bagus – bagus untuk anak tercinta memang membutuhkan uang. Tapi anda tidak bisa menggunakan uang untuk memberi rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik serta kepandaian pada anak anda. Hal ini merupakan buah dari waktu dan perhatian yang anda curahkan untuk mereka dan hal – hal baik yang anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan orangnya.

4. Cinta
Cinta tidak bisa dibeli dengan uang, akuilah hal ini benar. Memang dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.

5. Penerimaan
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.

6. Kesehatan
Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.

7. Kesuksesan
Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.

8. Bakat
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.

9. Sikap yang baik
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.

10. Kedamaian
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.

sumber: http://adesholaeman36.wordpress.com/2010/04/30/10-hal-yang-tidak-bisa-dibeli-dengan-uang/

Pemkot Jambi Tak Serius Tangani Banjir

JAMBI, KOMPAS.com - Kalangan DPRD Kota Jambi menilai Pemerintah Kota Jambi tak serius menangani persoalan banjir di daerah tersebut.
Ditemui di Jambi, Senin (27/12/2010) Wakil Ketua DPRD Kota Jambi RA Suwandi mengatakan, kondisi banjir di Kota Jambi semakin hari semakin parah.
Padahal, lima tahun sebelumnya, Kota Jambi jarang sekali atau bahkan tidak pernah mengalami banjir.

"Sekarang, baru hujan semalam saja, banjir sudah menggenang dimana-mana," ujarnya.
Menurut dia, banjir saat ini sangat sering terjadi. Dalam satu tahun bisa lebih dari tiga kali bencana banjir terjadi.

Bahkan di beberapa titik lokasi banjir menggenang sampai ketinggian satu meter lebih.
Lebih lanjut ia mengatakan, banjir di Kota Jambi lebih disebabkan sistem drainase yang amburadul.

Pemkot Jambi melalui Dinas Tata Kota sebagai instansi terkait terlalu mudah memberikan izin pengembangan perumahan yang justru banyak memakan kawasan resapan air didaerah tersebut.

"Ratusan hektare kawasan resapan air saat ini berubah menjadi lahan perumahan baru. Ironisnya, sistem drainase dibuat asal-asalan," katanya.

Anggota DPRD Kota Jambi Syafruddin Dwi Aprianto menambahkan, pihak yang paling dirugikan atas musibah tersebut adalah warga penghuni kawasan perumahan.

"Sebagian kawasan banjir saat ini adalah perumahan. Di salah satu lokasi perumahan bahkan ada yang sampai tanahnya longsor akibat tata kelola yang tidak baik," tuturnya.
Politisi asal PKS ini mendesak Pemkot Jambi segera meninjau ulang izin bangunan maupun perumahan yang ada di Kota Jambi.

Perlu ada pengawasan dan tinjauan yang ketat ketika akan mendirikan kawasan bangunan.

Pengembang juga harus memenuhi kebutuhan kawasan akan sistem drainase yang baik dan lengkap.

"Jika tidak ada dan tidak bisa memenuhi hal itu lebih baik izin dibatalkan saja," tambahnya.

http://regional.kompas.com/read/2010/12/27/21533281/Pemkot.Jambi.Tak.Serius.Tangani.Banjir

Gadis SMA Ini Diraba-raba di Tahanan

MAKASSAR, KOMPAS.com - Seorang oknum anggota Polrestabes Makassar, Briptu Har (27), diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang tahanan perempuan di Mapolrestabes Makassar.
Kepala Unit Pelayanan, Pengaduan, dan Penegakan Disiplin (P3D) Polrestabes Makassar, AKP Djoko MW, di Makassar, Senin (27/12/2010) membenarkan adanya tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah seorang oknum anggota jaga Mapolrestabes Makassar.

"Kami masih melakukan pendalaman dan mencari saksi-saksi serta bukti-bukti. Laporannya juga sudah kita terima dan memprotesnya," ujarnya.

Berdasarkan informasi, korban, DA (18), telah mengalami pelecehan seksual pada Minggu, 12 Desember 2010, sekitar pukul 14.00 Wita.

Menurut pengakuan korban yang juga merupakan tersangka kasus narkoba ini, Briptu Har sengaja mendatangi sel tahanan wanita dan menghampiri DA.

Kemudian secara tiba-tiba, pelaku memeluk dan mencium serta meraba buah dada dan kemaluan korban.

Hal ini, disaksikan beberapa tahanan, juga Idris, pegawai rutan Gunung Sari Makassar.
Wanita asal Toraja yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA tersebut mengaku tidak bisa melakukan perlawanan karena diintimidasi.

Kendati pihak Provost Polrestabes telah memproses dugaan tindakan pelecehan seksual tersebut, namun hingga kini anggota tim jaga tahanan Group B Polrestabes Makassar yang juga merupakan menantu mantan Sekda Kabupaten Gowa ini, belum diberikan sanksi apa pun.

DA berharap, pihak kepolisian dapat memberikan hukuman yang setimpal atas perlakuan oknum tersebut terhadap dirinya, sebab perbuatan tak senonoh ini telah dialami korban sebanyak tiga kali dengan pelaku yang sama.

DA menduga, perlakuan tak senonoh ini, kemungkinan kerap pula terjadi pada beberapa tahanan perempuan lainnya, dan mereka tidak kuasa untuk melaporkan perbuatan oknum polisi tersebut.

http://regional.kompas.com/read/2010/12/27/22041435/Gadis.SMA.Ini.Diraba.raba.di.Tahanan.

Hati-hati yang Tidak Punya KTP Jambi

JAMBI, TRIBUNJAMBI.COM - Hati-hati bagi anda yang tidak mempunyai KTP Kota Jambi. Soalnya, Minggu (26/12) dini hari sebanyak 27 orang terjaring Operasi Yustisi yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jambi.
Operasi yustisia tersebut diback up Polisi Militer (PM) dan Provos Polresta Jambi, berlangsung selama dua jam di dua tempat hiburan malam. Tim berangkat dari kantor Satpol PP tepat pukul 00.00 langsung menuju hotel Golden Palace, di Jalan Dr Soetomo.

Di tempat hiburan tepatnya di lantai enam hotel tersebut, tim hanya menemukan empat orang tanpa identitas dan membawanya ke dalam mobil. Selanjutnya, pukul 00.30, operasi kembali dilanjutkan ke tempat hiburan Hotel Novita di Jalan Gatot Subroto. Baru saja mobil satpol PP memasuki halaman hotel, orang-orang yang duduk di bawah seputar kawasan hotel, langsung lari terutama para wanita.

"Dalam operasi Yustisia ini terjaring 27 orang yang tidak memiliki identitas. Ada beberapa orang yang kedapatan memiliki KTP dari daerah luar Jambi. Di GP ada empat orang dan selebihnya di hotel Novita," kata Kepala Satpol PP Kota Jambi, Sabrianto, kepada wartawan seusai menggelar operasi di kantornya.

Menurut Sabrianto, operasi yang diadakan tersebut merupakan kegiatan reguler, yang bekerjasama dengan instansi terkait yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terkait tentang identitas atau yustisi. Yang menjadi target kata Sabrianto adalah mereka yang tidak memiliki kartu identitas, dan bukan mencari kesalahan orang.

