Kamis, 31 Mei 2012

Polisi Rekayasa BAP Narkoba?

MAKASSAR, KOMPAS.com — Selain isu suap Rp 100 juta yang menerpa Satuan Narkoba Polrestabes Makassar, tersangka kasus narkoba Ester alias Ciko yang sejak beberapa hari terakhir membuka mulut soal penganan menyimpang dari para polisi yang menyidik kasusnya, juga menuding polisi mengubah berita acara pemeriksaan (BAP).
Dalam kasus Ciko, pengedar yang tercantum dalam BAP bukan Roy dan Andre seperti yang dikenalnya, melainkan atas nama Yusuf alias Ucu yang tidak dikenalnya. Setelah dilimpahkan dari Rumah Tahanan Polrestabes Makassaar, Ciko membongkar permainan polisi narkoba dan bahkan melakukan perlawanan dari dalam Rutan Kelas I Makassar yang di bawah perlindungan pihak Kejaksaan Negeri Makassar.

Kali ini, Ciko mengungkapkan polisi yang mempermainkan BAP tersangka narkoba, termasuk dirinya. "Kalau mau ungkap kebenaran, ringkus saja Roy yang dibebaskan polisi. Barang haram saya beli dari dia. Tapi kenapa dalam BAP saya atas nama Yusuf alias Ucu. Ini semua tidak jelas. Selain Roy, ada atas nama Hendra selaku perantara polisi sehingga terjadi transaksi Rp 100 juta dengan pengaburan kasus. Kenapa keduanya tidak dibawa, padahal saya sudah tunjukkan bandar narkoba," ungkap Ciko.

Sementara itu, Kepala Satuan Narkoba Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Masrur masih terus membantah jika pihaknya merubah BAP tersangka Ciko. Menurutnya, itu hanya tudingan dari tersangka narkoba yang sakit hati saja kepada polisi. Sementara itu, penanganan kasus ini sudah diserahkan sepenuhnya ke Propam dan Paminal Polrestabes Makassar.

"Saya tidak menyangka berita ini termuat dan menghebohkan yang membuat Satuan Narkoba Polrestabes diperiksa Propam dan Paminal. Tapi biarlah, Propam dan Paminal bekerja untuk mengungkap semuanya. Ciko itu sakit hati kepada polisi karena ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Kalau memang Ciko mengatakan bandarnya Roy, kenapa wartawan tidak mencarinya. Semua yang ada dalam BAP itu keluar dari mulut Ciko, termasuk nama Yusuf bukannya Roy," kilah Masrur yang ditemui pada Kamis (31/5/2012) kemarin.

Sementara ini, pihak Propam dan Paminal Polrestabes Makassar terus melakukan penyidikan atas dugaan kasus suap Satuan Narkoba Polrestabes Makassar untuk membongkar kebenaran pernyataan Ciko dengan melakukan pemeriksaan dalam Rutan Kelas I Makassar.

Sebelumnya telah diberitakan, Ciko mengungkapkan kepada wartawan soal suap pengedar narkoba, Andre dan Roy, sebesar Rp 100 juta sehingga keduanya tidak diringkus oleh Satuan Narkoba Polrestabes Makassar. Ciko akhirnya bersuara dari dalam rutan karena polisi tidak menepati janji untuk melepaskannya. Ester diringkus polisi pada 10 Mei lalu dengan barang bukti 10 butir ekstasi. Operasi dipimpin Ajun Komisaris Sumijur, dan pemeriksaan oleh Ajun Komisaris Jhon To Soo.

http://regional.kompas.com/read/2012/06/01/06514428/

Senin, 28 Mei 2012

BNN Sita 1,4 Juta Butir Ekstasi Asal China

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap penyelundupan 1.412.475 butir pil ekstasi dari China, yang merupakan penyelundupan ekstasi terbesar ke Indonesia dalam 10 tahun terakhir. 

Kepala BNN Komisaris Jenderal (Pol) Gories Mere, Senin (28/5/2012), mengemukakan, BNN mengungkapkan, ekstasi tersebut diselundupkan dalam sebuah kontainer dengan menggunakan dokumen palsu.
"
Kita mendapat, mendekati 1,5 juta butir. Ada beberapa tersangka, sebagian melarikan diri," kata Gories Mere kepada wartawan di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin.

Kali ini disita sebanyak 1.412.475 pil ekstasi yang dapat menyelamatkan hampir 1,5 juta warga dari penyalahgunaan barang haram tersebut, yang dilakukan spesialis sindikat kejahatan narkotika China-Indonesia. 

Pil ekstasi produk China akhir-akhir ini marak beredar di Jakarta dan disebut-sebut memiliki kualitas sama dengan produk Belanda dan punya harga bersaing dibanding buatan lokal. Satu butir ekstasi Tiongkok untuk pasaran di ibu kota mencapai Rp 250.000.  

Gories mengatakan, pengungkapan tersebut berkat kerja sama dengan sejumlah pihak, antara lain Bareskrim Polri, Ditjen Bea Cukai, Bais TNI, dan perwakilam dari Mabes TNI. "Kita kerja sama juga antarnegara, antara lain RRC (China) dan Hongkong," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigadir Jenderal (Pol) Benny Mamoto menjelaskan, operasi dengan sandi Komodo 2012 tersebut dilakukan setelah ada informasi mengenai kiriman ekstasi dari China yang akan masuk ke Indonesia melalui jalur laut. "Dari data yang ada, sebuah kontainer asal Shenzen, China, tujuan Indonesia, tiba pada 8 Mei 2012. Sampai di pelabuhan, teman-teman mendeteksi. Kita operasi gerak cepat. Ternyata, kontainer itu diurus seseorang berinisal S," kata Benny.

Diketahui, pelaku berinisal S tersebut telah memalsukan sejumlah dokumen kepabeanan. Dalam memalsukan dokumen, S mengatasnamakan sebuah nama koperasi sebagai pemesan barang yang dikirim dari China. "Kami cek ternyata tidak terdata, order ke koperasi tersebut. Dia palsukan surat. Tanda tangan kepala koperasi dipalsu, mencatut nama agar lebih lancar. Mencantumkan institusi, Primer Koperasi Kalta (Bais TNI)," ungkapnya.

Petugas BNN melakukan penyelidikan dengan melakukan control delivery. Kemudian, delapan orang terkait penyelundupan tersebut ditangkap. "Kita eksekusi siapa yang ngurus, dari sopir, kenek, semuanya. Kontainer itu akan diarahkan ke Cengkareng, ke sebuah ruko. Kontainer akan berhenti di pinggir jalan dimasukkan ke ruko. Setelah kita memeriksa, semua palsu, packing list diubah. Kita tangkap semua yang terkait, kami punya kewenangan 3 hari, diperpanjang 3 hari lagi. Kami putukan siapa bersalah atau tidak. Kami terus buru yang lain," ungkapnya.
   
Benny menuturkan, pihaknya saat membuka isi kontainer tersebut mendapati banyak barang, antara lain akuarium, filter, karbon, plastik, dan lainnya. Kemudian di bagian paling dalam kontainer terdapat 12 kardus tanpa merek berwarna coklat. "Setelah dilakukan penghitungan, jumlah barang bukti sebanyak 1.412.475 butir ekstasi dengan berat total 3.784.358 gram," urainya.

Jutaan butir barang bukti benda terlarang itu oleh kelompok pengedarnya akan disebarkan kepada ratusan agen atau spesialis bandar pil ekstasi impor untuk konsumen lokasi hiburan di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Ujungpandang, dan kota besar lainnya di Indonesia.  

BNN selama lima bulan ini atau sampai Mei 2012 juga telah memusnahan barang bukti kejahatan narkoba, antara lain 28.062,41 gram sabu, 44.389,7 gram ganja, 10.116,7 gram heroin, dan 3.103 butir ekstasi.

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/05/29/0219531/

Oknum Anggota Bais Diduga Terlibat Kasus 1,4 Juta Ekstasi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Oknum anggota Badan Intelijen Strategi (Bais) TNI berinisial S diduga terlibat kasus narkoba dengan barang bukti sebanyak 1.412.476 butir ekstasi.

"Oknum tersebut berpangkat Bripda dari TNI AU yang bertugas di Primer Koperasi Kalta," kata Deputi Pemberantasan dan Penindakan BNN Brigjen Pol Benny Mamoto di Jakarta, Senin (28/5/2012).
Kronologis kejadian pada tanggal 28 April 2012, sebuah kontainer dengan nomor TGHU 0683898 diangkut oleh kapal YM. Instruction Voyage 93 S, berangkat dari pelabuhan Lianyungan, Shenzhen, China dengan tujuan Jakarta, Indonesia.

