Selasa, 28 Februari 2012

Kaum Hawa Ramaikan Sejit Shen Ming “Ong Seng Kong”

JAMBI – Ratusan kaum hawa menghadiri sejit shen ming (dewa) Ong Seng Kong di Klenteng Kuang Leng Miau dibilangan Jalan Brigjen Katamso, Lorong Sriwijaya Rt. 12 Kelurahan Kasang, Kecamatan Jambi Timur dan sekaligus melakukan Kho Kun (sedekah sesajian) yang dipersembahkan kepada para khun ciong (pengawal dewa) dan mahluk  (roh) penasaran/ gentayangan.
Menurut penuturan Liang Yu pengurus Klenteng , bahwa Klenteng Kuang Leng Miau adalah warisan dari Almarhum Apek Macan yang awalnya hanya sebuah rumah ibadah pribadi milik Almarhum Apek macan yang didirikan pada tahun 1952 dengan atap nipah dan dibangun menjadi permanen oleh masyarakat Tionghoa Jambi pada 2004 silam.

Hasil pantauan dilapangan, Selasa pagi (28/02) sejak pukul 10.00 berbagai kaum hawa mulai berdatangan untuk mengikuti prosesi ritual memperingati hari ulang tahun dan prosesi kho kun, umumnya kaum hawa pada membawa sertakan putra maupun putri mereka.

Prosesi seperti biasanya, diawali dengan memohon izin kepada Tie Kong (Tuhan red) untuk dapat melaksanakan ritual perayaan hari ulang tahun sang dewa Ong Seng Kong dan kho kun persembahan sesajen kepada mahluk/roh yang tidak diurusi oleh pihak keluarga, upacara dipimpin oleh rohaniwan dari Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Sai Che Tien Jambi dengan membaca So Bun (sejenis mantera pemberitahuan/undangan red).

Setelah itu baru memasuki tahap kedua yaitu prosesi sembahyang memperingati HUT dewa Ong Seng Kong dengan membacakan Ci Bun (sejenis laporan untuk dewa yang bersangkutan), selanjutnya baru memasuki upacara Kho Kun atau yang dikenal dengan sebutan kho kun dalam dan kho kun luar, yang dimaksud dengan kho kun dalam yaitu mempersembahan berbagai jenis makanan, buah-buahan dan Kim Cua (kertas sembahyang red) kepada para pengawal Sang Dewa yang ada didalam klenteng tersebut, seusai prosesi didalam baru melakukan kho kun diluar untuk para mahluk atau roh yang meninggal tidak tidak diurusi oleh pihak keluarganya, maupun meninggal tidak wajar seperti meninggal dunia gantung diri, kecelakaan, dibunuh orang dan lain sebagainya, maka perlu diadakan kho kun atau sedekahkan makanan dan lain-lain sebagainya kepada mahluk dan roh. (Romy)

Legenda, Asal Muasal Shen Ming “Ong Seng Kong”

JAMBI - Menurut legenda asal muasal Dewa Ong Seng Kong sebelum dititis menjadi dewa adalah sesosok manusia yang dikenal sangat menyayangi hutan berantara yang hijerah dari Tiongkok ke Indonesia bermukin didaerah antara Jambi dan Palembang, beliau rela bermukim didalam hutan untuk merawat hutan yang tidak dirawat oleh manusia bahkan menghabiskan waktu seorang diri didalam rimba yang terdapat di pulau Sumatera, bahkan sampai Ong Seng Kong wafat dan dikebumikan didaerah Bayunglincir (Sumsel) sedangkan rohnya dititis menjadi shen ming.
Mengingat jasa-jasa Ong Seng Kong yang begitu besar terhadap alam semesta maka masyarakat di Tiongkok membuatkan Kim Sin atau patung yang merupakan wajah Ong Seng Kong dan dibuatkan altarnya untuk disembahyangkan masyarakat Tionghoa.

Menurut beberapa sumber, bahwa sangat meragukan keberadaan makam Ong Seng Kong yang kabarnya dikebumikan di Bayung Lincir, karena jika memang ada pastilah warga pada kesana. Namun tidak dapat dipungkiri memang Ong Seng Kong adalah seorang penyayang rimba (hutan) yang pernah bermukim di Jambi masa lalu, legenda tersebut telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. (Romy)

Rabu, 22 Februari 2012

Siu Leng Tong Gelar Sejit Hok Tek Cen Shen “福德正神”

JAMBI – Ratusan umat Khonghucu Jambi, Rabu (23/2) memadati Klenteng Siu Leng Tong yang beralamat di Jalan Pangeran Hidayat (Pal VI), Kelurahan Pal V, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, mereka silih berganti mendatangi klenteng Siu Leng Tong untuk sembahyang sejet Hok Tek Cen Shen yang jatuh pada Ji Gwee Ciu Ji atau 23 Februari 2012, mereka memegang hio sambil berdoa pada hari ulang tahun “Hok Tek Chen Sen” 福德正神 atau yang lazim dipanggil Tua Pek Kong (dalam bahasa Kokkien) yang artinya datuk tertua, “Hok Tek Chen Sen” juga dikenal sebagai “Thouw Te Kong” 土地公 atau dewa bumi.
Pada umumnya “Hok Tek Chen Sen” dikenal sebagai dewa keberuntungan. Dewa ini sebenarnya termasuk dalam jajaran dewa tanah, sebab di setiap tanah/ daerah, merupakan kekuasaan beliau.

Klenteng Siu Leng Tong sebelumnya berada di sekitar kantor Walikota Jambi, berhubung pemerintah akan membangun perkantoran, maka pada tahun 1986 secara resmi klenten Siu Leng Tong pindah ke Jalan Pengeran Hidayat, Ujar Liu Po (91) ketua klenteng Siu Leng Tong. Hok Tek Cen Shen pindah kesini tahun 1986, sebelumnya Siu Leng Tong berada di sekitar kantor walikota yang mana dulunya, adalah daerah kebun warga tionghoa.”

Menurut legenda “Hok Tek Chen Sen” 福德正神 :
Asal muasalnya, sebelum beliau menjelma jadi shen ming (dewa), beliau adalah seorang pejabat negara bidang perpajakan yang bernama Hok Tek 福德, Ia adalah seorang pejabat yang bijaksana dan arif bagi rakyat yang hidup dari kekurangan, bahkan ia rela mengeluarkan uang pribadi untuk membantu rakyat yang kuran mampu membayar pajak bumi, kadang kala ia memberikan bantuan kekayaannya kepada rakyat miskin, sehingga ia sangat dicintai rakyatnya.

Suatu ketika beliau sakit dan wafat, jabatan beliau digantikan oleh Wei Chao. Sepak
terjang Wei Chao sangat bertolak belakang dengan Hok Tek, Wei Chao sering menekan rakyat, dan tidak segan-segan menghukum mereka, hanya karena mereka terlambat atau tidak mampu membayar pajak karena gagal panen.

Sehingga salah satu petani pada pagi hari memasang gaharu (hio) di sebuah bongkahan batu dibawah pohon besar, petani tersebut sambil berdoa, petani itu menyatakan saat Hok Tek masih hidup dan bertugas sebagai petugas pajak tidaklah sekejam pejabat yang baru. Didalam doanya “Jika engkau dapat mendengar doa saya, mohon bantu agar usaha pertaniannya bisa sukses, tanahnya subur” ternyata apa yang didoakan sang petani, terkabuli, sejak saat itu setiap pagi sebelum memulai kerja disawah, si petani selalu sembahyang dibawah batang pohon, kebetulan petani lain yang liwat merasa heran, mengapa petani itu bicara dengan batu dibawah pohon, orang pada mengangkap dia sudah gila. Ternyata usaha petani tersebut semakin hari semakin maju hingga petani lain juga pada mengikutinya.

Akhirnya berita kesuksesan para petani tersebut tersebar ketelinga sang raja, maka raja mengutus seorang menteri untuk mencari tahu apa sebabnya rakyat di desa itu tiba-tiba jadi makmur, setelah mendapatkan kabar dari sang menteri, rajapun langsung mengunjungi desa itu untuk melihat langsung kehidupan rakyatnya berkat bantuan arwah Hok Tek, akhirnya raja meminta rakyat membuatkan altar yang lebih tinggi, karena sang dewa tidak mungkin diletakan ditanah dan raja juga meminta dibuatkan sebuah miao, sebagai tempat pemujaan, selain itu raja juga memberikan gelar tambahan kepada Hok Tek menjadi Hok Tek Chen Sen 福德正神 yang artinya Hok Tek Benar-benar Dewa.

Maka para umat Khonghucu disetiap pelosok pada memuja Hok Tek Chen Sen, dewa bumi bahwa di setiap klenteng terdapat kim sin Hok Tek Chen Sen-lah yang paling banyak jumlahnya, bahkan banyak pihak yang memanfaatkan nama besar Hok Ten Cen Shen untuk tujuan pribadi/ golongan. (Romy).

Sabtu, 18 Februari 2012

Dubes India Kunjungi Provinsi Jambi

JAMBI - Duta besar India untuk Indonesia, Biren Nanda besera isteri Rohmani Nandi yang datang ke Jambi khusus mengunjungi Situs terbesar di Asia Tenggara, Kedatangan dubes sendiri memiliki hubungan diplomatik antara perdagangan dan pariwisata. Menurutnya hal ada banyak keterkaitan antara India dan Jambi (18/2/2012).
Misalnya perdagangan, ada banyak pengusaha India yang melakukan usaha di Jambi. Sementara untuk hubungan sejarah, disebutkannya telah ada keterkaitan sejak sekitar 2.000 tahun lalu. Ini bisa dilihat dari hubungan antara Nalanda-Jambi. Ada kemiripan kebudayaan, dan dapat dibuktikan dalam bahasa.

Disebutkan misalnya kata suami, isteri yang mirip bahasa India. Kemudian keberadaan iket atau kain yang ada di Indonesia, Thailand, Kamboja, Vietnam menjadi bukti telah ada perdagangan.

Menurut, Biren Nanda sendiri kunjungan yang dilakukan seperti ke museum negeri Jambi dan juga ke Candi Muara Jambi. Dikatakan Biren Rohamni, duta besar India jika dirinya telah mengetahui bahwa dalam sejarah yang juga diberitakan di India, ada candi yang sangat terkenal di Jambi. Selain itu, beberapa waktu lalu, ada kunjungan Presiden Republik Indonesia kesana. “sehingga saya tertarik untuk datang ke Jambi dan melihat langsung Candi Muara Jambi,” ujarnya kepada wartawan. (Romy)

Minggu, 12 Februari 2012

Bolak Balik Jambi-Palembang Melayani Umat Khonghucu

JAMBI – Tugas seorang rohaniawan tidak seenak yang kita bayangi, karena seoran rohaniwan mempunyai tanggung jawab untuk melayani umat setiap saat dibutuhkan, seperti Lim Tek Chong taushe selama sebulan penuh memberikan pelayanan kepada umat Khonghucu di Jambi dan Palembang (Sumsel). Lim Tek Chong ke Indonesia bertepatan sehari sebelum tahun baru Imlek dan akan kembali ke China pada tanggal 22 Februari 2012.
Dalam dua hari ini, Lim Tek Chong memberikan pelayanan kepada puluhan umat Khonhucu yang mendatangi klenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien di kawasan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, setiap hari Lim Tek Chong melakukan Po Un 2 babak, setiap babak pesertanya sebanyak 25 kepala keluarga (KK).

Setiap babak memakan waktu lebih dari 2 jam, mulai jam 09.00 pagi hingga pukul 11.30, masing-masing perwakilan mengikuti Lim Tek Ching, taoshe mengelilingi altar Hok Hie Te Shien (Fu Xi) sebanyak 12 putaran, setiap putaran mewakili shio, waktu dan hari sambil membacakan mantera. Prosesi seperti ini belum pernah dilakukan ditempat ibadah lain, karena harus benar-banar menguasai berbagai mantera, mulai dari mengundang shen ming hingga membaca so bun penolakan bala.

Menurut Lim Tek Chong taoshe, kalau di Anke, China Po Un seperti ini, “Po Un juga seperti yang dilakukan disini (Jambi),” kita mesti mengelilingi altar shen ming dan altar 12 shio yang dipasang saat mau lakukan Po Un, tujuan ini, supaya tahun ini kita dapat meliwati lintangan tanpa ada gannguan ciong. (Romy)

http://www.ayojambi.com
http://www.makinjambi.com
http://www.confucian.me
http://multmedia.multiply.com

Sabtu, 11 Februari 2012

Fuxi Temple (Fuxi miao)

Fuxi Temple (Fuxi miao), also called Taihao gong, is located in the western part of Qincheng, on Fuxi lu. The temple is a Ming dynasty (1368-1644) construction that, despite renovations in the Qing dynasty (1644-1911), still retains its basic Ming format. Today the temple grounds are still covered by many beautiful cypresses, some up to a thousand years old, and is a nice half day outing.
The temple was competed in 1490 during the reign of the emperor Hongzhi, and covers a total area of 6,000 square meters. It was originally designed to commemorate Fuxi, a legendary ancestor and emperor of the Chinese people, and is the largest of this kind in China. Following the route from the front gate in the south to the back gate in the north, there are numerous archways, temples, terraces and a grand Main Hall. Within the Main Hall is a representative statue of a semi naked Fuxi.

Every year on January 15th (alleged birthday of the emperor) and May 13th (apparent birthday of China's first dragon) by the Chinese traditional calendar, grand sacrificial ceremonies are held, which draw throngs of Chinese and foreigners to its door.

http://www.chinatravelz.com/china/Gansu/Tianshui/fuximiao/index.asp

Fu Xi dan Awal Peradaban Cina

Menurut sejarah Cina, dewa dari kebudayaan surga disampaikan langsung kepada orang-orang Cina yang Nu Wa telah dibuat. Yang paling terkenal dari dewa Fu Xi dan Shen Nong. Mereka dikirim ke bumi untuk mengajarkan orang-orang Cina keterampilan dasar dan pengetahuan dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang alam.
Untuk sementara waktu, manusia hidup berdampingan dengan dewa dan China disebut "tanah yang ilahi."

Saat itu, orang Cina menjalani kehidupan sangat sederhana. Mereka mencari makanan ketika lapar dan dibuang tetap ketika puas. Fu Xi mengajarkan Cina kuno bagaimana membuat jaring untuk menangkap ikan. Dengan cara ini, orang-orang sangat meningkatkan produktivitas mereka. Fu Xi juga mengajar orang bagaimana untuk menjinakkan binatang, dan ini adalah asal ternak.

Selain itu, Fu Xi melembagakan perkawinan dalam masyarakat Cina. Sebelum Fu Xi datang ke bumi, orang kawin dengan kerabat dan anak-anak tinggal bersama ibu mereka dan tidak tahu ayah mereka. Fu Xi benar-benar mengubah kebiasaan kawin orang-orang China dan melembagakan sistem perkawinan dan etiket pernikahan.

Fu Xi juga menciptakan "Shu Qi," sebuah sistem ukiran pada kayu untuk menggantikan menjaga rekor sebelumnya melalui simpul ikatan. Dia juga menetapkan hukum bagi manusia dan batas-batas santai untuk gubernur dari berbagai daerah. Dia menunjuk pejabat yang bertanggung jawab atas administrasi publik dan pemerintahan.

Nu Wa, Pencipta Manusia

Fu Xi dianggap pencetus dari delapan trigram, yang memungkinkan orang China untuk memahami perubahan dalam dunia mereka dan di langit, dan pentingnya mematuhi kehendak Surga. Dalam hal ini, orang China datang untuk menyembah Surga dan alam dengan hormat tak terbatas, dan untuk memahami bahwa budaya mereka adalah hadiah dari para dewa dan manifestasi dari fitur tertentu dari kebudayaan Dewa.

Menurut tradisi, itu adalah Shen Nong yang mengajari awal Cina bagaimana membuat alat pertanian, bagaimana membuat gurun ditanami, dan bagaimana untuk menumbuhkan tanaman.

Dengan bantuan para dewa, kualitas hidup dari Cina kuno ditingkatkan. Mereka menjadi lebih mampu mengatasi dengan alam dan norma-norma bagi perilaku manusia. Dengan cara ini, orang Cina tidak berpengalaman dan jujur secara bertahap membuat cara hidup bagi dirinya dan masyarakat mereka memasuki tahap awal peradaban.

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.theepochtimes.com/n2/china-news/fu-xi-and-the-origin-of-chinese-civilization-57536.html

Asal Usul Fu Xi (伏羲)

Dalam mitologi Cina, Fu Xi atau Fuxi (Cina: 伏羲; pinyin: fu2xi1), pertengahan menjadi 2800 an SM, adalah yang pertama dari Tiga Penguasa mitos (三皇; pinyin: san1huang2) dari Cina kuno. Dia adalah pahlawan budaya terkenal sebagai penemu menulis, memancing perangkap, dan. Fu Xi lahir pada menengah ke bawah jangkauan Sungai Kuning di sebuah tempat bernama Chengji (Lantian mungkin modern, Shaanxi atau Tianshui, Gansu).
Menurut legenda tanah tersapu oleh banjir besar dan hanya Fuxi dan adiknya Nuwa selamat. Para pensiunan untuk Kunlun Gunung di mana mereka berdoa untuk suatu tanda dari Kaisar Langit. Yang ilahi disetujui serikat mereka dan saudara mengatur tentang berprokreasi umat manusia. [1] Fu Xi kemudian datang untuk menguasai decedents, meski laporan dari pemerintahannya yang panjang bervariasi antara sumber dari 115 tahun (2852-2737 SM) sampai 116 tahun ( SM 2952-2836).

Dia tinggal selama 197 tahun sama sekali dan meninggal di sebuah tempat yang bernama Chen (modern Huaiyang, Henan) dimana makam masih dapat ditemukan.

Selama masa pendahulunya Nuwa (yang menurut beberapa sumber juga istri dan / atau adik) adalah masyarakat matriarkal dan primitif. Melahirkan dipandang ajaib yang tidak memerlukan partisipasi laki-laki dan anak-anak hanya tahu ibu mereka. Sebagai proses reproduksi menjadi lebih baik dipahami masyarakat Cina kuno bergerak menuju sistem patriarkal dan Fu Xi dianggap penting.

Fu Hsi mengajar rakyatnya untuk memasak, untuk ikan dengan jaring, dan berburu dengan senjata yang terbuat dari besi. Ia menetapkan perkawinan dan menawarkan pengorbanan udara pertama terbuka ke surga. Sebuah tablet batu, tertanggal 160 CE menunjukkan Fu Hsi dengan Nuwa, yang istri dan adiknya.

Secara tradisional, Fu Hsi dianggap pencetus I Ching (juga dikenal sebagai Jing Yi atau Zhou Yi), dimana pekerjaan dikaitkan dengan bacaannya dari Dia Map (Peta atau Sungai Kuning). Dengan tradisi ini, Fu Hsi memiliki susunan trigram (八卦, pinyin: ba1gua4) dari I Ching diwahyukan kepadanya supranatural. Susunan ini mendahului kompilasi dari I Ching selama dinasti Zhou. Fu Hsi dikatakan telah menemukan pengaturan dalam tanda-tanda pada bagian belakang kuda naga-mitos (kadang-kadang dikatakan sebagai kura-kura) yang muncul dari Luo sungai. Penemuan ini juga dikatakan telah asal kaligrafi.

Fu Hsi juga dikreditkan dengan penemuan Guqin, bersama dengan Shennong dan Huang Di.

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://history.cultural-china.com/en/46H5031H11121.html

Kamis, 09 Februari 2012

Bawa Sabu di Acara Presiden

MUARO JAMBI, KOMPAS.com — Pemuda dari Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, S (26), ketahuan membawa sabu saat melewati bagian pemeriksaan sebelum memasuki tempat acara Presiden, Jumat (10/2/2012). Sebanyak enam paket kecil sabu disimpan S di dalam kotak rokok.
Acara itu adalah panen ikan patin yang akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Desa Pudak. S ketahuan membawa sabu sekitar pukul 07.45, atau lebih dari satu jam sebelum rombongan Presiden tiba di lokasi acara.

S digeledah oleh aparat di lokasi pemeriksaan. Aparat terdiri dari anggota Paspampres dan beberapa petugas keamanan setempat. Setelah itu, S diserahkan oleh anggota Paspampres kepada polisi. Kejadian ini cukup menarik perhatian orang yang sedang antre untuk diperiksa.

S menggunakan kaus putih bersih yang bagian belakangnya bertuliskan Minapolitan. Kaus ini juga dipakai oleh ratusan warga desa lainnya yang datang ke tempat acara.

Tinggi S tidak lebih dari 1,6 meter. Saat digiring aparat, S memegang bungkus rokok.

"Statusnya langsung tersangka karena kedapatan membawa barang bukti. Kami masih memeriksa dia. Belum jelas apakah dia juga memakai sabu atau tidak. Tes urine belum dilakukan," ujar Kepala Polres Muaro Jambi Ajun Komisaris Besar Badarudin, sekitar satu jam setelah S ditangkap.

Badarudin menjelaskan, ada sekitar 1.500 orang yang diundang ke acara panen ikan patin. "S mungkin salah satu orang yang ikut dikerahkan dari Desa Pudak," tuturnya.

http://regional.kompas.com/read/2012/02/10/09353281/

Gejala-Gejala Penyakit Stroke

Stroke adalah penyakit yang menakutkan karena dapat menyebabkan kecacatan dan penderitaan baik bagi diri sendiri maupun keluarga. Penyakit stroke terkadang bisa berlangsung lama atau bahkan seumur hidup. Karenanya jangan sekali-kali Anda menyepelekan gejala-gejala dari penyakit stroke.
Penyakit stroke merupakan penyakit dimana aliran darah ke otak terhenti karena penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Gejala stroke yang muncul tergantung dari bagian otak yang terkena.

Berikut ada lima gejala penyakit stroke yang utama yaitu:
1. Merasa lelah dan tidak bertenaga
2. Penglihatan kabur dan penglihatan menghilang
3. Tiba-tiba pusing atau kehilangan keseimbangan
4. Tiba-tiba menderita sakit kepala yang parah (yang kadang disebut penderita sebagai sakit kepala terparah selama hidup).
5. Bingung atau kesulitan berbicara
Selain itu ada juga beberapa gejala stroke lainnya sebagai berikut:
1. Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
2. Pergerakan yang tidak biasa.
3. Hilangnya pengendalian terhadap kantung kemih (tidak bisa menahan kencing).
4. Ketidakseimbangan dan terjatuh.
5. Pingsan.
Ada juga gejala stroke yang terjadi secara bertahap. Lama kelamaan gejala tersebut akan menuju pada penyakit stroke yang parah dan susah untuk di sembuhkan. Berikut gejalanya.

Gangguan sensorik
1. Hemihipestesia (baal atau kurangnya sensitifitas pada 1 sisi)
2. Hemiparestesia (kesemutan 1 sisi)
3. Kesemutan sekitar mulut
4. Gangguan pengecapan atau lidah
5. Nyeri pada satu sisi tubuh

Kejang
1. Kejang fokal, yaitu kejang pada salah satu bagian tubuh (kanan atau kiri saja)
2. Kejang umum, yaitu kejang pada seluruh tubuh
3. Kejang absans, yaitu kejang disertai waktu jeda dan kemudian kejang lagi secara berulang-ulang

Gangguan lapang pandang penglihatan
1. Buta mendadak 1 mata atau 2 mata
2. Gelap 1 sisi lapang pandang atau terdapat spot hitam di sekitar pandangan

Gangguan motorik
1. Hemiparesis (lemah sebelah badan, tangan kaki kanan atau kiri saja)
2. Quadriparesis (lemah keempat anggota badan, tangan kaki kanan dan kiri)
3. Paraparesis (lemah kedua kaki)
4. Gangguan gerak otot wajah, biasanya ditandai dengan bentuk bibir yang tiba-tiba miring
5. Gangguan gerak bola mata (oftalmoplegia)
6. Gangguan menelan (disfagia)

Karenanya jika kamu atau keluarga kamu mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Ini bisa mencegah semakin parahnya penyakit stroke menyebar ke seluruh anggota tubuh. Ingat mencegah lebih baik dari pada mengobati.

http://isidunia.blogspot.com/2012/02/gejala-gejala-penyakit-stroke.html

Peringatan HPN di Jambi Diwarnai Unjuk Rasa

JAMBI, KOMPAS.com - Unjuk rasa mahasiswa terjadi menjelang puncak peringatan Hari Pers Nasional 2012 di Kota Jambi, Rabu (9/2/2012). Mahasiswa menuntut pemerintah menyelesaikan konflik lahan yang marak terjadi di berbagai daerah.
Aksi berlangsung sejak pukul 11.00 di Simpang Bank Indonesia Kota Jambi. Dalam orasinya, mahasiswa mempersoalkan maraknya konflik lahan di berbagai daerah, termasuk Jambi. Di Jambi, ada sebanyak 30 konflik lahan yang belum terselesaikan hingga kini. Penyelesaian u mumnya hanya bersifat sementara, namun tak pernah tuntas.

Dalam pengamanan yang ketat oleh aparat Kepolisian Daerah Jambi, mahasiswa terus menunggu di Simpang BI sampai Presiden SBY melewati jalan itu menuju Gedung DPRD Provinsi Jambi.

Presiden bakal menghadiri puncak peringatan HPN 2012 di gedung tersebut. Selain Presiden, akan hadir pula 18 menteri Kabinet Bersatu II dan kalangan jurnalis dari berbagai daerah.

http://regional.kompas.com/read/2012/02/09/12373156/

Senin, 06 Februari 2012

Ribuan Masyarakat Jambi Meriahkan Malam Cap Go Meh

JAMBI - Perayaan Malam Cap Go Meh di Kota Jambi yang digelar Senin (6/2/2012) malam oleh Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) “Hok Khneg Tong”, Makin “Leng Chun Keng” dan Makin “Sai Che Tien” berlangsung meriah. Acara ini juga membuat jalan Pangeran Diponegoro dan kawasan koni Jambi macet total.
Pada acara tersebut ditampilkan barisan umbul-umbul kebesaran shen ming, lantera (teng long), atraksi liong, barongsai, puluhan kitong (tatung) dan sembilan kursi tandu untuk tempat duduk shen ming (dewa) serta hiburan artis dari Batam yang dipersembahkan oleh pengurus Makin Hok Kheng Tong Jambi.

Ada juga penampilan dari penampilan Roh Suci Ci Kung (dewa mabuk) dengan tingkah laku yang membuat penonton tertawa. Ribuan warga kota Jambi hadir menyaksikan acara tersebut.

Wakil Ketua Makin Hok Keng Tong, Berlianta Eliamsya (Lie Chin Hai), mengatakan bahwa malam Cap Go Meh ini adalah acara penutup rangkain kegiatan Imlek selama 15 hari, dalam pengertian Cap Go=15, Meh=Malam, maka Cap Go Meh kita lakukan pada malam hari sesuai dengan namanya “Cap Go Meh”.

"Dengan hadirnya tahun baru Naga Air mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan serta mendukung program kerja pemerintah dalam membangun Kota Jambi.” Berlianta.

Dimana rencana malam Cap Go Meh ini, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar, Danrem 042/ Gapu, Kolonel Kav Hasto PR Yuwono, Kapollda Jambi, Brigjen Pol Drs. Anang Iskandar, SH., MH, Walikota Jambi, dr.H.Rd.Bambang Priyanto, Wakil Walikota Jambi, M. Sum Indra, SE, Dandim 0415/ Batanghari, Letkol Ezi Suprayogi beserta unsur muspida kan hadir, namun ada rapat mendadak untuk persiapan penyambutan Presiden RI ke Jambi. Maka staf khusus Gubernur dan wakil Walikota, M. Sum Indra, SE yang hadir serta para tokoh masyarakat Tionghoa dan pengusaha pendukun acara Cap Go Meh. (Romy)

Di Jambi, Liong Datangi Rumah Umat Khonghucu

JAMBI - Lampu warna warni dan hiasan Lentera (Teng Long) mewarnai tiga Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) di Kota Jambi, yaitu Makin Hok Kheng Tong, Makin Sai Che Tien dan Makin Leng Chun Keng, tahun ini merupakan tahun yang agak lain dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ini sejumlah petinggi daerah ikut ambil bagian dalam perayaan Malam Cap Go Meh.
Cap Go Meh dirayakan 15 hari setelah Perayaan Tahun Baru Imlek, atau pada tanggal 15 bulan satu Imlek.

Kegiatan Pawai Lentera (Teng Long) yang mengambil start di Klenteng Hok Kheng Tong menuju rute yang dituju adalah Jalan Pangeran Diponegoro - Jalan Koni I, terus menuju Klenteng Ceng Hong Lao dikawasan Budiman, Talangbanjar dan finish di Klenteng Hok Kheng Tong. Disepanjang jalan ratusan masyarakat Kota Jambi berbaur untuk menyaksikan atraksi dari barongsai, liong dan atraksi dari masing-masing kitong, satu persatu klenteng dikawasan koni dihampiri oleh rombongan pawai, selain

Berlianta Eliamsya (Lie Chin Hai), mengatakan, pawai lampion pada perayaan Festival Cap Go Meh 2012 merupakan agenda kegiatan dari tiga klenteng dikawasan Koni Jambi, “Festival lentera atau lampion merupakan agenda dari Makin Hok Keng Tong, Making Sai Che Tien dan Makin Leng Chun Keng” selanjutnya tambah bahwa, perayaan Cap Go Meh tahun ini Gubernur beserta unsur muspida tidak dapat hadir, kerena mereka ada rapat, kedatangan Presiden RI ke Jambi, namun kita tidak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pemerintah provinsi Jambi serta Kapolda Jambi dan Korem 042/Gapu.

Pawai lampion yang merupakan satu di antara rangkaian kegiatan Festival Cap Go Meh ini memberikan dampak positif kepada masyarakat, karena banyaknya dihadiri masyarakat di sekitar Kota Jambi. (Romy)

Minggu, 05 Februari 2012

HPN 2012 Kena Demo

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sekitar 80 orang yang menamakan diri Forum Komunikasi Wartawan Jambi mengadakan unjuk rasa terkait peringatan Hari Pers Nasional, di depan kantor Gubernur Jambi Telanaipura, pagi ini.
Mengangkat keranda mayat dari bambu yang bertuliskan matinya kebebasan pers, pengunjuk meminta kejelasan perihal anggaran pelaksanaan peringatan HPN di Jambi. Pengadaan perumahan untuk wartawan, disebutkan juga suatu bentuk gratifikasi.

Bukan hanya itu, pengunjuk rasa pun meminta keterbukaan anggaran pembangunan tugu pers, perpusatakaan pers.

"Kami meminta kejelasan dari anggaran. Dana yang digunakan adalah dana rakyat," kata Fikri pengunjuk rasa dari FKWJ, ketika orasi.

http://jambi.tribunnews.com/2012/02/06/hpn-2012-kena-demo

Malam Ini, Ada Festival Malam Cap Go Meh Di Jambi

JAMBI, ayojambi.com – Malam ini kawasan Koni Jambi menjadi pusat perhatian warga masyarakat Kota Jambi, pasalnya pusat perayaan malam Cap Go Meh di Jambi, Senin (6/2/2012) malam. Arak-arakannya roh suci kim sin para shen ming (baca patung dewa red) dimulai pukul 17.30, sebelum Festival Cap Go Meh dimulai, terlebih dahulu MAKIN Leng Chun Keng dan Klenteng MAKIN Sai Che Tien adakan upacara mengundang shen ming (roh suci) datang dan menduduki kursi tandu (kio) yang telah disediakan pihak klenteng, setelah berbagai ritual dilakukan di Klenteng, selanjutnya kedua rombongan menuju Klenteng Hok Kheng Tong. Agenda Cap Go Me ini murni dilaksanakan oleh para penganut agama Khonghucu Jambi setiap tahunnya.
Sejak Senin pagi, berbagai persiapan kegiatan telah dipersiapkan oleh masing-masing klenteng, kegiatannya antara lain berupa cek lampu-lampu baterai untuk lampion, peralatan barongsai, liong, tandu kim sin (patung dewa).

Atraksi budaya karnaval Cap Go Meh dalam perayaan ini, mengarak kim sin roh suci dan menampilkan pawai barongsay dan liong dari sejumlah klenteng, arak-arakan Cap Go Me yang diselenggarakan pada hari ke-15 perayaan imlek itu akan mengitari kawasan Koni di Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, menuju ke Klenteng Ceng Hong Lau di Kelurahan Budiman, Kecamatan Jambi Timur. Dibeberapa lokasi para kitong (tatung) dan tandu kim sin akan melintasi api.

Festival Malam Cap Go Me Di Jambi, berbeda dengan perayaan Cap Go Meh didaerah lain yang kelap kali dilakukan pada siang hari, untuk Jambi festival Cap Go Meh setiap tahun dilakukan pada malam hari, agar lampion yang pasang lampu bisa menambah keindahan festival.

Disamping itu, Berlianta Eliamsya (Lie Chin Hai), mengatakan, panitia malam Cap Go Meh malam ini mendatangkan dua penyanyi dari Batam (Kepri) menghibur masyarakat yang tidak ikut dalam pawai karfanal, “Seperti tahun-tahun lalu, bagi masyarakat yang tidak ikut pawai lampion, akan dihibur artis dari Batam.”

Acara Cap Go Me malam ini, akan di hadiri Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar, Danrem 042/ Gapu, Kolonel Kav Hasto PR Yuwono, Kapollda Jambi, Brigjen Pol Drs. Anang Iskandar, SH., MH, Walikota Jambi, dr.H.Rd.Bambang Priyanto, Wakil Walikota Jambi, M. Sum Indra, SE, Dandim 0415/ Batanghari, Letkol Ezi Suprayogi beserta unsur muspida dan para tokoh masyarakat maupun pengusaha di Jambi. (Romy)

Hok Kheng Tong Adakan Pentas Hiburan Menyambut Malam Cap Go Meh

JAMBI – Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Hok Kheng Tong, Kota Jambi memeriahkan perayaan Cap Go Meh 2563 dengan pentas hiburan karaoke dan atraksi barongsai dari Perkumpulan Hok Liong Sai, Minggu (5/2/2012) malam.

"Pentas hiburan karaoke itu digelar sehari sebelum perayaan Cap Go Meh, selain hiburan karaoke, ada tiga barongsai turut andil menghibur masyarakat yang datang sembahyang di klenteng Hok Kheng Tong di jalan Koni IV (depan pabrik Kopi AAA).

Disamping itu, Google Dance juga tampil mengibur ratusan pengunjung yang hadir di klenteng Hok Kheng Tong, sampai berita ini diturunkan acara hiburan masih berlangsung (Romy)

Sabtu, 04 Februari 2012

Tiga Makin Akan Meriahkan Pawai Cap Go Meh di Jambi

JAMBI, Makinjambi.com – Tiga Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kota Jambi akan meriahkan Malam Perayaan Cap Go Meh yang akan digelar besok (6/2/2012), selain pertunjukan barongsai dan liong dalam Festival Cap Go Meh di Jalan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Tahun ini diperkirakan pengunjung yang ingin menyaksikan Festival Cap Go Meh akan mencapai ribuan orang, masyarakat akan datang untuk melihat langsung di pawai.

Sebelum perayaan Cap Go Meh yang akan digelar Tiga Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kota Jambi, pagi tadi bertempat di Hok Kheng Tong diadakan sembahyang dihadapan altar Tie Kong (Tuhan), upacara tersebut dipimpin Lim Tek Chong Taoshe dari China.

Menurut penuturan pengurus Makin Klenteng Hok Kheng Tong, Berlianta Eliamsya (Lie Chin Hai), setiap tahun sebelum perayaan malam Cap Go Meh, Klenteng Hok Kheng Tong senantiasa melakukan sembahyang dihadapan Tie Kong (Tuhan) dengan membaca So Bun (baca pemberitahuan) kepada Tio Kong sekaligus mengundang kehadiran para roh suci Shen Ming.

Seusai itu, para pengurus mempersiapkan berbagai perlengkapan untuk perayaan Cap Go Meh esok (6/2), selain itu di Makin Sai Che Tien dan Makin Leng Chun Keng juga telah mempersiapkan berbagau keperluan perayaan.

Besok sore masing-masing klenteng, diantaranya pemindahan Kim Sin (patung roh suci) dinaikan ke kursi tandu (joli). Selain itu ada tradisi tang ki tolak bala (tatung), serta parade lampion, arak-arakan umbul-umbul dari masing Makin dengan rute Koni IV melintasi Jalan Pangeran Diponegoro-Koni I-Klenteng Cheng Hong Lao dan kembali ke klenteng Hok Kheng Tong (pusat perayaan cap go meh).

Pada hari Senin malam cap go meh. Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus dan Wali Kota Jambi, dr. Bambang Prijanto, Korem 042/ Gapu, Kapolda Jambi, serta para undangan dan pengusaha direncanakan hadir dalam acara ini.

Menurut jadwal acara besok, sekitar pukul 17.00 peserta festival mendatangi Makin Hok Kheng Tong diiringi tandu (joki) roh suci shen ming dan kitong yang telah dirasuki roh shen ming dari masing-masing klenteng. Setelah karvanal dimulai, masyarakat akan dihibur oleh 2 biduanita dari Batam (Riau).

Acara Cap Go Me, juga akan di hadiri Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, Wakil Gubernur Jambi, Danrem 042/ Gapu, Kapolda Jambi, Walikota Jambi dan Wakil Walikota Jambi serta undangan lainnya. (Romy).

Jumat, 03 Februari 2012

Presiden Hu Jintao Rayakan Imlek di Desa

Tiongkok (Citra Indonesia): Presiden Tiongkok Hu Jintao, Kamis (3/1/2011) pagi merayakan tahun baru Imlek bersama masyarakat di kota Baoding, Provinsi Hebei. Rombongan Hu disambut hangat rakyatnya, meriah.
Dalam perayaan itu, Hu juga menyerukan kepada pemimpin dunia agar menjaga stabilitas politik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mendorong kesejahteraan rakyat.

Ia juga mengimbau keturuna Tiongkok di belahan dunia berlaku sopan kepada masyarakat di mana ia berada.

“Selamat hari raya Imlek, semoga rakyat Tiongkok di belahan dunia semakin jaya. Dan terima kasih kepada pemimpin dunia yang memberikan ucapan selamat Imlek,” katanya.

Dalam kunjungan di kota itu, Hu Jintao mendatangi stasiun bus jarak jauh untuk meninjau situasi angkutan penumpang pada masa sibuk liburan tahun baru Imlek. Selain itu, Presiden Hu juga meninjau daerah pedesaan kota tersebut.

Perayaan itu diikuti berbagai kalangan masyarakat, rakyat juga berebut ingin menyalami Hu Jintao. Tampak juga sejumlah pengusaha dan politisi dari partai- partai di Tiongkok dalam rombongan itu. cri

http://citraindonesia.com/presiden-hu-jintao-rayakan-imlek/

Presiden hadiri perayaan Tahun Baru Imlek Nasional

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri perayaan tahun baru Imlek Nasional 2563 di Jakarta Convention Center, Jumat sore.

Acara yang digelar oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) bertema "Insan Beriman dan Luhur Budi, Hidup Rukun Meski Berbeda" itu dimulai pada pukul 16.00 WIB.
Presiden dijadwalkan hadir bersama Ani Yudhoyono akan memberikan sambutan pada perayaan Tahun Baru Imlek yang ditetapkan sebagai hari libur nasional sejak masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Hari raya Imlek bagi kaum Tionghoa memiliki beragam arti, antara lain makna astronomis, agamis, agraris, sosial budaya, politis, dan bisnis.

Perayaan tahun baru Imlek Nasional yang dihadiri oleh Presiden Yudhoyono dihadiri sekitar 6 ribu orang umat Khonghucu dari seluruh tanah air.

http://www.antaranews.com/berita/295794/presiden-hadiri-perayaan-tahun-baru-imlek-nasional

Rabu, 01 Februari 2012

Peserta Po Un Mencapai Ratusan KK

JAMBI – Hingga hari Kamis (2/2) peserta yang mengikuti prosesi Po Un di Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien sekitar seratus kepala keluarga (KK), paling sedikit kepala keluarga mewakili 5 jiwa, mereka datang ke Klenteng Makin Sai Che Tien untuk mengikuti prosesi Po Un (kias) berkat adanya informasi yang disampaikan oleh media koran daerah Jambi.
Setiap perwakilan wajib mengikuti Lim Tek Ching, Taoshe mengelilingi altar Hok Hie Te Shien (nabi FU XI) sebanyak dua belas putaran, setiap putaran Taoshe membacakan mantera, setelah meliwati jembatan duplikat peserta mengikuti Taoshe mengucapkan Kwe Ya (artinya LIWATlah), maksud ucapan tersebut agar setiap orang dapat meliwati sehari-hari dan mewilati setiap bulan hingga akhir tahun dengan selamat tanpa ada alar melintang (Ciong).

Menurut Lim Tek Chong Taoshe dari Provinsi Hok Kien, China, setiap awal tahun imlek, di China juga melakukan Po Un seperti ini, “Di China Po Un juga seperti yang dilakukan di Jambi,” Tambah Lim Tek Chong, setiap peserta Po Un mengikuti keliling altar sambil mengucapkan b ahasa Hok Kien yaitu Kwe Ya, yang diartikan kita dapat meliwati lintangan tanpa ada gannguan (ciong).


Lim Tek Chong setiap awal tahun sengaja diundang oleh Makin Sai Che Tien untuk memberikan pelayanan Pon Un kepada Umat Khonghucu di Provinsi Jambi. Namun selain di Jambi, umat Khonghucu di Sumsel juga ada mengundang beliau (Lim Tek Chong), maka empat hari di Jambi, hari di Palembang untuk melakukan Po Un.

Berhubung semakin banyak yang mau ikut Po Un, maka Makin Sai Che Tien akan mmemperpanjang waktu Po Un hingga 14 Februari 2012.

Kata Ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) klenteng “Sai Che Tien”, Darmadi Tekun, bahwa, “Bahwa banyak yang datang mendaftar, maka Po Un kita perpanjangkan hingga 14 Februari 2012, mulai jam 09.00 WIB.”

“Po Un merupakan salah satu tradisi dari masyarakat Tionghoa di China sejak ribuan tahun silam, Po Un yang diartikan menambah energi (un gie).”

Menurut salah satu peserta Po Un, Abin mengatakan bahwa baru kali pertama ikut Po Un di Klenteng Sai Che Tien, biasanya beliau Po Un di tempat lain, Saya baca koran bahwa Po Un di klenteng Sai Che Tien setiap orang harus keliling jembatan duplikat sebanyak dua belas kali, maka hari ini (2/2) saya sempat melihat dan mengikuti prosesi Po Un yang lazim dilakukan orang Tiongkok beragama Khonghucu. (Romy)

http://www.ayojambi.com
http://www.makinjambi.com
http://www.confucian.me/
http://multmedia.multiply.com/

Cia Gwee Cui Kao, Sembahyang Tie Kong (Tuhan)

JAMBI – Sebagai generasi penerus mempunyai berkewajiban untuk menjaga dan mempertahankan tatanan budaya dari masing-masing leluhur, sehingga segala aspek dari kebudayaan tidak akan hilang begitu saja.

Salah satunya adalah sembahyang Cia Gwee Ciu Ka atau yang dikenal dengan sembahyang Tie Kong (baca Tuhan red) bagi suku Hokkian sudah dilakukan ribuan tahun silam. Sembahyang ini dilakukan umat Khonghucu untuk mecampaikan unggapan syukur dan terima kasih kepada Sang Pencipta Alam Semesta atas datangnya tahun yang baru.
Dahulu sembahyang ini, hanya dilakukan warga dari suku Hokkian, numun dengan perkembangan waktu, kini sembahyang Tie Kong tidak saja dilakukan oleh suku Hokkian, melainkan dari suku Teo Chew, Hakka, Kong Hu, Hailam dls juga ada yang sembahyang.

Tahun ini Cia Gwee Cui Kao (1/9 imlek) sejak pukul 00.00 dini hari berbagai suku Tionghoa di dunia pada lakukan sembahyang Tie Kong (Tuhan red) dengan berbagai sesajian seperti batang tehu yang utuh dengan daun, nanas yang juga utuh dengan daunnya serta berbagai pelangkap lainnya untuk dipersembahkan kepada Tie Kong (Tuhan). Makna dari batang Tebu, adalah agar mempunya keturunan secara terus menerus, sedang kan makna Nanas (bahasa Hokkien Ong Lai) adalah rejeki selalu mengalir.

Tidak ketinggalan suku Hokkian yang bermukim di Indonesia, kemarin malam tepat pukul 00.00 pada sembahyang Tie Kong (Tuhan red) di halaman rumah, dengan meletakan meja diluar rumah menghadap kejalan atau tempat terbuka, diatas meja telah disiapkan berbagai sesajian untuk sembahyang.

Tahun ini merupakan tahun pertama Makin Klenteng Leng San Keng, Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, Selasa (30/1) sejak pukul 23.30 telah mempersiapkan berbagai perlengkatan untuk sembahyang syukuran kepada Tien (Tuhan).

Umat Khonghucu yang ikut sembahyang Tie Kong (Tuhan) di klenteng Makin Leng San Keng Jln. Prof. DR. Soedewi. MS, Rt. 21, Kuala Tungkal, Kab. Tanjung Jabung Barat-Jambi, dihadiri pengurus Makin Leng San Keng dan Ketua Makin Alex Tay sekeluarga.

Sedangkan di Kota Jambi kawasan yang mayolitas dihuni suku Hokkian pada lakukan sembahyang, diantaranya di Jalan Kamboja, Jalan Koni 1 hingga Koni 4, kawasan Pasar Jambi, Simpang III Sipin, Simpang IV Sipin, dan kawasan Kumpeh pada melakukan sembahyang Pai Tie Kong (sembahyang terhadap Tuhan).

Menurut penuturan The Lien Teng (Rohaniwan Makin Sai Che Tien), sembahyang Tie Kong atau Pai Tie Kong bisa dilakukan dari pukul 00.00 hingga pagi, namun umumnya umat Khonghucu lebih senang Pai Tie Kong dini hari, selain tenang umat juga lebih kusuk berdoa, “Sembahayang boleh dini hari, tapi jangan sampai tengah hari” kata Lien Teng ditengah melayani umat Khonghucu yang melakukan Po Un di Klenteng Sai Che Tien (1/2).
Harapan The Lien Teng kepada generasi muda, agarsebagai generasi penerus, mesti berusaha mempertahankan salah satu tradisi dari zaman nenek moyang kita dahulu, apa lagi sembahyang Cia Gwee Cui Kao memiliki sejarah tersendiri bagi warga suku Tionghoa diseluru tanah air Indonesia. (Romy)

Cegah Kebutaan dengan Buah Anggur

KOMPAS.com - Banyak orang percaya bahwa wortel adalah satu-satunya sumber makanan yang punya fungsi penting untuk kesehatan mata. Namun, pernahkah Anda berpikir kalau sebenarnya buah anggur memiliki peran yang tidak kalah penting untuk kesehatan mata?
Riset terbaru menunjukkan, buah anggur mempunyai kemampuan untuk memperlambat atau mencegah timbulnya degenerasi makula akibat faktor usia (age-related macular degeneration/AMD). Degenerasi makula adalah suatu keadaan di mana makula mengalami kemunduran sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan kemungkinan akan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral. Makula adalah bagian paling vital dari retina yang memungkinkan mata melihat detil-detil halus pada pusat lapang pandang.

Peneliti percaya bahwa kerja antioksidan yang tekandung dalam anggur mempunyai efek sebagai pelindung. Temuan ini diterbitkan dalam Free Radical Biology and Medicine.

Dalam risetnya, peneliti melakukan percobaan kepada tikus yang diberi makanan kaya antioksidan (anggur). Lalu peneliti melihat dampak perubahan yang terjadi pada fungsi pengelihatan tikus, yang rentan mengalami kerusakan retina.

Hasil menunjukkan bahwa konsumsi anggur memberikan efek perlindungan yang dramatis. Diet tinggi anggur dapat mencegah kerusakan oksidatif retina dan kebutaan pada tikus.

"Dampak perlindungan dari anggur dalam penelitian ini sangat luar biasa, karena menawarkan manfaat bagi penglihatan di usia tua bahkan jika anggur dikonsumsi pada usia muda," kata Silvia Finnemann PhD, dari Department of Biological Science Fordham University, New York, selaku peneliti utama.

Dr Finnemann mencatat bahwa temuan ini memperlihatkan adanya hubungan antara penambahan usia dan penurunan penglihatan. "Diet seumur hidup yang diperkaya dengan antioksidan alami, seperti anggur, tampaknya akan memberi manfaat langsung bagi kesehatan dan fungsi retina," tambahnya.

Diet tinggi anggur secara signifikan dapat mengurangi penumpukan lipofuscin (lemak yang teroksidasi pemicu proses penuaan) dan mencegah kerusakan oksidatif epitel pigmen retina (RPE), sehingga menjamin fungsi retina tetap optimal.

"Melestarikan kesehatan mata harus menjadi perhatian utama seiring dengan penambahan usia. Ini adalah berita baik bagi konsumen dari segala usia untuk menikmati buah anggur, dan temuan ini semakin menambah banyak bukti bahwa anggur menawarkan berbagai manfaat kesehatan, sambung Kathleen Nave, presiden dari California Table Grape Commission.

http://health.kompas.com/read/2012/01/16/11582947/
Cegah Kebutaan dengan Buah Anggur
KOMPAS.com - Banyak orang percaya bahwa wortel adalah satu-satunya sumber makanan yang punya fungsi penting untuk kesehatan mata. Namun, pernahkah Anda berpikir kalau sebenarnya buah anggur memiliki peran yang tidak kalah penting untuk kesehatan mata?

Riset terbaru menunjukkan, buah anggur mempunyai kemampuan untuk memperlambat atau mencegah timbulnya degenerasi makula akibat faktor usia (age-related macular degeneration/AMD). Degenerasi makula adalah suatu keadaan di mana makula mengalami kemunduran sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan kemungkinan akan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral. Makula adalah bagian paling vital dari retina yang memungkinkan mata melihat detil-detil halus pada pusat lapang pandang.

Peneliti percaya bahwa kerja antioksidan yang tekandung dalam anggur mempunyai efek sebagai pelindung. Temuan ini diterbitkan dalam Free Radical Biology and Medicine.

Dalam risetnya, peneliti melakukan percobaan kepada tikus yang diberi makanan kaya antioksidan (anggur). Lalu peneliti melihat dampak perubahan yang terjadi pada fungsi pengelihatan tikus, yang rentan mengalami kerusakan retina.

Hasil menunjukkan bahwa konsumsi anggur memberikan efek perlindungan yang dramatis. Diet tinggi anggur dapat mencegah kerusakan oksidatif retina dan kebutaan pada tikus.

"Dampak perlindungan dari anggur dalam penelitian ini sangat luar biasa, karena menawarkan manfaat bagi penglihatan di usia tua bahkan jika anggur dikonsumsi pada usia muda," kata Silvia Finnemann PhD, dari Department of Biological Science Fordham University, New York, selaku peneliti utama.

Dr Finnemann mencatat bahwa temuan ini memperlihatkan adanya hubungan antara penambahan usia dan penurunan penglihatan. "Diet seumur hidup yang diperkaya dengan antioksidan alami, seperti anggur, tampaknya akan memberi manfaat langsung bagi kesehatan dan fungsi retina," tambahnya.

Diet tinggi anggur secara signifikan dapat mengurangi penumpukan lipofuscin (lemak yang teroksidasi pemicu proses penuaan) dan mencegah kerusakan oksidatif epitel pigmen retina (RPE), sehingga menjamin fungsi retina tetap optimal.

"Melestarikan kesehatan mata harus menjadi perhatian utama seiring dengan penambahan usia. Ini adalah berita baik bagi konsumen dari segala usia untuk menikmati buah anggur, dan temuan ini semakin menambah banyak bukti bahwa anggur menawarkan berbagai manfaat kesehatan, sambung Kathleen Nave, presiden dari California Table Grape Commission.

http://health.kompas.com/read/2012/01/16/11582947/