Sabtu, 26 September 2015

Makin Kelenteng Lam Po Tong Gelar Li Yuen (Pemberkatan Pernikahan)

JAMBI, ayojambi.com - Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kelenteng Lam Po Tong Sabtu (26/9) pagi mengelar upacara Li Yuen atau pemberkatan pernikahan adat Khonghucu untuk pertama kasli dilakukan di MAKIN Lam Po Tong yang beralamat di Jalan Perdana Raya (belakang kantor DPRD Kota Jambi) Rt. 33, No. 19, Kelurahan Paal V, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. [Lihat Gambar: Pemberkatan Pernikahan].
Shen Ren (dewa) Kun Ce Tua Lang Kong yang duduk di singgasana (altar) menjadi menjadi saksi cinta antara Chu Hardi dengan Meliana Happyanti, kedua mempelai di Li Yen oleh JS The Lien Teng.

Chu Hardi dan Meli menyatakan ikrar satu hati satu cinta di hadapan Shen Ren (dewa) Kun Ce Tua Lang Kong di MAKIN Kelenteng Lam Po Tong 印度尼西亚占碑市南寶堂孔教會. “Sesuai dengan UU No 1/ 1974 bahwa syarat sah pernikahan ialah dilakukan cara agama dan dicatatkan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispekdukcapil), maka mereka berdua telah sah menjadi pasangan suami istri,” kata JS The Lien Teng, selepas memberikan pemberkatan pernikahan kepada Chu Hardi dan Meli (26/9), upacara Li Yuen disaksikan oleh Wakil Ketua MATAKIN Kota Jambi Huwanda Desswandhy.

Pada waktu acara peneguhan pernikahan dihadiri oleh orang tua Chu Hardi, Chu Harto (ketua MAKIN Lam Po Tong Jambi (ayah) Soe Eng (ibu) dan orang tua Meli, Hasan (ayah) Yeni (ibu), kedua belah pihak orang tua/ wali mempelai sebagai lambang merestui perkawinan kedua mempelai.

Ajaran Khonghucu lebih menekankan betapa pentingnya penghormatan dan ketaatan istri terhadap suami, atau rakyat terhadap penguasa, dan dalam kehidupannya selalu memiliki dua nilai Yuen dan Li, Yuen bermakna cinta dan keramahan sedangkan Li bermakna serangkaian perilaku, ibadah, adat, tatakrama dan sopan santun. Kekagumannya diarahkan pada perintah Tuhan, tokoh-tokoh penting dan kata-kata bijak.

Ajaran Khonghucu atau Konfisius berdasarkan wejangan-wejangan Khonghucu dan murid-muridnya yang terdiri dari dua kitab penting;

Pertama, Enam Kitab klasik terdiri dari Shu Ching berisi sejarah dinasti kuno negeri Cina, Shih Ching berisi puisi lima abad pertama dinasti Chan, Yi Ching berisi filsafat, Li Chi berisi tentang upacara tradisional, Yeo Yang berisi musik yang dikaitkan dengan puisi, Chu’un Ch’ii berisi tentang keterangan musim semi dan musim rontok;

Kedua, tiga Kitab Kebajikan terdiri dari Ta Hsuch berisi tentang perkembangan diri menuju kebajikan tertinggi, Chung Yung berisi tentang doktrin kehendak, dan Hsioo Ching berisi tentang perilaku baik dari anak.

Pemeluk Agama Khonghucu dalam kehidupannya, manusia perlu memiliki rasa hormat dalam pergaulan maupun hormat terhadap tugas dan kewajiban.

Kalau hak asasi ingin dihormati dan dijunjung, maka harus menghormati dan menjunjung hak asasi orang lain, dan kehidupan demikian selaras dengan HAM.

Perbuatan tidak hormat dan tidak sungguh-sungguh sama halnya menghina diri sendiri dan me-rusak diri sendiri. (Romy)

Presiden Jokowi Kembali Batal Ke Jambi

JAMBI, ayojambi.com - Rencana kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Jambi kembali terhalang oleh pekatnya kabut asap. Panglima Kodam II/ Sriwijaya Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson, S.I.P mengatakan jarak pandang yang hanya 400 meter tidak memungkinkan untuk pesawat kepresidenan landing di Bandara Sultan Thaha Jambi.
"Karena faktor cuaca, jarak pandang hanya 400 meter, minimal dibutuhkan 800 meter," kata Pangdam, Sabtu (26/9) pagi. Meski tidak jadi ke Jambi, Pangdam mengatakan pihak istana bakal melakukan penjadwalan ulang kehadiran Presiden ke Jambi, namun Pangdam juga belum bisa memastikan kapan waktunya.

Pangdam bersama beberapa petinggi Kodam II/ Sriwijaya kembali ke Sumsel menggunakan helikopter. Nampak Komandan Korem 042/Gapu Kolonel (Inf) Makmur, Kapolda Jambi Brigjen Pol Lutfi Lubihanto dan Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Jambi Haviz Husaini mengantarkan keberangkatan Pangdam di Bandara Sultan Thaha Jambi. (Romy)  
* www.ayojambi.com/

Kamis, 24 September 2015

Belum Pasti Presiden RI Ke Jambi Karena Kabut Asap


JAMBI, ayojambi.com – Sampai pukul 17.25 pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Jokowi ke Jambi belum juga tiba. Informasi yang diperoleh, dari Kalimantan Selatan Presiden menuju Kalimantan Tengah meninjau pengaruh kabut asap disana.
Sebelumnya Presiden dijadwalkan meninjau Posko penanganan Karhutla di Bandara Sultan Thaha, dilanjutkan ke lokasi Karhutla di Desa Solok, Kecamatan Kumpeh Ulu, Muarojambi. Jumat pagi Presiden bakal mengunjungi Puskesmas Putri Ayu kemudian meninjau kebakaran hutan dan lahan di Kemuning Perbatasan Jambi dan Riau.

Persiapan untuk kedatangan Presiden juga telah dilakukan jajaran Korem 042/garuda Putih, Polda Jambi beserta jajaran. Namun ada kepastian jam berapa pesawat kepresidenan tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi.

