Minggu, 30 Juni 2013

Upacara HUT Bhayangkara Ke-67 Di Jambi

JAMBI – Hari ini Polda Jambi beserta jajarannya memperingati Hari Ulang Tahun “Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke 67” di halaman Mapolda Jambi, Jalan Jendral Sudirman, upacara HUT Bhayangkara di hadiri Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, Danrem 042/ Garuda Putih Jambi, Danrem Kolonel Inf Eko Budi S dan sejumlah undangan.
Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dalam amanahnya yang disampaikan Kapolda Jambi, Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya menyampaikan agar Polri tetap meningkatkan kinerja dan kualitas. Terlebih, lanjutnya tahun 2014 mendatang akan menghadapi agenda pemilihan umum (1/7).

Tak lupa ia mengucapkan terimakasih kepada segenap komponen masyarakat yang telah mendukung tugas Polri. Pantauan Tribun, perayaan HUT Byangkara berlangsung hikmat. Ratusan tamu undangan hadir termasuk dari unsur masyarakat. (Romy)

Senin, 24 Juni 2013

Penandatanganan MoU Pemerintah Jambi Dengan Universitas Indonesia

JAMBI - Memorandum Of Understanding  (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jambi yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Ir. Budidaya dengan Universitas Indonesia Prof. Dr. Bambang Wibawarta (Dekan FIB UI) tentang penelitian Arkeologi di Kawasan Percandian Muarajambi.
Acara penandatanganan MoU dilakukan di Candi Muarojambi dihadiri oleh Prof. Dr. Noerhadi Magatsari, Prof. Dr. Agus Aris Munandar, Dr. Kresno Yulianto (ketua departement Arkeologi UI), dr. Wanny Raharjo, Dr. Cecep Eka Permana, Drs. Agi Ginandjar, M, Drs. Agus Widiatmo, MM, Drs. R.R. Wiwoho dari Universitas Indonesia dan mahasiswa Universitas Batanghari (UNBARI) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Seusai penandatanganan MoU, dilanjutkan penanaman pohon Body dihalaman museum candi Muaro Jambi.

Hidayat salah satu tokoh masyarakat “Pencinta Candi Muarojambi” memberikan mendukung segala fasilitas terhadap penelitian yang dilakukan para mahasiswa Universistas Indonesia (UI) di Jambi (Romy)

Minggu, 23 Juni 2013

Mahasiswa FIB Universitas Indonesia Melakukan Penelitian Di Candi Kedaton

JAMBI – Siapa yang tidak kenal Candi Muarojambi peninggalan umat Buddha pada masa Kerajaan Melayu abad VII hingga XIV ini masih menumbuhkan getaran yang dirasakan dunia hingga kini. Di sinilah berdiri monumen kebesaran sebuah bangsa.
Pada masa itu, ratusan biksu dari sejumlah negara berlayar ke Muaro Jambi (video) untuk menimba ilmu. Tidak hanya untuk memperdalam agama, mereka juga mempelajari ilmu kedokteran, logika, filosofi, hingga tata bahasa.

Kemasyhuran nama Muaro Jambi sebagai tempat lahirnya para agamawan kondang mengundang kehadiran tokoh-tokoh agama dari berbagai negara. Tidak ketinggalan Sekumpulan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia melakukan penelitian di Candi Kedaton yang termasuk kompleks percandian Muaro Jambi.

Minggu siang (23/6) rombongan Universitas Indonesia (UI) yang dipimpim oleh Prof. Dr. Bambang Wibawarta (Dekan FIB UI), Prof. Dr. Noerhadi Magatsari, Prof. Dr. Agus Aris Munandar, Dr. Kresno Yulianto (ketua departement Arkeologi UI), dr. Wanny Raharjo, Dr. Cecep Eka Permana, Drs. Agi Ginandjar, M, Drs. Agus Widiatmo, MM, Drs. R.R. Wiwoho mengunjungi komplek Candi Muarojambi.

Kedatangan rombongan disambut oleh tokoh Pencinta Candi Muarojambi, Hidayat, sebelum meluncur ke candi, rombongan diterima Gubernur Jambi Hasan Basri Agus dirumah dinas Gubernur Jambi.

Dari hasil peneliti mahasiswa, menemukan beberapa bangunan penting yang menunjukkan bukti bahwa di masa lampau Candi Muarojambi merupakan pusat pembelajaran agama Buddha paling tidak di Asia Tenggara, diantaranya ialah sumber pentirtaan yaitu bangunan sumur. "Di sini kita menemukan bangunan candi, pentirtaan yang diwakili oleh sumur kolam atau sumber air lainnya dan juga tempat tinggal para pendeta," sebut Prof Dr Agus Aris Munandar dari Universitas Indonesia (UI).

Temuan struktur baru oleh para peneliti UI ini mengundang rasa ingin tahu Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, Minggu (23/6) sore Gubernur yang didampingi Kadis Pariwisata Provinsi Jambi Budidaya dan staf ahli gubernur Junaidi T Noor datang melihat langsung di kompleks Candi Kedaton.

Jika tidak ada alar melintang, besok akan diadakan penandatangan MOU antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan Universitas Indonesia tentang penelitian Arkeologi di Kawasan Percandian Muarajambi. (Romy)

Sabtu, 22 Juni 2013

Pemkot Harus Tanggap Soal Boraks

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Temuan Boraks (zat pengawet) yang dijual bebas di pasar Angso Duo Jambi, mendapat perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi.
Anggota DPRD Komisi B Abdussomad mengatakan, secara pribadi dirinya terkejut mendengar berita soal boraks yang sudah sampai ke tangan masyarakat Jambi.

Dahulu, kata pria yang akrab dipanggil Muk Somad itu, istilah boraks hanya didengar di media nasional, dan beredar di kota-kota besar saja, namun saat ini sudah beredar di depan mata.

Somad menegaskan bahwa pemerintah Kota Jambi harus jeli dan tanggap dengan temuan boraks ini. Bila tidak, maka dimungkinkan transaksi penjualan akan selalu terjadi.

"Jadi pemerintah jangan hanya melihat saja. Turun ke lapangan, segera berantas. Jangan sampai boraks ini terjual bebas," Abdussomad, Jumat (21/6).

Menurutnya bila pemerintah tidak bereaksi atau tidak tanggap, berarti pemerintah tidak peduli dengan masyarakatnya. Dan bisa dikatakan tutup mata dan tutup telinga. Sebenarnya, kata Abdussomad, bila DPRD Kota Jambi mempunyai laboratorium, maka pemerintah tidak perlu turun tangan, semuanya bisa dilakukan oleh DPRD.

"Sayangnya kita tidak punya alat. Kalau kita punya alat, pasti kita sudah turun tangan, pemerintah tinggal terima bersih saja lagi," ucapnya. Dia menegaskan, bila nanti pemerintah turun ke lapangan dan kedapatan siapa yang menjual boraks, dirinya juga meminta agar tidak diproses alakadarnya saja, namun harus ditelusuri sampai ke akar-akarnya.

Harus diketahui kepada siapa mereka (pedagang boraks, red) jual, dimana mereka jual, dan sudah berapa lama mereka jual. Nantinya, lanjut Abdussomad, pemerintah bisa memberikan sanksi kepada penjual. "Jangan beri ampun. Hukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Karena ini sangat merugikan orang banyak," katanya.