Pada tanggal 8 Mei 2012, kapal tiba di pelabuhan JITC Tanjung Priok dan kontainer yang diangkut pada kapal tersebut dibongkar pada pukul 22.00 WIB. "Sejak saat itu, petugas melakukan pengawasan terhadap kontainer tersebut hingga pengurusan administrasinya selesai," katanya.

"Pengurus administrasi tersebut dilakukan oleh S dengan memalsukan tanda tangan kepala koperasi Primkop Kalta dan menambahkan tulisan ’BAIS TNI’," kata Benny.

Hal tersebut dilakukan S tanpa sepengetahuan dan seizin  dari pimpinan Bais. "S juga mengubah data packing list untuk menurunkan bea masuk dan selanjutnya selisih pembayaran bea masuk diambil dan dinikmati oleh S," katanya.

Selain S, tujuh warga sipil yang merupakan bagian dari sindikat yakni RS, R, A, M, AR, MM dan J ikut ditangkap dan kini masih menjalani pemeriksaan.

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/05/29/03154881/

Minggu, 27 Mei 2012

Masjid Ajaib di Malang, Wisata Religi Favorit

MALANG, KOMPAS.com - Berwisata religi ke "Masjid Ajaib", yang berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim, Gang Anyar RT 27 RW 06 Desa Sanarejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi tempat wisata religi favorit bagi semua kalangan, baik kaum muslim dan non muslim.

Sebenarnya, di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan kota Batu) terdapat berbagai lokasi wisata. Namun, untuk "Masjid Ajaib" ini terus didatangi para wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan ada yang datang secara khusus dari luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera.
Setiap hari wisatawan yang datang mencapai ribuan orang. Mereka tak hanya datang dari daerah di Jawa Timur, ada wisatawan yang dari luar Jawa. Wisatawan yang datang itu, hanya ingin mengetahui "Masjid Ajaib" tersebut.

Wisata religi yang diberi nama "Masjid Ajaib" itu sebenarnya bukan masjidnya yang ajaib, tiba-tiba muncul secara tiba-tiba, tanpa ada yang membangunnya. Dikatakan "Masjid Ajaib", karena para wisatawan yang memberi nama, ditambah bangunannya luar biasa, berarsitektur ala Timur Tengah.

Sebenarnya, "Masjid Ajaib" itu, adalah bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Syalafiyah Bihaaru Bahri' Asali Fadlaairil Rahmah, yang didirikan oleh KH Ahmad Bahru Mafdlaluddin Sholeh Al Mahbub Rahmat Alam atau yang umum dikenal Romo Kiai Ahmad.

Bangunan Ponpes tersebut memang tergolong unik, antik dan megah. Di dalam Ponpes tersebut, berdiri bangunan dengan arsitektur gaya Timur Tengah, berlantai tujuh. Hampir setiap temboknya, terdapat ukuran dan kaligrafi Arab. Di dalam ponpes tersebut, juga tersedia kolam renang, dilengkapi perahu, yang hanya khusus untuk dinaiki wisatawan anak-anak.

Tak hanya itu, di dalam komplek Ponpes itu, juga terdapat berbagai jenis binatang seperti kijang, monyet, kelinci, aneka jenis ayam dan burung. Di sekeliling Ponpes juga berdiri berbagai bangunan kecil seperti menara yang ada di setiap masjid.

Sejak mencuat kabar "Masjid Ajaib" itu, muncul wacana bahwa "Masjid Ajaib" itu dibangun oleh pasukan jin. Namun kabar tersebut tidak dibenarkan oleh para pengurus Ponpes. Dari pantauan Kompas.com, para pengunjung tak hanya kamu muda, lulusan SMA. Namun, juga ratusan ibu-bapak dari jamaah pengajian di daerahnya masing-masing.

Menurut Iphoeng HD Purwanto alias Gus Ipung, pengurus Ponpes, keunikan bangunan mencakar langit itu, yang dibangun mulai dari bawah tanah itu, tepatnya dilantai tiga, ada tiang penyangga dari seluruh bangunan, yang terbuat dari tanah liat. "Satu tiang yang dibuat dari tanah liat itu yang menjadi roh atau kekuatan dari seluruh bangunan," ujarnya.

Bangunan yang ada tak terpisahkan dari bangunan lainnya. Setiap bangunan ada tangga untuk melewati bangunan lainnya. Di Ponpes tersebut, santri yang bermukim tak terlalu banyak. Hanya ada ratusan santri saja.

Di dalam bangunan tersebut, juga ada ruangan aquarium dan perpustakaan berisikan buku-buku Islam. Di ruang Aquarium, juga menjadi rujukan para wisatawan yang datang. "Pemeluk agama apa pun, boleh datang dan masuk. Kami senang menyambutnya. Hal itu sesuai dengan keinginan pendiri. Karena bangunan ini bukan masjid. Siapa pun bebas masuk. Bangunan ini adalah Pondok pesantren," katanya.

Adapun tujuan Romo Kiai Ahmad mendirikan Ponpes tersebut untuk dikunjungi semua orang, baik umat Islam dan non Islam. "Manfaat datang kesini, sesuai kata pendiri, siapa yang punya penyakit hati, kalau masuk ke pondok ini, dengan izin Allah, bisa sembuh penyakit hatinya," kata Gus Ipung.

Sementara itu, menurut salah satu petugas informasi, Muhammad Hafidz, para pengujung setiap harinya mencapai ribuan. Untuk masuk ke Ponpes wisata religi tersebut, tidak dikena biaya apa pun. Parkir saja gratis. Hanya setiap pengunjung diminta untuk mengambil kartu masuk dan kalau hendak pulang, diharapkan wisatawan menukar kartu masuk ke kartu keluar.

Para pengunjung juga diminta untuk menuliskan pesan-kesannya, setelah keliling dibangunan menjulang tinggi tersebut. Tujuannya, kalau ada kekurangan, pihak petugas pondok bisa melakukan evaluasi, agar wisatawan lebih nyaman kalau datang kembali.

Sementara itu, salah satu wisatawan asal Surabaya, Yakub Efendi mengaku, pihaknya bersama 55 orang, rombongan naik bus. "Semuanya ingin tahu seperti apa yang disebut Masjid Ajaib itu," katanya, Jumat (25/5/2012).

Ternyata, menurut Effendi, Masjid Ajaib itu adalah pondok pesantren. Namun, bangunannya yang cukup bagus, antik dan luar biasa. "Seperti tidak dibangun oleh manusia. Arsitekturnya seperti bangunan Timur Tengah," akunya.

Selain itu, para pengunjung yang datang ada juga untuk mengobati hatinya, jika memiliki penyakit hati, seperti dengki, sombong, iri hati dan penyakit hati lainnya. "Karena pendiri pondok ini mengatakan, bagi yang masuk pondok ini penyakit hatinya bisa sembuh," kata Effendi.

Selain menikmati keindahan dan keantikan bangunan, wisatawan juga bisa berziarah ke makam pendiri, yang tak jauh dari pusat bangunan tersebut.

Sepanjang jalan di depan pintu gerbang masuk "Masjid Ajaib" tersebut dijual berbagai jenis kerajinan dan aneka buah khas Malang, sebagai oleh-oleh untuk wisatawan yang berkunjung. Sejak Ponpes tersebut dikenal banyak orang dengan sebutan Masjid Ajaib, juga menjadi berkah bagi warga sekitar. Mereka bisa berjualan di sepanjang jalan menuju bangunan "Masjid Ajaib" tersebut.

http://travel.kompas.com/read/2012/05/27/14540630/

Jumat, 25 Mei 2012

Air Awet Muda dari Dewi Kuan Yin

KOMPAS.com – Kelenteng selalu menarik untuk dikunjungi. Di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terdapat tempat ibadah yang menjadi tujuan para wisatawan. Kabar paling terkenal di balik tempat ini adalah khasiat air yang konon dapat membuat orang awet muda.

Tempat ibadah “Taman Bunga Teratai Dewi Kuan Yin” ini terletak di Desa Rambak, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Perjalanan menuju tempat ini lebih dari satu jam dari pusat kota Pangkal Pinang. Tempat ini sebenarnya tergolong baru yaitu diresmikan di tahun 2003.

Nah, daya tariknya adalah sebuah sumur di kelenteng ini. Banyak orang mempercayai, minum atau mandi air dari sumur tersebut, dapat membuat orang itu terjaga kesehatannya dan menjadi awet muda. Dewi Kuan Yin sendiri dikenal sebagai dewi cantik yang memiliki sifat welas asih.

Beberapa pengunjung bahkan sampai membawa air ini pulang. Air dimasukan ke botol plastik untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Boleh percaya boleh tidak, tetapi rasa air ini memang begitu segar. Pengunjung tak perlu mengambil air dari sumur. Tetapi cukup ambil dari wadah air dengan kran yang tersedia.