Danrem 042/Garuda Putih memastikan pihaknya sudah mempersiapkan pengamanan selama kunjungan presiden di Jambi. Di Jambi, Presiden akan meninjau posko penanggulangan bencana kabut asap di Bandara Sultan Thaha dan dilanjutkan dengan peninjauan lokasi eks kebakaran di Desa Solok Sakean, Kabupaten Muarojambi serta Rumah Sakit Putri Ayu. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Jumat, 18 September 2015

Kisah Seorang Penjual Kambing Kurban yang Menangis

 Ilustrasi

Setahun sekali, melalui Idul Adha ini, bagi umat muslim yang mampu diperintahkan untuk berkorban dengan bentuk pengorbanan binatang, baik itu sapi maupun kambing.
Syariat ini berasal dari peristiwa pengorbanan hewan yang biasa dilakukan oleh Nabi Ibrahim alaihissalam. Ibrahim memang suka berkurban dengan ratusan bahkan ribuan hewan ternak yang dimiliki sebagai bentuk menjalankan perintah Allah.

"Jangankan harta, anak pun akan kukorbankan kalau itu perintah Allah," demikianlah kalimat yang Nabi Ibrahim keluarkan ketika diatanya oleh umatnya.

Lantas, apakah kita yang memiliki kemampuan secara materi sudah mengeluarkan sedikit dari harta kita untuk berkurban? Semoga kisah berikut ini bisa memberi kita kesadaran tentang berkurban.

Kisah ini dituturkan oleh seorang penjual hewan kurban. Ia tak sanggup menahan tangis saat mengetahui siapa sebenarnya orang yang membeli seekor kambing darinya di hari itu. Ketika Anda membaca kisah ini dengan hati, Anda pun dijamin tak kuasa menahan air mata.

Inilah penuturan kisahnya:
Idul adha kian dekat. Semakin banyak orang yang mengunjungi stan hewan kurbanku. Sebagian hanya melihat-lihat, sebagian lagi menawar dan alhamdulillah tidak sedikit yang akhirnya membeli. Aku menyukai bisnis ini, membantu orang mendapatkan hewan kurban dan Allah memberiku rezeki halal dari keuntungan penjualan.

Suatu hari, datanglah seorang ibu ke stanku. Ia mengenakan baju yang sangat sederhana, kalau tidak boleh dibilang agak kumal. Dalam hati aku menyangka ibu ini hanya akan melihat-lihat saja. Aku mengira ia bukanlah tipe orang yang mampu berkurban.

Meski begitu, sebagai pedagang yang baik aku harus tetap melayaninya.
"Silahkan Bu, ada yang bisa saya bantu?"
"Kalau kambing itu harganya berapa, Pak?" tanyanya sambil menunjuk seekor kambing yang paling murah.
"Itu 700 ribu Bu," tentu saja harga itu bukan tahun ini. Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu.
"Harga pasnya berapa?"
Wah, ternyata ibu itu nawar juga.

"Bolehlah 600 ribu, Bu. Itu untungnya sangat tipis. Buat ibu, bolehlah kalau ibu mau."
"Tapi, uang saya Cuma 500 ribu, Pak. Boleh?" kata ibu itu dengan penuh harap. Keyakinanku mulai berubah.
Ibu ini benar-benar serius mau berkurban. Mungkin hanya tampilannya saja yang sederhana tapi sejatinya ia bukanlah orang miskin. Nyatanya ia mampu berkurban.

"Baik lah, Bu. Meskipun tidak mendapat untung, semoga ini barakah," jawabku setelah agak lama berpikir. Bagaimana tidak, 500 ribu itu berarti sama dengan harga beli. Tapi melihat ibu itu, aku tidak tega menolaknya.

Aku pun kemudian mengantar kambing itu ke rumahnya. "Astaghfirullah. Allaahu akbar." Aku terperanjat.
Rumah ibu ini tak lebih dari sebuah gubuk berlantai tanah. Ukurannya kecil, dan di dalamnya tidak ada perabot mewah.
Bahkan kursi, meja, barang-barang elektronik, dan kasur pun tak ada. Hanya ada dipan beralas tikar yang kini terbaring seorang nenek di atasnya.

Rupanya nenek itu adalah ibu dari wanita yang membeli kambing tadi. Mereka tinggal bertiga dengan seorang anak kecil yang tak lain adalah cucu nenek tersebut.

"Emak, lihat apa yang Sumi bawa," kata ibu yang ternyata bernama Sumi itu.

Yang dipanggil Emak kemudian menolehkan kepalanya, "Sumi bawa kambing Mak. Alhamdulillah, kita bisa berkurban."
Tubuh yang renta itu duduk sambil menengadahkan tangan. "Alhamdulillah. akhirnya kesampaian juga Emak berkurban. Terima kasih ya Allah."

"Ini uangnya Pak. Maaf ya kalau saya nawarnya terlalu murah, karena saya hanya tukang cuci di kampung sini, saya sengaja mengumpulkan uang untuk membeli kambing buat kurban atas nama Emak," kata Bu Sumi.
Kaki ini bergetar, dada terasa sesak, sambil menahan tetes air mata, saya berdoa dalam hati.

"Ya Allah. Ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan dengan hamba-Mu yang pasti lebih mulia ini, seorang yang miskin harta namun kekayaan imannya begitu luar biasa".
"Pak, ini ongkos kendaraannya.", panggil ibu itu.

"Sudah bu, biar ongkos kendaraannya saya yang bayar", jawabku sambil cepat-cepat berpamitan, sebelum Bu Sumi tahu kalau mata ini sudah basah karena karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah yang sudah mempertemukan dengan hambaNya yang dengan kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin memuliakan orang tuanya.
Untuk menjadi mulia, ternyata tak harus menunggu kaya. Untuk mampu berkurban, ternyata yang dibutuhkan adalah kesungguhan.

Kita jauh lebih kaya dari Bu Sumi. Rumah kita bukan gubuk, lantainya keramik. Ada kursi, ada meja, ada perabot hingga TV di rumah kita. Ada kendaraan.