Ketua Komisi D DPRD Kota Jambi Fuad Safari mengatakan seandainya pemerintah tidak cepat tanggap, dimungkinkan akan bertambah banyak masyarakat yang menanti penyakit datang. Sebab boraks ini tidak menyerang sesaat, namun menyerang setelah mengkonsumsi satu atau dua tahun.

"Lambat laun pasti akan terkena imbasnya, maka sebelum berjatuhan korban yang lebih banyak, maka pemkot harus berantas dari sekarang," kata Fuad. Dikatakan Fuad, jika persolan ini tidak ditanggapi serius oleh pemerintah kota, maka, bisa dikatakan pemerintah tidak memikirkan masyarakatnya.

"Mereka pasti sudah tahu bahaya boraks itu seperti apa, jika tidak bertindak, berarti mereka sudah menganggap persoalan ini sepele, dan bisa dikatakan pemerintah tidak tanggap dengan masyarakatnya," terang Fuad.

Seperti yang diketahui, penjualan boraks ini marak di Pasar Angso Duo Jambi. Bahkan cara mendapatkannya tidak begitu sulit.

Pembeli bisa bertanya kepada penjual bumbu dapur, dan disana hampir rata-rata pedagang sudah mengetahui boraks ini. Namun nama boraks diganti dengan nama pijer.

http://jambi.tribunnews.com/2013/06/22/pemkot-harus-tanggap-soal-boraks

Jumat, 21 Juni 2013

Yoce Dengar Ada Perintah

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Briptu Dodi, anggota Shabara Polresta Jambi, yang diduga menembakkan senjata gas airmata ke arah massa sehingga mengenai Reporter Trans 7 Jambi, Anton Nugroho, masih diperiksa intensif oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Jambi.
Pada pertemuan antara perwakilan sejumlah wartawan yang melakukan aksi dengan Wakapolda Kombes Pol Rachmat Fudail, dan Irwasda Kombes Pol Muchlis, Selasa (18/6), disepakati bahwa Polda, akan transparan dalam mengusut tuntas tertembaknya Anton.

Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Jambi masih melakukan pemeriksaan terkait insiden tertembaknya wartawan Trans 7 (video), Anton Nugroho, saat meliput aksi demo di kantor DPRD Provinsi Jambi, Senin (17/8).

Seorang wartawan, Yoce Kartika mendengar ada aparat sempat memerintahkan rekannya, yang dimaknai untuk melakukan tindakan tertentu.

"Orang yang ada di samping saya itu berkata, lajukanlah! Setelah itu keluar tembakan yang langsung mengarah ke wajah Anton," ujar Yoce, saat dialog kalangan jurnalis dan Wakil Kapolda Jambi Komisaris Besar Rachmat Fudail di markas Polda Jambi, kemarin.

Yoce dipanggil menjadi saksi dalam pemeriksaan aparat Propam Selasa kemarin.

Menurut Yoce, dirinya persis di samping Anton saat meliput unjukrasa mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin kemarin.
Suasana siang itu memanas dan berbuntut saling dorong antara mahasiswa dan polisi.

Hanya beberapa detik kemudian, seseorang tiba-tiba mengatakan, "Lajukanlah", yang dalam bahasa Jambi bisa dimaknai "Lakukanlah". "Saya mendengar sendiri seseorang mengatakan itu," ujar Yoce.

Yoce menambahkan, pelaku menembakkan peluru gas air mata itu dari sebelah kanan, dan langsung menancap ke bawah mata kanan Anton, yang kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Raden Mattaher.

Terkait kesaksian Yoce, Rachmad Fudail mengatakan akan memeriksa Briptu D lebih lanjut. Pemeriksaan awal sejauh ini diketahui bahwa perbuatan tersebut sebagai kelalaian dengan unsur ketidaksengajaan. Pihaknya setuju akan menggelar rekonstruksi kejadian dalam beberapa waktu ke depan, sebagaimana tuntutan jurnalis.

Fudail mengatakan insiden ini tidak diinginkan oleh korpsnya. dan dirinya berjanji akan malakukan pengusutan secara tuntas dan transparan terhadap insiden yang melukai wartawan ini. Fudail menambahkan bakal melakukan rekonstruksi terjadinya insiden pada senin kemarin apabila memang hal itu diperlukan.

"Kita akan lakukan rekonstruksi, kita masih mencari tahu kondisinya (Briptu Dodi) pada waktu itu apakah memang sedang ada tekanan psikologis," bilangnya. "Anton itu teman saya dan Pak Irwasda di Perbakin, jadi silahkan kami terbuka untuk proses ini silahkan kawan-kawan tanya kepada Pak Kabid Humas atau propam," sebutnya. Sebelumnya Kapolda Jambi juga secara ksatria mengatakan dirinya meminta maaf dan bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Sementara itu Pasaoran Simanjuntak perwakilan dari Trans 7 mengatakan masih menunggu keputusan dari keluarga dan juga pihak Trans 7 untuk membuat laporan kepolisian dengan membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pers di Jambi atas dukungan yang diberikan.

http://jambi.tribunnews.com/2013/06/19/yoce-dengar-ada-perintah
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Rabu, 19 Juni 2013

Jurnalis Bali Gelar Aksi Solidaritas untuk Wartawan Korban Demo

DENPASAR, KOMPAS.com — Puluhan jurnalis Bali menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Bali, Rabu (19/6/2013). Aksi itu digelar untuk mengecam aksi penembakan dua jurnalis di Jambi dan Ternate.
Para awak media elektronik dan cetak ini melakukan aksi tabur bunga di atas tumpukan kamera dan kartu ID jurnalis mereka. "Aksi ini untuk menyuarakan aspirasi kami bahwa kekerasan terhadap masyarakat sipil termasuk wartawan tidak dibenarkan," ujar koordinator aksi, Slamet Kurniawan, di sela unjuk rasa.

Para jurnalis menuntut pelaku penembakan jurnalis Trans 7 Jambi, Nugroho Anton, dan wartawan Mata Publik, Robby Kaleri, di Ternate ditindak tegas dan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku. Aksi damai dilanjutkan dengan penyerahan pernyataan sikap yang menekankan tuntutan pengusutan tuntas kedua insiden.

Aksi itu juga mengajak semua organisasi wartawan untuk melawan segala tindak kekerasan terhadap wartawan. Pernyataan sikap para jurnalis diterima Kabid Penmas Polda Bali AKBP Sri Harmiti dan akan diteruskan ke Kapolda Bali Irjen Arif Wachyunadi.

Para wartawan yang meliput beragam aksi unjuk rasa terus saja turut menjadi korban. Terakhir, Rabu (19/6/2013) malam, wartawan Rakyat Sultra menjadi korban bentrok polisi dan mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara.

http://regional.kompas.com/read/2013/06/20/07073841/
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Gas Air Mata Menyebar di Ruang Propam

Gas air mata menyebar di ruang Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Jambi, Rabu (19/6) pagi pukul 10.00. Aparat dan jurnalis langsung membubarkan diri karena tidak kuat oleh tajamnya gas tersebut.
Polisi dan jurnalis mengeluarkan air mata dan bersin-bersin. Aroma dalam ruangan tersebut sangat tajam, ditambah lagi aroma gas air mata telah bercampur bekas darah reporter Trans 7 Jambi Nugroho Kusumawan alias Anton. Salah seorang polisi langsung menutup rapat tabung tersebut dalam bungkus plastik.

