Peserta dari Kabupaten se-Provinsi Jambi dan dua provinsi tetangga, seperti dari Padang dan Riau sangat menikmati sajian tersebut. Tidak hanya itu, Direktur Sejarah dan Purbakala, Drs Junus Satrio Atmodjo M Hum serta peneliti dari Perancis, Elizabeth, Lama Tibet Phurbu Tasyi Rimpoche dari Amerika dan para tamu lainnya disambut hangat.
Seusai jamuan makan malam Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Didy Wurjadi menyampaikan bahwa, dari 70 nominasi yang diajukan Indonesia sebagai warisan dunia, ternyata hanya enam peninggalan bersejarah yang disaring oleh UNESCO.
Diantara keenam itu, situs komplek Percandian Muaro Jambi berada di urutan ke tiga. "Kita patut bersyukur, setelah ada penjaringan dari UNESCO ternyata Situs Muaro Jambi masuk nominasi,"ungkap Didy.
Tidak hanya itu, Didy juga menyampaikan langkah-langkah yang telah dilakukannya, terutama menggalang dukungan dan mencari sponsor dari pihak-pihak yang berkeinginan kuat untuk menjadikan situs Pecandian Muaro Jambi sebagai warisan dunia.
"Untuk lebih meningkatkan keyakinan UNESCO dan dunia terhadap kesiapan kita maka kami membutuhkan bantuan materil dan non materil dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten," imbuhnya.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus sangat mendukung program yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai leading sector dan masyarakat pencinta Situs Candi Muarojambi. Baginya pemerintah sejak dahulu telah membantu segala upaya agar situs tersebut dijadikan warisan dunia.
"Kami akan bantu meningkatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan agar areal situs menjadi lebih baik dan menarik," ungkap HBA. Dirinya akan mengusahakan pembangunan infrastruktur jalan utama dan jalan setapak. Kemudian juga akan mengupayakan pengembangan masyarakat di sekitarnya. (tim)
Seusai jamuan makan malam Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Didy Wurjadi menyampaikan bahwa, dari 70 nominasi yang diajukan Indonesia sebagai warisan dunia, ternyata hanya enam peninggalan bersejarah yang disaring oleh UNESCO.
Diantara keenam itu, situs komplek Percandian Muaro Jambi berada di urutan ke tiga. "Kita patut bersyukur, setelah ada penjaringan dari UNESCO ternyata Situs Muaro Jambi masuk nominasi,"ungkap Didy.
Tidak hanya itu, Didy juga menyampaikan langkah-langkah yang telah dilakukannya, terutama menggalang dukungan dan mencari sponsor dari pihak-pihak yang berkeinginan kuat untuk menjadikan situs Pecandian Muaro Jambi sebagai warisan dunia.
"Untuk lebih meningkatkan keyakinan UNESCO dan dunia terhadap kesiapan kita maka kami membutuhkan bantuan materil dan non materil dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten," imbuhnya.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus sangat mendukung program yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai leading sector dan masyarakat pencinta Situs Candi Muarojambi. Baginya pemerintah sejak dahulu telah membantu segala upaya agar situs tersebut dijadikan warisan dunia.
"Kami akan bantu meningkatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan agar areal situs menjadi lebih baik dan menarik," ungkap HBA. Dirinya akan mengusahakan pembangunan infrastruktur jalan utama dan jalan setapak. Kemudian juga akan mengupayakan pengembangan masyarakat di sekitarnya. (tim)