Nah, di sini pun ada kolam teratai. Di tengahnya ada sebuah bangunan yang bentuknya melingkar. Jika bisa melempar koin ke tengah-tengahnya, maka dipercaya permohonannya akan terkabul. Di area ini pula, kolam mandi dari air sumur awet muda.

Artis Titiek Puspa disebut-sebut sebagai salah satu tokoh terkenal yang pernah mandi di tempat ini. Lalu melangkah ke arah altar Dewi Kuan Yin, pengunjung dapat melakukan chiam si, atau ramalan kuno.

Kocok-kocok bilah-bilah bambu dalam wadah tabung. Lalu bambu yang jatuh akan menunjukan nomor. Dari nomor ini barulah ditentukan kertas ramalan. Jika tertarik mencoba, mintalah pada penjaga setempat.

“Ramalan bolehnya satu kali setahun. Kalau mau lagi, harus tunggu tahun depan,” ungkap Jam, petugas di tempat itu.

Ia menuturkan di hari-hari libur, kelenteng tersebut ramai dikunjungi umat yang mau beribadah maupun wisatawan. Jangan lupa, bagaimanapun “Taman Bunga Teratai Dewi Kuan Yin” adalah tempat ibadah. Oleh karena itu, jika Anda berniat mengunjungi tempat ini, lepaslah sepatu dan berlakulah sopan.

http://travel.kompas.com/read/2012/05/26/08203237/

Kliping Koran & Gambar Net

 
Satu Tempat Ibadah Mengunakan Dua Nama.!
  
Berita Kompas: Klenteng atau Vihara.?
Diskriminasil Hak Sipil Umat Khonghucu
Hanya Ada 4 Makin di Kota Jambi
Sinkretisme "Penodaan Agama" 
Pengabungan dua agama 
selain dilarang, juga menyesatkan 
umat Khonghucu & Buddha.
Umat Khonghucu Agar Aktif Di Klenteng-Klenteng
Lik Yen "Pernikahan" & "Pendidikan"
Surat Terbuka Dari Batam
Sinkretisme "Pengabungan 3 Ajaran"

Jumat, 18 Mei 2012

Umat Khonghucu Peringati Kelahiran Fu Xi

JAMBI, KOMPAS.com - Sekitar 500 umat Khonghucu di Jambi memperingati Sejit Shenming Hok Hie Tee Shien atau hari kelahiran Fu Xi, di Klenteng Sai Che Tien Kota Jambi, Rabu (16/5/2012). Fu Xi diyakini sebagai nabi pertama peletak dasar ajaran agama ini.

Umat berdatangan sejak pagi untuk bersembahyang. Menjelang siang, seluruh umat berkumpul di halaman samping klenteng untuk makan bersama. Peringatan itu diakhiri sejumlah acara hiburan.

Rohaniawan Tertinggi Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, Xs Tjandra Muljadi, menjelaskan, Fu Xi sebagai nabi pertama yang mengajarkan manusia untuk lembut hati dan tekun bekerja.

Ajaran ini dia berikan pada 5.000 tahun sebelum Masehi. Saat itu, kondisi masyarakat di daratan Tiongkok saling memperebutkan kepentingan masing-masing dan menjatuhkan satu sama lain.

"Ajaran yang dibawa Fu Xi menjadi cikal bakal tumbuhnya keyakinan Rujiao atau Jikaw, yang berlanjut pada ajaran Konfusius, dan kini menjadi agama Konghucu," ujar Muljadi.

Peringatan ini dihadiri Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Wawan Wiratma, Kepala Bidang Bimbing an Masyarakat Khonghucu Kementrian Agama Dra. Hj. Emma Nurmawati, MM anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Jambi, dan ratusan umat setempat.

http://regional.kompas.com/read/2012/05/16/18224883/

Pemerintah Melayani Umat Khonghucu Hanya Melalui Matakin

JAMBI – Pengurus Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Leng San Keng, Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis (18/5-2012) pagi dilantik oleh ketua umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Pusat, Js. Wawan Wiratma disaksikan oleh Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Khonghucu Kementrian Agama RI, Dra. Hj. Emma Nurmawati, MM, pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tanjab Barat.
Seusai dilantik, ketua umum Matakin Pusat, Wawan Wiratma berpesan, agar umat Khonghucu khususnya di kota Kuala Tungkal umumnya diseluruh tanah air dapat memberikan pendidikan keagamaan Khonghucu di sekolah dasar hingga ke tingkat lebih tinggi. “Matakin sangat mengharapkan peran aktif Matakin Provinsi maupun Matakin Kota/ Kabupaten untuk mendidik keagamaan Khonghucu di sekolah-sekolahan”.

Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Konghucu Kementrian Agama Emmy Nurmawati mengatakan masih terjadi diskriminasi layanan bagi umat Khonghucu. Di bidang pendidikan, layanan bagi siswa beragama Khonghucu minim.

Saat ini, banyak sekolah umum tidak memberi layanan pendidikan agama bagi siswanya yang beragama Khonghucu. Persoalannya karena tidak tersedia tenaga pengajar. Kalaupun ada sekolah yang memiliki tenaga pengajar, semuanya belum memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi pemerintah. Belum ada guru Agama Khonghucu mencapai Sarjana untuk pendidikan agama tersebut . Tenaga pengajar masih mengandalkan rohaniawan yang ada, ujarnya.

Selain itu, Kabi Bimas Khonghucu Kementerian Agama RI Emmy Nurmawati menyatakan, Pemerintah melarang keras adanya Sinkretisme (pengabungan agama) di dalam Khonghucu dan tempat ibadah umat Khonghucu adalah adalah Miao, Littang dan Klenteng sesuai dengan Peraturan Pemerintah Repubrik Indonesia Nomor 55 tahun 2007.

“Pemerintah melayani umat Khonghucu hanya melalui Matakin baik yang berada di pusat maupun daerah” kata Emmy Nurmawati  dihadapan ratusan umat Khonghucu baru-baru ini di Kota Jambi maupun di Kabupaten Tanjab Barat. (Romy)

Pendidikan Khonghucu Masih Terabaikan

JAMBI, KOMPAS.com -  Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Konghucu Kementrian Agama Emmy Nurmawati mengatakan masih terjadi diskriminasi layanan bagi umat Khonghucu. Di bidang pendidikan, layanan bagi siswa beragama Khonghucu minim.

Saat ini, banyak sekolah umum tidak memberi layanan pendidikan agama bagi siswanya yang beragama Khonghucu. Persoalannya karena tidak tersedia tenaga pengajar.

Kalaupun ada sekolah yang memiliki tenaga pengajar, semuanya belum memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi pemerintah. Belum ada guru Agama Khonghucu mencapai Sarjana untuk pendidikan agama tersebut . Tenaga pengajar masih mengandalkan rohaniawan yang ada, ujarnya.

Selain itu, buku pelajaran Agama Khonghucu juga baru tersedia bagi siswa sekolah dasar. Sedangkan bagi siswa sekolah menengah pertama dan atas, baru akan memperoleh buku pelajaran agama pada tahun ajaran ini. Tahun ajaran ini buku-buku untuk tingkat SMP dan SMA sudah akan dicetak, sehingga bisa jadi panduan bagi siswa, lanjut Emmy.

Emmy melanjutkan, pihaknya memberi peluang bagi umat untuk membangun sekolah pendidikan Konghucu, agar dapat melahirkan tenaga-tenaga pengajar yang sesuai standar nasional. Adapun, Sekolah Tinggi Agama Konghucu (Setakhong) telah dibangun di Kabupaten Rembang, Jawa tengah. Sekolah inilah yang nantinya akan menghasilkan guru-guru agama tersebut.

Pendiri Setakhong, Lucia Herawati mengemukakan, sekolah ini akan membuka pendidikan untuk tingkat D3, S1, hingga S2. Para pengajar didatangkan dari Korea dan Hong Kong, mengingat belum adanya pengajar memadai di Indonesia. Pihaknya memperkirakan sekolah tinggi ini sudah akan memulai pendidikan pada November mendatang.

http://regional.kompas.com/read/2012/05/17/17451739/

Umat Khonghucu Jambi Rayakan Sejit Dewa Kompas

JAMBI – Tahun ini merupakan tahun yang special bagi umat Khonghucu di Jambi, pasalnya para petinggi dari Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (matakin), Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Agama Khonghucu (kabid bimas) Kementerian Agama R.I dan ketua yayasan Xin Rulin (Setakhong) turut meramaikan sejit Dewa kompas yang dikenal dengan sebutan Shien Kong.

Dari pantauan majalah China Town di Makin Klenteng Sai Che Tien, Rabu (16/5) pagi umat Khonghucu Jambi dan sekitarnya telah hadir untuk ikut sembahyang sejit Hook Hie Te Shien (Fu Xi). Yang dipimpin oleh taoshe Liem Tek Chong dari Akhuie (anxi cina).