Tabung gas air mata, baju, jaket, dan peralatan lain menjadi barang bukti untuk pemeriksaan di Propam Polda Jambi terkait penembakan aparat yang mengenai Anton, saat meliput unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD Senin lalu. Dalam peristiwa itu, seorang anggota Sabhara Polresta Jambi melontarkan tabung gas air mata dalam jarak sangat dekat sehingga malah menancap di bawah mata kanan Anton. Anton langsung terhuyung bersimbah darah dan dilarikan ke RSUD Raden Mattaher Jambi.

Penyerahan barang bukti dilakukan oleh Produser Eksekutif Trans 7 Pasaoran Simanjuntak kepada Kepala unit Pemeliharaan Ketertiban Subid Provoost Bidang Propam Polda Jambi, Ajun Komisaris Kasdi. "Barang-barang bukti ini kami simpan terkait pemeriksaan kasus ini," ujar Kasdi.

Pasaoran mengatakan, pihaknya mendesak agar kasus ini diproses secara hukum pidana. Dengan demikian, sanksi terhadap pelaku bukan sekadar sanksi disiplin.

Kepala Bidang Humas Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Almansyah mengatakan masih menunggu Anton selaku korban dan sekaligus saksi kunci, untuk memberi keterangan ke petugas pemeriksa Propam. Lama atau tidaknya proses pemeriksaan sangat tergatung pada perkembangan kesehatan Anton. Saat ini Anton masih dirawat di rumah sakit, setelah selesai menjalani operasi pengangkatan tabung gas air mata pada Senin lalu.(tim)
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Kapolres Tanjabbar Setuju Kasus Tertembaknya Anton Diusut Tuntas

Menanggapi aksi solidaritas puluhan jurnalis se-Tanjung Jabung Barat, atas tertembaknya jurnalis Trans 7 Anton beberapa waktu lalu, Kapolres Tanjab Barat mengaku sangat faham apa yang dirasakan para jurnalis, ketika melihat rekannya bersimbah darah.
"Kami sangat faham solidaritas yang rekan-rekan lakukan, kalau ini terjadi terhadap anggota kami, pasti solidaritas yang sama yang akan kami lakukan," kata Naik Pamen, Rabu (19/6).
Sebagai Kapolres, di hadapan para jurnalis ia juga meminta maaf atas permasalahan tersebut. "Kami sangat tidak menyetujui adanya benturan antara Polisi dengan wartawan di lapangan," tukasnya.

Ia mengaku sangat setuju kasus ini untuk diusut tuntas. "Kapolda juga sudah meminta maaf dan sudah menyampaikan bahwa ada kesalahan prosedur. Propam tentunya akan memproses dan mengecek tingkat kesalahannya, kita serahkan kasus ini kepada majelis pada persidangan dalam memberi putusan," ucap Kapolres.

"Terkait aspirasi rekan-rekan, saya akan langsung sampaikan kepada Bapak Kapolda, baik tertulis maupun lisan. Saya yakin Bapak kapolda akan bertanggung jawab penuh," pungkasnya.

http://jambi.tribunnews.com/2013/06/19/kapolres-tanjabbar-setuju-kasus-tertembaknya-anton-diusut-tuntas
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Perwakilan Trans7 Menyerahkan BB Proyektil Peluru Ke Propam Polda Jambi

JAMBI - Barang bukti berupa selongsong peluru gas air mata yang reporter Trans 7 Jambi, Nugroho Kusumawan yang biasa dipanggil Anton, Barang bukti selain Proyektil, pakaian Anton yang berumuran darah secara resmi diberikan kepada Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jambi, oleh perwakilan dari Trans7 Sahur Simanjuntak  (19/6).
Barang bukti berupa selongsong peluru gas air serta pakaian yang dikenakan Anton saat liputan demo mahasiswa menolak kenaikan BBM di DPRD Jambi (17/6) tersebut diamankan rekan-rekan wartawan. Turut mendampingi pemberian barang bukti tersebut Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah.

Waktu memperlihatkan barang bukti proyektil gas air mata, ternyata masih tersisa gasnya masih aktif, spontan membuat perwakilan Trans 7 Jakarta dan seluruh rekan wartawan maupun anggota Propam yang berada disekitar barang bukti berhamburan keluar ruangan propam. (Romy).
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Selasa, 18 Juni 2013

Solidaritas Jurnalis Demo Di Polda Jambi Atas Penembakan Wartawan Trans 7

JAMBI - Pasca penembakan terhadap reporter Trans 7 Jambi, Nugroho Kusumawan yang biasa disapa “Anton” mengundang solidaritas sesama insan pers Jambi melakukan aksi demo di Polda Jambi (19/6).
Didalam orasi secara bergantian, puluhan insan pers mengutuk oknum yang telah menembak koresponden Trans 7 tengah melakukan tugas peliputan demo penolakan mahasiswa atas kenaikan BBM. Seusai aksi damai dihalaman Polda Jambi para jurnalis Jambi diterima oleh Wakil Kepala Polda Jambi Komisaris Besar Rachmad Fudail, para jurnalis meminta Polda Jambi melakukan reka ulang untuk memabuktikan bahwa Kapolda Jambi serius dalam masalah penembakan terhadap wartawan yang tengah bertugas, pasalnya ada saksi mata penembakan terhadap reporter Trans 7, Nugroho Kusumawan.

Didalam pertemuan di kantor Kepolisian Daerah Jambi, Selasa (18/6/2013) pagi tadi, salah seorang wartawan yang berada persis di samping Anton mengungkapkan bahwa ada sebuah aba-aba yang diduga memicu keluarnya letusan gas air mata. Letusan tersebut tragisnya mengenai wajah Nugroho.

Yoce Kartika, mengatakan bahwa sebelum letusan keluar, memang terjadi dorong-mendorong antara mahasiswa dengan aparat Kepolisian di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi. Saat itu, Yoce sempat mendengar seseorang di sampingnya bersuara senada memerintah "lajukanlah".  Sambil memperagakan cara orang mengacungkan senjata kedepan.

Setelah itu terdengarlah letusan yang langsung mengarah ke wajah Anton. "Saya mendengar sendiri seseorang mengatakan itu," ujar Yoce.

"Lajukankah", dalam bahasa Jambi, bisa dimaknai lakukanlah atau teruskanlah.
Terkait hal itu, Wakil Kepala Polda Jambi Komisaris Besar Rachmad Fudail mengatakan masih menduga perbuatan tersebut sebagai kelalaian dengan unsur ketidaksengajaan. Namun, pihaknya akan melakukan rekonstruksi kejadian dalam beberapa waktu ke depan. (Romy) 

Senin, 17 Juni 2013

Wartawan Surabaya Kecam Aksi Penembakan Polisi

SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan wartawan Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/6/20130 malam, menggelar aksi keprihatinan atas peristiwa tertembaknya wartawan Trans 7 Jambi, Nugroho Kusumawan saat meliput aksi tolak BBM di Jambi, Senin siang. Mereka pun meminta jaminan pada polisi agar insiden itu tidak terjadi di wilayah Jawa Timur.
Aksi keprihatinan yang didukung sejumlah elemen wartawan seperti Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Ikatan Jurnalis Online (IJO) itu digelar di depan Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya. Selain menyalakan lilin, mereka juga menggelar poster dan foto wartawan korban penembakan.