Bahkan, HP kita lebih mahal dari harga kambing kurban. Tapi sudah sungguh-sungguhkah kita mempersiapkan kurban?
Jika kita sebenarnya mampu berkurban, tapi tak mau berkurban, hendaklah kita takut dengan sabda Rasulullah ini:

"Barangsiapa yang memiliki kelapangan untuk berkurban namun dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat kami" (HR Ibnu Majah, Ahmad dan Al Hakim). (sumber muslimahcorner.com)

http://aceh.tribunnews.com/2015/09/17/kisah-seorang-penjual-kambing-kurban-yang-menangis

Kamis, 17 September 2015

Ekstasi Senilai Rp 10 Miliar Disita, Oknum Pecatan Polisi juga Diamankan

Polresta Jambi yang mengamankan 36.071 butir ekstasi. 
Jika dirupiahkan senilai Rp 10 milyar lebih.
JAMBI, ayojambi.com - Tak tanggung-tanggung, kali ini barang haram yang berhasil disita sebanyak 36.071 butir. Jika dirupiahkan senilai Rp 10 milyar lebih.

Selain ribuan butir barang haram itu, pihaknya juga mengamankan dua pelaku atasnama Ade Agung Kurniawan alias Edo (28) warga Nusa Indah Kecamatan Kotabaru yang merupakan oknum pecatan Polisi yang sebelumnya berdinas di Polresta Jambi dan Usman alias Siman (27) warga Bagan Pete Kecamatan Kotabaru Jambi.
Tertangkapnya kasus ini berkat dari informasi yang diterima oleh anggota Resnarkoba bahwa Edo terlibat dalam perkara Narkotika jenis pil ektasi. Dengan sigap, anggota langsung turun kelapangan dan mengamankan pelaku yang kala itu sedang berada di Lorong Rakyat Kelurahan Thehok Kecamatan Jambi Selatan.

Namun kala itu, anggota tidak menemukan barang bukti apapun dari tersangka. Namun dari keterangannya, bahwa ada rekannya yang mempunyai barang haram itu. Dia adalah Usman. Lagi-lagi anggota yang turun tidak menemukan barang itu.

Berdasarkan informasi dari Usman, ia memang menyimpan pil ektasi yang ia simpan disebuah rumah di Jalan Kopral Umar RT 21 Kelurahan Kenali Asam Bawah Kecamatan Kotabaru Jambi.

Dirumah itu, petugas melakukan penggeledahan dan menemukan tas hitam yang disimpan di bawah kasur tempat tidur. Didalam tas itu tersimpan tiga bungkus pil ektasi warna merah jambu yang ditotalkan sebanyak 30.251 butir.

Tak hanya dibawah kasur, pelaku juga menyimpan barang haram itu didalam tanah yang juga masih didalam kamar itu. Disana mereka menemukan tapperewer yang didalamnya ada enam bungkus sedang pil ektasi yang jika dijumlahkan sebanyak 5.820 butir.

"Iya, kita juga mengamankan oknum pecatan Polri," kata Kapolresta Jambi Kombespol Kristono, Kamis (17/9). (*)

http://jambi.tribunnews.com/2015/09/17/ekstasi-senilai-rp-10-miliar-disita-oknum-pecatan-polisi-juga-diamankan
* www.ayojambi.com/

Rabu, 09 September 2015

Polisi Tolak Uang Pemberian Warga yang Telah Dibantu Ganti Ban

Polisi Tolak Uang Pemberian Warga yang Telah Dibantu Ganti Ban
Satuan Patroli Jalan Raya (Sat PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menerima bantuan berupa 200 buah masker wajah pemberian sukarela seorang warga bernama Edward.
Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar, Agung Pitoyo, mengatakan pemberian masker wajah merupakan wujud kepedulian warga terhadap anggota kepolisian.

"Edward datang ke Satuan Patroli Jalan Raya Dit Lantas Polda Metro Jaya untuk memberikan 200 masker sebagai wujud kepedulian dan simpati terhadap anggota di lapangan yang telah membantu," ujar AKBP Agung, Kamis (10/9/2015).

Pemberian masker merupakan bentuk terima kasih Edward karena telah dibantu petugas Patroli Jalan Raya. Rabu (9/9/2015) kemarin sekitar pukul 11.30 WIB, dia mengganti ban mobil Chevrolet di depan Chevron, Jalan layang Tomang arah ke barat.

Saat memasang ban, tiba-tiba datang sebuah mobil kijang patroli PJR 919. Anggota PJR, Hergiansyah turun dari mobil tersebut, lalu, membantu mengganti ban. Sebagai tanda terima kasih, Edward memberikan uang kepada petugas itu, namun ditolak.

"Setelah selesai, Edward mengucapkan terima kasih dan memberi uang lelah. Namun ditolak oleh anggota," kata AKBP Agung.

Menurut AKBP Agung, Hergiansyah menolak sambil berkata "tidak usah pak memang ini tugas kami".

http://jambi.tribunnews.com/2015/09/10/polisi-tolak-uang-pemberian-warga-yang-telah-dibantu-ganti-ban
* www.ayojambi.com/

Senin, 07 September 2015

Beredar surat protes kepada Presiden Jokowi di Riau

Merdeka.com - Beredar surat di media sosial melalui broadcast yang menyatakan protes atas ketidakpedulian pemerintahan pusat terhadap kondisi Riau yang sudah terlalu parah diselimuti asap. Dalam pesan berantai itu, masyarakat Riau menilai Presiden Joko Widodo terlalu sibuk mengurus konflik internal Istana, padahal kabut asap sudah sangat menyengsarakan Riau, ditambah lagi harga sawit dan karet yang merupakan mata pencaharian warga anjlok drastis.
Tidak jelas siapa yang pertama mengirim pesan berantai itu. Yang jelas broadcast nada protes itu kini sudah menyebar dari ponsel ke ponsel.

Pantauan merdeka.com, Kamis (3/9) pesan berantai itu juga masuk ke grup BBM wartawan. Dan keberadaannya terus menyebar.