Dengan kehadiran Kabid Bimas Khonghucu Kementerian Agama, Ibu Dra Emma Nurmawati Hardian, M.M, ketua umum Matakin, Js. Wawan Wiratma dan ketua yayasan Xin Rulin (Setakhong) di Kota Jambi, sangat memberikan kontribusi tersendiri, maka tidak heran saat memasuki kawasan gerbang Makin klenteng Sai Che Tien, terpajang spanduk “Selamat datang ketua umum Matakin dan Kabid Bimas Agama Khonghucu dari Kementerian Agama Indonesia” sayup-sayup terdengar suara gendang seiring dengan irama sesuling, suara taoshe dari Tiongkok (China) yang sedang membaca So Bun (baca, surat pemberitahuan kepada Tien/ Tuhan).

Sedangkan dalam klenteng, kilauan sinar dari pancaran lilin-lilin merah menambah keindahan klenteng yang mayolitas berwarna merah, selain itu aroma wewangian dari gaharu/ hio yang dinyalakan umat Khonghucu.

Di kiri kanan klenteng Sai Ched Tien ratusan umat tengah menyaksikan atraksi barongsai dari perkumpulan Hok Liong Sai Jambi, turut menyemarakan acara hari ulang tahun sin beng “Hook Hie Te Shieng” yang biasa disebut Shien Kong, selain merayakan sejit shen ming, ada juga ritual mempersembahkan sesajian kepada arwah-arwah gentayangan) yang wafat secara tidak sempurna (Kho Kun).

Menurut rohaniwan Makin Sai Che Tien, The Lien Teng. Bahwa nama shen ming Hok Hie Tee Sien yang dalam bahasa mandarin bernama Fu Xi 扶羲 (2952 – 2836 SM), namun masyarakat Jambi umumnya menyebut Shien Kong (artinya: Shien=Dewa, Kong=Datuk).

Fu Xi adalah shen ming (dewa) pertama dan dia (Fu Xi) pencipta Xian Tian Ba Gua atau alat yang lazim digunakan oleh para ahli feng shui dan Yin Yang yang ditulis dalam kitab San Fen (tiga makam), beliau juga pencipta obat-obat.

Selain itu Fu Xi juga mengajarkan rakyat untuk memasak, menangkap ikan dengan jala, dan untuk berburu dengan senjata yang terbuat dari besi. Dia juga melembagakan perkawinan dan menawarkan udara terbuka pertama korban ke surga.

Dia hidup selama 197 tahun dan meninggal di suatu tempat yang bernama Chen (Huaiyang modern, Henan) dimana makamnya hingga kini masih dapat ditemukan dan terawat dengan rapi. (Romy)

Selasa, 15 Mei 2012

DPP Matakin Sambangi Umat Khonghucu Jambi

JAMBI – Ketua umum Dewan Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonsia (MATAKIN) beserta rombongan, Selasa (15/5) pagi, tiba di Jambi pukul 09.00 dengan pesawat Sriwijaya Air, kedatangan ketua umum Matakin, Js. Wawan Wiratma beserta ketua Yayasan Xin Ru Lin (Setakhong), Ws Lucia Herawati dan rombongan yang berjumlah lima orang tersebut di sambut oleh para ketua maupun wakil pengurus Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Jambi.

Sejak pukul 08.30 pengurus Makin Jambi telah berada di bandara untuk menyambut kedatangan ketua umum DPP Matakin di pintu gerbang kedatangan bandara Sultan Thaha Jambi, dari Bandara Sultan Thaha Jambi, rombongan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonsia (MATAKIN) langsung mengunjungi calon Makin Klenteng Seng To Kiong di Jalan Baru Lingkar Tumur, selanjutnya rombongan DPP Matakin mengunjungi calon Makin Klenteng Hok Kheng Tong, Makin Leng Chun Keng di kawasan Koni IV, klenteng Cheng Hong Lao di kawasan Budiman dan Makin klenteng Gi Hong Tong di Jalan M. Yamin, Lorong Teratai, Kelurahan Payolebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Sebelum menuju lokasi temu wicara antara ketua umum DPP Matakin dengan para pengurus klenteng yang ada di Provinsi Jambi, terlebih dahulu rombongan Matakin dijamu makan siang, seusai makan siang rombongan langsung ke Makin Klenteng Hok Sin Tong di Rt 23, Kelurahan Lebakbandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, seusai temuwicara pengurus Matakin diantar ke hotel Novita Jambi untuk istrirahat dan pada malam harinya ketua umum Matakin melakukan pertemuan dengan para pengurus Makin Jambi, terdiri dari ketua Makin Klenteng Hok Sin Tong, Darman Wijaya, ketua Makin Klenteng Sai Che Tien, Darmadi Tekun, wakil ketua Makin Klenteng Gi Hong Tong, Ramli, pengurus Makin Klenteng Leng Chung Keng dan calon Makin Klenteng Seng Tong Keng, Tanoto Kusuma.

Tujuan utama DPP Matakin ke Jambi adalah menemui umat Khonghucu Jambi, sekaligus melantik pengurus Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Leng San Keng, Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat serta menghadiri sejit shenming Hok Hie Tee Shien (Fu Xi) di Makin Klenteng Sai Che Tien. (Romy)

Sabtu, 12 Mei 2012

Foto Jenazah Diduga Korban Sukhoi Ternyata Hoax

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Foto jenazah yang diduga korban pesawat Sukhoi Super Jet 100, ternyata palsu alias hoax.

Foto tersebut beredar luas di dunia maya. Adalah pemilik akun Twitter Yogie Samtani, yang pertama kali mengunggah gambar tersebut.

Dalam foto itu, terlihat dua warga negara asing tergeletak di tengah hutan. Kondisi jenazah pun mengenaskan, satu mayat terlihat isi perutnya terburai keluar.
Sementara, yang lainnya terlihat menghitam tubuhnya, diduga karena hangus terbakar saat kecelakaan terjadi. Di sekitar jenazah juga terlihat kepingan bodi pesawat yang diduga milik Sukhoi Super Jet 100.

Pemilik akun Twitter, Yogie Samtani mengklaim foto tersebut adalah pilot Sukhoi Superjet 100 Alexander Yablontsev.

Namun, dilihat dari ciri jenazah, sangat berbeda jauh dengan ciri sang kapten pilot tersebut yang memiliki rambut putih yang khas.

Jenazah yang diabadikan gambarnya memiliki rambut yang botak dan mengenakan kemeja putih.

Berdasarkan penelusuran Tribun, foto tersebut ternyata adalah jenazah korban kecelakaan pesawat Air India Express, yang terjadi pada 22 Mei 2010.

Kecelakaan nahas itu mengakibatkan sebanyak 160 dari 169 penumpang tewas, setelah pesawat Boeing 737-800 gagal mendarat di Bandara Bajpe Mangalore, India

Foto jenazah pria yang berawajah bule di foto hoax tadi, adalah pilot asal Serbia, dan yang berada di sebelahnya adalah co-pilot, warga India. (*)

http://www.tribunnews.com/2012/05/11/foto-jenazah-diduga-korban-sukhoi-ternyata-hoax

Jumat, 11 Mei 2012

Pejabat Rusia: Kuat Dugaan "Human Error"

MOSKWA, KOMPAS.com - Faktor "human error" atau kesalahan manusia dan kerusakan teknis diduga kuat menjadi penyebab jatuhnya Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat, Indonesia, kata Pejabat Wakil Presiden Rusia Dmitry Rogozin seperti dikutip situs berita Rusia RT.com, Kamis (10/5/2012).

"Saya berharap IAC (Komisi Penerbangan Internasional) melakukan hal-hal yang diperlukan untuk memastikan penyebab tragedi ini. Namun para pakar berpendapat teknologi (Sukhoi) berfungsi dengan baik dan penyebabnya kemungkinan human error," papar Rogozin.
Meskipun demikian, kata Rogozin, semua versi itu hanya akan menjadi spekulasi sampai komisi (penyelidik) mengumumkan kesimpulan akhirnya.

Rogozin mengatakan dia terbang pesawat jenis itu pada Februari lalu di Novobirsk. Menurutnya Superjet 100 merupakan pesawat terbang modern yang bagus dan bisa diandalkan.

"Dalam penerbangan dari Novosibirsk ke Moskwa, saya berada di kokpit dan pilot menerangkan kelebihan pesawat itu. Para pilot memujinya. Pesawat ini memiliki masa depan yang bagus, menjanjikan dan kompetitif," Rogozin menerangkan.

Demikian senada disampaikan pilot Ronny Rosnadi, Kamis (10/5/2012). "Saya menduga kuat, sumber kecelakaan pesawat ini human error," tutur pemilik catatan 33.000 jam terbang tersebut.

Pertama, Superjet 100 adalah pesawat baru, bahkan new brand sehingga dilengkapi perangkat peringatan dini yang modern.

Mantan pilot Merpati Airlines yang kini masih menjadi pilot di salah satu perusahaan penerbangan swasta di kawasan Indonesia Timur ini kemudian menjelaskan sejumlah perangkat peringatan dini pada pesawat.

Peringatan dini tersebut antara lain minimum obstacle clearance altitude (MOCA), minimum off route altitude (MORA), dan theater airborne warning system (TAWS) versi baru ground proximity warning system (GPW).

MOCA adalah sistem pemberitahuan tentang ketinggian minimum pesawat pada radius lokasi tertentu. Sistem ini ada, baik di perangkat pesawat, maupun radar pembimbing.

"Saya sendiri heran, mengapa pilot minta izin turun ke ketinggian 6.000 kaki. Itu sudah melanggar MOCA di kawasan tersebut karena MOCA di sana sekitar 11.000 kaki. Seharusnya pesawat turun di kawasan pantai selatan Pangandaran. Kawasan ini jauh lebih aman," ucap Ronny.

Ia menduga, kondisi psikis pilot kala itu sedang labil. "Bisa overconfident, atau sedang fatigue. Pilot kan sedang melakukan penerbangan promosi, dan itu melelahkan," ujarnya.

Kemungkinan lain, terjadi down draft, atau tiupan angin karena pergantian musim yang membuat pesawat jatuh. "Bisa jadi pandangan pilot terhalang kabut tebal yang tidak ia duga datangnya," ujar Ronny.

Sementara itu pilot senior dan pakar keamanan penerbangan Rusia Vladimir Gerasimov mengatakan, dia sudah menganalisis sejumlah fakta dan mengambil kesimpulan sama.

"Pesawat itu menabrak gunung di tengah cuaca buruk," kata Gerasimov kepada media Rusia RBK (RosBusiness Consulting).

"Itu artinya dia turun lebih rendah daripada batas keselamatan. Ada ketinggian minimum bebas rintangan untuk medan yang rata, berbukit, dan bergunung-gunung. Jika sebuah pesawat jatuh, itu artinya dia melanggar peraturan ketinggian yang aman," papar Gerasimov.

"Jika puing-puing (pesawat) terletak antara 1,5 kilometer dari lokasi terakhir komunikasi dengan pengatur lalu lintas udara - itu artinya (tabrakan) terjadi hanya beberapa detik penerbangan. Ini penerbangan terkontrol. Kru tidak melaporkan adanya kegagalan teknis. Itu artinya kita tidak berbicara tentang pesawatnya, melainkan tentang pilotnya. Kesalahan pilot," tandasnya.

Gerasimov yakin pihak penyelidik juga mempertimbangkan kualifikasi kru untuk penerbangan internasional. Apakah mereka sudah mempelajari medan, pernah melakukan penerbangan serupa sebelumnya, ataukah mereka fasih berbahasa Inggris, lanjutnya.

Pilot senior lain Rusia, Anatoly Knyshow, percaya Sukhoi Superjet 100 itu dipiloti oleh kru berpengalaman dan mereka tidak mendapat informasi yang memadai dari peralatan di kokpit. Ada juga kemungkinan, katanya, kedua pilot tidak mendapat cukup informasi tentang kondisi cuaca dan medan secara spesifik.

Untuk menghindari kecelakaan, pesawat modern dilengkapi dengan sistem peringatan suara dan bunyi, juga warna penanda area berbahaya pada layar radar cuaca.

"Ketika mereka terbang di area datar - lampu hijau (menyala), di atas pegunungan dan area berbahaya - lampu merah," terang Knyshov.

"Tampaknya sistem itu tidak bekerja, tidak sempurna atau ada yang tidak beres. Saya berpendapat aktivitas badai - listrik statis - juga bisa menyebabkan kegagalan sistem tersebut. Itu artinya kru tidak mendapat informasi tentang kondisi aktual," lanjutnya.

Sementara itu, David Learmount, yang pernah bekerja untuk laman berita Flightglobal, mengatakan fakta bahwa penerbangan itu merupakan demonstrasi untuk calon pembeli bisa menjadi bagian penting dari kejadian ini. Dikatannya, banyak kecelakaan penerbangan terjadi ketika pesawat sedang dipamerkan pada calon pembeli.

"IIni penerbangan untuk dipamerkan, penerbangan demonstrasi," katanya kepada RT.com. "Kadang-kadang pilot atau kru sengaja menunjukkan kemampuan maksimal pesawat. Mereka kadang-kadang melakukannya ketika pesawat dengan dengan daratan. Seperti itulah sering kali penerbangan demonstrasi. Kadang-kadang mereka terlalu memaksa. Dan mungkin itu yang terjadi."

http://internasional.kompas.com/read/2012/05/11/15182464/

Kerabat Korban Cecar Basarnas di Halim

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet100 langsung mencecar anggota Basarnas berbaju dinas oranye usai jumpa pers soal penemuan 12 korban tewas pesawat Sukhoi digelar, Jumat (11/5/2012) siang di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Dua pemuda yang anggota keluarganya turut menjadi korban kecelakaan nahas itu tak kuasa terus menyerbu dengan sejumlah pertanyaan. Anggota Basarnas berbaju oranye yang mereka cecar adalah Humas Basarnas, Gagah Prakoso.

Peristiwa itu bermula saat sejumlah wartawan hendak mewawancarai Gagah setelah jumpa pers selesai. Gagah yang sedang menjawab pertanyaan wartawan sambil berjalan menuju area VIP ini tiba-tiba didatangi dua pemuda itu. Salah seorang pemuda yang diketahui bernama Adityawarman itu langsung bertanya dengan nada tinggi.

"Saya mau tanya, Pak. Kenapa nggak dari awal Basarnas gerak kirim bantuan?" ucap Adit penuh emosi.

Menjawab itu, Gagah berkilah bahwa petugas terkendala cuaca dan kabut tebal. Tak puas dengan penjelasan tersebut, Adit langsung menimpali dengan menyatakan bahwa seharusnya Basarnas bisa memberikan harapan hidup para korban.

"Saya pernah baca Pak, di China ada peristiwa seperti ini dengan medan yang juga sulit. Tapi mereka peduli sama korban dan langsung gerak mengirimkan bantuan seperti selimut, air, dan biskuit," kata Adit.

Seorang pemuda lagi yang berperawakan sedikit tambun kemudian menimpali, "Bapak ini gimana kerja Basarnas? Kok bisa lama sekali," teriaknya.

Dua pria itu tak kuasa menahan emosi, hingga pernyataan Gagah tak lagi digubrisnya. Gagah pun kemudian lebih memilih diam dan langsung masuk ke area VIP yang hanya khusus bagi pejabat-pejabat tertentu.

Kepada wartawan, Adit mengaku kecewa dengan kinerja Basarnas yang bereaksi lambat. "Setelah lost contact harusnya bisa langsung bergerak, mereka lempar ransum. Ini bagaimana mau hidup dua hari mereka tidak diberi bantuan. Ini kebodohan," katanya.

Adit menuturkan pihak keluarga awalnya percaya Rully Dermawan, kakak sepupunya yang bekerja di Indoasia masih bertahan hidup pasca kejadian. "Setidkanya kami percaya itu. Tapi kalau sampai dua hari tidak diapa-apain, jelas tipis harapan itu meski semua yang atur Yang di Atas," katanya.

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/05/11/15363564/

Rabu, 09 Mei 2012

Gus Dur, Sang Pembela Tionghoa

Judul Buku    : Bapak Tionghoa Indonesia
Penulis           : MN. Ibad dan Akhmad Fikri AF
Penerbit         : LKiS, Yogyakarta
Cetakan         : I, Januari 2012
Tebal             : x + 172 hlm.
Peresensi       : Joko Wahyono*

Dua tahun KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) telah meninggalkan jagad raya. Akan tetapi, ajaran-ajarannya selalu mewarnai sejarah pemikiran dan peradaban masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Seorang Guru Bangsa yang immortal death, kematian yang tak pernah mati. Gus Dur adalah living text dan sekaligus unfinished text yang selalu melahirkan pluralitas pemaknaan terhadapnya. Tidak ada identitas tunggal dan ajek yang bisa disematkan kepadanya. Selain kompleksitas pemikirannya, teks sendiri juga bersifat terbuka bagi berbagai perspektif dan setiap model pembacaan. Meminjam ungkapan Barthes, author telah mati (the death of the author), akan tetapi teks menjadi milik pembaca. Setiap orang seakan tak pernah berhenti membaca sosok “yang tak pernah mati” ini.
Berangkat dari situlah MN. Ibad dan Akhmad Fikri AF membaca Gus Dur sebagai living text. Melalui karya yang berjudul Bapak Tionghoa Indonesia, penulis menempatkan kharisma Gus Dur sebagai figur yang humanistik. Gus Dur adalah pembela kaum minoritas, khususnya etnis Tionghoa yang terdiskriminasi baik secara struktural maupun kultural di setiap rezim yang berkuasa. Pada masa rezim kolonial, keturunan Tionghoa menjadi korban politik de vide et impera, sebagai kelompok Timur Asing bersama Arab dan India. Ini akibat persaingan dagang dan besarnya pengaruh keturunan Tionghoa, sehingga dengan politik tersebut Belanda berharap dapat mengadu domba antara masing-masing kelompok (h.58).

Pasca Kemerdekaan, diskriminasi terhadap etnis Tionghoa masih terus berlanjut. Kebijakan politik rezim Orde Lama yang dikenal dengan sistem Benteng (awal 1950) telah membonsai kreativitas etnis Tionghoa, baik pada ranah politik, budaya dan ekonomi. Mereka dilarang untuk melakukan bisnis ekspor-impor dan melakukan perdagangan secara eceran. Pada masa ini mereka berada pada posisi yang selalu dicurigai sebagai kaki tangan Tiongkok yang Komunis (h.68-69). Kebebasan keturunan etnis Tionghoa masih terus dikebiri oleh pemerintah rezim Orde Baru dengan menerapkan penggunaan istilah dikotomi pribumi dan non pribumi. Kebijakan Inpres No. 14 Tahun 1967 telah melarang semua bentuk ekspresi keagamaan dan adat Tionghoa di ruang publik. Kondisi-kondisi inilah yang menyulut api sentimen pribumi vs Tionghoa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang akhirnya memuncak pada kerusuhan Mei 1998.

Barulah angin segar mulai menyapa keturunan etnis Tionghoa setelah Gus Dur menduduki tampuk kepemimpinan RI pasca Reformasi. Dengan wawasan kebangsaan Gus Dur mencabut semua peraturan yang mendiskriminasikan kaum Tionghoa dengan mengeluarkan PP. No. 6 Tahun 2000. Bahkan, Gus Dur memberikan apresiasi dengan menjadikan tahun baru Imlek sebagai hari libur Nasional, sebagaimana hari raya agama-agama lainnya. Inilah wujud keberpihakan Gus Dur terhadap eksistensi etnis Tionghoa. Menurut Gus Dur, etnis Tionghoa adalah sama dengan etnis-suku bangsa yang lain, seperti Jawa, Batak, Papua, Arab, India, Jepang dan Eropa yang sudah sejak lama hidup dan menjadi bagian dari warga negara Indonesia.

Kiprah dan perjuangan Gus Dur yang berpihak kepada kaum minoritas Tionghoa inilah yang menjadi standing point dalam buku ini. Penulis mengungkap raison d’etre di balik ketokohan seorang Gus Dur sebagai payung semua bangsa. Perjuangan Gus Dur dibaca oleh penulis sebagai beyond symbol yang membela hak-hak kaum minoritas. Jihad kebangsaan Gus Dur ini didasari oleh pemikiran ke-Islamannya yang universal, toleran dan pluralis. Ketiganya bagi Gus Dur adalah muatan dari ajaran Islam yang mengedepankan kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keterbukaan yang penuh kearifan dari peradaban. Atas dasar inilah Gus Dur melakukan pembelaan terhadap ketidakadilan yang menimpa komunitas Tionghoa.

Sikap ini juga didasari oleh referensi historis mengenai keterlibatan komunitas kaum Tionghoa dalam memperjuangkan kemerdekaan demi perkembangan kehidupan di bumi Nusantara. Bahkan, sejak masa Sriwijaya dan perkembangan dunia Islam Nusantara hingga sekarang tak lepas dari perjuangan para mubaligh Tionghoa (h.41). Di dalam buku ini penulis memaparkan secara kronologis mengenai persinggungan peran etnis Tionghoa dengan sejarah tegak berdirinya Republik Indonesia. Ini harus menjadi dasar untuk menjamin hak-hak etnis Tionghoa, memberi ruang kebebasan beragama, menjaga dan mengembangkan tradisi-budaya mereka serta diberi tempat dalam ranah politik. Bagi Gus Dur, orang-orang Tionghoa yang di negeri asal dianggap sebagai perantau (Hoa Kiauw), di negeri ini menganggap diri dan diterima sebagai warga negara dan memiliki hak-hak yang sama dengan warga yang lain, karena mereka lahir di negeri ini dan menjadi warga negara, sehingga sepatutnya juga dikenal sebagai “penduduk asli” seperti yang lainnya pula (h.88).

Berkat jihad kebangsaannya inilah, Gus Dur menjadi tokoh pilihan yang pantas menyandang gelar Bapak Tionghoa Indonesia. Membaca buku ini seakan merengkuh kenikmatan tersendiri (the pleasure of the text), memberikan wawasan keteladanan pergaulan bagi siapa saja yang sampai hari ini masih merindukan kehidupan yang ramah dan damai dalam bingkai kebhinekaan Indonesia. Terlebih ketika kekerasan horisontal berbasis minoritas-mayoritas semakin telanjang dimainkan secara episodik dalam skenario demokrasi di republik ini.

*Penulis adalah peneliti di Yogyakarta.
http://oase.kompas.com/read/2012/05/08/23432652/

Senin, 07 Mei 2012

Satu Korban Ledakan Mobil Pemadam Kebakaran Tewas

TANAHDATAR, KOMPAS.com - Seorang korban ledakan mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Datar, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat, Senin (7/5/2012) malam meninggal dunia. K orban bernama Riswandi (37) meninggal dunia di RSUD Prof. Dr. MA Hanafiah SM, Batusangkar, Kabupaten Tanahdatar.

Korban sudah langsung dibawa dengan ambulans menuju rumah duka beberapa saat menjelang tengah malam. Kapolres Tanahdatar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan korban seluruhnya 61 orang yang menderita luka bakar.

Para korban merupakan warga yang menonton upaya pemadaman api. Seperti diwartakan sebelumnya ledakan diawali upaya pemadaman sebuah kedai penjual bensin eceran yang lazim disebut Pertamini.

Sebanyak 21 korban dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, dan Kota Padang. Tingkatan luka bakar yang diderita para korban diperkirakan antara 30 persen hingga 80 persen. 

Ledakan mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Atar, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat, Senin malam membuat 53 warga menderita luka bakar. Kapolres Tanahdatar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan tujuh orang korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Padang dan Kota Bukittinggi.

"Korban lainnya dirawat di rumah sakit di Kabupaten Tanahdatar," kata Teguh.   

http://regional.kompas.com/read/2012/05/08/06352314/

BATUSANGKAR, KOMPAS.com — Sedikitnya 60 warga Jorong atau Desa Padang Datar Nagari Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menderita luka bakar akibat sebuah kios bensin eceran dan satu unit mobil pemadam kebakaran yang meledak, Senin pukul 19.00 WIB.

Wali Nagari (kepala desa adat) Pagaruyung Jamaris Malin Sutan menyebutkan, kejadian naas tersebut berawal dari proses pemadaman kios bensin yang mengalami kebakaran. Ketika petugas menyemprotkan air ke dalam kios, bensin menyembur keluar dan mengenai mobil pemadam kebakaran. Saat itulah api membesar dan meledakkan mobil serta kios bensin.

Sebanyak 36 korban masih dirawat intensif di rumah sakit di Batusangkar. Sementara itu,19 korban lain dirujuk ke rumah sakit di Bukittinggi, Padang Panjang, dan Padang. Lima korban lainnya diperbolehkan pulang. Korban meninggal dunia bernama Riswandi (37). Ia meninggal di RSUD Batusangkar pada Senin sekitar pukul 23.45 WIB.

Dokter RSUD Batusangkar Ardian Amri, Senin malam, menyebutkan, korban meninggal akibat menderita luka bakar lebih dari 75 persen, kekurangan cairan tubuh, dan sulit bernapas. "Tim medis sudah berupaya keras mengobati korban, namun nyawanya tak tertolong lagi," katanya.

Beberapa korban luka yang umumnya laki-laki itu berusia 10-15 tahun. Korban luka tersebut adalah warga sekitar yang menyaksikan pemadaman api di kios bensin. Mereka terkena sambaran api dan menderita luka bakar sehingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

http://regional.kompas.com/read/2012/05/08/02180932/

Mobil Pemadam Meledak, Puluhan Warga Luka
PADANG, KOMPAS.com — Ledakan mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Atar, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (7/5/2012) malam ini, membuat 53 warga menderita luka bakar.

Kepala Polres Tanah Datar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan, tujuh orang korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Padang dan Kota Bukittinggi. "Korban lainnya dirawat di rumah sakit di Kabupaten Tanahdatar," kata Teguh.

Ia mengatakan, kejadian bermula ketika seorang pemilik kedai bensin milik warga, yang pada sejumlah daerah di Pulau Sumatera lazim disebut Pertamini, tengah mengisi tanki besin. Pada saat bersamaan, anak pemilik kedai Pertamini itu membawa lilin yang menyala dan mendekati tanki sehingga api menyambar.

"Mobil pemadam kebakaran kemudian datang untuk memadamkan kobaran api. Tetapi, letak Pertamini berada di dataran tinggi sementara mobil pemadam kebakaran di bawah membuat bensin yang terbakar merambat ke bawah menuju arah mobil pemadam kebakaran, menyambar bagian bawah mobil dan meledak seketika," ujar Teguh.

http://regional.kompas.com/read/2012/05/07/22451547/

Minggu, 06 Mei 2012

Vihara Amrta Sambut Waisak 2556 Dengan Adakan Mandi Rupang

JAMBI - Umat Buddha di Jambi melakukan berbagai kegiatan merayakan Tri Suci Waisak 2556/BE 2012 yang puncaknya jatuh pada hari Minggu (6/5-2012) pukul 12.10. Seperti di Vihara Amrta di Jalan Untung Suropati, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, menjelang detik-detik Waisak yang jatuh pada hari Minggu (6/5-2012) pukul 10:34:49 WIB, diawali dengan pembacaan parita (sembahyang) dan pemandian rupang Buddha.
Lewat perayaan Tri Suci Waisak, umat Buddha memohon agar dapat diberikan berkah agar Bangsa Indonesia keluar dari berbagai kesulitan, meningkatkan rasa kebersamaan dan persaudaraan serta menghindari perbuatan yang tidak pantas, maupun melanggar hukum.

Selain itu mampu memberikan kebahagiaan dan kedamaian kepada seluruh umat manusia di dunia, khususnya masyarakat Jambi. Selain itu lewat perayaan Waisak umat Buddha menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kehidupan yang telah dinikmati.

Perayaan Waisak mengandung tiga makna penting meliputi memperingati kelahiran, kejayaan dan meninggalnya sang Budha Siddartha Gautama. Hari raya Waisak merupakan hari suci agama Buddha. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta. Di beberapa tempat disebut juga sebagai "hari Buddha".

Waisak dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu 1. lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini di tahun 623 S.M., 2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) pada usia 35 tahun di tahun 588 S.M., dan 3. Buddha Gautama mangkat di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 S.M.

Sebelum perayaan Waisak 2556, sebulan sebelumnya di Vihara Amrta dimulai diadakan berbagai perlombaan, seperti kegiatan perlombaan mewarna tingkat sekolah dasar, pertandingan Xiangqi (catur gajah) dan lain sebagainya. (Romy)

Sabtu, 05 Mei 2012

Pradaksina Keliling Vihara Sakyakirti Jambi

JAMBI - Sekitar ratusan umat Buddhis Jambi melakukan "Pradaksina" yang di pimpin oleh Y.M. Bhiksu Bhadra Mitra dan Y.M. Bhiksu Jayagiri merayakan hari suci Waisak 2556/BE. "Pradaksina" yang memiliki arti merenungi napak tilas Sang Buddha Gautama dalam mencapai Nirwana di Vihara Sakyakirti, Jalan Pengeran Diponegoro No. 60, Kelurahan Sulanjana, Kecamatan  Jambi Timur Kota Jambi, Sabtu (5/5). Detik-detik perayaan Waisak jatuh pada hari Minggu (6/5-2012) pukul 10:34:49 WIB. di rayakan oleh umat buddhis di seluruh dunia dan Indonesia dengan hikmat dan memiliki pesan keharmonisan dan perdamaian bagi seluruh bangsa.

Bertempat di halamat olahraga SD Sariputra Jambi ratusan umat buddhis terdiri dari oma-oma hingga anak-anak merayakan Tri Suci Waisak 2556/BE (Buddhis Era/ tahun Buddhis) yaitu, Kelahiran Pangeran Siddharta Gotama pada tahun 623 SM di Taman Lumbini, Pangeran Siddharta mendapat Penerangan Sempurna menjadi Buddha pada tahun 588 SM di Hutan Gaya dan Buddha Gotama mencapai Parinibbana (wafat) pada tahun 543 SM di Kusinara.

Dengan penuh khidmat dan konsentrasi ratusan umat buddhis berbaris sambil memegang gaharu (hio) dan lilin mengikuti Y.M. Bhiksu Bhadra Mitra dan Y.M. Bhiksu Jayagiri dari belakang mengelilingi vihara Sakyakirti. (Romy)

Jumat, 04 Mei 2012

Berita Duka Cita, Ibu Mulyadi, Pexi Jambi


3 Tanda Persalinan Sudah Dekat

KOMPAS.com - Tanda-tanda melahirkan bisa saja muncul beberapa hari, seminggu, atau sehari sebelum si jabang bayi lahir. Tak sedikit ibu hamil (bumil) yang terkecoh dan memutuskan ke rumah sakit bahkan sampai menginap, namun masih diizinkan pulang oleh dokter karena belum waktunya melahirkan.

Itulah mengapa bumil sebaiknya mengenali tanda-tanda persalinan sudah dekat, lalu dalam kondisi apa pula ibu harus mendatangi rumah sakit. Segera bawa bumil ke dokter bila menemukan tiga tanda ini:

1. Pembukaan.
Adanya pembukaan mulut tahim ditandai dengan keluarnya lendir (mucus) berwarna kemerahan atau kecoklatan. Teksturnya seperti lendir ingus yang kental. Dalam bahasa medis disebut bloody show karena lendir ini bercampur darah. Itu terjadi karena di masa ini terjadi pelunakan, pelebaran, dan penipisan mulut rahim.

Umumnya pada bumil dengan kehamilan pertama, terjadinya pembukaan ini disertai nyeri perut. Sedangkan pada kehamilan anak kedua dan selanjutnya, pembukaan biasanya tanpa diiringi nyeri. Rasa nyeri (atau tak nyaman yang dialami) terjadi karena adanya tekanan panggul saat kepala janin turun ke area tulang panggul sebagai akibat kelanjutan melunaknya rahim.

Ibu akan merasakan ingin sering berkemih dan buang air besar. Untuk memastikan telah terjadi pembukaan, tenaga medis biasanya akan melakukan pemeriksaan dalam (vaginal touche).

2. Kontraksi.
Menjelang melahirkan, bumil juga akan mengalami kontraksi yang konsisten (teratur). Kontraksi terjadi pada otot-otot rahim (myometrium) sebagai pengaruh dari meningkatnya produksi hormon oksitosin menjelang persalinan. Kontraksi ini sebagai suatu proses yang mendorong janin untuk keluar secara perlahan melalui uterus bawah hingga akhirnya keluar atau lahir.

Kontraksi yang dialami bumil terasa makin sering, makin lama waktunya, dan makin kuat terasa, diserta mulas atau nyeri seperti kram perut. Perut bumil juga terasa kencang. Nyeri yang dirasakan terjadi pada bagian atas atau bagian tengah perut atas atau puncak kehamilan (fundus), pinggang dan panggul serta perut bagian bawah.

Perlu dibedakan dengan konstraksi semu atau kontraksi palsu (braxton hicks) yang umumnya terjadi pada akhir trimester kedua. Biasanya kontraksi palsu berlangsung pendek waktunya (kurang dari satu menit), tidak terlalu sering atau tidak teratur, tidak terlalu kuat, tak bertambah kuat seiring bertambahnya waktu, serta tanpa rasa nyeri atau mulas.

Kontraksi palsu terjadi pada paha bagian dalam, punggung dan bukan pada perut bagian bawah. Kontraksi ini terjadi sebagai suatu mekanisme latihan dari rahim untuk lebih bersiap-siap kelak ketika tiba waktunya melahirkan. Jadi kontraksi palsu takkan menyebabkan lahirnya bayi. Umumnya rasa tidak nyaman ini hilang atau berkurang bila bumil berjalan atau mencoba berbaring.

Demi memastikan apakah yang dirasakan bumil kontraksi asli atau palsu, saat terjadi kontraksi, catatlah frekuensinya, kekuatan dan lamanya kontraksi tersebut dengan memanfaatkan stopwatch atau jam tangan. Suami bisa membantu bumil melakukan pencatatan ini.

Sekali lagi, kontraksi ditandai dengan kontraksi secara berkala, lama, kuat. Lamanya 45-75 detik dengan kekuatan kontraksi semakin lama bertambah kuat. Saat mulas, jika ibu menekan dinding perut dengan telunjuk akan terasa perut mengeras. Sedangkan interval kontraksinya akan bertambah sering, permulaan 10 menit sekali kemudian dua menit sekali.

3. Pecah ketuban.
Satu tanda lagi yang menyertai persalinan adalah pecahnya membran atau ketuban kala kanting amniotik pecah. Seperti diketahui, di dalam selaput ketuban (korioamnion) yang membungkus janin, terdapat cairan ketuban sebagai bantalan bagi janin agar terlindungi, bisa bergerak bebas dan terhindar dari trauma luar.

Cairan ketuban umumnya berwarna bening, tidak berbau, dan akan terus keluar sampai ibu akan melahirkan. Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir ini bisa terjadi karena berbagai hal. Misal karena bumil mengalami trauma, infeksi, atau bagian ketuban yang tipis (locus minoris) berlubang dan pecah.

Bila sudah terjadi pecah ketuban berarti selaput ketuban sudah ada "hubungan" dengan dunia luar dan membuka potensi kuman untuk masuk. Karena itulah bumil perlu segera mendapatkan penanganan dan dalam waktu maksimal 24 jam diharapkan bayi sudah bisa dilahirkan. Seiring pecahnya membran ini, ibu akan mengalami kontraksi atau nyeri yang lebih intensif.

http://female.kompas.com/read/2012/05/05/06342141/

Kamis, 03 Mei 2012

Tiga Kepala Daerah Tersangka Korupsi Proyek Damkar

JAMBI, KOMPAS.com -- Bupati Tebo Madjid Muaz ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) tahun 2002. Dalam kasus yang sama, mantan Bupati Tanjung Jabung Timur Abdullah Hich dan mantan Wali Kota Jambi Arifin Manap telah lebih dahulu menjadi tersangka.
Asisten Intelejen Kejaksaan Tinggi Jambi Wito mengatakan, Madjid menjadi tersangka bersama Hasan Basri selaku pimpinan proyek pengadaan mobil damkar untuk Kabupaten Tebo pada masa itu.

"Dari seluruh proses penyelidikan dan pemeriksaan para saksi, hasilnya mengarah pada bupati sebagai aktor penting pada dugaan korupsi proyek ini," tutur Wito, Kamis (3/5/2012) di Jambi. Namun demikian, Wito enggan menjelaskan secara detil keterlibatan Madjid dalam proses pengadaan damkar di wilayahnya.

Wito mengungkapkan, sejauh ini Madjid telah mengembalikan kerugian negara sebesar Rp 945 juta. Dana tersebut telah masuk ke kas daerah.

Dengan demikian, kata dia, sudah 10 tersangka ditetapkan terkait kasus ini di empat daerah, yaitu Kota Jambi, Batanghari, Tebo, dan Tanjung Jabung Timur. Mantan Wali Kota Jambi Arifin Manap ditetapkan sebagai tersangka pada April lalu, bersama mantan Ketua DPRD Kota Jambi Zulkifli Shomad dan Kepala Pemadam Kebakaran Kota Jambi Arifuddin Yasad.

Sedangkan mantan Bupati Tanjung Jabung Timur ditetapkan sebagai tersangka bersama mantan Sekretaris Daerah Syarifuddin Fadhil dan mantan Kepala Bappeda Suparno. Keduanya menjabat pada era kepemimpinan Hich.

Menurut Wito, nama-nama tersangka belum dapat disebutkan karena pihak Kejaksaan Negeri Muara Bulian selaku penyidik tersangka tidak mau mengungkapkannya.
Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejati Jambi Andi Ashary mengatakan, sejauh ini Bupati Batanghari Abdul Fattah yang juga menjabat sebagai bupati setempat pada tahun 2003, belum dapat dimintai keterangan, karena belum ada surat izin pemeriksaan dari Presiden.

Secara nasional, kasus korupsi pengadaan mobil damkar merugikan negara Rp 97,02 miliar, melibatkan mantan Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno. Hari dinyatakan bersalah karena menyalahgunakan wewenang dalam proyek yang berlangsung pada 22 wilayah Indonesia pada 2003 hingga 2005 tersebut.

http://regional.kompas.com/read/2012/05/03/22263476/

Selasa, 01 Mei 2012

Gadis Kuala Tungkal Jadi Pramugari

JAMBI – Siapa orangtua yang tidak bangga melihat anaknya berhasil mendapatkan pekerjaan menjadi pramugari memang sebuah kebanggaan tersendiri bagi orangtua. Apa lagi pekerjaan yang dilakoni tidak bisa dilakukan sembarang orang, syarat dan kriteria multak yang harus dimiliki untuk menjadi seorang Pramugari.

Saat duduk dibangku taman kanak-kanan hingga tamat sekolah dasar, Novia Fransiska sangat takut terhadap suara bunyian, seperti petasan, kaleng jatuh dan suara pesawat terbang waktu jalan-jalan ke Bandara Sulta Thaha Jambi, memasuki sekolah SMP, SMA di Jambi, sedikit demi sedikit rasa takutpun mulai sirna, seusai pendidikan di Jambi Vie panggilan Novia Fransiska melanjuti kuliah di University Sunway Malaysia (jurusan parawisata), selesai kuliah tahun 2010. sempat duduk manis selama 6 bulan di kampung halaman, Saat Garuda Indonesia membuka kesempatan menjadi pramugari, maka Vie mencoba ikut tes seleksi, siapa sangka Vie lulus dari 52 peserta yang ikut seleksi.

Sedangkan menurut uraian Novia Fransiska saat dihubungi via handphone, mengatakan, jadi pramugari ada suka dan dukanya serta banyak orang yang beranggapan menjadi pramugari adalah pekerjaan enak “Banyak orang mengira pekerjaan pramugari sangatlah mudah, cukup menyajikan makanan dan minuman kepada penumpang.” Namun mereka tidak menyadari, menjadi pramugari minimal harus mengikuti pelatihan yang berat selama 6 bulan.

Tambah Vie2, menjadi pramugari bisa mendapatkan pengalaman yang tidak bisa dilakukan semua orang, umpamanya harus bisa mengoperasikan emergency equipment dan dapat pengetahuan tentang mengatasi penumpang yang tiba-tiba sakit di pesawat. (Romy)

Rumah-Rumahan Lim Tek Chong Diminati Masyarakat Jambi

JAMBI – Tradisi masyarakat tionghoa mengirimkan rumah-rumahan buat orangtua/ leluhur hingga masih dipertahankan, tradisi tersebut sudah ada sejak ribuan tahun silam yang dilakukan masyarakat beragama Khonghucu, tradisi mengirim rumah-rumahan ini sebagai simbol keperdulian anak terhadap orangtua yang telah wafat dilakukan setelah orangtua mereka meninggal genap tiga tahun meninggal dunia.

Salah satunya bentuk disain rumah-rumahan karya Lim Tek Chong taoshe dari Anxi banyak disenangi masyarakat Jambi, hingga kini Lim Tek Chong mancari incaran para anak/ keluarga yang akan mengirimkan rumah-rumahan buat orangtua/ leluhur.
Seperti Susan beserta keluarga, sengaja datangkan Lim Tek Chong dari Anxi Cina untuk membuat rumah-rumahan buat almarhum orangtuanya Sun Lien Cheng, warga Jalan Zainal Abidin, Rt. 1, No. 8, Kelurahan Tanjungpinag, Kecamatan Jambi Timur.

Kata Susan, “Saya melihat gambar rumah-rumahan yang di bakar keluarga Darman Wijaya (Wang Chui Hui) di koran Jambi sangat bagus, maka saya berunding dengan kakak dan ibunya untuk mengundang Lim Tek Chong dari Cina untuk membuat rumah-rumahan sekaligus memimpin upacara pembakaran rumah buat orangtuanya yang genap 3 tahun meninggal.

Sehari sebelum mengirimkan rumah-rumahan, terlebih dahulu anak laki-laki wajib sembahyang mengundang roh/ arwah orangtuanya untuk menempati rumah yang beli, dan agar orangtua mereka dapat tenang menepati rumah baru, seusai itu baru rumah-rumahan dibakar dibawa pimpinan Lim Tek Chong Taoshe.

Bahan membuat rumah-rumahan, bambu tua, karton, kertas warna warni dan pernak pernik lukisan seperti gapura berbentuk gerbang klenteng dan  dayang-dayang didatangkan dari Cina sebagian perlengkapan dibeli di Jambi, seperti alat rumah tangga diantaranya sofa, spring bed, alat-alat dapur, mobil-mobilan, handphone, uang-uangan,kim cua, gin cua, perhiasan dan aneka hidangan kesuakan orangtua mereka. Semua ini untuk dikirim kepada arwah orang yang telah 3 tahun meninggal dunia dengan cara dibakar setelah dilakukan serangkaian ritual. (Romy).