Ketua IJTI Jatim, Hari Tambayong mengatakan, insiden itu adalah bentuk kecerobohan polisi dalam mengamankan aksi unjuk rasa. ''Insiden semacam itu bisa saja terjadi kepada kita semua, peserta aksi, dan masyarakat umum, karena itu kami mendesak polisi lebih profesional dalam bertugas,'' jelasnya.

Selain meminta jaminan keamanan, wartawan Surabaya juga mendesak polisi mengusut tuntas pelaku penembakan terhadap Nugroho Kusumawan. ''Kami juga meminta Polri untuk meminta maaf kepada insan media secara terbuka, dan berjanji akan lebih mengawasi anak buahnya yang bertugas,'' tambahnya.

Nugroho Kusumawan atau biasa dipanggil Anton terkena peluru gas air mata aparat saat meliput unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di halaman Gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin pagi. Saat itu terjadi dorong mendorong antara aparat dan mahasiswa yang memaksa masuk ke dalam Gedung DPRD.

Peluru gas air mata mengenai pipi kanan Anton. Tim medis RSUD Raden Mattaher baru berhasil melepaskan peluru setelah mengadakan operasi sekitar satu jam.

Kepolisian Daerah Jambi menetapkan Briptu D, anggota Sabhara Polresta Jambi sebagai tersangka penembakan Anton. Kepolisian menyatakan pelaku akan dikenai sanksi disiplin terkait perbuatannya. Aksi penembakan juga terjadi di Ternate, Maluku Utara.

http://regional.kompas.com/read/2013/06/18/07174619/
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Wartawan Jambi Mengutuk Oknum Polisi Yang Menembaki Reporter Trans 7

JAMBI – Pasca kenaikan BBM kembali meminta korban, kali yang jadi korban adalah salah satu wartawan elektronik yang tengah melakukan peliputan demo mahasiswa menolak kenaikan BBM di kantor DPRD Provisi Jambi (17/6). Menurut rekan-rekan jurnalis penembakan yang dilakukan oknum Polisi tidak sesuai dengan prosedur "Kami harap Kapolda (video demo) dapat menindak tegas oknum Polisi yang menembak rekan kami."
Usai melakukan operasi mengangkat selongsong peluru yang menempel di pipi kanannya, Anton menceritakan  saat aksi dorong-dorongan mahasiswa dengan Polisi, dirinya mengambil posisi gambar di tengah-tengah massa.

"Saya melihat senjata tidak diarahkan ke atas, tapi ke arah kerumunan massa," kata Anton yang terbaring di ruang perawatan Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi.

Pengakuan korban Polisi tersebut mengarahkan senjata kepadanya, tiba terdengar letupan senjata, korban merasa dimatanya berdarah, maka Nugroho Kusumawan langsung dibawah rekan-rekan wartawan menuju rumah sakit Raden Mattaher Jambi. Polisi yang menembak berinisiar Briptu D anggota Sabhara Polresta Jambi.

Dengan tertembaknya wartawan Trans 7 Jambi, mendapatkan prihatin dari gabungan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Kantor DPRD Provinsi Jambi, Senin siang, diantaranya dari BEM Unja, HMI, GMKI, KAMMI dan juga PMII datang untuk membesuk Anton Nugroho 7 yang terkena peluru gas air mata Polisi.

Rombongan mahasiswa datang sekitar pukul 17.15 dan langsung ke ruang rawat Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi untuk melihat kondisi korban.

Hasil scen menunjukan batok kepala wartawan Trans 7, Nugroho Kusumawan mengalami kerusakan berat, maka Nugroho Kusumawan alias Anton mesti mendapatkan penanganan serius dari dokter specialis mata.

Sabur, Pimpret Trans 7 Jakarta langsung terbang ke Jambi melihat langsung Nugroho Kusumawan yang tertembak saat peliputan demo mahasiswa penolakan BBM dan meminta agar pihak kepolisi mengambil tidakan tegas terhadap anggotanya. “Yang penting saat ini adalah selamatkan nyawa Nugroho Kusumawan”, ujar Sabur.

Saat ini wartawan Trans 7 Nugroho Kusumawan dipindahkan ke Rumah Sakit Bratanata, sampai berita ini diturunkan puluhan wartawan masih setia mendampingi Nugroho Kusumawan di Rumah Sakit.  (Romy)
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Pelaku Penembakan Wartawan di Jambi Briptu D

Pasca tertembaknya Anton, wartawan Trans 7 Jambi (video demo) di Jambi, saat meliput aksi demo menolak kenaikan ВВМ di kantor DPRD Provinsi Jambi, Senin (17/6), pihak kepolisian bergerak cepat dalam mengusut insiden tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan, pihak propam mengamankan Briptu D, anggota Sabhara Polresta Jambi.

Hal Ini dikatakan Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. Menurutnya, dari hasil pemeriksaan pihak propam juga menemukan adanya unsur kelalaian.

"Hasil pemeriksaan propam, yang jelas telah ditemukan kelalaian oleh anggota. Dari hasil pemeriksaan, pihak propam telah mengamankan Briptu D, anggota Shabara Polresta Jambi," ungkap Almansyah, pada sejumlah wartawan kemarin.

Briptu D saat ini kata Almansyah, masih diperiksa intensif oleh Propam Polresta Jambi. Pemeriksaan terhadap Briptu D, juga akan diambil alih oleh Propam Polda Jambi.

"Saat ini anggota Sabhara berinisial D berpangkat Briptu itu diperiksa propam Polresta Jambi. Nanti akan ditarik Propam polda, dilanjutkan pemeriksaan intensif, biar jelas permasalahannya. Saat ini juga diamankan," tutur Almansyah.

http://jambi.tribunnews.com/2013/06/17/pelaku-penembakan-wartawan-di-jambi-briptu-d
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Wartawan Trans 7 Kena Tembakan Polisi

JAMBI - Penembakan gas air mata dalam unjuk rasa mahasiswa di halaman Gedung DPRD Provinsi Jambi, tidak didahului aba-aba dari pimpinan pengamanan aksi. Penembakan ini diduga merupakan kesengajaan aparat untuk membubarkan aksi.
Peluru gas air mata yang keluar hanya 4 atau 5 detik saat aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat Kepolisian Resor Kota Jambi. Sebelum mengeluarkan gas air mata, peluru tertancap pada pelipis kanan Nugroho Kusumawan yang biasa disapa Anton. Anton langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi.
Seusai menjalani operasi, Anton menduga penembakan tersebut memang langsung ditujukan kepada dirinya. Namun, dia tidak mengetahui persis siapa yang menembakkannya. "Tembakan dari arah kanan saya," tuturnya.

Unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM berlangsung di sejumlah titik di Kota Jambi, seperti Simpang Bank Indonesia, halaman gedung DPRD Provinsi Jambi, dan kantor Gubernur Jambi. Aksi tersebut sempat memanas ketika mahasiswa mendesak untuk masuk ke gedung DPRD, tetapi aparat tetap menghalangi mereka.

Sebelumnya diberitakan, wartawan Trans 7, Nugroho mengalami luka bagian pelipis kanan akibat terkena peluru gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian dalam unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di Kota Jambi, Senin (17/6/2013). Penembakan tersebut menimbulkan kemarahan pedemo.

Anton langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Raden Mattaher dan menjalani operasi selama hampir 1 jam. Operasi yang dipimpin dr Kuswayan itu baru berakhir sekitar pukul 13.10 WIB.

Tim dokter menyerahkan peluru gas air mata tersebut kepada wartawan yang menunggui proses operasi Anton sekitar pukul 13.15. "Ini menjadi barang bukti yang kuat bahwa aparat telah mengeluarkan tembakan," ujar Nanang (video), salah seorang wartawan.

Terkait insiden itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Agus Rianto menyatakan, Anton tidak terkena peluru, melainkan pecahan tabung gas air mata. Menurutnya, penembakan gas air mata ditujukan untuk menghentikan massa bertindak anarkistis.

"Namun, di tengah massa ternyata ada salah satu rekan media, saudara Anton dari Trans 7," terang Agus.

http://regional.kompas.com/read/2013/06/17/17070073/
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera
http://www.youtube.com/watch?v=SXXcnqz0ox4

Minggu, 16 Juni 2013

Cetiya Oenang Hermawan Jambi memperingati Trisuci Waisak 2557/ BE

JAMBI, ayojambi.com - Meskipun perayaan Waisak 2557 baru saja berlalu, namun tidak mengurangi kemeriahan dan kekhusukan dalam perayaan Waisak 2557/BE di Maha Cetiya Oenang Hermawan yang dihadiri ratusan umat Buddha dari Kota Jambi di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, minggu malam (16/6). Sejak pukul 18.00 menjelang malam, ratusan umat sudah mulai berdatangan dengan membawa perlengkapan sembahyang.
Menurut Darma Pawarta Oenang (Hasan), pengurus Maha Cetiya Oenang Hermawan bahwa pada puncak Waisak kali ini, pihaknya sengaja mengundang 14 Bhikku dari Thailand. Tentunya ini menjadi moment yang sangat berharga dan mesti dimanfaatkan oleh setiap umat Buddha di Kota Jambi untuk hadir dalam ritual puncak Waisak. “Salah satu alasan mengapa baru hari ini kita gelar puncak Waisak karena kita harus memastikan jadwal semua Bhikku yang kita undang bisa hadir dalam satu waktu. Hanya saja, dengan kehadiran mereka, tentunya membawa semangat Waisak tersendiri bagi umat yang hadir,” bebernya.

Acara yang dihadiri oleh ratusan umat tersebut diawali dengan pujabakti yang dimulai dengan bunyi genta mengiringi para Bhikku sangha memasuki Dharmasala. Dilanjutkan dengan penyalaan lilin dan dupa dan pembacaan paritta. Penyalaan lilin merupakan lambang penerangan hidup bagi setiap umat dan pembacaan paritta membuat jiwa menjadi lebih tenang.

Selain itu acara juga diisi dengan meditasi dan persembahan dana waisak kepada Bhikku Sangha. Meditasi bermanfaat untuk menenangkan jiwa dan melatih kesabaran. Sedangkan daha Waisak sebagai tanda syukur atas setiap rezeki yang mengalir setiap tahun. “Dengan berdana, kita akan memperoleh kebahagiaan hidup didunia.”

Selanjutnya pemercikan air suci (blessing) oleh Bhikku Sangha kepada seluruh umat Buddha yang hadir. Air suci sebagai symbol penyucian diri. Membersihkan diri dari setiap kesalahan yang telah dilakukan baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja. “Sehingga tubuh kita menjadi bersih lahir dan bathin.”  (Romy)
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Kamis, 13 Juni 2013

Mancari Hadiah Dalam Permainan Xiangqi (Catur Gajah)

Xiangqi atau Catur Gajah, umumnya disukai kalangan masyarakat tionghoa sebagai sumber mencari hadiah maupun dijadikan mainan taruhan makan dan lain sebagainya, bila kita telusuri di warung-warung kopi banyak kita temukan warga tionghoa yang tengah memainkan buah bulat yang bertulisan aksara mandarin.
Dalam waktu dekat Pexi DKI akan menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Xiangqi ke-12, Kejurnas tersebut akan dihadiri Pengprov Pexi yang terdaftar di PB Pexi, namun sangat disayangi muncul Pengprov Pexi yang tidak jelas ujung pangkalnya, bahkan di daerah tersebut sama sekali belum terbentuk Pengprov Pexi, maka hal tersebut menjadi tanda tanya apa tujuan dari Kejurnas, karena Kejurnas Xiangqi adalah untuk mengembangkan para pemain Xiangqi di kalangan pemain Pengprov Pexi yang resmi terdaftar.

Ujar Pemain Babel, Iwan Setiawan dan Sekeretaris Pengpro PEXI Jateng, Tina Suryani, SH. MH, Permainan Xiangqi merupakan agenda tahunan Persatuan Xiangqi Indonesia (PEXI) untuk mencari bibit muda dari tingkat daerah, namun sangat disayangi bahwa kini event tersebut telah disalahgunakan oleh para penyelenggara, dengan berbagai cara para penyelenggara memasukan pemain sendiri atas nama daerah-daerah yang belum terbentuknya Pengprov PEXI, seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, NTB, Sulawesi Selatan dan Aceh dan tidak tanggung-tanggung memasukan warga asing yang bekerja di Indonesia sebagai pemain penyelenggara, “Ini telah merusak fungsi dan tujuan dari sebuah event nasional.” Ujar Iwan dan Tina Suryani dalam pesan singkat (SMS).

Sebenarnya Pengurus PB PEXI telah Definisi 'demisioner' bulan Maret 2013 lalu dan sudah dilakukan Musyawarah Nasional (MUNAS) 9 Maret 2013 untuk mencari ketua umum yang baru dan berbobot dalam memimpin organisasi olah raga asah otak, dari pada pengurus PB PEXI 2009-2013 yang sangat memperhatinkan adalah carut marutnya administrasi dalam organisasi Xiangqi (catur gajah).

Permainan ini merupakan hasil pengembangan dari sejenis permainan catur yang berasal dari Asia Tengah, yang telah berusia lebih dari dua ribu lima ratus tahun, dan dalam penyebarannya ke barat sampai ke daratan Eropa yang dibawa oleh Khalifah Harun Al’rasyid dan ke utara sampai ke daratan Tiongkok dibawa oleh para musafir/ saudagar-saudagar kaya, dikedua wilayah itu masing-masing mengalami perobahan fundamental dan modifikasi bentuk, di Eropa merupa catur biasa sedangkan di Tiongkok berupa Xiangqi.