Tujuan operasi, katanya untuk mendata dan mengantisipasi orang-orang yang tidak memiliki KTP yang berada di Kota Jambi. Ada juga yang memiliki KTP tetapi dari luar daerah, diminta agar membuat surat laporan ke dinas terkait (Dukcapil).

Mengenai mereka yang terjaring operasi, akan kita data dan bagi mereka yang bekerja di Kota Jambi, agar dijemput oleh pengurus tempat mereka bekerja atau bagi ada keluarga. Karena, kita tidak mau terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

"Ke depannya akan menyangkut soal perizinan. Karena, ada tempat-tempat yang izinnya tidak sesuai dengan aktivitasnya. Seperti perizinan salon tetapi juga sekaligus karaoke," sebut Sabrianto.

http://jambi.tribunnews.com/2010/12/27/hati-hati-yang-tidak-punya-ktp-jambi

Minggu, 26 Desember 2010

Wanita Yang Bijaksana Di Jaman Dahulu (#3 habis)

Tetapi berbeda sekali bila bahan-bahan yang baik ditambah dengan cara pembuatannya yang baik pula, maka kue itu pasti akan menjadi kue yang bermutu tinggi. Ahli batin dan jiwa menguraikan bahwa semua benda-benda di dunia ini terutama benda-benda yang berjiwa hanya mencari bangsa, tegasnya seumpama orang yang suka berjudi, tentu mencari kawan yang suka berjudi juga, orang pemadat tentu suka mencari teman yang pemadat juga, orang yang suka berunding tentang ilmu batin, tentu suka mencari teman yang suka mencari ilmu batin, begitu seterusnya.
Maka orang tua yang berhati jahat, jarang sekali mempunyai anak yang berhati baik, sebaliknya orang tua yang berhati baik jarang sekali mempunyai anak yang berhati jahat. Sebab jiwa yang baik tidak akan menjelma dalam rumah tangga yang penuh hawa suci, hal itu dikarenakan tidak cocoknya perasaan. Dalam peribahasa jawa pasar dikatakan tikus manak cindil, macam manak gogor (tikus beranak tikus kecil, macan beranak macan kecil) maksudnya adalah bahwa sifat-sifat yang dipunyai oleh anak adalah turunan dari orang tuanya terutama dari sang ibu, hal itu juga dikarenakan anak berada dalam kandungan sang ibu selama sembilan bulan, sehingga sifatnya tentu mengikuti seperti sifat ibunya (ibu Tai Jiang)

Dalam kitab sejarah ditulis, ibu dari Wang Ji yang bernama Tai Jiang sangat berhati-hati dalam mendidik Wang Ji. Pada kerajaan Tjiu, Tai Wang menikah dengan Tai Jiang kemudian Tai Jiang melahirkan 3 putera yaitu Tai Bo, Zhong Yong dan Wang Ji. Diantara tiga bersaudara ini, Wang Ji terlihat lebih pandai dari kedua saudaranya yang lebih tua. Karena hal itulah Tai Wang ingin menyerahkan kedudukannya kepada Wang Ji, anak yang paling kecil tetapi Tai Wang tidak dapat menyampaikan keinginannya karena terhalang bahwa kedua anaknya yang besar tidak mempunyai suatu kesalahan apapun.

Tai Bo dan Zhong Yong mengetahui keinginan ayahnya itu, mereka tidak ingin menghalangi keinginan ayah mereka, maka mereka berdua pergi mengembara ketempat lain. Tai Bo dan Zhong Yong tiba di suatu tempat yang penduduknya masih liar, tidak mengetahui apa yang disebut kesopanan. Tetapi dengan kebijaksanaan Tai Bo dan Zhong Yong, penduduk tersebut perlahan-lahan belajar tentang kesopanan.

Akhirnya setelah Tai Wang wafat, tata kerajaan diserahkan kepada Wang Ji, yang sebenarnya tidak mau menerima kedudukan itu tetapi dikarenakan kedua kakaknya tidak diketahui pergi kemana, maka untuk sementara ia bersedia duduk sebagai wakil. Beberapa waktu kemudian Tai Bo dan Zhong Yong datang ke kerajaan dan ingin menyerahkan negara yang mereka bentuk, Wang Ji meminta dengan sangat supaya kedua saudaranya memegang pemerintahan dari warisan.

Tetapi Tai Bo dan Zhong Yong menolaknya dan kemudian pergi ke tempat lain. Melihat riwayat diatas, sangat mulia tabiat dan hati ketiga bersaudara tersebut, semua karena warisan dari ibu Tai Ren. Menurut apa yang tertulis dalam riwayat, Tai Wang selalu berunding mengenai segala urusan dengan permaisurinya yang mempunyai sifat halus dan berhati-hati, baik mengenai hal dalam istana maupun dalam pemerintahan.

Sedang Tai Ren adalah permaisuri dari Wang Ji, yang mempunyai sifat jujur dan tulus dalam segala tindakan dan perbuatannya, semua didasarkan peri kebajikan. Setelah beliau menandung, matanya tidak pernah melihat wajah yang jelek, telinganya tidak pernah mendengar suara tidak senonoh, mulutnya tidak pernah mengucapkan perkataan yang angkuh, maka setelah melahirkan Wen Wang, tidak heran jika Wen Wang mempunyai kebijaksanaan yang begitu tinggi, sehingga Wen Wang menjadi leluhur utama dari kerajaan Tjiu.

Wen Wang dan puteranya Wu Wang sering dipuji oleh Kongzi sebagai kaisar yang agung dan mulia budi pekertinya yang tidak diragukan lagi adalah karena didikan dari sang ibu, Tai Ren. Beliau menguraikan tentang pelajaran Tai Jiao (pendidikan anak-anak yang masih dalam kandungan) yaitu bila seorang ibu sedang hamil, tidak boleh tidur miring, duduk harus ditengah, tidak boleh berjinjit, tidak makan makanan yang bukan makanan umum, tidak makan makanan yang dipotong tidak benar, tidak duduk ditempat miring tidak melihat wajah yang aneh, tidak mendengarkan suara tidak senonoh, setiap malam membaca syair-syair yang mengandung arti kehalusan dan hanya membicarakan hal-hal yang baik, sehingga anak yang dilahirkan akan mempunyai wajah yang bagus, pandai dan bijaksana.

Maka wanita yang hamil harus bertindak sangat hati-hati dengan perasaannya, sebab anak yang berada dalam kandungan sangat mudah terkena getaran niscaya anak itu kemudian mempunyai bakat suci, sebaliknya bila terkena perasaan jahat maka anak tersebut juga akan mempunyai bakat jahat juga. Sedangkan Tai Shi adalah permaisuri Wen Wang, ibu dari Wu Wang adalah keturunan dari Baginda Xia Yu yang bijaksana. Tai Shi adalah seorang wanita yang berperi cinta kasih dan mengerti tentang Dao (peri kebenaran)

Wen Wang dan Tai Shi mempunyai sepuluh putera yang arif dan bijaksana. Putera yang pertama adalah Bo Yi Kao yang sangat suci, meskipun ia digoda oleh Su Da Ji, selir tercinta dari Baginda Zhou Wang yang mempunyai wajah yang sangat cantik, ia tetap menjunjung tinggi peri kesuciannya dan lebih rela mati dicincang dan dagingnya dibuat bakpau. Putera yang kedua adalah Baginda Wu Wang yang bijaksana dan menjadi pendiri kerajaan Zhou. Putera yang keempat adalah Zhou Gong dan yang dipuji oleh Kongzi tentang kebijaksanaannya dan peribudinya. Semua itu adalah dari pendidikan yang sangat baik dari ibu Zi Fa, ibu permaisuri Tai Shi.

