Kamis, 27 Februari 2014

Jambi Kembali Kehilangan Seorang Tokoh Panutan

JAMBI, ayojambi.com - Duka cita kembali dialami masyarakat Tionghoa Jambi dengan berita wafatnya salah seorang tokoh panutan yang tak asing lagi bagi kalangan masyarakat Tionghoa Jambi.
Thomas The/ The Kuang Hua (86) adalah Ketua Perkumpulan Teo Chew Jambi yang wafat di Rumah Sakit Tan Tock Seng Singapure pada hari Selasa, 25 Februari 2014, pukul 14.00 waktu Singapure/ pukul 15.00 wib, rencana jenazah almarhum The Kuang Hua dibawa pulang ke Jambi pada Kamis, 27 Februari 2014 dari Singapure menuju Jakarta dan pukul 16.20 wib dari Jakarta menuju Jambi, namun ternyata kedatangan pesawat yang  membawa peti jenazah mengalami keterlambatan. hingga pukul 17.30 pesawat baru landing di Bandara Sultan Thaha Jambi, lalu peti jenazah almarhum The Kuang Hua (Thomas The) langsung dinaikan ke mobil jenazah Perkumpulan Teo Chew Jambi yang telah menunggu di bandara.

Selanjutnya rombongan penjemput membawa Jenazah Thomas The ke Perkumpulan Teo Chew Jambi Jalan Makalam, Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Pasar Jambi untuk disemayamkan.

Jenazah almarhum The Kuang Hua (Thomas The) akan di kremasikan pada hari Senin, 3 Maret 2014, pukul 13.00 Wib di TPU Bumi Langgeng, Kecamatan Pondok Meja, kabupaten Muaro Jambi.

The Kuang Hua merupakan teman akrab almarhum Lie Tiong Lam yang terlebih dahulu dipanggil sang pencipta alam semesta. Rasa kehilangan seorang tokoh cukup disegani, dimana almarhum banyak jasa dalam proses Naturalisasi kewarganegaraan Indonesia di tahun 1990an. The Kuang Hua meninggalkan seorang istri, serta 3 orang putra 1 putri serta puluhan cucu dan cicit. Almarhum The Kuang Hua (Thomas The) layak mendapat tempat kedamaian di haribaan Thien dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan iman. (Romy)

Rabu, 26 Februari 2014

Bocah Berkebutuhan Khusus Rawat Ayahnya yang Stroke

KENDARI, KOMPAS.com — Dengan tekun dan penuh kesabaran, Miranda, bocah berusia 10 tahun, merawat bapaknya, Andi Sukri Sondo (55), yang lumpuh akibat stroke. Bukan hanya masih belia, Miranda adalah bocah berkebutuhan khusus.
Di kamar berukuran 3 x 2 meter, Miranda bersama ayahnya hidup bersama. Selama hampir tiga tahun, ia seorang diri berjuang merawat ayahnya yang hanya terbaring tak berdaya di tempat tidur.    

Kamar yang ditempati Miranda dan ayahnya tampak kotor, lembab, dan bau. Tak sepantasnya kamar tersebut dihuni oleh orang sakit. Kondisi tambah parah bila hujan turun. Atap kamar yang bocor membuat air hujan masuk dan membasahi kasur tempat Miranda dan ayahnya tidur.   

Bersama ayahnya, Miranda menumpang tinggal di rumah keluarganya di lorong Tabbaci, Jalan Ir Soekarno, Kelurahan Dapu Dapura, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Saat dikunjungi, Rabu (26/2/2014), Miranda terlihat malu-malu dan menutup wajahnya. Sesekali Miranda kecil tersenyum dan mengusap rambut ayahnya dengan penuh kasih sayang.

Sore itu, ia menemani ayahnya. Tugasnya menyuapi makan dan memandikan ayahnya sudah selesai dilakukan.

"Untung ada anakku yang satu ini yang rawat dan temani, kasihan. Sudah tiga tahun mi saya tidak bisa gerakkan badan," tutur Andi Sukri dengan suara terbata-bata.

Putus sekolah

Menurut Sukri, Miranda pernah mengenyam bangku sekolah dasar, tetapi hanya sampai kelas 1 selama 4 tahun. Sebab, kondisi Miranda tak memungkinkannya belajar seperti anak-anak normal lainnya.

"Di sekolahnya, dia sering diejek teman-temannya, jadi tambah parah anakku, kasihan," ujarnya sedih.

Kalimat penolakan dilontarkan Miranda saat Amri S Herman, Ketua RT 02/RW 04, memintanya agar kembali sekolah.