Ditanah air kita ini, jenis permainan Xiangqi tersebut usianya sama tuanya dengan usianya arus kedatangan (migrasi) warga keturunan Tionghoa ke Nusantara pada Abad ke XIV. Untuk kedepan pemain Xiangqi sudah harus ada regenerasi seperti negara lain diantaranya, Malaysia, Singapura, Vietnam, Jepang yang lebih banyak menurunkan pemain muda dari pada Indonesia yang rata-rata pemainnya usia diatas 45 tahun, sangat disayangi pemain Indonesia tidak menyadari bahwa usia dan kemampuan mereka jauh sekali dibanding negera lain.

Saat ini Pengprov Pexi yang terdaftar dimasa kepemimpinan Bunyanto Eka Cendana adalah 1. Medan (Sumut), 2. DKI Jakarta, 3. Bandung (Jabar), 4. Surabaya (Jatim), 5. Bangka Belitung (Babel), 6. Bali, 7. Pekanbaru (Kepri Riau), 8. Palembang (Sumsel), 9. Jambi, 10. Lampung, 11. Kalimantan Barat, 12. Banten dan Batam baru sebatas sebagai peninjau. (Romy)
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Menyambut Menteri Hukum dan HAM RI beserta Kapolda Jambi

JAMBI, ayojambi.com - Tari Sekapur Sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi yang terkenal di malaysia sebagai tarian wajib kepada tamu besar.
Kedatangan Menteri Hukum dan HAM RI Amir Syamsudin, SH, MH beserta Ibu Evy Amir Syamsudin.

Selain itu, Tarian Sekapur Sirih juga menyambut kedatangan Kapolda Jambi Brigjen Pol. Drs Satriya Hari Prasetya, SH beserta Ibu Tri Martini P Satriya Hari Prasetya di Bandara Sultan Thaha Jambi.


Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.

Tari ini menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu. Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal. Propetri yang digunakan: cerano/wadah yang berisikan lembaran daun sirih, payung, keris. Pakaian: baju kurung /adat Jambi, iringan musik langgam melayu dengan alat musik yang terdiri dari : biola, gambus, akordion, rebana, gong dan gendang. (Romy)
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Selasa, 11 Juni 2013

Pecatur Gajah Jambi Ikuti Kejurnas Di Jakarta

JAMBI, ayojambi.com – Kecintaan ketua Pengprov Pexi Jambi “印尼占碑省象棋恊会” Darman Wijaya/ Ng Tjun Hue (黄春回主席) terhadap Xiangqi di Jambi, maka Pengprov Pexi Jambi mempersiapkan para pecatur gajah Jambi untuk mengikuti Kejuaraan Xiangqi di Jakarta bulan depan, pada hal perkumpulan Xiangqi Jambi nyaris bubar akibat ketidak piawainya PB Pexi yang tidak mampu menjadi pengayon olah raga asah otak catur gajah.
Saat ini Pengprov Pexi Jambi tengah melakukan seleksi para pemain Junior putra-putri untuk di kirim ke tingkat nasional, adapun pemain yang ikut seleksi dari SD/ SMP Bina Kasih Jambi, Vihara Amrta Jambi, Mahasiswi Unja dan Karyawan Central Com Jambi.

Sungguh sangat memperhatinkan carut marutnya administrasi dalam organisasi Xiangqi (catur gajah) membuat seluruh Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Xiangqi Indonesia menjadi perhatian utama para pencatur gajah (xiangqi), pasalnya arah dan tujuan olah raga asah otak dari negara tirai bambu yang dikenal dengan nama Xiangqi sudah tidak terarah bahkan sejak terpilihnya ketua umum masa bakti 2009-2013 tidak ada serah terima jabatan dari ketua umum lama dan juga tidak dilakukan acara pelantikan. Yang sangat mengherankan PB Pexi tidak memiliki administrasi seperti organisasi umumnya, bahwa tidak pernah melihat kop surat maupun stempel organisasi.

Hal ini disampaikan beberapa Pengprov melalui telephon genggam. Kita tahu bahwa permainan asah otak yang bernama Xiangqi (Catur Gajah) sudah ada di Tanah Air Indonesia telah sejak puluhan tahun silam, pada tahun 2001 terbentuklah Perkumpulan Xiangqi Indonesia yang diberi nama PEXI, saat itu di komando oleh Brigjen (pur) Tedy Yusuf dan Bunyanto Eka Cendana selaku ketua harian PB Pexi, dalam kurun waktu singkat, Pexi telah benyebar dibeberapa daerah bahkan setiap tahun dilakukan pertandingan-pertandingan antar provinsi sebagai bentuk pemersatukan bangsa tanpa membedakan suku, agama dan ras.

Sejak tahun 2004, atas inisiatif Anton Gozali. S. Kom yang kala itu sebagai anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung dan juga sebagai seorang pengusaha yang banyak memberikan kontributor terhadap perkembangan Xiangqi (catur gajah) di tanah air Indonesia, dengan harapan agara Xiangqi bisa menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Ternyata hingga kini belum terwujud PB Pexi jadi anggota KONI, pada hal Pexi telah menapatkan lampu hijau dari Ketua KONI.

Tampaknya untuk menuju kesana masih sangat jauh dari harapan ujar sekretaris Pengprov Pexi Jawa Tangah Tina Suryani, SH. MH, yang diamini seluruh Pengprov Pexi Indonesia, pasalnya, sejak ketua umum terpilih dari Munas Pexi 9 Maret 2009 di Hotel Batavia Jakarta tidak memberikan kemajuan yang sangat diharapan pencinta Xiangqi Indonesia, bahkan dianggap PB Pexi masa bakti 2009-2013 gagal total dalam pembinaan Xiangqi di Indonesia dan dalam jadwal Munas hanya dijadwalkan dua jam, apakah ada itu cukup untuk membahas laporan pertanggungjawaban  Ketua Umum PB Pexi.? Membentuk tim formatur untuk memilih Ketua Umum PB Pexi yang baru 2013-2016 serta belum membahas masalah program Xiangqi kedepan, seperti program Xiangqi masuk sekolah dan regenerasi atlit.

Ujar Tina Suryani “Sebagaimana diketahui, bahwa setiap daerah yang akan menyelenggarakan Kejurnas Xiangqi dan Musyarawah Kerja Pexi selalu ada SK dari PB Pexi,” ini tidak ada SK PB Pexi, pertama Kejurnas di Sumut dan kali ini Kejurnas di Jakarta, ini bukan Kejurnas melainkan Open Turnamen Pexi DKI. Kata Tina Suryani.

Sebenarnya kepengurusan PB Pexi 2009-2013 ini tidaklah sah, karena tidak adanya serah terima jabatan dari pengurus lama Bunyanto Eka Cendana dan kepengurus PB Pexi juga tidak melibatkan Pengprov, serta tidak pernah dilantik oleh pejabat yang berwenang melalui tim formatur berdasarkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggran Rumah Tangga (ART). (Romy)
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Sabtu, 08 Juni 2013

Taufiq Kiemas Wafat Setelah Dirawat di Singapura

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas dikabarkan meninggal dunia di Singapura, Sabtu (8/6/2013). Taufiq wafat setelah sebelumnya menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Singapura.
Kabar mengenai wafatnya politisi senior PDI Perjuangan itu pertama kali diketahui dari Pramono Anung melalui akun twitter pribadinya @pramonoanung. Berikut adalah tweet yang dituliskan Pramono Anung;

@pramonoanung: Telah meninggal dunia Bapak Haji Taufiq Kiemas saat ini dan mohon diampuni seluruh kesalahan dan didoakan #Duka

Sebelumnya, Taufiq menjalani perawatan di Singapura setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/6/2013). Peresmian dilakukan bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945.