Berikut pesan berantas bernada protes kepada presiden Jokowi tersebut:

SURAT RIAU UNTUK INDONESIA
dear Yth. presiden RI bapak Joko Widodo.
Titik api di sekitar kami bukanlah simbol kemarahan Allah, tapi simbol keserakahan dan bukti ketidakpedulian negara terhadap daerah. Bapak mau kesini sekarang ? bandara ditutup pak, lagipun tak ada anak sekolah ynag menyambut bapak, sekolah di liburkan.

Mau menempuh jalan darat? bahaya pak, asap tebal tidak bagus untuk kesehatan bapak dan ibu Iriana. Biarkan saja seperti ini agar Riau menjadi lahan sawit dan bisa ditanam tanaman industri, kami ikhlas mati pelan-pelan karena ISPA, karena ketidakberdayaan kami di sini. Kami pasrah, mungkin ini kehendak Allah.

Bagi saudara/i kami di daerah lain, kami sangat berterima kasih atas doa yang selalu kalian panjatkan, mohon maaf karena kiriman asap Riau kelian jadi terganggu. Berita dari berbagai media katanya Pekanbaru sudah tidak layak huni lagi karena 5% udara yg bersih yang bisa di hirup. Innalillah ~..Pray for Riau..

Pemerintah pusat sudah tidak peduli pada kami. Hari ini puncaknya 6 juta rakyat Riau terkena kanker paru-paru, terutama anak-anak. Sepertinya lebih peduli pada kekisruan internal ditubuh istana dari pada nasib 6 juta rakyat Riau.
Padahal Riau salah satu penyumbang devisa terbesar negara. Tolong sebarkan karena media TV dan Koran tidak banyak memberitakan, terlalu sibuk dengan pemberitaan kepentingan pribadi dan kelompok semata didalam istana.
Belum lagi usai bencana asap kami sudah dihadapkan lagi pada menurunnya hasil pertanian karet dan sawit yang ditambah harga penjualan nya yang menurun derastis sampai titik terparah.

Semoga pemerintahan pusat dan daerah bisa melihat sedikit bencana yang kami hadapi dan memberikan solusi jalan keluarnya. Hanya doa yg bisa kami harapkan, sebelum rakyat Riau mati pelan-pelan & lari disini

#anak bangsa yang sengsara
http://www.merdeka.com/peristiwa/beredar-surat-protes-kepada-presiden-jokowi-di-riau.html

Video Siswi SMPN 4 Binjai yang Membully Rekannya Hebohkan Media Sosial


“Jangan Meniru Kelakukan Anak SMPN 4 Binjai Terhadap Temannya”

Sejak video penganiayaannya yang dilakukan RK terhadap temannya SR beredar luas di media sosial, akun Facebook siswi kelas VIII SMP Negeri 4 Binjai dijejali oleh para netizen yang langsung membully tindakannya.
RK yang memiliki akun dengan Ichy Ichy di Facebook pun langsung mengklarifikasi tindakannya dan menyuruh para netizen tidak perlu mengomentari aksi videonya.

"Klo gak tau apa2 gk usah lah kau koment," ujar RK di dalam akunnya.

Namun para netizen tidak peduli, mereka bersikeras kalau apa yang dilakukan oleh RK salah. Hingga kini sudah hampir mencapai 2 Ribu komentar yang mengalir ke satu postingan akun Ichy Ichy.

Mereka menilai tidak sepantasnya anak sekolah berbuat tindakan kekerasan seperti itu, apapun alasannya. Lihat videonya di sini:

"Makanya jadi anak tuh harus baik.....siapa yg menabur angin akan menuai badai," tulis Indah Widya Anggraini dalam akun Facebooknya.

"Anak an***g ini sok keras ya. Tapi takot juga kau masuk bk. Kalo ada aku aja disitu uda ku gesek mulot kau ke aspal. Yaudala. Selamat bahagia atas kehidupan barunya. Have fun ya," tamah akun Nurul Sekar Ayu Putri.

Bahkan ada juga yang usil dengan membuat meme yang mengecam tindakan RK sehingga membuat kian gaduh di media sosial.

Tidak hanya akun Ichy Ichy, akun Facebook pacarnya Kenji Kenji juga tidak luput dari aksi bully. lihat saja wajahnya, dibuat botak oleh para netizen yang semakin marah dengan tindakan mereka berdua.

Kenji Kenji, yang merupakan pacar RK alias Ichy Ichy

Sementara itu pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Binjai membenarkan kalau RK dan SR yang terdapat dalam video itu. Mereka berdua adalah siswi SMP Negeri 4 Binjai.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Binjai, Dwi Anang Wibowo, pada Tribun di SMP Negeri 4 Binjai, Senin (7/9/2015).

Dwi Anang mendatangi sekolah ini setelah mendapatkan informasi perihal adanya aksi bully yang melibatkan dua remaja perempuan.

"Ini perkara serius. Saya terkejut sekali. Bagaimana yang seperti ini bisa terjadi di Binjai. Saya mendapatkan informasi itu lewat tengah malam tadi (Senin dinihari), dan langsung membuka video dimaksud di sosmed.

Setelah melihatnya, saya nggak bisa tidur. Masalah ini harus segera diselesaikan," katanya.

Kunjungan mendadak kepala dinas mengejutkan pihak sekolah, yang kemudian mengakui bahwa remaja-remaja perempuan yang terlibat dalam aksi bully adalah benar siswi-siswi mereka.

Pem-bully-an dilakukan di Lapangan Kancil yang terletak tak jauh dari kompleks SMP Negeri 4.

Namun dalam kesempatan itu, RK tidak dapat ditemui.

Menurut rekan-rekannya, pascarekaman tersebut beredar luas dan ditanggapi negatif oleh netizen, yang bersangkutan sulit dihubungi.

Sebagian menyebut RK ketakutan. Terutama terkait ancaman hukum yang bakal menderanya apabila SR melapor ke polisi. Ia tidak masuk sekolah tanpa izin.

"Tanpa keterangan (RK). Sedangkan SR masuk sekolah dan tadi sudah kita ajak bincang- bincang untuk menanyakan perihal kejadian itu," kata kepala dinas seraya mengatakan pihaknya akan menyelesaikan kasus yang mengejutkan ini.

"Nanti akan lebih kita dalami lagi. Pihak sekolah, dalam hal ini kepala sekolah dan guru, korban, pelaku-pelaku, dan orang-orang tua mereka, akan kita surati untuk nantinya dudukkan bersama guna mencari penyelesaiannya."

Selain kekerasan fisik (berupa pukulan, tendangan, dan tamparan, yang beberapa di antaranya cukup sadis), di dalam video berdurasi 5 menit 46 detik ini juga bertaburan kata-kata makian yang sungguh kasar dan tak pantas.

Ironis, karena selain mengenakan jilbab, pelaku masih berusia sangat belia, dan dari percakapan yang mengemuka di sana, diduga pem-bully-an sekadar disebabkan oleh masalah terkaitpaut pergaulan dengan remaja laki-laki (cowok).

"Chi tampar lagi biar malu, nanti kita masukkan ke Facebook," kata seseorang yang kemungkinan merupakan si perekam.

Video ini kemudian memang beredar di Facebook. Namun entah kemudian tersadar bahwa tindakan tersebut justru membahayakan diri mereka sendiri, video itu dihapus dan seorang pemilik akun Facebook bernama Ichy Ichy (Ayangbebkenjiktl), menyampaikan permohonan maaf.

Ichy Ichy (Ayangbebkenjiktl), yang diduga akun milik RK, menyebut bahwa video ini cuma rekayasa mereka. Cuma video main-main yang dibuat untuk lucu-lucuan.

Ia juga menyebut satu nama lain yang kemungkinan juga terlibat, Tuh Kan Mayang JiDatt.

https://youtu.be/EF5wnC6JpxI

http://jambi.tribunnews.com/2015/09/07/video-siswi-smpn-4-binjai-yang-membully-rekannya-hebohkan-media-sosial

Sabtu, 05 September 2015

Sejit Huat Cu Kong, Umat Khonghucu Jambi Minta Turun Hujan

JAMBI, ayojambi.com - Perayaan ulang tahun Fuat Cu Kong di kelenteng Seng Too Kheng di kawasan Lingkar Timur II, Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. [Lihat Album Foto: Sejit Huat Cu Kong].
Suasana meriah sejak pagi hari langsung terasa ketika memasuki area Kelenteng Seng Too Kheng di kawasan Jalan Lingkar Timur, Kelurahan Payoselincah, Jambi Timur, kemarin (4/9). Umat Khonghucu tampak ramai melakukan ritual sembahyang (berdoa) di dalam kelenteng tersebut.

Tidak disangka ulang tahun shen ming, Tio Kong Seng Khun yang lebih dikenal dengan nama panggilan “Fuat Cu Kong dihadiri lebih dari seribu umat Khonghucu Jambi dan para pengusaha top di Provinsi Jambi, mereka rela datang walaupun suasana Kota Jambi tengah diselimuti kabut asap dalam sepekan ini.

Tanoto Kusumah, selaku ketua Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Seng Too Kheng Jambi, mengatakan bahwa perayaan hari ulang tahun itu diadakan sekali dalam setahun, setiap tanggal 23 bulan ketujuh tahun Imlek. “Setiap tahun, pasti dirayakan pada tanggal dan bulan tersebut,” katanya.

Tujuan sembahyang, adalah memohon keselamat kepada Tien (Tuhan), “Kita memohon kepada Tuhan agar melindungi bangsa dan tanah air Indonesia dari segala bencana, masyarakat Jambi bisa sejahtera.” Imbuh Tanoto Kusumah diselah melayani umat Khonghucu yang datang sembahyang.

Prosesi sembahyang shen ming di kelenteng tersebut juga dilakukan tiga tahap. Pertama sembahyang dilakukan di altar utama kelenteng yang menghadap Tien (Tuhan), selanjutnya di dalam altar Huat Cu Kong dan terakhir sembahyang Kho Kun Ciong (sembahyang untuk para pengawal shen ming), kali ini upacara dipimpin rohaniawan dari Matakin Provinsi Jambi, The Lien Teng. Tambah The Lien Teng, “Untuk tahun ini kita memohon shen ming dapat turunkan hujan di Kota Jambi, karena saat ini kondisi Jambi sudah tidak sehat lagi akibat kabut menyelimuti pulau sumatera.”

Sembahyang dilakukan pukul 09.00-13.00 WIB, dilanjutkan makan bersama. Tidak ketinggalan diselingi hiburan karaoke.(Romy)
* www.ayojambi.com/

Jumat, 04 September 2015

Yang Selamatkan 100 Ekor Anjing dari Festival Makan Daging Anjing

Yang Selamatkan 100 Ekor Anjing dari Festival Makan Daging Anjing
Berita Internasional: Yang berhasil menyelamatkan 100 ekor anjing dari Festival Daging Anjing. Festival kontroversial di Cina itu kian menarik protes Internasional.
Ya, Yang rela merogoh lebih dari 7.000 Yuan atau setara Rp14 juta dari koceknya sendiri untuk menyelamatkan 100 ekor anjing yang hendak disembelih dalam sebuah festival daging anjing, Yulin.

Di Kota Yulin, Provinsi Guangxi, memng ada festival tahunan musim panas yang dimeriahkan dengan pesta makan daging anjing dan kucing. Festival semacam ini memicu protes dari para aktivis pecinta binatang dunia hingga di Indonesia.

Yang, (65), sang perempuan pecinta binatang, dikabarkan mantap akan memelihara ratusan anjing itu di rumahnya di Tianjing, yang berjarak 2.000 kilometer jauhnya dari Yulin. Ia tidak peduli meski semua anjing tersebut tetap akan menjadi incaran para pencuri.

Banyak foto yang diunggah ke internet memperlihatkan Yang sedang berjalan-jalan di pasar, sementara anjing-anjing yang ia beli berada di dalam kandang siap untuk diselamatkan.

Pemerintah tak berdaya

Sudah bukan rahasia lagi bila setiap tahunnya aktivis penyayang binatang mendatangi Yulin untuk berdemonstrasi. Yang pun bukan jadi orang pertama yang membeli anjing-anjing itu. Sejak dahulu para aktivis juga rela menghabiskan uang mereka demi menyelamatkan hewan berkaki empat itu dari panci masak.

Warga setempat mengatakan, anjing-anjing dan kucing tersebut disembelih dan dimasak dengan cara yang manusiawi dan dibakar dalam keadaan setengah sadar untuk festival. Kemudian, dagingnya disajikan dengan buah leci.

Perlu diperhatikan, memakan daging anjing sejatinya bukanlah kebiasaan di sebagian besar daerah Cina atau Tiongkok. Malahan, sudah ada lebih dari 30 juta rumah tangga yang menjadikan anjing sebagai hewan peliharaan.

Pemerintah sudah mencoba bersikap bijak namun lebih terlihat tak berdaya. Alih-alih melarang warganya memakan anjing, mereka hanya mendesak para penjual daging untuk mematuhi standar kelayakan daging yang mereka jual.

http://awanjakarta.com/berita-terkini/internasional/yang-selamatkan-100-ekor-anjing-dari-festival-makan-daging-anjing/
* www.ayojambi.com/

Tradisi Pembantaian Anjing di China Sudah Sejak 500 Tahun Lalu

Beijing - Setiap tahun 10 ribu anjing akan disembelih dan dimakan untuk Perayaan Festival daging anjing di Kota Yulin, China. Festival yang diduga menyiksa anjing ini pun mendapat kecaman dari berbagai kalangan terutama pecinta hewan.
Meski mendapat kecaman, Festival ini telah berlangsung sekitar 400 atau 500 tahun di China. Karena warga sekitar meyakini dengan memakan anjing dapat menangkal panas saat datanganya musim panas menurut kantor berita BBC.

Untuk menyelamatkan anjing-anjing dari penyiksaan di festival tersebut, banyak pecinta hewan yang rela merogoh koceh dengan membeli beberapa anjing. Hal itu pun juga yang dilakukan Yang Xiaoyun, pensiunan guru SD yang membeli 100 anjing dari Festival Yulin seharga $1.000 atau sekitar Rp 14 juta pada Sabtu (20/6/2015).

Adapun, Kementerian Kesehatan China mengatakan Kota Yulin merupakan salah satu kota yang rawan kasus rabies pada manusia. Meski memakan daging anjing tidak menyebabkan rabies, namun penanganan dan pembantaian sejumlah besar anjing yang tidak divaksinasi berisiko tinggi infeksi rabies.

Anjing-anjing yang dimakan pada Festival Yulin, merupakan anjing yang dibawa sejauh 1.000 mil dari Kota Yulin. Saat menempuh perjalanan, anjing diletakkan dalam kandang kawat dan tidak diberi makan serta air selama berhari-hari. Sehingga anjing tiba di Yulin dengan kondisi yang kekurangan gizi dan dehidrasi.

Atas perilaku penyiksaan tersebut, para aktivis pecinta hewan mengecam aksi Festival Yulin. Mereka mengkampanyekan larangan festival dan mendapat dukungan sebanyak 3,8 juta orang sejauh ini. Kampanye juga mendapatkan dukungan cukup besar dari selebriti dalam dan luar negeri.

http://news.detik.com/internasional/2949431/tradisi-pembantaian-anjing-di-china-sudah-sejak-500-tahun-lalu
* www.ayojambi.com/

Perdagangan dan Konsumsi Daging Anjing Ancam Indonesia Gagal Bebas Rabies 2020


Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Animal Friends Jogja (AFJ) meluncurkan laporan investigasi mereka pada Maret 2015, berjudul “Pedagangan Anjing Untuk Konsumsi di Indonesia dan Resiko Penyebaran Rabies.” Laporan berjumlah 23 halaman menyebutkan perdagangan daging anjing untuk konsumsi  bukan hal wajar, karena ketentuan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office Internationale des Epizooties / OIE) dan Codex Alimentarius Commission (CAC), anjing tidak termasuk hewan potong untuk dikonsumsi manusia. Anjing sebagai makhluk sosial, hewan kesayangan atau pendamping manusia, apabila dikonsumsi manusia, menurut OIE dan CAC dianggap melanggar prinsip kesejahteraan hewan (animal welfare).
“Jika anjing tidak terdaftar sebagai ‘hewan potong untuk dikonsumsi manusia’, sudah jelas bahwa tempat-tempat penjagalan anjing beroperasi secara Ilegal,” kata Anggelina Pane kepada Mongabay, saat aksi  ”Global Day of Action: International March to End Dog & Cat Meat Trade” di Nol Kilometer, Yogyakarta, Sabtu (04/04/2015).

Laporan itu menyebutkan dalam lima tahun terakhir, tiap hari mereka mendapatkan laporan dari masyarakat tentang pencurian anjing oleh orang bermotor,  pengangkutan dan pembantaian anjing secara keji, warga yang tinggal dekat pejagalan tidak nyaman mendengar suara lolongan anjing, dan meningkatnya jumlah lapo/warung makan dengan menu daging anjing.

Dari laporan itu, masyarakat meminta JAAN dan AFJ untuk membantu menghentikan praktik-praktik kekejaman tersebut. Penyelidikan AFJ dan JAAN mendapati seluruh proses dari cara anjing-anjing itu dicuri, diangkut, disekap, dibantai dan tidak adanya standar higiene.

Tahun 2008, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti perdagangan anjing untuk konsumsi manusia berkontribusi terhadap penyebaran rabies di Indonesia terutama di Bali karena perdagangan tersebut mendorong anjing diangkut antar pulau. Hal ini juga dikaitkan dengan berjangkitnya rabies di Tiongkok dan Vietnam.

“Di Yogyakarta saja diperkirakan 360 ekor anjing dibunuh tiap minggunya. Kemudian kita harus mempertimbangkan bahwa Yogyakarta bukanlah daerah utama untuk perdagangan daging anjing,” kata Ina.

Di Manado dan Sumatera, di mana daging anjing dianggap ‘wajar’ untuk disajikan, mereka memperkirakan ada 1800 ekor anjing per minggu dikalikan lima, menjadi 3600 ekor anjing dikorbankan.  Sedangkan di Jakarta, paling sedikit 2x jumlahnya dibanding Yogyakarta, yang berarti 720 ekor per minggu. Sehingga total ada ada sekitar 4680 anjing per minggu, 18.720 per bulan dan 224.640 per tahun  dikorbankan hanya dari di 4 daerah di Indonesia.

Risiko Penyebaran Rabies lewat Daging Anjing

Mengkonsumsi daging anjing memperbesar terkena rabies. Di seluruh Asia, anjing untuk dikonsumsi biasanya diperoleh dari jalanan maupun lingkungan perumahan, yaitu anjing peliharaan yang dicuri atau terlantar dan tak bertuan, atau dipasok dari peternakan anjing. Di sebagian besar negara di Asia termasuk Indonesia, rabies bersifat endemik di kalangan populasi anjing dan anjing yang dikumpulkan dari jalanan yang tidak diketahui penyakit dan status vaksinasinya.

“Riset menunjukkan bahwa memasok, menernakkan, mengangkut, memotong, dan mengonsumsi anjing-anjing dalam skala besar memungkinkan pemencaran yang cepat dan luasnya kisaran rabies dan penyakit-penyakit lainnya, seperti kolera dan trikinelosis,” kata Ina.

Selama proses penjagalan, rabies dapat ditularkan ke manusia melalui beberapa cara, seperti cakaran dan gigitan, kontaminasi sayatan atau lecet-lecet di kulit, dan sentuhan mata dan bibir penjagal anjing sendiri yang terpercik cairan anjing.

Diketahui pada 2007, Departemen Kesehatan Hewan tingkat Distrik melaporkan 70 persen kematian wabah rabies di Ba Vi, Vietnam, karena gigitan anjing, dan 30% akibat terpapar pada waktu penjagalan.

Dalam laporan dijelaskan manajemen dan higienis yang buruk dari peternakan anjing skala besar di Korea Selatan dan di Tiongkok, mengkondisikan anjing rentan terinfeksi mikroba.  Perkelahian anjing dalam peternakan itu juga meningkatkan penularan penyakit.

Hasil Invetigasi di Tiga Wilayah

Tim melakukan investigasi pada 12-23 restoran di Jakarta untuk mengetahui asal dan bagaimana anjing yang dijagal, jalur distribusi daging anjing, situasi keseluruhan di rumah jagal anjing. Karena semakin sulit mendapatkan anjing untuk dijagal, restoran itu lebih banyak mendapatkan suplai daging anjing dari penyuplai yang sama yaitu yang berlokasi di Jl. Letjen. Sutoyo, Gg. Bersama, RT.008/RW 08 Cililitan, Mayasari, Jakarta Timur dan dari Pasar Senen.

Dalam laporan disebutkan pasokan daging anjing berasal dari luar Jakarta seperti Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Bahkan kadang mendapatkan 40 anjing dari Bali.

Di Yogyakarta,  lebih dari 50 warung penjaja menu daging anjing yang tersebar di wilayah Bantul hingga Sleman. Daging anjing dari penyuplai berasal dari Jawa Barat dan sekitar Yogyakarta.

“Investigasi mendalam kami lakukan ke penyuplai anjing hidup dan daging anjing terbesar di Yogyakarta dengan mengikuti perjalanan dari Yogyakarta ke Jawa Barat dan kembali ke Yogyakarta,” kata Ina.

Dalam laporan tersebut JAAN dan AFJ merekomendasikan kepada pemerintah daerah dan pusat untuk memberlakukan pelarangan perdagangan, penjagalan dan transportasi anjing untuk konsumsi di seluruh Indonesia. Masyarakat juga perlu diedukasi tentang risiko kesehatan dan penyebaran rabies dari perdagangan dan konsumsi daging anjing.

“Menegakkan hukum terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di praktik perdagangan anjing untuk dikonsumsi dan Menyusun rencana efektif untuk memberantas rabies dan menciptakan Indonesia Bebas Rabies di tahun 2020 sesuai komitmen Kementerian Kesehatan Indonesia yang disampaikan pada ajang International One Health Congress dalam laporan mengenai Zoonosis di Indonesia,” tambah Ina.

Pemerintah perlu mengedukasi tentang ketidakefektifan metode pemusnahan masal untuk memberantas rabies, menggalakan program vaksinasi rabies yang berkelanjutan sebagai satu-satunya metode pemberantasan rabies yang efektif dan pada akhirnya akan dapat meniadakan rabies di Indonesia.

Aksi Serentak di Beberapa Kota

JAAN dan AFJ menggelar aksi nasional menghentikan perdagangan daging anjing di seluruh Indonesia sebagai bagian dari “Global Day of Action: International March to End Dog & Cat Meat Trade” pada Sabtu (04/04/2015). Aksi di Yogyakarta diiringi aksi teatrikal dan penyerahan berkas laporan investigasi perdagangan daging anjing di Indonesia & DVD kampanye terbaru dari AFJ dan JAAN kepada Pemprov dan Dinas Peternakan DIY.

Aksi simpatik didukung Jogja Domestic  Cat Lovers  (JDCL), Animal Lovers Indonesia, Klub Siberian Husky Indonesia, seniman pertunjukan dari Kebelet Teater, Fajar Merah (musisi dan putra dari Wiji Thukul) dan K9 Polda DIY, serta para penggemar band Shaggydog yang sejak tahun 2013 telah aktif bersuara sebagai duta kampanye “Anjing Bukan Makanan”.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian DI Yogyakarta, Suparno kepada Mongabay mengatakan Yogyakarta sudah bebas rabies sejak tahun 1997 hingga saat ini. Mereka mendukung aksi tersebut sebagai edukasi kepada masyarakat tentang konsumsi daging anjing berpotensi terkena penyakit rabies. Mereka juga mengkaji laporan AFJ sebagai bahan penyiapan peraturan daerah. “Kita terus mengkampanyekan bahwa anjing bukan untuk di konsumsi,” kata Suparno.

Ia menambahkan, pemprov punya pos lalu lintas pengendalian hewan untuk memantau distribusi anjing ke Yogyakarta. Secara aturan pemerintah bahwa hewan yang masuk ke suatu daerah harus ada ijin dari pemerintah yang mengirim maupun daerah yang dituju. “Karena masuknya lewat jalur tikus atau ilegal, sehingga ini menjadi kesulitan kami dalam penegakan hukumnya,” tambahnya.

Selain itu, pemerintah Yogyakarta belum bisa melarang perdagangan makanan anjing yang ada saat ini dan tidak bisa melakukan penyitaaan karena belum ada aturan. Mereka hanya melakukan penyampaian informasi adanya dampak penyakit rabies dan lainnya lewat konsumsi anjing.

http://www.mongabay.co.id/2015/04/12/perdagangan-dan-konsumsi-daging-anjing-ancam-indonesia-gagal-bebas-rabies-2020/

Restoran Chicago Sajikan Daging Buaya Utuh

Manusia tampaknya bisa memakan apa saja yang memuaskan selera mereka. Mulai daging kuda, anjing, hingga marmut, semua sudah pernah dijadikan masakan. Kini, giliran daging buaya yang menarik minat masyarakat di Chicago.
Sebuah restoran bernama Frontier di CHicago menawarkan daging buaya utuh. Untuk membelinya tentu pembeli harus merogoh kocek yang cukup dalam, yaitu sebesar USD 575 (atau sekitar Rp 5,5 juta). Satu porsi buaya utuh termasuk dengan salad, roti jagung, dan saus jambalaya.

Frontier merupakan satu-satunya restoran yang memasak buaya dalam kondisi utuh. Lantas, seperti apa rasa daging buaya tersebut?]

"Rasanya hampir sama dengan ayam," ungkap salah seorang pelanggan, seperti dilansir oleh Huffington Post (11/04).

Meski begitu, daging buaya utuh yang bisa dikonsumsi 12 sampai 15 orang ini tak bisa dipesan sewaktu-waktu. Orang yang ingin menikmatinya setidaknya harus sudah memesan lima hari sebelum hidangan itu disajikan.

Eating a Whole Alligator at Chicago's Frontier
https://www.youtube.com/watch?v=GfUyaLt52-w

http://www.kaskus.co.id/thread/5173eb0e7e12435054000002/restoran-chicago-sajikan-daging-buaya-utuh/?ref=21&med=thread-recommended-for-you

Di Manado, Semua Hewan Peliharaan Bisa Dimakan

 Aneka jenis makanan hewan peliharaan tersedia di Manado
BAGI anda yang pertama kali datang ke Manado jangan heran. Di kota ini, semua jenis hewan peliharaan bisa dijadikan santapan. Tidak ada alasan khusus untuk memakan hewan-hewan itu, selain kenikmatan.
Tentu, hal itu tidak terjadi di luar Sulawesi Utara (Sulut). Di luar kota ini, hewan-hewan seperti kucing, dan anjing, selain menjadi peliharaan, juga menjadi makanan sehari-hari. Tidak hanya itu, sapi, kuda, kambing, ayam, dan ikan juga.

Bagi warga Sulut yang beragama Kristen, hewan jenis kucing, tikus, ular, kelelawar (paniki-sebutan pribumi Sulut), monyet, dan babi, merupakan menu santapan yang sangat lezat. Warga Manado biasa menyebut makanan itu dengan nama depan "ikan".

Misalnya ayam, disebut dengan ikan ayam, dan beberapa lauk-pauk lainnya. Bagi anda yang ingin mencicipi seperti apa lezatnya semua jenis ikan itu, silakan datang ke Manado, dan rasakan sendiri. Anda tertarik?

Seperti diungkapkan Wido Merung, warga Manado yang beragama Kristen (di luar Kristen Advent). Dia mengaku, sudah pernah mencicipi semua jenis ikan yang dijual di Manado. Menurutnya, semua hewan-hewan itu memiliki rasa yang sangat enak.

"Daging kucing rasanya hampir seperti kelinci, cuma dagingnya agak sedikit berserat seperti daging ayam. Tikus rasanya sedikit manis, dan tidak ada persamaan rasanya dengan hewan manapun. Demikian juga dengan anjing, belum ada persamaan rasa dagingnya, cuma habis makan badan terasa panas," ujarnya, saat berbincang dengan wartawan, Rabu (13/8/2014).

Menurutnya, tidak hanya Manado yang menyajikan hewan-hewan tersebut sebagai menu makanan. Ada beberapa kabupaten dan kota lainnya yang juga menyajikan makanan seperti itu. Terutama daerah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.

"Utamanya di daerah Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, dan Minahasa. Sebagian besar warga di sana mengonsumsi semua jenis hewan. Bagi warga di sana, makanan itu sudah biasa," terangnya.

Dijelaskan dia, Provinsi Sulut memiliki 15 kabupaten dan empat kota. Dari kabupaten dan kota itu, di antaranya yang terbesar adalah Kota Manado, Kota Bitung, dan Kota Kotamobagu. Kota-kota besar ini memiliki pasar yang khusus menyediakan ikan bagi warga ingin menjadikannya menu santapan.

"Pusat hewan terlengkap dan terbanyak berada di Pasar Beriman Kota Tomohon, sementara di kabupaten kota yang juga menjual setiap hari adalah Langowan, Kabupaten Minahasa. Di Pasar Beriman, setiap hari hewan apapun yang dicari ada," ungkapnya.

Hal itu, berbeda dengan kota-kota lain yang hanya menjual hewan jenis babi, tikus, ular, dan lainnya hanya saat menjelang Hari Raya Natal. Namun begitu, secara umum pasar-pasar di daerah ini menyediakan aneka jenis hewan untuk menu santapan.

"Yang jelas, di Manado, semua yang merayap dan berkaki empat adalah makanan. Tinggal kursi dan meja berkaki empat saja yang belum bisa dijadikan santapan. Begitu juga dengan kereta api, meski bisa merayap, tidak bisa dimakan," candanya.

http://daerah.sindonews.com/read/890999/29/di-manado-semua-hewan-peliharaan-bisa-dimakan-1407958823* www.ayojambi.com/