"Tidak mau, tidak ada baju sekolahku. Siapa nanti yang rawat bapakku kalau saya sekolah," ungkap Miranda spontan.

Kepada Miranda, Amri menjelaskan akan menitipkan ayahnya ke panti jompo agar ia bisa sekolah lagi. Namun, Miranda menangis. "Saya tidak mau bapakku dibawa ke panti, saya tetap merawatnya," isak Miranda.

Menurut Amri, Miranda sangat telaten merawat ayahnya. Tak hanya menyuapkan makan, memandikan, bahkan membersihkan buang air besar dan air kecil pun dikerjakannya.

"Dalam rumah itu ada dua kepala keluarga, yakni keponakan Sukri dan mertua keponakannya, tetapi sepertinya mereka tidak peduli," ujar Amri.

Untuk makan, Miranda terpaksa mengambil makanan ke rumah sepupunya yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Namun, Amri mengaku selalu mendengar anak itu menangis ketika lewat di samping rumahnya.

"Saya duga Miranda habis dimarahi lagi sama sepupunya saat mengambil nasi," kata Amri.

Kini, Miranda bersama ayahnya sudah bisa menikmati makanan sendiri. Sebab, banyak dermawan memberikan bantuan setelah melihat langsung kondisinya.

"Setelah saya menyebarkan foto-foto dan cerita sedih Miranda dan bapaknya melalui jaringan media sosial, banyak masyarakat yang sudah datang memberikan bantuan. Bahkan, ada juga yang mengirimkan dana melalui nomor rekeningku dan saya laporkan ke bapaknya," papar Amri.

Kebanyakan bantuan itu datang dari swasta dan perorangan. Namun, bantuan dari pemerintah di tingkat kelurahan sampai Pemerintah Kota Kendari belum kunjung datang.

Bekas pengusaha

Bagaimana kisah pilu menimpa Andi Sukri Sondo dan Miranda? Dengan mata berkaca, Sukri menceritakan, awalnya ia adalah seorang pengusaha kaya. Usaha penjualan kayu dan perkebunannya maju saat dia berdomisili di Kabupaten Konawe Utara.

"Setelah saya terserang stroke delapan tahun lalu, semua usaha dikelola sama istriku. Tetapi, sayang kepercayaan dikhianati istriku, semua usahaku dijual dan uangnya dibawa kabur, ditambah istriku selingkuh dengan karyawan di perusahaanku sendiri," kata Sukri.

Sukri sempat beberapa kali berobat ke Makassar, tetapi stroke yang dialami tak kunjung  sembuh. Ia pun memilih untuk kembali ke Kendari dan menempati rumah pemberian keluarganya.

"Rumahku disita untuk membayar utang bekas istriku, empat anakku yang lain juga pergi dengan mamanya. Tersisa Miranda anak bungsuku yang mau temani dan rawat saya," kata Sukri lirih.

http://regional.kompas.com/read/2014/02/27/0859099/
* www.ayojambi.com/

Turut Berduka Cita.

 

BERITA DUKA CITA

Senin, 24 Februari 2014

Pertemuan Pengurus Marga Huang Di Makin Hok Keng Tong Jambi

JAMBI, ayojambi.com - Untuk kali pertama pertemuan pengurus pusat Marga Huang (Kang Ha Tong)
dengan pemuda pemudi Marga Huang Jambi (foto) dilaksanakan di Makin Hok Sin Tong Jambi/ Foto (23/2).
Salah satu poin inti yang dibahas adalah membentuk formatur kepengurusan pemuda-pemudi Marga Huang Jambi, agar pemuda pemudi Marga Huang yang ada di Jambi dan generasi muda Marga Huang dapat merenegesikan kepengurusan di berkesinambungan secara terus menurus, ini sangat penting untuk dilakukan agar Marga Huang mempunyai kader-kader yang tangguh dan mampu mengantikan posisi generasi tua.

Menurut keterangan ketua umum Marga Huang Indonesia Darman Wijaya bahwa jika tidak ada alar melintang bulan Nopember mendatang Marga Huang akankan Kongres se dunia di Sumatera Utama (Medan).

Selain itu dalam pertemuan Marga Huang di Jambi juga memutuskan untuk pembentukan tim formatur kepengurusan pemuda-pemudi Marga Huang Jambi terdiri dari 3 orang Pelindung, 3 orang Pembimbing, 3 orang Pengawas serta beberapa orang tim formatur untuk membentuk kepengurusan Muda Mudi Marga Huang di Jambi.

