Rabu, 31 Juli 2013

Umat Khonghucu Jambi Semakin Eksis Merayakan Sejit Shen Ming

JAMBI – Sejak Khonghucu di akui pemerintah sebagai salah satu agama di Indonesia, umat Khonghucu (foto) di Jambi sudah mulai melakukan berbagai aktifitas di kelenteng-kelenteng yang ada di provinsi Jambi. Mereka sudah berani terang-terangan melakukan sembahyang menyambut hari ulang tahun para suci shen ming (dewa-dewi) yang berada di dalam setiap kelenteng.
Seperti Rabu (31/7-2013) pagi, ratusan umat Khonghucu di Jambi mendatangi kelenteng Tiong Gie Thong yang beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Sulanjana, Kecamatan Jambi Timur, kehadiran mereka adalah untuk mengikuti prosesi sembahyang memperingati sejit (ulang tahun) roh suci (shen ming) yang tidak asing lagi, yaitu “Kwan Seng Tee Kun” yang jatuh pada tanggal 31 Juli 2013 (Lak Gwee Jie Sie imlek).


Sehari sebelumnya para Locu (panitia) yang mayolitas wajah baru terlihat mempersiapkan segala sesuatu untuk upacara sembahyang yang dipimpin oleh rohaniawan dari Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) The Lien Teng.

Sejarah kelenteng Tiong Gie Thong, berawal dari sebuah rumah ibadah yang dibangun dari papan Cia dan waktu itu belum memiliki kim sin (para suci), kala itu ada seorang pengusaha menyumbangkan kim sin atas permintaan shen ming untuk melengkapi altar utama kelenteng Tiong Gie Thong, sejak itu kelenteng Tiong Gie Thong yang berada di pemukiman warga Tionghoa di Kelurahan Sulanjana, Kota Jambi mulai ramai dikunjungi umat Khonghucu. Pembangunan kelenteng secara permanen dilakukan pada tahun 1974, namun tidak dapat menampung umat yang datang sembahyang di hari besar Kwan Seng Tee Kun maupun para shen ming pendamping terdiri dari Han Tiong Ong (Liu Pe), Ho Kok Gwan He (Tiu Hui), Cu Kat Liong, Bu He (Kong Min), Sun Ping Sing He (Ce Liong Kong).

Untuk memberikan pelayanan kepada umat Khonghucu Jambi yang datang sembahyang, maka dermawan dan pengurus Kelenteng Tiong Gie Thong merenovasikan kembali kelenteng dalam bentuk gerbang jaman kerajaan dulu.

Ujar Lie Tiong Cia (69), kelenteng Tiong Gie Thong dulu dibangun dari papan, terus dibangun secara permanen serta di isi kim sin oleh para dermawan Jambi. “Tiong Gie Thong dulunya hanya rumah ibadah terbuat dari kayu berdinding papan, atas sumbangi dari pengusaha Jambi, maka dibangunlah kelenteng secara permanen berikut kim sin.” Kata Tiong Cia diselah upacara.

Arsitektur gaya bangunan berbentuk tembok (benteng) pertahanan kerajaan China jaman dahulu, tembok di Kelenteng Tiong Gie Thong terdapat dua buah menara, ornamen warna merah kuning menghiasi dinding-dinding kelenteng dan ragam hiasan lain pun masih bertahan, seperti sepasang Naga menghiasi tiang didalam kelenteng, sedangkan dipintu masuk terdapat sepasang Shen Men (dewa pintu). kelenteng tidak hanya sebagai tempat peribadatan umat tetapi di sisi lain juga menjadi lambang dari agama yang sangat menjunjung tinggi umatnya. Hiasan atau ornamen yang indah dan penuh makna merupakan salah satunya. Hiasan atau ornamen yang terdapat pada kelenteng Tiong Gie Thong adalah 12 patung shio. (Romy)

Sabtu, 20 Juli 2013

Komplek Percandian Muarojambi Semakin Populer

JAMBI - Dari hari ke hari, tampaknya Candi Muarojambi semakin banyak dikunjungi wisatawan yang datang secara berombongan maupun individu mengunjungi Desa Muara Jambi, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi.
Jika jalan-jalan ke Jambi, rasanya rugi bila tidak mengunjungi situs kepurbakalaan di Kabupaten Muarojambi. Tempat peninggalan purbakala terluas di Indonesia. Situs kepurbakalaan Muarojambi membentang dari barat ke timur. Panjangnya mencapai 7,5 km di Tepian Sungai Batanghari, bahkan luasnya candi mencapai 12 kilometer persegi, yang sebagian besar masih berupa gundukan tanah