Banyak sekali orang mengatakan kaum wanita hanya dapat bekerja di dapur tetapi bukan tidak mungkin wanita juga ikut berjuang dalam medan pertempuran sebagai serdadu. Memang kaum wanita sangat jarang yang ikut dalam peperangan, mereka menyumbangkan pikiran maupun tenaga dalam medan pertempuran. Kepala perang di negeri Chu, bernama Zi Fa yang sangat termasyur, bila ia mendapatkan nama yang begitu tinggi, harus diakui juga adalah dari jasa sang ibu. Oleh karena Zi Fa sedari kecil memang diasuh dan dibimbing oleh ibunya agar sang anak setelah dewasa mempunyai keagungan yang besar dan mulia. Pada saat Zi Fa mendapat tugas untuk menyerang ke negeri Jin, kebetulan bahan makanan hampir habis, maka ia memerintahkan seseorang bawahannya pulang ke negeri Chu, untuk minta dikirim bahan makanan yang diperlukan untuk pasukannya.

Pesuruh itu juga diperintahkan supaya menengok ibunya untuk minta keterangan tentang keselamatannya. Ketika pesuruh itu bertemu dengan ibu Zi Fa, sang ibu menanyakan apakah semua tentara tidak kekurangan sesuatu? Semua tentara dapat makan buah shu (semacam kedele) jawab pesuruh itu. Bagaimana dengan keadaan kepala perang? Tanya ibu lebih jauh. Kepla perang setiap hari mendapat makanan daging dan makanan yang lain dengan cukup jawab pesuruh itu.

Setelah Zi Fa memenangkan peperangan dan ingin pulang ke rumah, ibunya menutup pintu dan tidak memperkenankan Zi Fa masuk. Sang ibu dari dalam rumah memerintahkan seorang untuk memberi tahu kepada Zi Fa, katanya apakah kau tidak tahu tentang riwayat raja negeri Yue, Gao Jian, ketika raja ini menyerang kenegeri Wu? Pada suatu hari, ada orang membawa seguci arak untuk dihadiahkan kepada pasukan itu tetapi karena arak itu sangat sedikit, sedang jumlah tentara sangat banyak, maka raja memerintahkan supaya arak itu dituang ke salah satu sungai bagian hulu dan semua tentara yang mau boleh minum dibagian hilir, meski cara pembagian itu begitu rupa dan arak itu sudah bukan rasa arak lagi tetapi tentara yang mengetahui itu, merasa bahwa raja berlaku adil dan sama rata, maka tentara mempunyai ketetapan hati untuk bersetia.

Sekarang kau menjabat kepala perang, tentara diberi makan buah shu (makanan kasar) sebaliknya kau pagi dan sore makan enak dengan daging dan lain-lain makanan yang halus. Tentara masuk ke tempat berbahaya, sedang kau tinggal di tempat yang selamat dan senang meskipun kau sekarang mendapatkan kemenangan, itu bukanlah yang seharusnya, kau bukan anakku, kau tidak usah masuk ke dalam rumah ini.Zi Fa tahu akan kesalahannya, maka segera ia berjongkok dan minta ampun pada ibunya dan berjanji kelak ia tidak akan berbuat seperti itu lagi. Dengan begitu barulah Zi Fa diperkenankan menghadap ibunya. Sekian

Sabtu, 25 Desember 2010

Wanita Yang Bijaksana Di Jaman Dahulu (#2)

Baginda Cheng Tang kemudian menurunkan Baginda Di Yi (sebelum tahun masehi 1191) dan Baginda Di Yi dari selirnya mempunyai putera bernama Mei Zi Qi. Me Zi Qi adalah kakak dari Baginda Zhou Wang yang terkenal kejam dan buas. Mei Zi Qi berhati baik dan sangat sayang akan rakyatnya,
maka ketika Baginda Zhou Wang berbuat sewenang-wenang terhadap rakyat, selalu diingatkan olehnya namun Baginda Zhou Wang tidak mau mendengar nasihat-nasihat baik dari kakaknya itu. Maka kemudian sesudah Baginda Zhou Wang mengalami kekalahan, ia mati membakar diri.

Mei Zi Qi oleh Baginda Zhou Wu Wang (sebelum tahun masehi 1122) diberi jabatan sebagai Zhu Hou (raja muda) di negeri Song. Me Zi Qi kemudian menurunkan Shu Liang He, ayahnya dari Kongzi. Shu Liang He dari isterinya yang pertama mempunyai sembilan puteri, ia lalu menikah lagi dan dari isteri yang kedua ini mempunyai satu putera bernama Meng Pi.

Namun Meng Pi mempunyai cacat kaki dan badannya sangat lemah, maka ayahnya menganggap bahwa Meng Pi tidak akan bisa menurunkan keturunan yang sehat dan bijaksana, maka Shu Liang He menikah lagi untuk ketiga kalinya. Isteri yang ketiga ialah Yan Zheng Zai, yang menurut kitab sejarah Ru Jiao adalah seorang perempuan yang bijaksana. Setelah Yan Zheng Zai mempunyai putera yaitu Kongzi tatkala berusia tiga tahun, Shu Liang He meninggal dunia, sehingga Kongzi hanya mendapat pendidikan dan perawatan dari sang ibu saja.

Bolehkah dikatakan bahwa kaum wanita tidak mempunyai peranan penting dalam pendidikan pada anak-anak kita? Disini dapat dilihat bahwa pujangga Xie dan Kongzi, namanya dapat ditulis dalam sejarah Tiongkok dengan tinta emas, bukankah dari jasa-jasa kaum wanita?

Dalam kalangan wanita Tionghoa pada tiga ribu tahun yang lalu sudah ada pendidikan prenatal “ pendidikan tentang anak-anak yang masih berada dalam kandungan yaitu dalam bahasa Tionghoa dikatakan Tai Jiao. Menurut ahli-ahli jiwa, pendidikan anak yang masih dalam kandungan sangatlah penting sekali bagi orang yang ingin memperoleh anak-anak yang baik. Jikalau boleh diumpamakan pembuatan kue, sudah tersedia bahan-bahan yang baik tetapi bila cara pembuatannya sangat ceroboh dan seenaknya, bisa kita pastikan bahwa kue itu tentu tidak mungkin menjadi kue yang bermutu baik.
Sambung…………

Seluruh Umat Beragama Hendaknya Saling Bantu

Jakarta: Presiden meminta seluruh umat beragama di Indonesia untuk bersatu dan melangkah bersama, dan tidak boleh saling salah menyalahkan dalam upaya menyukseskan perubahan dan transformasi yang sedang dilakukan Indonesia. Hal ini dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya ketika membuka Munas XVI Matakin di Sasono Langen Budoyo, TMII, Kamis (23/12) siang.
"Kita harus saling bantu. Demikianlah watak dari sebuah bangsa yang sedang melaksanakan perubahan besar," Presiden menegaskan. Bangsa Indonesia, lanjut SBY, juga harus mampu menghadapi tantangan dan rintangan dalam upaya melakukan transformasi yang fundamental menyangkut segi-segi kehidupan bangsa.