Untuk susunan tim formatur terdiri dari sembilan orang, diantaranyanya Fran Wijaya, Jufrianto Ng, Rudi Wijaya, Rudi Yanto, Utomo Sukirman, Willy Wijaya, Erlen Wijaya dan Koordinator Formatur Sukirman. (Romy/ Yuliawati) 
* www.ayojambi.com/

Sabtu, 22 Februari 2014

Mari Makan Sambil Beramal Di Café Flows Jambi

JAMBI, ayojambi.com – Berbagai cara untuk menyampaikan bakti sosial yang dapat dilakukan oleh para remaja seperti gerakan sosial yang dilakukan oleh sekelompok pemuda-pemudai di Jambi. Gerakan sosial ini pantas diajungkan jempol, karena para remaja yang dimotori oleh Tessa (23) tidak melalui minta sumbangan melainkan mereka (remaja) membuka usaha cafe patungan dari hasil penjualan mereka salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Kelompok pemuda tersebut melakukan bakti sosial aetiap malam Minggu melalui usaha Café di Jalan Jendral Sudirman (sebelah Golden Kids). Dari penghasilan Cafe Flows (Famili Light Of Water Streams) sepenuhnya akan didonasikan kepada saudara kita yang menderita sakit Kanker, Yatim Piatu dan lain sebagainya.

Pemuda-pemuda yang tergabung dalam Café Flows (Famili Light Of Water Streams)  masih berstatus sebagai pelajar, namun mereka telah memiliki jiwa sosial untuk bisa saling membantu kepada masyarakat yang tengah membutuhkan uluran tangan dalam berbagai musibah.

Café Flows mulai dibentuk pada bulan Mei 2013 yang lalu, kala itu hanya ada 5 orang anggota dan kini jumlah anggota Café Flows telah mencapai 54 orang terdiri dari berbagai elemen remaja yang potensial. Aktifitas sehari-hari Tessa membuka usaha butiq Ungu di Kota Jambi.

Café ini dibuka hanya setiap hari Sabtu saja, dimulai pukul l9.00 wib sampai dengan jami 22.00 wib. Menurut uraian Tessa dengan dibuka nya Café Flows ini yakni, keuntungan dari hasil penjualannya semata-mata hanya untuk membantu orang lain yang mengalami kesusahan yang layak dibantu. Selain itu Tesa berharap pemuda-pemudi di Khususnya di Kota Jambi bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun untuk orang banyak “Saya ingin pemuda pemudi di kota Jambi dapat berperan aktif dalam aksi sosial tanpa pamrih.” Imbuh Tessa.

Kegiatan ini merupakan sebuah bentuk kepedulian bagi saudara–saudari kita yang kondisi ekonominya buruk dan mengalami berbagai persoalan hidup yang harus ditanggungnya. Pemuda-pemudi yang bergabung dalam Café Flows benar-benar bekerja tanpa pamrih bahkan kadang kala mereka mesti mengeluarkan uang pribadi untuk aksi sosial tersebut.

Selain itu, tahun baru imlek 2014, Café Flows juga memberikan bantuan untuk warga Tionghoa yang kurang mampu dalam bentuk minuman dan aneka kue-kue, “Kita lakukan dalam suasana bahagia dan dipenuhi oleh kehangatan keluarga.” 

Harapan Tessy, bahwa Cafenya bisa dikunjungi ramai oleh warga Kota Jambi bersama keluarga yang secara tidak langsung telah memberikan andil dalam bakti sosial remaja Jambi. (Romy/Yuliawati)
* www.ayojambi.com/

Jumat, 14 Februari 2014

Malam Cap Go Meh Di Makin Sai Che Tien Jambi

JAMBI – Ribuan warga membanjiri Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien di Jalan Koni IV, Rt. 04, Kelurahan Talang Jauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi untuk mengikuti prosesi Malam Perayaan Cap Go Meh 2565 yang digelar tadi (14/2/201) malam, selain menyaksikan pertunjukan atraksi Barongsai dan Liong dalam Festival malam Cap Go Meh di Makin Kelenteng Sai Che Tien, mereka juga melakukan sembahyang di altar Hok Hie Tee Sien (Fu Xi) bersama dengan keluarga.
Tahun ini diperkirakan pengunjung yang ingin menyaksikan Festival Cap Go Meh bisa mencapai ribuan orang, masyarakat akan datang dari berbagai pelosok untuk melihat langsung di pawai lampion.

Banyak kalangan yang hanya tahu Malam Perayaan Cap Go Me, namun tidak tahu apa yang tergandung dalam perayaan Cap Go Me, istilah Cap Go Me nampaknya lebih akrab dan melekat sebagai sebutan di kalangan masyarakat Tionghoa di Indonesia. Padahal dari sononya lebih dikenal dengan nama Goan Siao atau Goan Me artinya bulan purnama pertama pada tanggal 15 Imlek, Cap Go artinya 15 dan Me malam.