Saat ini, Megawati, yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, beserta politisi senior Pramono Anung, telah berada di Singapura untuk mendampingi Taufiq.

Sampai berita ini ditayangkan belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga maupun dari DPP PDI Perjuangan. Namun berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah satu stafnya, Taufiq dikabarkan meninggal dunia pada pukul 19.01 waktu Singapura.

http://nasional.kompas.com/read/2013/06/08/18535934/
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Jumat, 07 Juni 2013

Matakin Harus Independen Dalam Pilwako Kota Jambi 2013

JAMBI,ayojambi.com - Suasana pemilihan Walikota Jambi semakin hangat, pertarungan melalui reklame, spanduk maupun melalui berbagai media semakin semarak. Segala janji perubahan untuk merubah nasib masyarakat Jambi lima tahun kedepanpun dilontarkan.
Meski cawako telah memiliki dukungan dari beberapa partai politik (Parpol), mereka  masih terus menjalin komunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat untuk menduduki posisi Walikota Jambi pada Pilwako Jambi yang dilaksanakan pada 29 Juni 2013.

Para kandidatpun mulai menebarkan pesona, sembari mengumbar janji-janji yang sangat indah. Isu berobat murah, pendidikan gratis, anti korupsi, mewujudkan supremasi hukum dan setumpuk janji manis, semanis madu yang diuraikan para tim sukses, bahkan segala cara mendatangkan tokoh-tokoh masyarakat maupun alim ulama dengan cara jebakan.

Yang jadi pertanyaannya, benarkah dalam pilwako secara langsung dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat,?

Bukan rahasia umum lagi, untuk bisa bertarung, para kandidat harus memiliki dukungan dari partai politik (parpol), atau biasa disebut dengan istilah perahu. Untuk mendapatkan perahu ini saja, kandidat harus mengeluarkan uang hingga miliaran rupiah. Para kandidat diperkirakan harus menyiapkan dana minimal Rp 30 miliar. Lalu jika mereka menang, apakah benar-benar akan menepati janji-janjinya.? Atau berusaha untuk mengembalikan modal yang telah dihabiskan selama masa mensosialisasikan diri sampai hari pemungutan suara.

Maka para kandidat dan tim suksesnya melakukan upaya untuk mengalang suara melalui berbagai tempat, seperti tempat-tempat ibadah, pada hal kita mengetahui, tempat ibadah dilarang untuk melakukan kegiatan yang bersifat politik praktis. Keputusan itu tertuang dalam keputusan KPU Kota Jambi Nomor : 07/076/KPU-Kota-005.435384/2013. http://kpu-jambikota.go.id/node/128

Sedangkan menurut Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Pusat, Ws, Wawan Wiratma, Khonghucu yang dibawah naungan Matakin dilarang untuk ikut berpolitik dan Matakin harus bersifat Independen. Ini untuk menghindari persepsi negatif, bahwa Matakin mendukung kandidat tertentu. Berdasarkan Anggaran Dasar (AD) Matakin Pusat BAB XIV, Pasal 21, tentang Hubungan Dengan Organisasi Lain, ayat 21.2 Majelis bersifat independen dan tidak berafiliasi dengan/ atau kepada organisasi sosial politik manapun, baik di dalam maupun di luar negeri.

Dalam peraturan AD/ART Matakin tentang sudah ada ketentuan larangan terlibat dalam politik praktis, jika umat Khonghucu secara pribadi ingin mendukung itu urusan mereka, namun tidak melibatkan nama Khonghucu/ Matakin didalamnya. Ujar Wawan Wiratma (RM/sumber net)

Link:
http://informasi-mediakita.blogspot.com/
http://tradisi-jambi.blogspot.com/
http://media-fotografers.blogspot.com/
http://www.youtube.com/my_videos

Kamis, 06 Juni 2013

Berbagai Cara Cawako Mengalang Suara Dalam Pilwako Jambi

JAMBI - Pemilihan walikota Jambi semakin dekat, masing-masing kandidat semakin gencar mengalang calon pemilih, mereka (cawako) berusaha mengalang suara sebanyak-banyaknya, agar bisa memenangkan pilwako dalam satu putaran, maka tidak mengherankan dengan berbagai trik dimanfaatkan para cawako untuk menarik simpatik pemilih, termasuk mengunakan berbagai sarana dan prasarana untuk menjaring simpati pemilih.
Tidak ketinggalan tempat-tempat suci yang tengah melakukan sembabyang juga dijadikan sarana untuk sosialisasi diri, maka Matakin Jambi dan Matakin Kota menyatakan, bahwasan Mejelis Agama Khonghucu Indonesia yang disingkat MATAKIN tidak pernah ikut dalam kegiatan dukung mendukung Cawako Jambi, karena MATAKIN tidak boleh berpolitik berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tanggta (AD-ART) MATAKIN.

Namun MATAKIN dan MAKIN tidak bisa menolak kehadiran kandidat Cawako Jambi dalam kegiatan sembahyang di kelenteng-kelenteng yang tergabung didalam wadah MATAKIN Jambi, saat ini ada 8 kelenteng yang sudah resmi menjadi Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) dan 3 kelenteng lagi menunggu SK dari Matakin Pusat.

Kelenteng yang dibawah naungan MATAKIN Jambi adalah, 1. Kelenteng MAKIN Sai Che Tien di Jalan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, 2. Kelenteng MAKIN Leng Chun Keng, Jalan Koni I, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, 3. Kelenteng MAKIN Hok Sin Tong, RT. 23 Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, 4. Kelenteng MAKIN Gi Hok Tong, Jalan M. Yamin, Lorong Teratai, Kelurahan Payolebar, Kecamatan Jelutung, 5. Kelenteng MAKIN Seng To Keng, Jalan Lingkar Timur. Kelurahan Payoselincah, Kecamatan Jambi Timur, 6. Kelenteng MAKIN Lam Po Tong, Jalan Perdana Raya, Rt. 33, Kelurahan Paal V, Kecamatan Kota Baru, 7. Kelenteng MAKIN Hok An Tong, Lorong Gembira, Kec. Jambi Timur, 8. Kelenteng MAKIN Leng San Keng, Jalan Soedewi MS, Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 9. Kelenteng MAKIN Hok Kheng Tong (Calon Makin), Jalan Koni VI, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, 10. Kelenteng Kuang Leng Bio (Calon Makin), Jalan Brigjen Katamso, Lorong Sriwijaya Rt. 12 Kelurahan Kasang, Kecamatan Jambi Timur dan Kelenteng Po Seng Tai Te, Jalan Kampung Baru, Kelurahan Danau Sipin, Kecamatan Telanaipura. (Romy)
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Rabu, 05 Juni 2013

Kucing Tertangkap Selundupkan HP ke Penjara

MOSKWA, KOMPAS.com — Lembaga pemasyarakatan Rusia mengatakan, pihaknya telah menangkap seekor kucing yang digunakan sebagai kurir untuk menyelundupkan sejumlah ponsel dan charger ke dalam kompleks penjara di wilayah terpencil jauh di utara negara itu. Para narapidana di penjara-penjara Rusia dilarang memiliki ponsel.
Lembaga pemasyarakatan (LP) di wilayah Komi itu mengatakan dalam situs webnya bahwa kucing tersebut ditahan pekan lalu saat binatang itu memanjat pagar kompleks penjara Nomor Satu dengan dua ponsel, sejumlah baterai, dan charger yang diikat di punggungnya dengan menggunakan pita perekat.