Baru-baru ini, situs Muarojambi mendapatkan kunjungan dari rombongan Perempuan Khonghucu (PERKHIN) yang dibawah naungan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN), mereka sengaja datang ke Candi Muarojambi setelah mendampingi mantan Ibu Negara Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid berbuka puasa di kelenteng Makin Hok Sin Tong Jambi, rasanya kurang pas jika ke Jambi tidak menyempatkan diri untuk mampir ke Candi Muaro Jambi. “Rasanya kurang lengkap jika ke Jambi tidak mampir ke Situs Purbakala terbesar di Sumatera”  ujar ketua Perkhin Matakin, Gianti.


Candi Muarojambi berupakan objek wisata favorit bagi warga kota Jambi di masa libur Lebaran maupun hari-hari besar, wisatawan bisa mengunakan jasa becak maupun menyewa sepeda untuk mengeliling komplek Candi Muarojambi komplek Candi Muarojambi diantaranya Candi Kembarbatu, Candi Gedong, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kota Mahligai, Candi Astano dan Candi Kedaton.

Situs Muaro Jambi tidak dapat dipisahkan dari kedekatannya dengan Sungai Batanghari. Selain jaraknya yang dekat, hanya 500 meter dari sungai, pengembangan wisata pada situs ini rasanya memang akan semakin menjanjikan apabila aksesnya melalui jalur air.

Selama ini, wisatawan lokal menjangkau percandian melalui jalur darat, dari pusat Kota Jambi menuju situs purbakala yang berlokasi di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, dapat ditempuh sekitar setengah jam. (Romy)

Kamis, 18 Juli 2013

Sukses KKL Arkeologi UI Di Candi Muarojambi

DEPOK - Universitas Indonesia (UI) mengadakan syukuran atas pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Arkeologi Universitas Indonesia (UI) yang diikuti 43 mahasiswa dan dosen pembimbing Fakultas Ilmu Budaya beberapa waktu lalu di kawasan Percandian Muarojambi.
Dalam sambutannya, Dekan FIB-UI, Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia (UI) foto  Prof Agus Aris Munandar, menyatakan acara yang ditujukan untuk membekali para mahasiswa kemampuan untuk melakukan penelitian langsung di lapangan tersebut telah berlangsung sukses, bahkan juga ditemukan adanya bukti-bukti keberadaan peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Kawasan tersebut.
"Kami menemukan sisa-sisa peninggalan Kerajaan Sriwijaya serta petirtaan berupa sumur di kawasan Candi Kedaton." kata Prof. Agus.

Dalam acara syukuran tersebut selain dihadiri oleh segenap peserta didik dan tenaga pengajar di FIB-UI, juga dihadiri Bapak Hidayat, Tokoh Masyarakat Pencinta Candi Muarojambi, yang didaulat sebagai “Bapak Angkat” oleh para mahasiswa peserta KKL di Muaro Jambi, karena beliau (Hidayat) yang memfasilitasi kegiatan mahasiswa selama KKL di Candi Muarojambi.
Pak Hidayat yang didaulat untuk menyampaikan sambutannya menyatakan, masyarakat Muarojambi khususnya, dan Masyarakat Jambi pada umumnya sangat senang dan mendukung kegiatan Kuliah Kerja Lapangan tersebut, karena dapat memberikan bukti-bukti nyata secara ilmiah tentang peran kawasan Percandian Muarojambi tersebut terhadap Kebudayaan Indonesia, bahkan Kebudayaan Dunia, di jaman dulu.
Pak Hidayat juga menyampaikan harapan Masyarakat Jambi agar Penelitian tersebut dapat mendukung program kerja Pemprov Jambi dalam mengajukan Kawasan Percandian Muaro Jambi tersebut menjadi kawasan Peninggalan Budaya Dunia atau World Heritage, sehingga dapat menjadikan kawasan tersebut sebagai daerah tujuan wisata dunia yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Jambi.

Selain syukuran, para petinggi Universitas Indonesia (UI) melakukan penanaman pohon Bodhi di halaman FIB-UI  dan pelepasan 8 ekor kura-kura ke danau dikawasan UI, selanjutnya doa bersama dan ramah tamah di auditorium Fakultas Ilmu Budaya, Depok (Jawa Barat). (Romy)
* http://ayen-servicekamera.blogspot.com/

Senin, 15 Juli 2013

Hj Sinta Nuriyah Wahid Mengunjungi Sanggar Batik Jambi

 
JAMBI - Ibu Negara Hj Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, Senin (15/7) siang mengunjungi ke Balai Kerajinan Rakyat Selaras Pinang Masak Jambi yang terletak di Jalan KH. M. Ja’far No. 1, Kelurahan Mudung Laut, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi (seberang Sungai Batanghari). Di sanalah, terdapat sanggar batik yang merupakan pusat pengrajin batik Jambi.
Dalam kunjungan Ketua Yayasan Puan Amal Hayati ke Jambi untuk melakukan kegiatan bulan suci Ramadhan, yakni buka puasa bersama anak yatim piatu dan anak panti asuhan di Kelenteng Makin Hok Sin Tong kemarin (14/7) sore atas kerjasama Matakin Provinsi Jambi dan Kota Jambi, sebelum bertolak ke Jakarta Sinta Nuriyah Wahid menyempatkan diri untuk mengunjungi Sanggar Batik “Selaras Pinang Masak“ (15/7). Sinta Nuriyah Wahid menyaksikan beberapa wanita yang tengah membuat pola lukisan batik khas Jambi, dan berbincang-bincang dengan pengrajin batik Jambi.

Selanjutnya Sinta Nuriyah Wahid mengelilingi beberapa batik yang sudah jadi, selain itu Sinta Nuriyah Wahid sempat juga melihat aneka kerajinan tangan hasil karya anak Jambi. Sinta Nuriyah Wahid membeli beberapa potong kain batik dan kaos untuk cucu-cucunya. Tak ketinggal Ketua Umum Matakin Pusat, Ketua Perkhin Pusat dan ibunda Wawan Wiratma memboyong baju batik siap pakai dan baju kaos bertulisan Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. (Romy)

Minggu, 14 Juli 2013

Buka Puasa Bersama Sinta Nuriyah Wahid Di Jambi

JAMBI – Kehadiran rombongan Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin) Pusat bersama Ketua
Yayasan Puan Amal Hayati di Jambi disambut dengan tarian sekapur sirih di vip room bandar udara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, suasana hangat dan gembira nampak terpancar dari wajah Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid (video part 1), karena bisa bertatap muka dengan pengurus Matakin Jambi.
Pada sore harinya rombongan Sinta Nuriyah Wahid buka bersama dengan anak panti asuhan di Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Hok Sin Tong yang terletak dikawasan Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi yang diprakasa Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin) Provinsi Jambi.

Buka puasa bersama Ibu Negara Hj Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, Minggu (14/7) sore dihadiri oleh Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, Kapollda Jambi, Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya, Danrem 042/ Garuda Putih Jambi, Danrem Kolonel Inf Eko Budi S, Walikota Jambi, dr.H.Rd.Bambang Priyanto, Kepala Kanwil Kemenag Jambi Mahbub Daryanto dan undangan lainnya.

Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Provinsi Jambi Darman Wijaya mengatakan, buka bersama diselenggarakan sebagai moment untuk membangun kebersamaan, dan komunikasi sosial masyarakat serta kerukunan antar umat beragama di Jambi.

"Sekaligus memberi bantuan kepada 200 orang anak panti asuhan, serta masjid Jihad dan Ijtihad," katanya.

Sedangkan dalam sambutan Ketua Matakin Pusat Ws.Wawan Wiratna, buka puasa bersama merupakan rakhmat dan karunia sang pencipta. Kebersamaan seperti ini telah dilakukan selama belasan tahun lalu. "Sekitar 13 tahun bersama ibu Sinta Nuriyah selalu mengadakan kegiatan buka puasa atau sahur bersama Yayasan Puan Amal Hayati yang dipimpin oleh Ibu Sinta Nuriyah Wahid, karena tugas sebagai manusia tidak hanya mengurusi diri sendiri saja, tetapi masih banyak yang lain yang membutuhkan, oleh karena itu kita sesama umat manusia untuk tulus saling membantu," katanya

Mantan ibu negara itu mengaku bahagia dapat bertemu dengan masyarakat baik warga keturunan Tionghoa maupun masyarakat lainnya. Ny Sinta Wahid merasa sangat senang dengan kerukunan umat beragama di Jambi yang tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras.

"Sejak zaman Abdurahman Wahid menjadi presiden kegiatan sahur bersama ini sudah dilakukan, dan hingga kini kegiatan ini masih terus saya jalankan," kata Sinta di hadapan tamu undangan.

Tema besar kegiatan sahur bersama itu adalah "Puasa : Sekolah untuk kesabaran dan kejujuran serta merajut persaudaraan lintas agama menuju masyarakat Indonesai yang damai". Menurut Sinta, dengan berpuasa mengajarkan orang untuk sabar, tidak hanya menahan haus dan lapar tapi juga hawa nafsu. (Romy)

Buka Puasa Bersama Sinta Nuriyah Wahid Di Jambi

JAMBI – Kehadiran rombongan Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin) Pusat bersama Ketua
Yayasan Puan Amal Hayati di Jambi disambut dengan tarian sekapur sirih di vip room bandar udara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, suasana hangat dan gembira nampak terpancar dari wajah Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, karena bisa bertatap muka dengan pengurus Matakin Jambi.
Pada sore harinya rombongan Sinta Nuriyah Wahid buka bersama dengan anak panti asuhan di Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Hok Sin Tong yang terletak dikawasan Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi yang diprakasa Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Matakin) Provinsi Jambi.

Buka puasa bersama Ibu Negara Hj Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, Minggu (14/7) sore dihadiri oleh Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, Kapollda Jambi, Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya, Danrem 042/ Garuda Putih Jambi, Danrem Kolonel Inf Eko Budi S, Walikota Jambi, dr.H.Rd.Bambang Priyanto, Kepala Kanwil Kemenag Jambi Mahbub Daryanto dan undangan lainnya.
Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Provinsi Jambi Darman Wijaya mengatakan, buka bersama diselenggarakan sebagai moment untuk membangun kebersamaan, dan komunikasi sosial masyarakat serta kerukunan antar umat beragama di Jambi.

"Sekaligus memberi bantuan kepada 200 orang anak panti asuhan, serta masjid Jihad dan Ijtihad," katanya.

Sedangkan dalam sambutan Ketua Matakin Pusat Ws.Wawan Wiratma, buka puasa bersama merupakan rakhmat dan karunia sang pencipta. Kebersamaan seperti ini telah dilakukan selama belasan tahun lalu. "Sekitar 13 tahun bersama ibu Sinta Nuriyah selalu mengadakan kegiatan buka puasa atau sahur bersama Yayasan Puan Amal Hayati yang dipimpin oleh Ibu Sinta Nuriyah Wahid, karena tugas sebagai manusia tidak hanya mengurusi diri sendiri saja, tetapi masih banyak yang lain yang membutuhkan, oleh karena itu kita sesama umat manusia untuk tulus saling membantu," katanya

Mantan ibu negara itu mengaku bahagia dapat bertemu dengan masyarakat baik warga keturunan Tionghoa maupun masyarakat lainnya. Ny Sinta Wahid merasa sangat senang dengan kerukunan umat beragama di Jambi yang tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras.

"Sejak zaman Abdurahman Wahid menjadi presiden kegiatan sahur bersama ini sudah dilakukan, dan hingga kini kegiatan ini masih terus saya jalankan," kata Sinta di hadapan tamu undangan.

Tema besar kegiatan sahur bersama itu adalah "Puasa : Sekolah untuk kesabaran dan kejujuran serta merajut persaudaraan lintas agama menuju masyarakat Indonesai yang damai". Menurut Sinta, dengan berpuasa mengajarkan orang untuk sabar, tidak hanya menahan haus dan lapar tapi juga hawa nafsu. (Romy)
http://youtu.be/65A_dFCgsZ4

Jumat, 12 Juli 2013

MAKIN Gunung Sindur Bogor Dilantik

Penyerahan Naskah Pelantikan MAKIN Gunung Sindur (Bogor)
BOGOR – Pada hari Minggu, 7 Juli 2013 Pengurus Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Gunung Sindur dilantik oleh Ketua Umum MATAKIN Pusat, Ir. Ws. Wawan Wiratma masa bakti 2013-2017.
Pelantikan dilaksanakan di Lithang Kahuripan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Acara pelantikan yang diikuti seluruh pengurus Makin Gunung Sindur, dan Ketua Umum Matakin Ws. Wawan Wiratma meminta agar Makin Gunung Sindur bisa lebih pro aktif dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang bersifat keagamaan. Tujuannya, agar umat Khonghucu terutama anak-anak dan remaja memiliki kegiatan yang bermanfaat di dalam Lithang.

Hal ini terungkap dalam pelantikan pengurus Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/6) lalu, tambah Wawan, umat Khonghucu harus berpegang teguh kepada seluruh peraturan yang ada dalam AD/ ART Matakin.

Seusai pelantikan, semua pengurus MAKIN Gunung Sindur diambil sumpah dan doa yang dipinpin oleh Xs. Buanadjaja dan didampingi oleh Ws. Lie Suprijadi di Lithang Kahuripan.

Ketua Makin Gunung Sindur terpilih, Js. Adang Lokaria mengungkapkan, dengan pelantikan yang dilakukan langsung Ketua Umum Matakin, memberi memotivasi kepada pengurus baru. Maka dia (Adang Lokaria) akan melakukan koordinasi dengan para pengurus lain untuk merancang program-program strategis.

Lebih lanjut dia menjelaskan, diharapkan pengurus solid. Komposisi kepengurusan Makin Gunung Sindur di Bogor diisi oleh kalangan tua dan muda, ini menjadikan program-program pembinaan umat Khonghucu di Bogor dibawah  kepengurusan ini bakal semakin maju dan berkembang di masa mendatang. (Romy)

Rabu, 10 Juli 2013

Sinta Nuriyah Sahur Bersama Kaum Duafa Di Tangerang

TANGERANG – Tidak henti-hentinya mantan Ibu Negara, Sinta Nuriyah Wahidbersama lintas agama menggelar acara buka bersama atau sahur dengan kaum duafa di seluruh Tanah Air Indonesia. Untuk awal puasa (10/7-2013) Sinta Nuriyah Wahid bersama bersama  Matakin Tangerang sahur bersama di Perguruan Setia Bhakti Jalan  Kisamaun No 171 Tangerang (Banten)
Acara itu digelar secara sederhana dan dihadiri sekitar seribu warga duafa di sekitar perkampungan penduduk di kawasan Makin Boen Tek Bio dan Perguruan Setia Bhakti.

Kehadiran istri Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mendapat sambutan luar biasa dari warga setempat, meski acara sahur hanya digelar di lapangan olahraga Perguruan Setia Bhakti Jalan  Kisamaun No 171 Tangerang (Baten).

Menurut Sinta Nuriyah, tujuan acara sahur bersama di Tangerang adalah untuk mempererat tali silaturahmi dengan warga setempat dan mengajak masyarakat untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

"Saya berharap warga yang hadir di sini menjalankan ibadah puasa dengan baik sesuai dengan ajaran agama Islam," katanya.

Jika tidak ada alar melintang, Minggu (14/7) mendatang giliran Matakin Jambi akan disambangi Ibu Sinta Nuriyah Wahid bersama rombongan Matakin Pusat.

Buka puasa bareng ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid di Kelenteng Makin Hik Sin Tong, Kelurahan Lebakbandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi tanggal 14 Juli 2013 buka bersama yang diselenggarakan oleh MAKIN Hok Sin Tong bersama Yayasan PUAN (Pesantren Untuk Pemberdayaan Perempuan) dihadiri oleh lebih dari 500 orang dari panti asuhan, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya, merajut kebersamaan dalam Bhinneka Tunggal Ika “NKRI”. (Romy)* http://ayen-servicekamera.blogspot.com/

Anton Gozali Memimpin PB PEXI Lima Tahun Kedepan

Jakarta - Musyawara Nasional (Munas) Persatuan Xiangqi Indonesia yang di singkat PEXI kembali di gelar oleh tim furmatur Munas Pexi tahun 2009 pada hari Minggu (7/7) pagi, seharusnya Munas Pexi dilaksanakan 5 Juli 2013 di Hotel Sanno Jalan Pluit Raya Selatan, Jakarta, Munas sempat memanas, karena PB PEXI yang demisioner tetap memaksa Munas mesti di tunda Oktober mendatang dengan alasan PB Pexi belum siap.
Namun beberapa Pengprov Pexi keberatan, lantaran Pengprov beranggapan bahwa PB PEXI telah melanggar amanah AD/ ART PEXI, selain itu, tidak jelas susunan pengurus PEXI pusat. Kata Iwan Setiawan dengan keras, sejak kapan Pexi Pusat di serah terima dari ketua umum lama Bunyanto Eka Chendana kepada Tahir Ferdian, dan PB PEXI mesti dilantik, "Mana ada susunan pengurus Pexi Pusat dan serah terima kepengurusan juga tidak ada." ujar Iwan dari Pengprov Pexi Babel.

Selain itu tangapan Pengprov Pexi Jambi menyatakan, bahwa PB PEXI tidak memiliki sumber daya manusia (SDM) yang handal dan ketidak becusnya panitia pelaksana, karena pra senior Jambi tidak bisa turun bertanding, sedangkan beberapa daerah yang belum terbentuk Pexi, pemainnya adalah warga Jakarta, bahkan ada China yang bekerja di Jakarta bisa ikut bertanding, "Ini Kejurnas Xiangqi apa Open Turnamen" kata sekretari Pengprov Pexi Jambi, Romy, sehingga Pengprov Pexi Jambi dan Babel Walk Out.

Dengan rencana mundurnya Munas Pexi, mengundang reaksi keras dari tim formatur yang dipandang sebelah mata oleh pengurus PB PEXI versi Tahir Ferdian, kata ketua tim formatur Munas Pexi 2009 di Hotel Batavia, "PB Pexi dipilih oleh pengprov Pexi melalui tim formatur dari beberapa Pengprov, maka pengurus Pexi Pusat mesti laksanakan amanah berdasarkan AD/ART." kata Anton Gozali, S. Kom.

Akhirnya Taher Ferdian mengundurkan diri dari calon Ketua Umum, selanjutnya tim furmatur menyatakan Anton Gozali sebagai Ketua Umum PB Pexi untuk lima tahun kedepan. (Romy)

Jambi Berjaya Dalam Kejurnas Xiangqi Di Jakarta

JAKARTA - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Xiangqi ke-12 Tahun 2013 resmi dibuka oleh Tahir Ferdian selaku Ketua Umum (Demisioner) Persatuan Xiangqi Indonesia (PEXI) di restoran Raja Kuring, Jakarta, Kamis (4/7) lalu, acara diawali defile perwakilan peserta dari masing-masing pengprov Pexi.
Kejuaraan Nasional Xiangqi ke 12 yg dilaksanakan di hotel Sanno Jakarta dr tgl 4-8 Juli 2013 resmi dibuka Kamis (4/7) malam di Restoran Raja Kuring, seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu panitia terkesan asal-asalan hingga satu pemain pra senior dari Jambi Eric Rudy tidak bisa bermain/tanding, bukan hanya pemain Jambi yang merasa dirugikan, namun beberapa daerah juga mengalami nasib yang sama.

Pertandingan Kejuaraan Nasional Xiangqi dihelat di lantai IX Ballroom Hotel Sanno, Jakarta Utara, dimulai hari Jumat (5/7) dengan jenis-jenis pertandingan diantaranya beregu (antar pengprov), perorangan putra, perorangan putri, dan perorangan junior putra U-18.

Seyogyanya pertandingan Xiangqi adalah Kejuaraan Nasional Persatuan Xiangqi Indonesia (Kejurnas Xiangqi) adalah agenda tahun Pexi, namun adanya pemain asing dari China, maka tidak bisa disebut Kejurnas Xiangqi dan PB Pexi tidak memiliki data basemen. Ujar Iwan Setiawan dari Babel "Kejurnas Xiangqi adalah pertandingan antar provinsi, mana bisa ada pemain asing (cina)." hal senada juga disampaikan Cokra Sait dari Riau "peserta open turnamen ini tidak murni dari daerah" tambah Iwan boleh pemain asing ikut bertanding, tapi bukan lagi dengan sebutan Kejurnas Xiangqi, melainkan Open Turnamen Xiangqi, Open Turnamen dibagi dalam tiga kategori, diantaranya kategori senior 50 peserta, kategori wanita 11 peserta dan kategori junior putra 8 peserta. peserta terdiri dari Jatim, Jambi, Jabar, DKI, Sumut, Kalbar, Riau, Banten, Bali, Kaltim, Aceh, ada beberapa daerah yang belum terbentuk dimainkan tuan rumah bahkan ada pemain china sementara untuk Sumsel, Lampung dan Jateng tahun ini absen.

Untuk peringkat pertama wanita Tri Nurdiyanti dari Jambi disusul peringkat kedua Dian dari DKI, peringkat ketiga Marieta Charistabel Carola dari Jabar, dan peringkat keempat Cynthia Novela Sari dari Jambi. Sedangkan peringkat junior putra U-18 adalah pringkat kesatu Rendi Nuralam dari Jabar, peringkat kedua Ricky Chandra Johanes dari Jambi, peringkat ketiga Yolanda Arga Pratama dari Jambi dan pringkat keempat Adisaputra dari Sumut. (Romy)