Hari raya Cap Go Me merupakan rangkaian upacara terakhir dari tahun baru Imlek, pada hari itu keluarga yang merayakan kembali menggelar sesaji di altar abu leluhur, bisa juga di meja biasa bagi yang tidak lagi memelihara abu leluhur. Sesaji untuk acara cap go me lebih sederhana bila dibandingkan saat tahun baru Imlek.

Dalam perayaan Cap Go Me, juga menampilkan atraksi Keng Kian (menusuk benda tajam kebagian tubuh) dan melompati api. Antusiasme semakin menjadi-jadi ketika ratusan kembang api dinyalakan guna memeriahkan malam dibulan purnama ini.

Padatnya pengunjung di kawasan Makin Kelenteng Sai Che Tien pada acara Malam perayaan Cap Go Me, membuat banyak warga masih tertahan di luar dan tidak dapat memasuki halaman kelenteng, untuk mengatasi masalah tersebut agar seluruh pengunjung dapat menyaksikan aktifitas yang berada di dalam lingkungan kelenteng, maka panitia pelaksana menyediakan layar lebar di luar arena kegiatan. (Romy)

Minggu, 09 Februari 2014

Perayaan Imlek Nasional 2565 Kembali Di Hadiri Presiden RI

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ny Ani Yudhoyono serta Wakil Presiden Boediono yang didampingi Ny Herawati Boediono menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2565/ 2014 di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Jumat (07/2/201), sore.
Acara yang Perayaan Tahun Imlek 2565 Tingkat Nasional tahun  ini digelar oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) bertema "Pemimpin Sejati Berpegang Pada Cinta Kasih dan Kebenaran, Bukan Pada Keuntungan".

Presiden menilai bangsa Indonesia makin kokoh dalam kebersamaan antara etnis,  menghormati berbagai berbedaan, dan tidak saling mengganggu dan terpisahkan perbedaan etnis dan agama.

Hadir bersama Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, Presiden didampingi Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono, sejumlah  menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pimpinan lembaga negara, perwakilan negara sahabat, dan sekitar 5000 undangan dan umat Khonghucu dari berbagai daerah. Tampak pula, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) turut hadir.

Perayaan Imlek ke - 15 ini dihadiri  Perayaan ini diselenggarakan oleh "Majelis Tinggi Agama Khongucu Indonesia" (MATAKIN) sejak tahun 2000, yang mulai dilakukan sejak Presiden Gus Dur, kemudian Megawati dan SBY.

Sebelumnya, Ketua Matakin Wawan Wiratma menyampaikan harapan penganut Khonghucu kepada Presiden dalam acara perayaan Imlek hari ini. Menurut Wawan, umat Khonghucu berharap pemerintah membentuk Ditjen Agama Khonghucu di Kementerian Agama.

"Bolehlah kami memiliki Ditjen Agama Khonghucu sendiri, setara dengan ditjen yang telah dimiliki saudara-saudara kami lainnya. Tidak berlebihan harapan-harapan kami, dan saya harapkan pula seluruh umat Khonghucu berkontribusi menjaga kerukunan antar-umat beragama," ujar Wawan.

Presiden Minta Ditjen Khonghucu di Kemenag Segera Dibentuk
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merespons baik usulan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) mengenai pembentukan Direktorat Jenderal Khonghucu di Kementerian Agama. Presiden berharap pembentukan Ditjen Khonghucu bisa segera diwujudkan.

"Saya merespons baik usulan dari Matakin tadi dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Agung Laksono) sebagai Menteri Agama ad interim agar direspons dengan baik usulan mendirikannya Ditjen Khonghucu. Mudah-mudahan tidak dalam waktu lama bisa diwujudkan," kata Presiden saat menghadiri Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2565 Kongzili di Jakarta Convention Center. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Rabu, 05 Februari 2014

Kelenteng Sai Che Tien Jambi Gelar Po Un (Kias)

JAMBI, ayojambi.com – Makin Klenteng Sai Che Tien yang terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong Koni IV, Kelurahan Talang Jauh, Kecamatan Jetung, kota Jambi, yang dikenal dengan nama Dewa Hok Hie Te Sien atau Sien Kong, dewa tersebut juga dikenal sebagai nenek moyang manusia di China.
Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Lim Tek Ching taoshe dari Tirai Bambu, upacara Po Un hari perta dilakukan Rabu (5/2) siang, pukul 14.00 diikuti lebih dari dua puluh kepala keluarga (kk), para peserta  Po Un sebelumnya harus mendaftarkan identitas kepala keluarga (kk), tanggal kelahiran, jam kelahiran dan shio dan membawa pakaian dan beberapa sesajen, peserta Po Un wajib ikut prosesi upacara boleh diwakili oleh salah satu keluarganya.

Prosesi Po Un dimulai pukul 14.00 hingga pukul 17.00 dengan membaca nama, tanggal kelahiran, jam kelahiran dan shio yang bersangkutan dihadapan dewa Hok Hie Te Sien atau Sien Kong terus mengelilingi altar sang dewa.

Menurut penuturan Lim Tek Ching taoshe, bahwa manusia lahir, hidup dan meninggal merupakan takdir dari sang pencipta alam semesta, namun perjalanan seseorang maupun nasib seseorang tergantung dari perilaku kita sehari-hari, sedangkan prosesi Po Un dilaksanakan selama satu saja, besok Lim Tek Ching akan ke Palembang dengan acara yang sama dan tanggal 10 Februari 2014 baru kembali ke Jambi..

Selanjutnya ujar Lim Tek Ching taoshe, perjalanan seseorang di Tahun Kuda Kayu, ada bulan yang baik dan ada pula bulan yang kurang baik, maka kita mesti memohon kepada Yang Maha Esa serta memohon agar para dewa memberikan perlindungan kepada keluarga yang lakukan Po Un dengan memberikan berkah yang baik bagi keluarga yang bersangkutan. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Sabtu, 01 Februari 2014

Hok Liong Say Hibur Pengunjung Trona

JAMBI, ayojambi.com – Seperti tahun lalu, Perayaan Imlek kedua Barongsai dari Perkumpulan Hok Liong Say yang beralamat di Jalan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung adakan atraksi untuk menghibur pengunjung Mal Trona Jambi (video), Atraksi dilakukan pada hari Sabtu (1/2) Imlek kedua 2565 pukul 15.00 Barongsai mempertontonkan permainan yang seru dan menegangkan diiringi dengan gendangnya.
Empat ekor Barongsai (kucing barong) sore tadi menghebohkan pusat perbelanjaan Trona Jambi di Jalan Jenderal Sudirman, Jambi. Barongsai berwarna merah, Orien dan kuning berkeliling diantara stan-stan yang ada di pusat perbelanjaan tersebut.

Rombongan Barongsai mengeliling ke setiap stan dari lantai dasar hingga ke lanta tiga diiringi musik pengiring. Ketiga Barongsai berlenggak-lenggok sambil memberikan hormat ketiap pengunjung Mal Trona Jambi (foto) dengan cara kepala Barongsai angguk-angguk. Selanjutnya, pengunjung bahkan anak-anak memasukan angpao ke mulut si Barongsai.

Ujar Karyawan Trona "Kita memang biasa tampilkan Barongsai pada hari Imlek kedua, untuk menghibur pengunjung”. Kehadiran Barongsai selain mengibur pelanggan mal, khususnya masyarakat Tionghoa mempercayai bahwa kesenian Barongsai dapat mengusir aura buruk terhadap lingkungan tempat tinggal, kantor, kelenteng dan mal/ pusat perbelanjaan.

Jumat kemarin Perkumpulan Hok Liong Sai mengadakan pertunjukan Barongsai dari rumah ke rumah. Sudah menjadi tradisi setiap Hok Liong Sai mengunjungi rumah-rumah warga dan warga memberi angpao (amplop merah berisi yang)," ungkap Wakil Ketua Matakin Kota Jambi Huwanda Desswandhy. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Pencopet Naas Babak Belur Dihajar Massa

JAMBI, ayojambi.com – Nasib naas harus dialami seorang pencopet yang beraksi ditengah keramaian warga saat meyaksikan atraksi barongsai di halaman Mall Trona Jambi. Karena ulahnya yang kedapatan sedang mengambil Handphone milik salah satu penonton atraksi barongsai.
Pencopet naas itu ditangkap massal waktu mengambil Hp milik penonton, tak ayal lagi sang pencopet langsung digebuki massa yang hendak menonton barongsai.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, Sabtu (01/02) tadi sore di Mall Trona Jambi. Kejadian berawal saat korban sedang menonton pertunjukan barongsai di halaman depan Trona. Tiba-tiba pelaku berusaha mengambil hHpnya dalam saku korban.

Beruntung ada petugas satpam Trona yang mengamankannya, pencopet tersebut lagi diiring ke pos satpam dan dalam beberapa menit pencopet tersebut dibawa ke Polsek Jelutung. (Romy)
* www.ayojambi.com/