LP itu mem-posting sebuah foto seekor kucing berwarna hitam putih dipegang oleh seorang penjaga dengan paket besar yang masih menempel di bulunya.

Pihak LP itu mengatakan, mereka telah menggagalkan berbagai upaya untuk menyelundupkan benda-benda terlarang ke dalam penjara sebelumnya, tetapi kasus yang melibatkan kucing belum pernah terjadi dalam sejarah penjara itu sebelumnya.

http://internasional.kompas.com/read/2013/06/04/1031408/ * Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Selasa, 04 Juni 2013

Seratus Anak SDN 28/IV Jambi Dapat Periksa Mata Gratis


 
JAMBI - Dalam rangka memerangi gangguan penglihatan di Indonesia, Rabu (5/6-2013) pagi, Lions Clubs Distrik 307-A1 Jambi menggelar kegiatan bakti sosial pemeriksaan mata bekerja sama dengan Alfamart cabang Jambi bertajuk ‘Mataku Sehat’.
Kegiatan bakti sosial pemeriksaan mata gratis ini, digelar di Alfamart Jambi di Jalan Jendral Sudirman, The Hok Jambi mulai pukul 10.00 pagi hingga selesai.

Sebanyak 100 anak SDN 28/IV Jambi mendapatkan pemeriksaan mata gratis, disamping menunggu giliran pemeriksaan mata, anak-anak SDN 28/IV mendapatkan hiburan badut di lantai dasar Alfarmart Jambi.

Presiden Lions Clubs Jambi Lily Fandy mengatakan, bahwa salah satu kegiatan Lions Clubs Jambi pemeriksaan mata secara gratis, program pemeriksaan matak ini bekerjasama dengan Alfamart Cabang Jambi. “Seratus Anak SDN 28/IV akan diperiksa matanya” kata Lily Fanfy.

Tambah Presiden Lions Clubs Distrik 307-A1 Jambi dan Alfamart akan menyalurkan 100 buah kacamata  kepada pelajar SDN 28/IV pada bulan Juli mendatang, “Kacamatanya sendiri diberikan gratis.”

Disamping itu bakti sosial pemeriksaan mata gratis di Jambi, bakti sosial Lions Clubs juga dilakukan di Jakarta dan Sumatera Selatan. (Romy)* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera

Ribuan Umat Khonghucu Menghadiri HUT Hok Hie Te Shien “Fu Xi”

JAMBI – Waktu memasuki kawasan Koni VI sayup-sayup terdengan suara gendrang diiringi irama suling, semakin dekat ke gerbang kelenteng Mejelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien ( 印尼占碑孔教会, 獅仔殿庙宇 ) terdengar jelas suara rohaniawan Khonghucu tengah membaca So Bun (sejenis surat pemberitahuan kepada Tuhan red)) yang dibacakan oleh Lim Tek Chong yang setiap tahun sengaja datang dari Tiongkok (China).
Hasil pantauan dilapangan sejak pagi tadi (4/6) panitia penyelenggara (locu) telah mempersiapkan segala sesuatu demi kelancaran upacara sembahyang. Suasana hiruk pikuk didalam kelenteng maupun umat Khonghucu lalu lalang diluar kelenteng, kilauan sinar dari pancaran lilin-lilin merah menambah keindahan kelenteng yang mayolitas berwarna merah menerangi sederat altar para suci yang ikut meramaikan ulang tahun Hok Hie Te Shien “Fu Xi 伏羲”, selain itu aroma wewangian dari gaharu/ hio yang dinyalakan umat Khonghucu.

Umat Khonghucu yang hadir diperkira lebih dari 1.000 orang, tidak hanya dari Kota Jambi, juga beberapa kabupaten di Provinsi Jambi.

Pagi harinya, umat menumpukkan kertas sembahyang yang kemudian dibakar bersama-sama dengan teng lau yang dibuat oleh Sai Kong Liem Teek Cong. Ritual dimulai dengan melakukan sembahyang Tien (Tuhan red)  dihalaman depan pintu masuk klenteng. Sembahyang berlangsung hingga satu jam dengan melantunkan doa-doa.

Dihalaman depan maupun samping kiri kanan kelenteng ratusan umat tengah menyaksikan atraksi barongsai dari perkumpulan Hok Liong Sai Jambi, puluhan kim shin dari roh suci turut menyemarakan acara hari ulang tahun Hok Hie Te Shien “Fu Xi 伏羲”yang biasa disebut Shien Kong, karena “Fu Xi 伏羲” yang dikenal sebagai sebagai Nenek Moyang Manusia di Cina. Selain merayakan sejit, ada juga ritual Kho Kun Ciong sembahyang terhadap pengawal para shen ming serta mempersembahkan sesajian kepada arwah-arwah gentayangan.

Menurut rohaniwan Makin Sai Che Tien, The Lien Teng. nama besar shen ming Hok Hie Te Sien yang dalam bahasa mandarin bernama Fu Xi 扶羲 (2952 – 2836 SM), sedangkan di Jambi pada umumnya umat Khonghucu memanggil Sien Kong (Sien=Dewa, Kong=Datuk).

Fu Xi adalah shen ming (dewa) pertama dan dia (Fu Xi) yang menciptakan Xian Tian Ba Gua atau alat yang lazim digunakan oleh para ahli feng shui dan Yin Yang yang ditulis dalam kitab San Fen (tiga makam), beliau juga pencipta obat-obat.

Selain itu Fu Xi juga mengajarkan rakyat untuk memasak, cara menangkap ikan dengan jala, dan untuk berburu dengan senjata yang terbuat dari besi. Dia juga melembagakan perkawinan dan menawarkan udara terbuka pertama korban ke surga.

Seusai perayaan sejit, semua sesajian dimasak lalu di makan bersama seluruh umat yang ada di klenteng Sai Che Tien.

Ternyata ulang tahun Hok Hie Te Shien dimanfaatkan oleh salah satu calon walikota untuk memsosialisan dirinya sebagai cawako, namun kehadiran cawako kurang diperhatikan umat khonghucu, lantaran kedatangan umat ke Makin Sai Che Tien adalah untuk sembahyang, bukan mau melihat calon walikota, hingga ada umat yang nyelutuk “kita mau sembahyang, bukan mau lihat cawako dan apakah dia (cawako) akan ingat kita jika terpilih nanti.”  Pada hal kelenteng tidak dibenarkan untuk beraktifitas dalam kegiatan partai. (Romy)
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera