Jumat, 31 Oktober 2014

Mendagri Akan Larang Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Pakai Jalur VIP

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kembali akan mengeluarkan kebijakan baru sejalan dengan visi Presiden Jokowi. Kali ini, Tjahjo akan melarang pejabat daerah bepergian dengan menggunakan jalur khusus atau VIP.
"Untuk itu, saya akan membuat surat perintah kepada gubernur, bupati, dan wali kota," kata Tjahjo di kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Tjahjo menilai kebijakan ini agar setiap pejabat daerah lebih dekat dengan rakyat. Dengan begitu, para pejabat tersebut bisa mendengar langsung aspirasi yang berkembang di masyarakat.

"Kalau mereka (pejabat daerah) mau ke Jakarta lalu pakai yang VIP, bagaimana dia bisa dengar aspirasi masyarakat?" ujarnya.

Tidak hanya itu, Tjahjo juga meminta agar pejabat daerah tak melulu mendapat pengawalan saat bepergian, baik dinas maupun dalam kesehariannya.

"Jadi nanti naik pesawat, naik kereta api, atau lainnya lewat pintu biasa saja," imbuhnya.

http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/10/31/15234561/mendagri.akan.larang.gubernur.bupati.dan.wali.kota.pakai.jalur.viputm.sourcewputm.mediumboxutm.campaignkknwp?fb_action_ids=10203082458891568&fb_action_types=og.shares
* www.ayojambi.com/

Berdandan Tua, Wanita Ini Ditinggalkan Tunangannya di Jalan

Kecantikan akan pudar seiring waktu, itulah kenyataan yang sering ditakutkan oleh wanita. Sehingga tidak sedikit wanita yang mencari cara agar kecantikannya tidak lekang oleh waktu, baik dengan cara alami maupun operasi.
Namun bagi cinta sejati, kecantikan bukanlah hal yang utama. Dan jangan sampai pria yang akan menikahi Anda hanya terpukau karena kecantikan saja, seperti nasib nahas wanita ini, yang ditinggalkan tunangannya akibat "menua."

Bermaksud untuk menguji apakah tunangannya cinta dan sayang, jika ia sudah tua nanti, mempelai wanita berdandan dengan riasan yang memperlihatkan dirinya berumur 70 tahun. Namun di luar dugaan, sang pria ingin ia menghapus riasannya.

Namun dengan tegas pria tersebut tidak mau menanggapi permintaan pasangannya tersebut, dan memilih meninggalkannya di jalanan yang cukup ramai.

Dengan memakai gaun pengantin, sang wanita menangis tersedu di jalanan Dongmen, di Shenzhen, dengan wajah tuanya. Menurut saksi, wanita tersebut hanya ingin melihat ketulusan cinta tunangannya, namun kenyataannya sebaliknya.

Pasangan yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut, harus berpisah di jalanan yang cukup ramai.

Cinta memang bukan masalah fisik. Namun terkadang kita terbelengguu oleh kecantikan dan ketampanan yang ada pada diri seseorang, carilah orang yang memang benar-benar mencintai Anda apa adanya.

http://exspresiku.blogspot.com/2014/10/berdandan-tua-wanita-ini-ditinggalkan.html
* www.ayojambi.com/

Curhat di Facebook soal Masalah Kantor Suami, Ibu Rumah Tangga Jadi Tersangka

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ervani Emihandayani (29), seorang ibu rumah tangga, ditetapkan sebagai tersangka setelah curhat di media sosial Facebook. Peristiwa ini bermula ketika pada 13 Maret 2014 suami Ervani, Alfa Janto, yang bekerja sebagai petugas keamanan di toko Jolie Jogja Jewellery menolak untuk dimutasi oleh perusahaanya ke Cirebon.
Suaminya menolak karena tidak ada perihal mutasi pegawai di perjanjian awal. Oleh karena itu, Alfa Janto diberikan dua opsi, yakni mengundurkan diri dari perusahaan atau mau dimutasi.

"Saya cerita ke istri dan dia jadi syok dengan dua pilihan itu," ujar Alfa Janto saat berada di kantor LBH Yogyakarta untuk meminta bantuan hukum, Jumat (31/10/2014).

Setelah mendengar cerita dari suaminya, pada 30 Mei 2014, Ervani Emihandayani curhat dengan menulis di media sosial grup Facebook Jolie Jogja Jewellery soal kejadian yang dialami oleh suaminya.

"Iya sih pak Har baik, yang nggak baik itu yang namanya Ayas dan spv lainnya. Kami rasa dia nggak pantas dijadikan pimpinan Jolie Jogja Jewellery. Banyak yang lebay dan masih labil seperti anak kecil!" tulis Ervani di grup Facebook.

Karena tulisannya itu, pada 9 Juni 2014 Ayas yang namanya di sebut dalam postingan lantas melaporkan Ervani Emihandayani ke polisi. Berdasarkan laporan itu, pada 9 Juli 2014 Ervani lantas dipanggil Polisi untuk di mintai keterangan. Hari itu juga, menurut Alfa, istrinya langsung ditetapkan sebagai tersangka.

"Saya malah tidak tahu kalau dia nulis di Facebook. Saya tahu setelah dipanggil polisi dan ditetapkan tersangka," tegasnya.

Menurut dia, apa yang dilakukan istrinya di media sosial Facebook hanya berniat mencurahkan isi hati dan bukan bertujuan untuk mencemarkan nama baik siapapun. Saat ini, warga Gedongan, Kasongan Bantul ini resmi menjadi tahanan sementara di Rumah Tahanan Wirogunan karena melanggar UU ITE pasal 27 ayat 1 dan pasal 45 dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Alfa Janto pun memutuskan untuk mendatangi kantor LBH Yogyakarta untuk meminta bantuan hukum atas kasus yang menimpa istrinya.

http://regional.kompas.com/read/2014/10/31/13380411/Curhat.di.Facebook.soal.Masalah.Kantor.Suami.Ibu.Rumah.Tangga.Jadi.Tersangka
* www.ayojambi.com/

Tiongkok Tangkap Ratusan Tersangka Koruptor di Luar Negeri

BEIJING, KOMPAS.COM - Pemerintah Tiongkok menyatakan telah menangkap 180 orang yang dicurigai melakukan kejahatan ekonomi dan kabur ke luar negeri.
Rangkaian penangkapan berjuluk ‘Operasi Perburuan Rubah’ itu meliputi 68 orang yang kembali ke Tiongkok dan menyerahkan diri serta 75 orang yang ditangkap di negara-negara Asia Tenggara.

“Terima kasih atas kerja sama dan dukungan negara-negara dan kawasan. Operasi ini membuat terobosan di Afrika, Amerika Selatan, Asia Pasifik, dan Eropa Barat,” sebut pernyataan resmi Kementerian Keamanan Publik sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.

Berdasarkan laporan Xinhua, pemerintah Tiongkok mengirim 20 tim ke Thailand, Filipina, Malaysia, Kamboja, dan negara-negara di sekitar guna memburu tersangka pelaku kejahatan ekonomi.

Dari negara-negara tersebut, aparat Tiongkok membekuk 75 orang.

Pengumuman penangkapan itu mengemuka tiga bulan setelah pemerintah Tiongkok meluncurkan operasi yang khusus mengincar para pejabat dan pebisnis yang membawa kabur uang hasil korupsi.

Global Financial Integrity Group, kelompok kajian yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat, memprediksi arus dana illegal yang mengalir ke luar Tiongkok  pada periode 2002 hingga 2011 mencapai sedikitnya 1,08 triliun dollar AS.

http://internasional.kompas.com/read/2014/10/31/1341030/Tiongkok.Tangkap.Ratusan.Tersangka.Koruptor.di.Luar.Negeri?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/

Rabu, 29 Oktober 2014

Susi Pudjiastuti: Saya Jadi Menteri Bukan Untuk Kaya

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan dirinya mengambil tawaran menjadi menteri bukan untuk menjadi kaya dan hebat. Alasan utama dirinya menerima tawaran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu ingin membawa sektor perikan dan kelautan Indonesia menjadi lebih baik.
Pasalnya meski hanya berijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP), Susi telah menggeluti bisnis perikanan selama 33 tahun dan 10 tahun di bidang penerbangan sehingga dia sangat mengerti benar bagaimana mengelola sektor yang dipimpinnya.

"Jangan sampai laut kita yang besarnya 70 persen atau 5 kali lebih besar laut kita dari Thailand, dan beribu-ribu kali lipat dengan Malaysia tetapi angka ekspor kita kalah jauh dibandingkan Malaysia dan Thailand. Ini jadi target kita semua," tuturnya," terang dia, Rabu (29/10/2014).

Demi mewujudkannya, Susi mengajak pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk bekerja keras siang dan malam. Untuk itu, dia pun mengubah jam kerja PNS di Kementeriannya menjadi pukul 07.00-15.00 WIB.

"Jadi kita siap bekerja siang malam? " tanya Susi kepada PNS KKP.

Susi memang berbeda dengan menteri kebanyakan. Jika menteri-menteri yang lain adalah lulusan sarjana, bahkan hingga perguruan tinggi luar negeri, Susi hanya memiliki ijazah SMP.

Namun jangan salah, wanita kelahiran 15 Januari 1965 Pangandaran, Jawa Barat, ini merupakan salah satu pengusaha yang sukses. Kesusksesan Susi terlihat dari puluhan pesawat yang dia miliki dari berbagai jenis seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter, dan Piaggio P180 Avanti.

Susi mengawali karir sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Pasarnya, pun berkembang hingga luar negeri seperti Asia dan Amerika.

Berkembangnya pasar produk ini pun membuatnya mau tak mau membutuhkan sarana transportasi sehingga produk yang dibawa dalam keadaan segar. Akhirnya muncullah pemikiran untuk membeli sebuah pesawat pengangkut yang kemudian melatarbelakangi berdiri PT ASI Pudjiastuti Aviation dan berkembang hingga saat ini.

Gebrakan yang dilakukan Susi menuai perhatian dari banyak kalangan. Hingga kemudian dia pun dianugerahi pengharagaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprose Exporter tahun 2005. (Amd/Ndw)

https://id.berita.yahoo.com/susi-pudjiastuti:-saya-jadi-menteri-073212763.html
* www.ayojambi.com/

2 Perampok Acungkan Pistol ke Peserta Senam di Jelutung

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aksi perampokan dengan menggunakan senjata Api kembali terjadi di Kota Jambi. Kali ini, Sanggar senam Ira Studio yang beralamat jalan HM Bafadhal RT 24 Kelurahan Cempaka Putih Kecamatan Jelutung, Rabu (29/10) sekira pukul 17.00 lewat.
Menurut informasi, pada saat kejadian, puluhan ibu-ibu masih melakukan aktivitasnya.

Namun karena ketakutan, peserta senam tak berani melakukan perlawanan.

Menurut keterangan peserta senam yang tak ingin menyebutkan namanya, dua pelaku yang mempunyai badan kurus tinggi itu masuk ke tempat senam melewati pintu utama.

Kala itu, sebutnya, peserta senam tak berani melawan, karena pelaku mengacungkan pistol ke arah peserta.

"Kami semua menjerit ketakutan, cuman gak berani melawan," ucap peserta senam yang ditemui di lokasi kejadian.

Setelah mendengar terikan peserta, perampok yang sudah ketakutan itu langsung melarikan dua tas milik anggota senam.

Dua tas itu milik Asmala dewi dan Novita. Menurut informasi yang ia dapatkan, dua tas itu berisi uang, hp dan sejumlah surat berharga. Jika ditotalkan, kemungkinan kerugian mencapai Rp 5 jutaan.

Terlihat di lokasi, Anggota Reskrim Polsekta Jelutung yang dibantu oleh Reskrim Polresta Jambi masih melakukan olah TKP. Mereka dipimpin langsung  Kanit Reskrim Polsekta Jelutung Ipda Marwiansyah.

Menurut Ipda Marwiansyah pihaknya baru melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi mata.

Untuk korban, dirinya mengatakan untuk kasus ini tidak ada korban luka-luka ataupun korban jiwa. Namun untuk kerugian materil diperkirakan sebesar Rp 5 jutaan.

"Korbannya dua orang. Namun sekarang korban belum bisa dimintai keterangan sebab korban masih shok. Dan kasus ini sudah ditangani Reskrim Polresta Jambi," ujar Kanit Reskrim.

http://jambi.tribunnews.com/2014/10/29/2-perampok-acungkan-pistol-ke-peserta-senam-di-jelutung
* www.ayojambi.com/

Selasa, 28 Oktober 2014

Hanya Pilot dari Antartika yang Tak Ada di Perusahaan Susi Pudjiastuti

PANGANDARAN, KOMPAS.com – Perusahaan maskapai penerbangan PT ASI Pudjiastuti Aviation, dan perusahaan eksportir perikanan laut PT ASI Pudjiastuti Marine milik Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, punya ratusan karyawan asing.
Sebagian besar karyawan asing itu adalah pilot dan copilot untuk perusahaan yang bermarkas di Jalan Merdeka, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat itu.

“Perusahaan Bu Susi saat ini memiliki hampir 800 karyawan, 200 di antaranya adalah karyawan asing dari puluhan negara di lima benua di dunia," kata Rustam Effendi (65), salah satu orang kepercayaan Susi Pudjiastuti, Selasa (28/10/2014). "Yang tidak ada di sini hanya orang dari benua Antartika."

Menurut Rustam, kesuksesan Susi merupakan hasil kerja kerasnya selama belasan tahun. Saat ini, ujar dia, perusahaan Susi selalu memberi pesawat baru per tahun hingga armadanya sekarang punya armada 80 pesawat, untuk melayani semua kawasan di Indonesia.

“Kalau tinggalnya para pekerja asing, di sini, di Pangandaran. Bu Susi melalui perusahaannya menyediakan mess yang berbentuk layaknya hotel berbintang,” tutur Rustam. Dengan fasilitas itu, ujar dia, para pegawai mengaku nyaman dan betah.

Di kompleks rumah Susi juga ada sekolah pelatihan pilot, lengkap dengan peralatannya. Menurut dia, sarana itu mempermudah calon pilot untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan dalam menerbangkan pesawat.

Sosok Susi menjadi sorotan di antara para koleganya di Kabinet Kerja, karena keunikan latar belakang, gaya, dan perjalanan hidupnya. Perempuan ini hanya punya ijazah SMP, tetapi punya dua perusahaan besar di bidang perikanan dan penerbangan. Gaya bicaranya pun ceplas-ceplos, ditambah kebiasaan merokok, plus tato di kaki.

http://regional.kompas.com/read/2014/10/29/09464761/Hanya.Pilot.dari.Antartika.yang.Tak.Ada.di.Perusahaan.Susi.Pudjiastuti?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/

Memperingati Ulang Tahun Ibunda Sun Bun Tjin

JAMBI, ayojambi.com - Moment ulang tahun merupakan saat yang ditunggu-tunggu, sebagai ucapan selamat ulang tahun ke 77 untuk ibunda, ibu mertua, nenek dan buyut kami tercinta Sun Bun Tjin [Lihat Gambar: HUT Ibunda Sun Bun Tjing].
Walaupun ada beberapa saudara yang sedang berada jauh dari sang ibu, bukan berarti mereka tidak memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk mama, ibu mertua, nenek dan buyut. Mereka menyampaikan ucapan ulang tahun melalui handphone (HP).

Selama ini Ibunda/ Mertua tidak mau merayakan ulang tahunnya, namun berkat inisiatif dari adik bungsu di Bengkulu agar dapat merayakan ulang tahun mama/ mertua secara sederhana, makan bersama saudara-saudari serta keponakan-keponakan dan beberapa kerabat dekat di rumah.

Tujuan perayaan ulang tahun, agar bisa membuat mama/ mertua, nenek, buyut merasa senang dan bahagia berkumpul bersama anak, menantu, cucu dan cicit. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Inilah Kekayaan Menteri Kabinet Kerja yang Pernah Dilaporkan ke KPK

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah menteri pada Kabinet Kerja periode 2014-2019 pernah melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara yang dapat diakses di situs acch.kpk.go.id, sebanyak 22 orang dari 34 menteri di Kabinet Kerja pernah melaporkan kekayaannya ke KPK.
Berikut daftar kekayaan sejumlah menteri seperti dikutip dari situs acch.kpk.go.id:

1. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Januari 2010. Dalam laporan tersebut, harta kekayaan Puan senilai Rp 34.156.704.143 dan 28.125 dollar AS.

2. Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M Soemarno
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 8 Desember 2004 senilai Rp 48.072.991.734, tetapi dollar AS yang dimilikinya minus 1.236.000.

3. Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 21 Oktober 2014 senilai Rp 32.814.761.982 dan 129.705 dollar AS.

4. Menteri Pariwisata Arief Yahya
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 17 Agustus 2010 senilai Rp 24.780.289.672.

5. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 5 April 2012 senilai Rp 23.567.626.289 dan 5.101 dollar AS.

6. Menteri Perindustrian Saleh Husin
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 1 Oktober 2013 senilai Rp 19.294.621.779.

7. Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 29 Desember 2011 senilai Rp 6.627.917.784 dan 231.806 dollar AS.

8. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly

Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 1 Oktober 2009 senilai Rp 6.614.312.134

9. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 10 Desember 2012 senilai Rp 6.490.453.221.

10. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 15 April 2011 senilai Rp 6.267.510.423 dan 13.776 dollar AS.

11. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 21 Desember 2009 senilai Rp 4.562.300.496 dan 102.274 dollar AS.

12. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 1 November 2004 senilai Rp 5.218.428.924
dan 91.670 dollar AS.

13. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 16 Mei 2008 senilai Rp 3.593.118.228.

14. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu

Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 29 Juni 2001 senilai Rp 3.551.451.438.

15. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi

Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 19 Desember 2003 senilai Rp 2.535.800.000 dan 29.400 dollar AS.

16. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 16 Juli 2010 senilai Rp 2.653.995.100.

17. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya

Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 12 Maret 2008 senilai 1.272.097.282 dan 6.700 dollar AS.

18. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 12 Juni 2001 senilai Rp 1.008.533.640 dan
14.476 dollar AS.

19. Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 20 Agustus 2002 senilai Rp 903.167.000 dan 1.800 dollar AS.

20. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 15 Mei 2001 senilai Rp 511.571.313.

21. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edy Purdjianto
Terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 1 Oktober 2002 dengan total
harta sebesar Rp 478.100.000.

22. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said
Terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 25 Oktober 2005 senilai Rp 432.093.283 dan 1.128 dollar AS.

http://nasional.kompas.com/read/2014/10/28/20035931/Inilah.Kekayaan.Menteri.Kabinet.Kerja.yang.Pernah.Dilaporkan.ke.KPK?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp

Apa Pilihan Orang Pangandaran antara Susi dan Akademisi?

PANGANDARAN, KOMPAS.com – Warga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengaku akan lebih memilih Susi Pudjiastuti dibandingkan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sekalipun, ketika berbicara soal usaha dan bisnis perikanan.
“Saya akan pilih Bu Susi dibandingkan orang lulusan S2 ITB kalau masalah usaha. Apalagi masalah bisnis perikanan, wah akan jauh sekali. Bu Susi pengalaman dan terbukti mampu mengembangkan bisnis perikanannya,” tutur Wahyu Hidayat (43), salah seorang warga Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (28/10/2014) malam.

Menurut Wahyu, Susi sudah terbukti mampu mengembangkan usaha perikanan tanpa merugikan nelayan dan lingkungan. Soal pendidikan Susi, kata dia, bukan poin penting untuk mengukur kesuksesan seseorang. Pembuktian kesuksesan, ujar dia, adalah kinerja dan hasil kerja yang bisa dirasakan masyarakat atau tidak.

“Pendidikan kok diributkan. Lihat nanti buktinya. Kalau saya percaya soalnya melihat sendiri bagaimana kerja Bu Susi dan hasil kerjanya di bidang perikanan saat ini. Sampai punya banyak pesawat segala,” kata Wahyu.

Warga lain, Yanti (30), menilai sosok Susi merupakan orang yang supel dan bermasyarakat. Menurut dia, Susi pun tak terlihat merasa berbeda ketika berbaur dengan masyarakat di sekitarnya. ”Ibu Susi itu orangnya baik dan tidak sombong. Kalau dengan masyarakat selalu berbaur, jadi kami juga tak sungkan-sungkan. Baik orangnya,” kata Yanti.

Susi yang hanya punya ijazah SMP menjadi sosok yang relatif paling banyak mendapat sorotan di antara para menteri di Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Terlebih lagi, Susi punya gaya bicara ceplas-ceplos, merokok, dan punya tato.

Namun, tak sedikit pujian untuk Susi. Kecerdasan dan keuletannya terbukti dari perkembangan usaha perikanan dan penerbangan miliknya. Susi Air-perusahaan penerbangan miliknya-bahkan tiap tahun selalu membeli pesawat baru hingga total armadanya sekarang sekitar 80 pesawat.

http://regional.kompas.com/read/2014/10/29/04474181/Apa.Pilihan.Orang.Pangandaran.antara.Susi.dan.Akademisi.
* www.ayojambi.com/

Masa Kecil Susi Pudjiastuti dalam Ingatan Tetangganya...

PANGANDARAN, KOMPAS.com – Sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sedang menjadi sorotan banyak orang, termasuk soal pendidikannya. Meski hanya punya ijazah SMP, Susi menguasai dengan baik bahasa Inggris dan Jerman. Ini kisah keseharian masa kecil Susi.
“Bu Susi itu pintar bahasa Inggris dan Jerman sejak dulu masih SMP. Kami dulu selalu lihat Susi kecil masih SMP sudah sering ngobrol dengan para bule,” tutur Suharto (60), warga yang tinggal di dekat sekolah Susi di Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (28/10/2014).

Menurut Suharto, Susi kecil tak beda dengan anak-anak perempuan kampung di Pangandaran. Namun, kata dia, Susi sudah terlihat mandiri sejak kecil sekalipun keluarganya termasuk kalangan berada.

"Bu Susi itu sejak dulu berjualan ikan keliling bukan sebagai orang yang tak mampu. Dia itu anak orang kaya raya, tapi hidupnya tak mau menunjukkan kalau dia hidup berlebih, dari dulu orangnya itu terlihat mandiri dan tak gengsian,” kata Suharto, yang mengaku mengenal Susi sejak kecil.

Setelah lulus SMP, lanjut Suharto, Susi pun melanjutkan sekolah ke SMS di Yogyakarta. Dia mengaku tak tahu persis ada persoalan apa, tetapi dia melihat sendiri Susi tak menyelesaikan sekolahnya itu sampai lulus.

Sepulang kembali ke Pangandaran, kenang Suharto, Susi langsung menikah dengan Yoyo, warga asli Pangandaran. Yoyo adalah suami pertama Susi.

Sebagai orang yang melihat langsung tumbuh kembang dan perjalanan hidup Susi, Suharto tak menampik ada rasa bangga yang turut dia rasa saat perempuan itu dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

“Saya sangat bangga dengan Bu Susi yang berhasil menjadi menteri seperti sekarang. Tentu saya sangat bangga,” ungkap Suharto dengan mata berbinar.

http://regional.kompas.com/read/2014/10/29/05210051/Masa.Kecil.Susi.Pudjiastuti.dalam.Ingatan.Tetangganya.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/

Riwayat Pendidikannya Diributkan, Ini Komentar Menteri Susi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyedot perhatian publik pasca-pengumuman susunan Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo. Bagi sebagian orang, nama Susi, pemilik Susi Air, sudah tak asing lagi. Bagi sebagian lainnya, namanya masih belum familiar. Perjalanan hidupnya, kisah suksesnya membangun usaha, kegigihan, gaya "nyentrik", dan riwayat pendidikannya pun banyak diulas.
Yang paling menjadi pro kontra adalah soal pendidikan terakhirnya. Susi tak menyelesaikan pendidikan menengah atasnya. Ada yang tak mempermasalahkan, namun ada pula yang mempertanyakan kapabilitas Susi karena dianggap hanya lulusan SMP. Apa komentar Susi?

Ketika ditanya soal ini, Susi tak mengomentarinya secara lugas. Ia menjawab pertanyaan soal itu dengan mengisahkan pertemuannya dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sarwono Kusumaatmadja.

"Tadi saya mengeluh ke Pak Sarwono, banyak komentar jelek soal saya. Beliau lalu bilang, 'Susi itu sudah terlalu pintar, jadi tidak perlu sekolah'," ujar Susi menirukan perkataan Sarwono, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014).

Namun, ia tak menyebutkan apakah pernyataan Sarwono itu terkait kontroversi soal pendidikannya. Ia mengatakan, pernyataan Sarwono menjadi dukungan moral baginya.

"Lalu Pak Sarwono bilang, 'Tenang saja ya Sus, yang perlu sekolah itu ya kita-kita yang bodoh ini'," lanjut Susi.

Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo menunjuk Susi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan karena kiprahnya di dunia perikanan. Jokowi juga menganggap Susi gigih dan pekerja keras.

Saat mengumumkan nama Susi sebagai menteri, Jokowi mengatakan, Susi memulai usahanya dari menjual ikan di daerah Pangandaran, Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai salah satu sentra nelayan di Tanah Air.

"Beliau (Susi Pudjiastuti) memulai usaha dari jualan ikan di TPI (tempat pelelangan ikan)," kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, Minggu (26/10/2014).

Menurut Presiden Jokowi, sosok Susi Pudjiastuti juga merupakan wirausaha pekerja keras yang berhasil membangun usahanya dari nol.

http://nasional.kompas.com/read/2014/10/28/18061071/Riwayat.Pendidikannya.Diributkan.Ini.Komentar.Menteri.Susi
* www.ayojambi.com/

Senin, 27 Oktober 2014

Hanya Berijazah SMP, Menteri Kelautan dan Perikanan Tak Minder

Pendidikan dan Gelar Sarjana, tidak menjamin sesorang akan sukses dalam berkarir (yang penting mau bekerja keras), contoh Susi Pudjiastuti yang hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) bisa sukses dalam bisnis dan kini diangkat Presiden Jokowi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.!
Yahoo.com - Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan nama-nama menteri yang bakal bekerja bersamanya selama kurun waktu 5 tahun. Dalam kabinet yang diberi nama 'Kabinet Kerja' Jokowi akan dibantu oleh 34 menteri yang terdiri dari kalangan profesional dan politisi partai.
Dari nama-nama tersebut, Jokowi menunjuk Direktur Utama PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Susi berbeda dengan menteri yang lain yang mana latar pendidikannya rata-rata perguruan tinggi. Susi hanyalah seorang pengusaha dengan ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Namun, Susi mengaku tak minder dengan kondisi tersebut. Bahkan, dengan percaya diri mengatakan jika dia seorang profesional.

"Saya tidak berpendidikan seperti anggota kabinet tapi saya pikir, saya klaim saya seorang profesional," kata dia Jakarta, Minggu(26/10/2014) malam.

Pernyataan tersebut bukanlah hisapan jempol semata. Terbukti dari tangan dinginnya PT ASI Pudjiastuti Aviation yang mulanya hanya mengelola dua pesawat, sekarang berkembang menjadi 50 pesawat.

"Saya kerja 33 tahun dengan baik, telah membuktikan sebuah dedikasi yang total yang komitmen dengan segala passion bikin perusahan cantik," tuturnya.

Meski demikian, dengan ditunjuknya menjadi menteri berarti berakhir pula kedudukannya sebagai direktur utama untuk kemudian dilimpahkan ke penggantinya Presiden Komisaris Sudrajat.

"Pada hari ini saya mengundurkan diri melangkah ke depan bantu kabinet kerja Jokowi," tandas dia.

https://id.berita.yahoo.com/hanya-berijazah-smp,-menteri-kelautan-010539041.html
* www.ayojambi.com/

Minggu, 26 Oktober 2014

Inilah Susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengumumkan susunan kabinetnya, Minggu (26/10/2014), di Istana Negara, Jakarta. Ada empat menteri koordinator dengan 34 kementerian. Jokowi-JK menamakan kabinetnya adalah Kabinet Kerja.
"Dan pengumuman ini lebih cepat 8 hari dari batas maksimal 14 hari yang diatur oleh UU Kementerian Negara," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, penyusunan abinet kdilakukan dengan hati-hati dan cermat. Hal ini, kata Jokowi, menjadi keutamaan karena kabinet ini akan bekerja selama lima tahun.

"Dan kita ingin mendapatkan orang-orang terpilih dan bersih sehingga komunikasikan dengan KPK dan PPATK karena kita ingin akurat, kita ingin tepat dan kita semuanya percaya pada KPK dan PPATK. Yang kita pilih punya kemampuan sesuai bidangnya, punya kemampuan manjerial yang baik," ujar Jokowi yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Berikut susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK:
1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
2. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata: Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Sudirman Said
8. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto
9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara: Yuddy Chrisnandi
15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofyan Djalil
16. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
17. Menteri Badan Usaha Milik Negara: Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UKM: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian: Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel
21. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Mursyidan Baldan
26. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin
28. Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
32. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi: M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Jafar

http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/10/26/17505831/inilah.susunan.kabinet.kerja.jokowi-jk?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp
* www.ayojambi.com/

Sabtu, 25 Oktober 2014

Bhiksu Thailand Jalan Kaki Keliling Kampung

JAMBI, ayojambi.com – Sejak pagi hari, puluhan umat yang berbaris di halaman Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, mereka telah berdatangan sejak pukul 07.00 di Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi untuk berdana kepada bhikkhu sangha agung [Lihat Foto: Bhiksu Thailand Jalan Kaki Keliling Kampung].
Para Bhikku Thailand membawa patta yang dalam bahasa Pali (India,red) berarti mangkuk, menyusuri halaman kampung-kampung untuk mendapat dharma berupa makanan, minuman, kebutuhan sehari-hari dari umat. Di sepanjang jalan, 9 Bhiksu menerima pemberian ragam keperluan dari umat (26/10).

Mereka berjalan di aspal yang kasar, berlobang-lobang dan dibawah teriknya sinar matahari dengan kaki telanjang, namun terlihat wajah sabar terpancar dari para bhikku berjalan menyusur jalan sambil menenteng patta (sejenis mangkok), sedangkan anak muda yang berada di sisi kanannya menenteng kotak kardus.

Penganut agama Buddha asal Thailand ini sedang melakukan pindapatta, yaitu sebuah tradisi bagi umat Buddha untuk melakukan dharma kepada para bhiksu dengan cara memberikan makanan atau obat-obatan yang dimasukan ke dalam patta.

Di sepanjang jalan yang dilalui para bhikku tersebut, umat Buddha yang mengetahui segera menyiapkan makanan dan uang untuk berdharma. Seperti di Pasar Hongkong, pagi itu umat yang tahu segera berbaris di pinggir untuk menunggu lewatnya rombongan.

Dalam penjelasannya Ketua Maha Cetiya Oenang Hermawan, Darma Pawarta Oenang (Hasan) mengatakan bahwa untuk berdharma sebaiknya memberikan makanan dan kebutuhan sehari-hari. Hidup bhiksu di sokong dari umat, di sana terdapat catu pacaya atau empat kebutuhan yang harus disokong yaitu, jubah, makanan, obat, serta tempat tinggal." jelasnya.

Sedangkan di negara Thailand terdapat ribuan umat Buddha yang melakukan tradisi itu sejak lama. Di sana bhikku hidup tergantung dari dharmanya umat. Pindapatta yang dilakukan pagi tadi menempuh rute dari Maha Cetiya Oenang Hermawan di Kampung Manggis mengitari Madura menuju Jalan Kamboja, tembus ke Jalan Ekri, Lorong Gerobak, simpang empat Jelutung, Jalan Koni empat (depan pabrik kopi AAA) lalu menuju ke Budiman, Gang Lama, Lorong Duren, Pasar Baru, Lorong Mngga, Lorong Kuningan terus ke Tanjung Pinang, selanjutnya ke Rajawali, tembus ke Rumkit DKT, simpang Sado, terus ke Jalan Gatsu (Gatot Subroto) dan kembali ke Cetiya.

Sampai berita ini diturunkan, pindapattan masih berlangsung di kawasan Talang Banjar Jambi. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Selasa, 21 Oktober 2014

Hindari Tindak Kejahatan oleh Pembantu Rumah Tangga, Ini Tipsnya

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian mengimbau masyarakat untuk memperhatikan beberapa hal berikut ketika memilih pembantu rumah tangga (PRT). Cara ini dipakai untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, warga yang ingin mempekerjakan PRT harus tahu benar asal-usul calon pekerja, alamat, dan nomor teleponnya. "Cek kartu tanda penduduknya (KTP)," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (21/10/2014). [Baca: Diduga Menganiaya Anak Majikan hingga Tewas, PRT Ini Menghilang]

Periksa alamat PRT yang dimaksud pada KTP. Namun, tidak sebatas hanya melihat KTP, masyarakat disarankan untuk mengetahui kebenaran alamat tersebut. "Ada siapa di sana, saudaranya atau orangtuanya, dan lain-lain," ujar Rikwanto.

Selain itu, masyarakat juga sebaiknya mengetahui alamat dan nomor telepon keluarga dan kerabat PRT. Dengan demikian, apabila terjadi sesuatu, mereka bisa langsung dihubungi. "Jadi, tahu siapa yang harus dihubungi," ujar Rikwanto. Foto PRT juga sebaiknya disimpan.

Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang balita menimpa salah satu keluarga di wilayah Bekasi. Jason (3,6), putra pasangan Janter Pinter Simanjuntak dan Elvin Sianipar, meregang nyawa akibat dianiaya oleh PRT yang baru dipekerjakan selama 10 hari.

Setelah kejadian, PRT yang diketahui bernama Sukinah (20) itu menghilang dari kediaman keluarga tersebut. Polisi menduga ada hubungan antara kematian Jason dan hilangnya Sukinah.

http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/21/17564091/Hindari.Tindak.Kejahatan.Oleh.Pembantu.Rumah.Tangga.Ini.Tipsnya?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/

Mama Papua Rela Habis Modal Dagang Demi Bertemu Jokowi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga ibu (mama) yang sehari-hari berjualan di pasar tradisional Mama Papua di Kota Jayapura, Papua atau lebih dikenal 'Mama-mama Papua' mendapat potongan tumpeng 'Syukuran Rakyat' Pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden di Monas, Jakarta, Senin (20/10/2014) malam [Foto: Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI].
Yuliana Pigay, Miriam Awarawi dan Dolfiance Sraun bekerja keras menjadi tulang punggung keluarga dan penggerak ekonomi bersama 1.200 ibu pedagang lainnya di Pasar Mama Papua. Keseharian mereka berdagang ternak dan hasil pertanian di pasar tersebut.

"Kami, mama-mama Papua bekerja keras untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak mengharapkan pemberian orang lain. Kami tidak pernah diberi modal oleh pemerintah di sana. Pasar saja tidak dibangun, akhirnya mama-mama Papua susah berjualan. Saya berjualan sejak 2001 tidak ada tempat berjualan. Di Pasar Mama-mama Papua ada sekitar 1.200 mama-mama," ujar Ketua Pedagang Mama-mama Papua, Yuliana Pigay.

Ketiganya mengaku rela terbang jauh dari Papua dengan menghabiskan modal dagang masing-masing Rp 8 juta untuk ongkos pesawat dan penginapan di Jakarta. Semua pengorbanan itu dilakukan ketiga mama Papua demi bertatap muka dan menyampaikan harapan kepada sang idola, Presiden Jokowi.

"Kami tidak dibiayai, uang kami sendiri. Pemerintah tidak pernah perhatikan kami, apalagi kami mau ke sini. Dari panitia juga tidak dapat biaya. Kami tinggal di hotel, tapi tidak tahu hotelnya di daerah mana, karena kami baru pertama di Jakarta," kata Yuliana.

"Biar uang kami habis, tapi kami bisa bersyukur Jokowi naik jadi presiden dan bisa bertemu. Nanti, kami berharap Jokowi ke Papua dan bangun pasar dan mal di sana. Karena sejak saya lahir, saya ingin dibangun mal untuk mama-mama Papua," imbuh perempuan yang menjadi Ketua Pedagang Mama-mama Papua.

Yah, permintaan ketiga mama Papua kepada Jokowi hanya satu, yakni penyedian fasilitas berdagang khusus dan layak untuk mama-mama Papua.

Menurut Yuliana, permintaan sekaligus harapannya ini sudah diupayakan kepada pemerintah setempat sejak 2001. Namun, hingga kini belum terwujud dan tertinggal janji semata.

"Pak Jokowi, tolong bangun pasar dan mal-mal di Papua. Tolong, bangun pasar dan mal di sana seperti di Jakarta. Kami minta ini ke Jokowi karena pemerintah di Papua tidak memperhatikan mama-mama Papua," pinta Yuliana yang berasal dari Kabupaten Nabire Dogiyai itu.

Yuliana mengaku bangga bisa bertemu dan satu panggung dengan Jokowi pada hari pertama menjabat sebagai presiden. Namun, kebanggaan itu akan terkikis jika Jokowi juga tidak mampu membangun fasilitas berdagang untuk mama-mama Papua.

Selain kepada mama-mama Papua, Presiden Jokowi juga menyerahkan potongan tumpeng 'Syukuran Rakyat' kepada seorang ibu yang menjadi sopir taksi demi membiayai pendidikan dua anaknya, Siti Bugiah.

Kerja keras dan tujuan baik Siti Bugiah itu dianggap sebagai simbol pentingnya revolusi mental untuk membangun negeri ini.

Sementara, potongan tumpeng lainnya diberikan Jokowi untuk siswi peraih medali emas Olimpiade Fisika Internasional, Josephine Monica.

Josephine Monica yang kini kuliah di Nanyang University Singapore itu layak mendapat tumpeng kehormatan dari Jokowi karena dinilai menjadi simbol komitmen pendorong anak-anak untuk berprestasi di internasional dan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (coz)

https://id.berita.yahoo.com/mama-papua-rela-habis-modal-dagang-demi-bertemu-184158351.html
* www.ayojambi.com/

Senin, 20 Oktober 2014

Ketika Bocah Satu Tahun Nge-"Fans" Jokowi...

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam keramaian massa, terutama yang ingin berkesempatan masuk ke dalam Istana Merdeka, Senin (20/10/2014), terdapat satu orang anak laki-laki berusia satu tahun hadir di sana bersama ibunya. Dia adalah Jeoffry. Anak dari Yuanita ini tampil dengan mengenakan kemeja kotak-kotak mirip dengan kemeja kotak-kotak yang pernah dikenakan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
Mata anak itu memandang ke sana ke mari, melihat ke sekeliling, seakan sama dengan rasa penasaran massa yang menunggu Jokowi serta wakilnya, Jusuf Kalla datang di Istana. "Dia memang nge-fans sama Pak Jokowi. Waktu saya hamil dia, enggak tahu kenapa sama suka lihat Pak Jokowi. Sampai dia sudah lahir pun suka nonton berita Pak Jokowi," ujar Yuanita sambil menggendong Jeoffry kepada Kompas.com, Senin.

Selain itu, kata Yuanita, anaknya suka menirukan gaya yang ada pada video "Salam Dua Jari", salah satu lagu yang digunakan saat kampanye Jokowi dan JK dalam Pilpres 2014. Jeoffry yang menonton video tersebut menirukan dengan mengangkat tangannya dan mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.

Tidak hanya Jeoffry yang senang dengan Jokowi. Yuanita yang tinggal di Sunter, Jakarta Utara, juga mengaku mengagumi Jokowi karena terkena efek baik dari kebijakan dan program-program yang pernah diusung sang mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Dia mengaku jadi lebih memilih kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi.

"Saya jadi mau ikut kebijakannya Pak Jokowi loh. Ini saya ada mobil di rumah tapi saya lebih pilih naik bus transjakarta," tambah Yuanita.

Dengan resminya Jokowi sebagai Presiden RI yang ke tujuh, Yuanita berharap agar Jokowi tetap bisa merakyat dan selalu menginspirasi banyak orang, terutama rakyat kecil.

http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/21/08232121/Ketika.Bocah.Satu.Tahun.Nge-.Fans.Jokowi.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/

Demi Bertemu Jokowi, Warga 3 Papua Ini Bayar Pesawat dan Hotel Sendiri

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga warga Papua, Juliana Pigai, Dorvin Che Seraom dan Miriam Awarau, yang menerima tumpeng dari Presiden Joko Widodo, ternyata berangkat ke Jakarta dengan biaya sendiri. Mereka juga tidak mendapatkan akomodasi baik dalam bentuk hotel, transportasi atau pun konsumsi selama berada di Ibukota.
"Kita biaya sendiri, tidak dibiayai," kata Juliana usai menerima tumpeng dari Jokowi di Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Juliana bersama kedua temannya adalah pedagang di Papua. Mereka bertemu Jokowi saat kampanye Pemilu Presiden 2014 lalu. Mereka tidak keberatan menghabiskan biaya cukup besar demi bertemu Sang Presiden.

"Pesawat Rp 2,5 Juta (per orang), bolak-balik Rp 5 Juta. Hotel semalam Rp 1 Juta (per orang). Kita empat malam jadi Rp 4 Juta," tambah Juliana.

Juliana berharap, kedatangannya ke Jakarta dapat dibalas Jokowi dengan kunjungan ke Papua. Jokowi, menurut dia, sudah berjanji untuk membangun pasar untuk tempat mereka berjualan.

"Pak Jokowi sudah berjanji akan bangun pasar. Selama ini kita berjualan di trotoar. Tadi setelah memberi nasi tumpeng, dia janji akan ke Papua," ujarnya.

Juliana mengaku gembira dan bangga akhirnya bisa menerima tumpeng dari Jokowi. Apalagi, momen tersebut bisa disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia.

"Teman-teman di Papua nelpon terus, tanya kapan ditayangkan. Ini sekarang juga masih nelpon terus," kata Juliana sambil menunjukkan telepon genggamnya.

http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/10/21/06494671/demi.bertemu.jokowi.3.warga.papua.ini.bayar.pesawat.dan.hotel.sendiri?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/

Jokowi Akui Akan Ajak Rakyat Bersakit-sakit Dahulu...

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Indonesia membantunya bersama-sama membangun Indonesia. Dia pun mengatakan, rakyat akan berjuang bersamanya menghadapi kesulitan sebelum mendapat manfaat yang lebih besar.
"Di awal-awal mungkin agak sakit-sakit dulu, tetapi itu bisa kelihatan setelah tiga tahunan," ujar Jokowi kepada Kompas dalam wawancara di Balaikota, Selasa (14/10/2014).

Jokowi berpandangan, sebuah negara besar harus terlebih dulu menghadapi rintangan besar. "Pasti ada hal-hal yang memang (membuat) kita harus sakit dulu, harus kerja keras," kata dia.

Pengusaha mebel yang akhirnya tercebur ke dunia politik itu berjanji bahwa apa yang telah dijanjikannya pada masa kampanye akan dia kerjakan, begitu dia menjadi Presiden.

Jokowi memberikan contoh, pengurusan kartu tanda penduduk hingga perizinan yang berbelit akan menjadi fokus penataannya.

"Beri waktu enam bulan, akan saya selesaikan, akan kami rombak. Bisa!" ujar Jokowi. "Harus bangun kepercayaan (masyarakat) dari sana (pelayanan publik)."

Fokus pangan
Selain itu, Jokowi juga menyatakan bahwa fokus pekerjaannya nanti akan dilakuan di sektor pertanian dan perikanan. Jokowi ingin Indonesia bisa berdaulat dalam hal pangan.

Menurut Jokowi, kesalahan manajemen-lah yang membuat Indonesia harus mengimpor pangan. "Target kami, 3 tahun harus dicapai (swasembada pangan). Beras, jagung, dan gula," sebut dia.

Jokowi pun optimistis targetnya tercapai. "Yakin bisa sehingga neraca perdagangan kita tidak jomplang seperti sekarang ini. Sudah kami hitung, produksi melimpah harus ada hilirisasi, pasca-panen lagi, karena menjual barang-barang pertanian kan tidak gampang," kata dia.

Tulisan utuh dari wawancara ini dapat dibaca pada harian Kompas edisi 20 Oktober 2014. Berikut ini adalah cuplikan video wawancara itu:

http://nasional.kompas.com/read/2014/10/20/22094681/Wawancara.Khusus.Jokowi.Akui.Akan.Ajak.Rakyat.Bersakit-sakit.Dahulu.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/

Ini Orang Pertama yang Memberikan Panggilan 'Jokowi'

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok presiden terpilih Joko Widodo lebih dikenal dengan sebutan Jokowi. Sejak menjabat Wali Kota Solo, pria berusia 53 tahun ini memang lebih sering dipanggil dengan sebutan tersebut.
Saat beberapa juru warta sedang berbincang-bincang dengan Iriana, isteri Jokowi, perempuan asal Boyolali itu tiba-tiba menarik seorang pria bule berambut putih ke hadapan wartawan.

"Ini buyer saya yang pertama. Namanya Bernard," kata Iriana di kediaman dinas Gubernur DKI Jakarta, di Menteng, Jakarta, Minggu (19/10).

Bernard pun kemudian memperkenalkan dirinya. Ia berkata, ia merupakan pembeli pertama produk kayu hasil olahan perusahaan Jokowi. Ia mengatakan sudah 21 tahun mengenal bekas Wali Kota Solo tersebut.

Bernard menjelaskan, ia menyingkat nama Jokowi karena kesusahan mengeja nama Joko Widodo. Lebih lanjut ia mengatakan, nama Joko terlalu umum dan dimiliki banyak pria Indonesia.

Soal kepribadian Jokowi, warga negara Prancis ini menyatakan tak ada yang berubah dari rekannya itu. Ia melihat Jokowi tetaplah pria sederhana yang ia kenal sejak lama.

Bernard pun memuji koleganya ini. Menurutnya, Jokowi melakukan seluruh tugasnya dengan hati. "For me, he's not a politician. He is a natural leader. He is very simple, smart, and see things advance," tuturnya.

Sebelum berkiprah di panggung politik, Jokowi merupakan wirausahawan. Usahanya bergerak di bidang pengolahan kayu. Dua tahun setelah menikah dengan Iriana, Jokowi membangun perusahaan bernama Rakabu Sejahtera.

https://id.berita.yahoo.com/ini-orang-pertama-yang-memberikan-panggilan-jokowi-105452951.html
* www.ayojambi.com/

Minggu, 19 Oktober 2014

Ini Pesan Presiden Jokowi untuk Nelayan, Petani, hingga Pengusaha

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo menyebutkan, ada dua bekal yang harus dimiliki bangsa Indonesia agar menjadi bangsa besar. Dengan adanya persatuan dan gotong royong oleh pemerintah dan masyarakat, maka beban sejarah dapat ditopang bersama.
"Saya yakin beban sejarah yang mahaberat ini akan dapat kita pikul bersama dengan persatuan, dengan gotong-royong, dengan kerja keras. Persatuan dan gotong-royong sangat menjadi bekal untuk menjadi bangsa besar," kata Jokowi dalam pidatonya seusai dilantik menjadi presiden di Gedung MPR, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Jokowi mengimbau kepada segenap masyarakat dengan berbagai latar belakang untuk mewujudkan semangat tersebut. Ia mengatakan, lembaran pemerintahan yang baru ini menjadi momen sejarah untuk terus bergerak bersama dan bekerja keras.

"Kepada para nelayan, buruh petani, para pedagang, pasar para pedagang asongan, sopir, akademisi, TNI, Polri, pengusaha, dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu-membahu, bergotong-royong," kata Jokowi.

Jokowi menyadari bahwa pekerjaan rumah negara tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengandalkan presiden, wakil presiden, beserta jajaran pemerintahannya. Oleh karena itu, kata Jokowi, sinergi kerja keras dan gotong-royong oleh pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk mewujudkan Undang-Undang Dasar 1945.

http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/10/20/12004741/ini.pesan.presiden.jokowi.untuk.nelayan.petani.hingga.pengusaha?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/

Ini Sumpah dan Janji Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wapres

JAKARTA, KOMPAS.com — Joko Widodo-Jusuf Kalla mengucapkan sumpah dan janjinya saat dilantik sebagai presiden dan wakil presiden. Pengambilan sumpah dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali.
Berikut isi sumpah yang diucapkan Jokowi-JK.

"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban sebagai presiden/wakil presiden dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan semua undang-undang dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada nusa dan bangsa," ujar Jokowi dan JK membacakan sebuah kertas secara bergantian.

Setelah itu, Jokowi-JK menandatangani berita acara dan resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2014-2019.

http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/10/20/10395651/ini.sumpah.dan.janji.jokowi-jk.sebagai.presiden.dan.wapres?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp
* www.ayojambi.com/

Cerita Jokowi Minta Ajudan Tidur Bareng Satu Ranjang

KISAH: Keakraban Jokowi bersama ajudan, sopir dan makan bersama di warung kaki lima.

JAKARTA – Suatu kali, Herwin, ajudan pertama Joko Widodo (Jokowi) ketika masih menjabat Wali Kota Surakarta, dibuat kaget saat diajak tugas luar kota di Jakarta.
Jokowi meminta Herwin untuk memesan satu kamar saja. Herwin mengira, ia akan tidur di sofa, sedangkan Jokowi tidur di kasur. Namun, Jokowi malah menyuruh Herwin untuk tidur satu kasur dengannya.

Demikian seperti dikutip dari buku Jokowi Pemimpin Berjiwa Rocker. Meskipun sudah terbiasa dengan sikap Jokowi yang tidak mengenal batas protokoler pejabat dan ajudan, tetap saja Herwin merasa canggung, sebab tidak semua pejabat mau melakukan hal tersebut.

Seorang kepala daerah biasanya bangga dengan peraturan baku protokoler pemerintahan. Namun Jokowi memilih jalan di luar kelaziman para pejabat tersebut. Bukan hanya tidur satu kamar, Jokowi kerap makan satu meja bersama ajudan dan sopirnya bahkan sering juga berbagi lauk dan sayur dalam satu piring.

Sebagai pemimpin yang lahir dari keresahan akan kondisi daerah yang tak kunjung maju, sikap Jokowi sangat sederhana dan praktis. Peraturan protokoler yang dianggapnya tidak efisien, ia modifikasi menjadi lebih luwes.

Contohnya mengenai pemesanan kamar tadi. Hal itu ia lakukan untuk menghemat biaya akomodasi tugas luar kota, selain juga untuk keperluan efektivitas koordinasi.

Kedekatan dengan ajudan dan orang-orang di sekelilingnya, ternyata bukan hanya sebatas hubungan profesional. Jokowi juga menganggap bawahannya seperti kerabat sendiri.

Keakraban Jokowi bersama sopir dan para ajudannya sering terlihat ketika makan bersama di warung kaki lima. Tak jarang Jokowi juga mengajak istri dan anak-anaknya.

Sikapnya yang bersahabat dengan wong cilik ia terapkan pula ketika membenahi Pedagang Kaki Lima (PKL). Tidak ada perlawanan dari para pedagang ketika penertiban dilakukan. Jokowi memerintahkan Satpol PP untuk “mengudangkan” senjata dan pentungan mereka.

Sebaliknya, para pedagang kaki lima diajaknya makan siang bersama di Loji Gandrung, rumah dinas Jokowi. Dari obrolan yang terjadi, muncullah kesepahaman visi, sehingga PKL ikhlas di relokasi.

Lantas untuk persoalan gaji, Jokowi termasuk dari sedikit kepala daerah yang tak mempermasalahkannya. Suami Iriana itu bahkan tidak pernah menggunakan gaji yang ia dapat untuk kepentingan pribadi.

Kerinduan masyarakat akan sosok pemimpin yang merakyat, mengantarkan pengusaha kayu dan mebel ini ke gerbang istana negara. Jokowi adalah antitesa dari kebanyakan pejabat publik dengan rapor merah.

http://www.ruangpojok.com/berita/peristiwa/cerita-jokowi-minta-ajudan-tidur-bareng-satu-ranjang.html* www.ayojambi.com/

Sabtu, 18 Oktober 2014

Pengurus Perwaguzsi Jambi Dikukuhkan

JAMBI, ayojamb.com - Perkumpulan Warga Guangzhou (Perwaguzsi) menggelar kegiatan temu ramah yang dirangkai dengan pengukuhan kepengurusan untuk wilayah Provinsi Jambi di Abadi Convention Center (ACC) Jambi, Selasa (18/10) malam [Lihat Foto: Pengurus Perwaguzsi Jambi Dikukuhkan].
Acara diawali dengan lantunan musik klasik dari Perkumulan Teo Chew Jambi, dilanjutkan atraksi Wushu dan penampilan pemenang lomba karaoke.

Setelah itu, Pengukuhan Pengurus Perwaguzsi Jambi dilakukan oleh Ketua Umum Perwaguzsi Pusat Yusuf Hamdani, disaksikan oleh Walikota Jambi, H. SY. Fasha, ME sekaligus menutup Munas Ke V Perwaguzhi ke V.

Puncak kegiatan itu dihadiri seluruh peserta Musyawarah Nasional (MUNAS) Perkumpulan Warga Guangzhou (Perwaguzsi) Jambi, serta Pengurus Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Provinsi Jambi beserta MATAKIN Kota Jambi dan seluruh Perkumpulan Sosial yang ada di Jambi, diantaranya dari Perkumpulan Anke Jambi, Perkumpulan Teo Chew Jambi, Perhimpunan Warga Hakka Jambi, Perkumpulan Dharma Bakti Jambi, Perkumpulan Lam An Jambi, Perkumpulan Ciang Siok Jambi, Perkumpulan Hai Lam, Perkumpulan Ho Po Sien, Perkumpulan Un Leng Jambi dan warga Konghu Jambi di Abadi Convention Center (ACC) Jambi.

Mak Liang Yu, Ketua Perwaguzsi Jambi mengatakan, Jambi diberi kepercayaan penuh untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksana Musyawarah Nasional (MUNAS) ke 5 oleh Pengurus Pusat Perwaguzhi Indonesia. Maksud dan tujuan kegiatan tersebut tidak lain untuk menjalin rasa persaudaraan yang lebih erat dari sebelumnya terutama di kalangan warga Guangzhao yang berdomisili di seluruh Indonesia.

Komposisi Pengurus Perwaguzsi Jambi:
Ketua            : Mak Liang Yu.
Wakil Ketua I         : Lierfin
Wakil Ketua II        : Sudin
Wakil Ketua III    : Salim Wong
Sekretaris        : Rusli
Wakil Sekretaris I     :Nungcik Arif
Wakil Sekretaris II     : Hermin
Bendahara        : Joedi Hartono
Wakil Bendahara I     : Edy Susanto
Dibantu oleh beberapa seksi, diantaranya:
Seksi Dana,Seksi Humas,Seksi Darma Wanita,Seksi Sosial, Seksi Pendidikan Bahasa Mandarin dan Seksi Kesenian. (Romy).
* www.ayojambi.com/