Selain itu, SBY menekankan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh tertinggal dari bangsa lain. Presiden juga mengajak seluruh rakyat untuk tidak menyia-nyiakan peluang untuk terus membangun di segala bidang. "Agar negara kita makin ke depan makin maju, dan makin sejahtera," ujar SBY.

Umat Khonghucu, ujar Kepala Negara, juga hendaknya tetap ikut aktif dalam membangun good society. Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang damai dan menjunjung tinggi pranata serta penegakan hukum. "Tetap menolak diskriminasi tapi memiliki kesetiakawanan yang tinggi, adalah termasuk bangsa yang berkarakter baik," Presiden menjelaskan.

Di akhir sambutannya, Presiden berharap agar umat Khonghucu tetap menjadi contoh untuk menjaga kerukunan dan harmoni antar umat beragama di Indonesia. "Suasana yang jauh dari diskriminasi tapi penuh dengan kesetiakawanan sosial," SBY menandaskan. (yun)

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/12/23/6291.html

Kamis, 23 Desember 2010

Kumpulan Cerita dan Kisah Hari Natal dan pesta Sinterklas (Santa Claus)

Dua minggu terakhir bulan November, anak-anak Belanda mulai resah. Mereka tak sabar menunggu kedatangan seorang tokoh istimewa. Sinterklaas. Orang ini juga dikenal sebagai Sint Nicholaas. Dia merupakan santo pelindung anak-anak dan para pelaut. Pesta Sinterklas diadakan untuk merayakan hari jadinya sebagai santo itu. Konon tokoh Sinterklas itu pula yang mengilhami tokoh Santa Claus di Amerika Serikat dan Father Christmas di Inggris.
Menurut cerita, Sinterklas adalah lelaki tua berperut gendut dengan janggut dan kumis lebat berwarna putih karena umurnya sudah tua sekali. Dia mengenakan jubah merah dan memiliki buku yang berisi nama-nama semua anak di seluruh dunia. Di dalam buku itu juga tercatat semua kenakalan dan kebaikan yang dilakukan anak-anak itu sepanjang tahun. Orang tua yang mencintai anak-anak itu tinggal di istana di Spanyol (sedang Santa Claus tinggal di Kutub Utara dan entahlah, Father Christmas tinggal di mana!).

Sinterklas datang ke Belanda naik kapal api ditemani oleh serombongan pembantunya yang bermuka hitam dan berpakaian cerah menyolok. Semua pembantu itu mempunyai nama yang sama: Zwarte Piet atau Si Piet Hitam. Konon di abad pertengahan Piet Hitam merupakan nama lain untuk setan. Menurut cerita, setelah Sinterklas dapat menaklukkan kejahatan dengan segala perbuatannya yang baik, setan dalam wujud sebagai Piet Hitam lalu tunduk pada Sinterklas dan menjadi pembantunya.

Walaupun sosok Piet Hitam itu bermula dari gagasan mengenai setan, dalam perkembangan selanjutnya sosok itu mendapat konotasi rasial karena ada yang menduga bahwa Piet itu menggambarkan budak yang didatangkanorang Belanda dari Afrika. Namun ada juga kepercayaan bahwa Sinterklas membeli Piet dan membebaskannya dari belenggu perbudakan. Rasa berterima kasih membuat Piet memilih tetap tinggal bersama Sinterklas untuk membantu tugasnya membagikan hadiah kepada anak-anak yang manis.

Anak-anak Belanda masa kini mendengar bahwa wajah Piet menjadi hitam oleh abu dari cerobong asap, karena sesuai cerita, Piet mengantarkan hadiah-hadiah dari Sinterklas melalui perapian di setiap rumah.

Konon, Sinterklas pernah menyelamatkan tiga orang gadis yang hendak dijual sebagai pelacur oleh ayah mereka. Sinterklas lalu melemparkan uang emas ke jendela ketiga gadis itu yang kemudian dipakai membayar utang-utang ayah mereka. Selamatlah ketiga anak gadis itu dari lembah nista pelacuran.

Di abad pertengahan, peran ketiga gadis itu berubah menjadi segala orang miskin sehingga pesta ini kemudian juga dimaksudkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan dengan pemberian uang sekadarnya. Pemberian berupa uang kemudian diubah menjadi hadiah kecil, permen atau coklat berbentuk uang yang diberikan di sepatu setiap anak.

Setibanya di Belanda, Sinterklas menunggang kuda berwarna abu-abu dan Piet Hitam bertugas masuk ke setiap rumah (melalui cerobong asap) untuk mengantarkan hadiah bagi anak-anak yang bertingkahlaku manis.

Anak-anak yang nakal dimasukkannya ke dalam karung untuk dibawa ke Spanyol. Biasanya anak-anak Belanda dan Belgia mengisi sepatu mereka dengan rumput atau wortel (untuk kuda Sinterklas) dan menaruh sepatu-sepatu itu di dekat perapian bersama secawan air minum untuk sang kuda. Sebelum tidur, mereka menyanyikan lagu-lagu khas untuk Sinterklas.

Keesokan harinya, ketika mereka bangun dan cepat-cepat berlari menengok sepatu mereka kebahagiaan melimpah karena ternyata Sinterklas menyempatkan mampir untuk memberikan hadiah. Permen dan koin coklat pun bertebaran di sekitar perapian itu.

Batavia
Seperti di Belanda, di Hindia-Belanda, pesta Sinterklas ditunggu-tunggu dan dirayakan secara meriah. Sinterklas merapat di Pelabuhan Sunda Kelapa, setelah berlayar berhari-hari dari Spanyol. Sinterklas dan para Piet Hitam yang menemaninya dijemput oleh Walikota Batavia dan seluruh rombongan itu berkeliling kota dalam arak-arakan yang meriah.

Gedung Societeit Harmonie didandani meriah untuk menyambut kedatangannya, dan di sana pula anak-anak Belanda menunggu untuk bertemu dengan tokoh kesayangan mereka.

Selain itu, hampir setiap perusahaan dan kantor besar mengadakan pesta Sinterklas untuk anak-anak pegawai mereka. Biasanya salah seorang pegawai berbangsa Belanda didaulat untuk memerankan tokoh Sinterklas, dan beberapa pegawai pribumi menjadi Piet-piet Hitam.

Setelah kemerdekaan, orang Belanda mulai enggan menyuruh atau meminta pegawai pribumi memerankan tokoh pembantu Sinterklas itu. Namun ada saja pegawai pribumi yang suka memerankannya, karena Piet Hitam merupakan tokoh jenaka yang nakal dan jahil.

Rumah-rumah di Batavia tentu saja tidak memiliki perapian ataupun cerobong asap sehingga anak-anak Belanda dan Indo menaruh sepatu berisi rumput dan cawan minuman kuda Sinterklas di bawah jendela. Lagipula, bukankah Piet Hitam lebih mudah masuk ke rumah melalui jendela?

Ada pula yang menaruh sepatu di bawah tempat tidur. Dan pagi-pagi, tanggal 5 Desember, semua anak Belanda, Belgia, dan Indo-Belanda di seluruh dunia bersorak gembira mendapatkan hadiah di sepatu mereka. Dan permen serta coklat tersebar di antara sisa-sisa rumput yang tak habis dimakan oleh kuda Sinterklas. (sumber)

http://www.seenthing.com/2010/12/kumpulan-cerita-dan-kisah-hari-natal-dan-pesta-sinterklas-santa-claus.html

Asal Usul Santa Claus

Claus seorang anak pengusaha sukses, ayahnya selalu menyisihkan kepingan-kepingan uang emas dari keuntungannya dalam beberapa kantong untuk keperluan hari esok. Setelah Claus dewasa ia menyerahkan dirinya sebagai Abdi Tuhan dan akhirnya menjadi Uskup di Myra Jerman, ia melihat banyak orang-orang miskin dan anak-anak terlantar di sekelilingnya, ia tidak mampu berbuat sesuatu karena tidak mempunyai uang.
Pada suatu saat ia teringat akan kantong-kantong keping emas yang ditabung oleh ayahnya tiap hari, maka ia kembali kerumah orang tuanya, rumahnya kosong karena orang tuanya sudah meninggal, namun diloteng rumahnya ia menemukan kantong-kantong yang penuh dengan kepingan uang emas, dengan uang kepingan emas tersebut, Uskup Claus membeli dan membagikan hadiah secara sembunyi menjelang Natal, ia bersama muridnya yang sebagian anak-anak dari Afrika memasukkan hadiah pada rumah orang miskin dan anak-anak yatim piatu di rumah Panti Asuhan tanpa diketahui oleh mereka.

Tetapi orang penerima hadiah melihat jejak kaki beberapa orang dan kereta yang ditarik rusa pada es salju yang membeku pada bulan Desember menjelang Natal. Maka anak-anak menyiapkan rumput yang diletakkan pada sepatu untuk makan rusa yang menarik kereta sambil berdoa agar diberi hadiah yang sesuai dan yang sangat diinginkan.

Namun ada orang yang melakukan pengintaian siapa yang meletakkan hadiah dirumah-rumah akhirnya diketahui bahwa yang membawa hadiah adalah Uskup Claus dari Myra. Setelah Uskup Claus meninggal sebagai Santo, tradisi ini tetap diperingati dengan menampilkan figur yang menyerupai Uskup Claus didampingi oleh muridnya anak-anak dari Afrika memberikan hadiah bagi anak-anak sambil memberi nasehat pada anak yang menerima hadiah. Hari Santo Claus adalah tanggal 6 Desember, bagi keluarga dimana tidak ada acara Santo Claus, orang tua bisa memberi hadiah pada anak-anak dan orang yang dicintainya.

Wanita Yang Bijaksana Di Jaman Dahulu (#1)

Sejak jaman dulu hingga sekarang banyak sekali kaum wanita di Tiongkok yang tercatat dalam sejarah sebagai wanita yang bijaksana. Karena terlampau banyak, maka disini hanya diuraikan beberapa wanita saja yang dianggap penting karena telah mendidik anak-anaknya hingga menjadi orang-orang yang ternama.
Pepatah Tionghoa mengatakan orang-orang bijaksana yang kemudian mendapat nama yang begitu tinggi dan mulia, kebanyakan adalah dari pendidikan sang ibu. Sebagaimana diketahui, kedudukan kaum ibu sangat penting baik dalam pendidikan maupun dalam masyarakat. Saat ini sering dikatakan pendidikan anak-anak kita ddalam rumah tangga, hanya tergantung pada kebijaksanaan kaum ibu, ringkasnya dapat dibilang pendidikan sang ibu mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi anak-anak kita dikemudian hari, maka sebagian besar pendidikan rumah tangga, tergantung pada kaum ibu.

Menurut uraian dari Lu Xun Go, Xian Sheng, tentang pendidikan ibu-ibu dari jaman dahulu kala, dibagi menjadi beberapa bagian :
1. Ibu yang sopan, sang ibu mendidik anak-anaknya dan mengatur rumah tangganya dengan peri kesopanan.
2. Ibu yang jujur, sang ibu mendidik anak-anaknya dengan perilaku jujur agar anak-anaknya dikemudian hari menghadapi segala sesuatu dapat berlaku jujur, tidak serong dancurang.
3. Ibu yang cinta kasih, sang ibu mendidik anak-anaknya supaya mempunyai perasaan halus, mencinta dan menyayang segala sesuatu.
4. Ibu yang adil, sang ibu bila mengetahui anak-anaknya berbuat kekeliruan selalu memberi petunjuk-petunjuk yang benar dan tidak akan mempersalahkan anak-anak yang lain.
5. Ibu yang suci, ibu yang melarang anak-anaknya dikemudian hari berlaku hanya mau menguntungkan diri sendiri.
6. Ibu yang bijaksana ialah ibu yang tahu tentang baik dan buruk, bahagia dan celaka.

Untuk membicarakannya secara lengkap, tentu sangatlah sulit, maka disini hanya diuraikan beberapa ibu saja yang perlu diketahui oleh umum, bagaimana mereka mendidik anak-anaknya sehingga menjadi orang besar. Seperti juga Kongzi, beliau bukan saja salah satu diantara orang besar di Tiongkok bahkan beliau adalah seorang besar di dunia, kebesarannya tak lain adalah berkat pendidikan sang ibu. Dan leluhur langsung dari Kongzi, menurut catatan-catatan dari kitab Kongzi adalah pujangga Xie, pendidikannya juga dari sang ibu.

Ibu dari pujangga Xie, bernama Jian Di, salah satu istri dari baginda Di Ku (sebelum tahun masehi 2435). Jian Di mengetahui benar tentang apa yang disebut peri kebajikan dan perbuatan-perbuatan manusia dan ia juga mengerti tentang ilmu alam, suka mengasihi dan menolong sesama manusia yang berada dalam kesulitan. Setelah besar Xie dididik tentang tingkatan-tingkatan bahwa apa yang dibilang kesopanan, tidak lebih dan tidak kurang adalah satu macam pelajaran menurut tingkatan Xia adalah seorang yang bijaksana dan berperi cinta kasih, maka kemudian oleh baginda Yao ia diangkat sebagai menteri pendidikan untuk mendidik rakyat supaya mengerti kesopanan. Sambung……..

SBY Bertekad Teruskan Kebijakan Gus Dur dan Mega

Jakarta - Presiden SBY bertekad untuk meneruskan kebijakan mantan Presiden Gus Dur dan mantan Presiden Megawati. Kebijakan itu yakni menghilangkan diskriminasi.
"Saudara-saudara umat Khonghucu, sejak saya mengemban amanat menjadi Presiden Indonesia pada Oktober 2004 pada Pak Budi (Budi Santoso Tanuwibowo, Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia/Matakin) saya bertekad meneruskan pendahulu saya Gus Dur dan Ibu Megawati," ujar SBY.

SBY mengatakan itu dalam pidato di Munas XVI Matakin di Sasono Langen Budoyo TMII, Jakarta Timur, Kamis (23/12/2010).

Menurut SBY, kebijakan diskriminatif tidak mencerminkan keadilan pada seluruh rakyat Indonesia. "Mudah-mudahan dari yang kita capai tidak ada lagi utang negara. Negara menentang kebijakan yang diskriminatif, kebijakan yang tidak adil," imbuh SBY.

Usai membuka Munas, SBY menuju Klenteng Kong Miao di Kompleks TMII yang baru. SBY disambut 4 Barongsai. Di dalam klenteng itu SBY mendapat penjelasan dari Budi tentang klenteng.

"Tangganya ada 17 Pak. Gambar bunganya ada 8. Ini ada 3 kuil untuk Nabi, Tuhan dan Leluhur. Ini semuanya produksi Magelang keculai genteng dan tiang," kata Budi.

SBY dan Ibu Ani Yudhoyono juga menyempatkan menanam pohon cemara di halaman klenteng. "Pohon cemara ini menandakan keteguhan. Daun-daunnya tidak cepat rontok," imbuh Budi.

Dalam acara itu, SBY didampingi Seskab Dipo Alam, Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Kesra Agung Laksono, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

http://www.detiknews.com/

Urusan KTP Umat Khonghucu Masih Mandeg

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi Umat Khonghucu masih menyisakan persoalan di tiga wilayah di Indonesia, yaitu Sumatera Utara (Sumut), Bandung Selatan, dan Tangerang Selatan.
Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanoewibowo dalam sambutannya pada Musyawarah Nasional XVI Matakin yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (23/12/2010), mengatakan, persoalan KTP bagi Umat Konghucu di daerah lain di Indonesai praktis telah selesai.

"KTP sudah selesai semua, hanya tinggal beberapa wilayah. Praktis semuanya beres," ujarnya.

Menurut Budi, sampai saat ini pun Matakin tidak pernah mendengar lagi adanya keluhan tentang persoalan pencatatan sipil dari umat Konghucu. Ia mengakui, dari tahun ke tahun umat Konghucu banyak mengalami kemajuan dalam hal pengakuan beragama dan administrasi.

Budi menambahkan, saat ini pendidikan agama Khonghucu sudah diaktifkan lagi setelah lama tidak berkembang dan sudah tersedia 100 tenaga guru, termasuk bahan ajar agama Khonghucu yang saat ini telah selesai.

Sementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya menyatakan pemerintah ingin tidak lagi memiliki utang dalam menghapuskan diskriminasi kehidupan umat beragama.

"Mudah-mudahan dari apa yang sudah kita capai segera dituntaskan. Dengan demikian tidak ada lagi utang negara, utang pemerintah," ujar Presiden.

Kepala Negara juga berharap, hak-hak Umat Khonghucu diberikan dan tidak ada lagi kebijakan diskriminatif dalam bidang administrasi maupun perlakuan. Presiden pun berjanji semua persoalan diskriminasi yang tersisa bisa segera diselesaikan oleh pemerintah.

Rabu, 22 Desember 2010

Makin Jambi Hari Ini Mengikuti Peremian Kong Miao

JAMBI – Hari ini, pukul 10.50 empat pengurus Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Kota Jambi dan satu Makin Kabupaten Tanjab Barat bertolak ke Jakarta untuk mengikuti Musyawarah Nasional Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin) ke XVI dan peresmian Klenteng, Kong Miao ”Kong Zi” di TMII Jakarta dari tanggal 23 hingga 25 Desember mendatang.
Sebelumnya kemarin (22/12) beberapa orang terlebih dahulu berangkat ke Jakarta, dikarenakan mereka tidak mendapatkan tiket pesawat, jika dapat harga tiketpun melampung, maklum, acara bertepatan hari liburan.

Saat ini, Provinsi Jambi baru terbentuk lima Makin yang terdaftar di Matakin. Di antaranya Makin “Sai Che Tien” yang diketuai oleh The Kien Peng, Makin “Leng Chun Keng” yang diketuai oleh Sukardi (Lim Han Mong), Makin “Hok Sin Tong” yang diketuai Darman Wijaya, Makin “Gi Hong Tong” yang diketuai oleh Alex Sujanto dan Makin Tanjungjabung Barat yang diketua Tjokro Subono (Aleng).

Menurut The Kien Peng, Ketua Makin Sao Che Tien bahwa pihaknya akan hadir secara langsung bersama beberapa Makin. “ada sekitar sepuluh perwakilan Makin Jambi yang ikut dalam acara munas,” bebernya.

Peserta dari Makin Jambi yang hadir dalam Munas Matakin di Jakarta, adalah Ketua Makin Sai Che Tien, Darmadi Tekun (The Kien Peng) dan Johan Taslim, terus Ketua Makin Leng Chun Keng, Sukardi (Lim Han Mong) dan Salam (Alam), Ketua Makin Hok Sin Tong, Darman Wijaya (Huang Chun Hui) dan Feryanto Oeij, Perwakilan Makin Gi Hong Tong, Edi Suparman dan Alisan, sedangkan utusan Makin Kabupaten Tanjungjabung Barat adalah Dani Sekretaris, Jamal Darmawan, Wakil Sekretaris.

Rencananya, rombongan akan berangkat pada 23 Desember mendatang. Karena Makin akan ikuti beberapa jadwal kegiatan selama dua hari. Di antaranya mengikuti ritual pensucian tempat ibadah, penandatanganan prasasti yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden SBY, penanamam pohon, pelepasan burung merpati dan pelepasan ikan Koi kedalam kolam masing-masing sebanyak 80 ekor. (rom)

PPW Rayakan Hari Ibu, Untuk Lansia

占碑姐妹团友谊联欢会 ”庆祝 母亲节”
JAMBI – Menyambut Hari Jadi ke-XII Perkumpulan Persaudaraan Wanita 占碑姐妹团 (PPW) Jambi, Rabu malam (22/12) kembali mengelar acara Hari Ibu .
Peringatan Hari Ulang Tahun Perkumpulan Wanita Jambi, dirayakan bersamaan dengan perayaan Hari Ibu ”Mother Day” dan Tang Chue/ Dong Zhi yang jatuh pada tanggal 22 Desember.

Acara kali ini lebih meriah dari tahun lalu, sehingga panitia harus mencari lokasi yang lebih luas dan nyaman buat perayaan Hari Ibu ”Mother Day” yang mayolitas dihadiri kaum hawa terdiri dari ibu-ibu dan oma-oma. pelaksanaan momentum hari ibu semalam di Novita Hotel (Novotel) Jalan Gatot Subroto, Kota Jambi.

Peringatan hari ibu merupakan momentum setiap tahun untuk mengevaluasi dan mengapresiasi para pemangku kepentingan dalam melaksanakan berbagai program pembangunan yang ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan gender dan peningkatan kualitas hidup perempuan.

Rangkuman acara tahun ini juga mengalami probahan total, bahkan boleh dibilang sangat spetakuler, pasalnya para oma-oma tidak mau kalah sama yang muda dalam tari menari, layaknya dimasa muda mereka.

Acara diawali pemotongan kue Ulang Tahun Perkumpulan Persaudaraan Wanita 占碑姐妹团 (PPW) Jambi yang ke XII selanjutnya hiburan organ tunggal, karaoke, tari dan lagu serta koor yang dikumandangkan oleh para lansia dan bagi-bagi angpau dan door price kepada ibu lansia.

Seyogyanya acara tersebut hanya dihadiri kaum hawa, namun banyak juga kaum pria yang hadir mendamping sang istri maupun menghantar orangtua mereka.

Menurut penuturan pengurus Perkumpulan Wanita Jambi, Linda Kho pembentukan Perkumpulan Persaudaraan Wanita 占碑姐妹团 (PPW) di Jambi pada tanggal 21 Desember 1998, pada saat itu atas saran dari teman-teman yang kebetulan menyaksikan acara Hari Ibu di televisi.

Tujuhan perayaan Hari Ibu ”Mother Day” adalah ibu memberikan perhatian dan hiburan kepada para oma-oma, dimana sebagian besar mereka hanya sebagai penjaga rumah dan tidak mendapatkan perhatian dari anak-anak mereka.

Ujar Linda Kho, “kita adakan acara hari ibu setiap tahun dengan acara yang berbeda dengan harapan agar ibu-ibu lansia bisa menikmati hiburan dan makan-makan bersama teman serta bersenda gurau,” katanya.

Pengorbanan seorang Ibu yang tulus seringkali kita lupakan, kita jarang sekali melihat atau memperhatikan ibunda kita yang jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah tua, namun mereka tidak pernah mengeluh dan mengemis minta belas kasih dari sang anak-anaknya, apalagi mereka diajak jalan-jalan.

Ketika kecil kita sakit beliau merawat kita, ketika kita belum bisa berjalan, beliau menuntun kita, ketika kata belum terucap beliau membimbing kita. Siapapun ibu kita entah renta atau masih muda, entah masih bersama kita ataupun sudah tiada, mari kita ucapkan terima kasih pada beliau, mari kita kasihi beliau sebagaimana kita dulu beliau kasihi. (Rom).

Sembahyang Ronde

Festival Dongzhi atau perayaan musim dingin adalah satu dari perayaan penting masyarakat tionghoa yang dirayakan pada siklus Dongzhi (orang Tiongkok membagi musim dalam satu tahun kedalam duapuluh empat siklus, Dongzhi adalah siklus ke 22, dimulai pada saat matahari berada pada posisi 270° dan berakhir pada posisi 285° yang biasanya jatuh pada tanggal 22 Desember kalender masehi).
Ketika siklus Dongzhi dimulai, pancaran sinar matahari akan terasa lebih lemah dan siang hari berlangsung lebih singkat. Datangnya siklus Dongzhi ini oleh masyarakat tiongkok dianggap sebagai hari terakhir masa panen dan dirayakan dengan reuni keluarga pada malam hari yang lebih panjang dari biasanya sambil menyantap tangyuan (ronde) berwarna merah muda dan putih berkuah manis sebagai lambang keutuhan keluarga dan datangnya rejeki bagi mereka.

Awal mula perayaan ini berdasar pada filosofi Yin dan Yang, keseimbangan dan harmoni dalam alam semesta. Setelah hari perayaan, maka siang hari berangsur-angsur menjadi lebih panjang sehingga energi positif juga mulai mengalir masuk. Perlambang filosofi ini dalam masyarakat tionghoa adalah huruf dalam heksagram I-ching : fù (復, "Returning").

Awal festival ini mulai dirayakan adalah pada masa dinasti Han (206 SM-220 M) dan berlanjut hingga dinasti Tang dan Song (tahun 618-1279). Bangsa Han memperingati awal musim dingin ini sebagai Festival Musim Dingin dengan berbagai perayaan yang meriah. Hari pertama musim dingin menjadi hari libur nasional. Pada masa dinasti Tang dan Song, perayaan awal musim dingin ini dilengkapi dengan upacara penghormatan bagi para dewata dan leluhur. Kaisar akan berdoa kepada para dewata, sementara rakyat umumnya berdoa bagi arwah para leluhur. Pada masa dinasti Qing (1644 - 1911) perayaan ini bahkan dianggap sama pentingnya dengan perayaan musim semi.

Secara turun - temurun, festival ini menjadi saat berkumpul bagi seluruh anggota keluarga dengan satu kegiatan utama yang dilakukan (terutama bagi keluarga - keluarga di tiongkok selatan dan perantauan), yaitu membuat dan menikmati TangYuan (湯圓, orang Indonesia menyebutnya wedang ronde) yaitu hidangan berbentuk bola-bola dari beras ketan yang melambangkan persatuan. TangYuan dibuat dengan warna-warna yang cerah, masing - masing anggota keluarga mendapat setidaknya satu bola TangYuan berukuran besar disamping beberapa lainnya yang berukuran kecil. TangYuan ini ada yang tanpa isi, ada juga yang diisi kacang tanah tumbuk atau selai kacang merah.

TangYuan dihidangkan bersama dengan kuah manis dalam sebuah mangkuk. Di Semarang, kuah TangYuan biasanya berupa rebusan jahe dan gula sehingga disamping manis juga menghangatkan badan, sementara tradisi perayaan ini lebih dikenal dengan sebutan Sembahyang Ronde.

”English”
The Dōngzhì Festival or Winter Solstice Festival (冬至) is one of the most important festivals celebrated by the Chinese during the Dongzhi solar term (The traditional East Asian calendars divide a year into 24 solar terms, Dongzhi is the 22nd solar term. It begins when the Sun reaches the celestial longitude of 270° and ends when it reaches the longitude of 285°, it usually begins around December 22) when sunshine is weakest and daylight shortest. In China, Dongzhi was originally celebrated as an end-of-harvest festival. Today, it is observed with a family reunion over the long night, when pink and white tangyuan are eaten in sweet broth to symbolise family unity and prosperity.

The origins of this festival can be traced back to the Yin and Yang philosophy of balance and harmony in the cosmos. After this celebration, there will be days with longer daylight hours and therefore an increase in positive energy flowing in. The philosophical significance of this is symbolized by the I Ching hexagram fù (復, "Returning"). The Winter Solstice became a festival during the Han Dynasty (206 BC-220 AD) and thrived in the Tang and Song dynasties (618-1279). The Han people regarded Winter Solstice as a "Winter Festival", so officials would organize celebrating activities. In the Tang and Song dynasties, the Winter Solstice was a day to offer scarifies to Heaven and ancestors.

Emperors would go to suburbs to worship the Heaven; while common people offered sacrifices to their deceased parents or other relatives. The Qing Dynasty (1644-1911) even had the record that "Winter Solstice is as formal as the Spring Festival," showing the great importance attached to this day.

Traditionally, the Dongzhi Festival is also a time for the family to get together. One activity that occurs during these get togethers (especially in the southern parts of China and in Chinese communities overseas) is the making and eating of Tangyuan (湯圓) or balls of glutinuous rice, which symbolize reunion. Tangyuan are made of glutinuous rice flour and sometimes brightly coloured. Each family member receives at least one large Tang Yuan in addition to several small ones. The flour balls may be plain or stuffed. They are cooked in a sweet soup or savoury broth with both the ball and the soup/broth served in one bowl. In Semarang, the soup use to serve Tangyuan made from ginger and sugar, make it sweet and warm.

Makna Hari Raya Dong Zhi

HARI Tangcik/ Dongzhi adalah hari saat matahari tepat di atas garis balik 23,5 derajat Lintang Selatan, yang bertepatan dengan tanggal 22 Desember atau 21 Desember pada saat tahun kabisat. Pada saat itu di belahan bumi utara mempunyai siang hari paling pendek dan malam hari paling panjang. Pada daerah-daerah utara khatulistiwa yang mempunyai iklim subtropis dan dingin, tibalah saat musim dingin.
Sembahyang Dongzhi disebut juga sembahyang Zheng, atau sembahyang Syukur dan Yakin kepada Tuhan Yang Maha Esa yang bermaknakan rasa syukur dan yakin atas rahmat-Nya. Sembahyang ini merupakan salah satu dari empat sembahyang besar kepada Tian (Yue, Ci, Zheng, Chang deperti tertulis dalam sanjak Tian Bao).

Persembahyangan Tangcik/ Dongzhi sudah dilakukan sebelum jaman dinasti He/ Xia (2205 -1766 SM), kemudian pada Jaman Dinasti Siang/ Shang (1766 - 1122 SM) diselenggarakan sebagai Sembahyang Besar Lima Tahun sekali dan dipimpin langsung oleh Kaisar (yang bestatus sebagai Thian Cu/ Tian Zi/ Putra Tuhan) yang disebut sembahyang Tee/ Di.

Pada jaman dinasti Ciu/ Zhou (1122 – 155 SM), saat Dongzhi ini ditentukan sebagai permulaan tahun baharu karena pada hari itu adalah merupakan titik tolak matahari bergerak dari selatan ke arah utara. Hari-hari selanjutnya letak matahari mulai balik kearah utara, siang hari kian panjang dan malam hari kian pendek, sekalipun saat ini udara makin bertambah dingin sampai tiba musim semi, yaitu saat matahari melewati garis khatulistiwa.

Pada masa, rajamuda-rajamuda mengadakan upacara sembahyang besar yang dinamai Kau/Jiau, yang dilakukan di hadapan sebuah altar yang dibangun di alun-alun sebelah selatan untuk mengucapkan puji syukur kepada Tian, Tuhan Yang Maha Esa. istilah Tee/ Di ini diperluas/digunakan sebagai sebutan untuk semua acara Sembahyang Besar yang diselenggarakan pada keempat musim sepanjang tahun.

Biarpun pada masa berdirinya dinasti Han (206 SM– 220 M), dimana sistim penanggalan diubah menjadi Khongcu Lik atau He Lik/Xia Li atau Yin Li, yang hari tahun baharunya ditentukan kira-kira satu– dua bulan setelah Dongzhi, namun Raja-raja tetap melakukan sembahyang besar kepada Tian disaat Dongzhi.

Rakyat jelatapun melakukan sembahyang kepada Tian dan leluhurnya, dengan sajian utama ialah ronde yang berbentuk bulat, dibuat dari tepung ketan dan diberi warna merah dan putih yang melambangkan sifat Yin dan Yang, dan diberi kuah jahe manis. Disajikan tiga mangkok ronde, tiap mangkok diisi 12 ronde merah dan putih dan diberi sebuah ronde merah besar yang melambangkan berkat yang diterima sepanjang tahun. Sembahyang Dongzhi ini dilakukan pada saat dini hari jam 03.00 s/d 05.00 di rumah masing-masing untuk sembahyang kepada leluhur dan di lithang. Sebagai sajian khusus sembahyang Dongzhi ditambahkan 3 mangkok ronde selain sajian seperti biasanya. Masing-masing isinya 12 ronde kecil warna merah dan putih dan satu ronde besar warna merah.

Bok Tok (Mu Duo)
Bagi umat Khonghucu, hari Dongzhi mempunyai makna suci khusus, disebut hari Bok Tok/Mu Duo atau hari Genta Rohani. Saat itu Nabi Kongzi berusia 56 Tahun, beliau memutuskan meninggalkan Negeri Lu. tanah tumpah darah yang dicintainya, meninggalkan kedudukan yang mulia, meninggalkan segala yang dimilikinya, karena rajamuda Lu sudah ingkar dari jalan suci. Dan mulai mengembara dari satu negeri ke lain negeri selama kira-kira 13 tahun untuk menebarkan agama Khonghucu. Beliau meninggalkan negeri Lu, untuk menjadi Mu Duo atau Genta Rohani yang memberikan Firman Tuhan bagi hidup insani. Nabi Kongzi bukan pembawa Mu Duo Raja, tetapi Mu Duo Tuhan yang Maha Esa bagi segenap manusia.

Dalam pengembaraannya ketika Nabi melewati tapal batas negeri Yi, penjaga tapal batas negeri Yi yang ternyata adalah seorang suci dan bijaksana yang menyembunyikan diri, ingin bertemu dengan Nabi dan berkata; “Setiap ada seorang Junzi yang lewat disini, aku tidak pernah tidak menemuinya.” Oleh para murid ia disilakan menemui Nabi. Setelah keluar ia berkata: “Saudara-saudaraku, mengapa kalian nampak bermuram durja karena kehilangan kedudukan? Sudah lama dunia ingkar dari Jalan Suci, kini Tian menjadikan Guru selaku Mu Duo.” Lun Yu III : 24.

Mengzi
Pada saat sembahyang Dongzhi ini umat Khonghucu memperingati tiga peristiwa penting yaitu sembahyang Dongzhi itu sendiri, juga untuk memperingati Hari Genta Rohani/Mu Duo yang mengingatkan saat Nabi Kongzi memulai pengembaraanNya untuk menyebarkan Agama Khonghucu disamping itu juga memperingati hari Wafat Rasul Bingcu/ Mengzi.

http://www.meandconfucius.com/2010/12/makna-hari-raya-dong-zhi.html

Selasa, 21 Desember 2010

Pengorbanan Seorang Ibu Yang Tulus

Hari Ibu adalah hari peringatan dan perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anaknya, maupun lingkungan sosialnya.
Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan cara membebas tugaskankan ibu dari tugas sehari-hari yang dianggap sebagai kewajibannya, yaitu seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.

Hari ini, tepat tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Renungan Hari Ibu, Pengorbanan Seorang Ibu Yang Tulus Seringkali Kita Lupakan
Kita jarang sekali melihat atau memperhatikan ibunda kita yang jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah tua, namun mereka tidak pernah mengeluh dan mengemis minta belas kasih dari sang anak-anaknya, apalagi mereka diajak jalan-jalan.

Siapapun Kita semua yang ada di dunia sekarang. baik itu seorang pelajar atau pejabat, baik seorang jendral maupun kopral, baik seorang mahasiswa ataupun taruna, baik itu seorang penjahat ataupun pelacur, baik itu seorang koruptor atau pun director, baik seorang menteri ataupun seorang peragawati. Kita semua terlahir dari rahim ibu, ibu yang dengan tulus ikhlas mengandung merawat dan membesarkan kita hingga sekarang kita menjadi seperti ini. Coba saja kalo ibu kita tidak ikhlas mungkin kita sudah di aborsi.

Ketika kecil kita sakit beliau merawat kita, ketika kita belum bisa berjalan, beliau menuntun kita, ketika kata belum terucap beliau membimbing kita. Siapapun ibu kita entah renta atau masih muda, entah masih bersama kita ataupun sudah tiada, mari kita ucapkan terima kasih pada beliau, mari kita kasihi beliau sebagaimana kita dulu beliau kasihi, Ya Tuhanku berikanlah kebahagiaan teramat istimewa bagi ibu kami tersayang.

Kita akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah.

Renungkanlah: Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu? Kapan kita terakhir mengundang Ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita?

Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena Ibu tidak akan bisa melihat kita lagi.

Selamat Hari Ibu “Mother’s Day”