JAMBI, TRIBUN - Keluarga besar Nelly Asmini yang tinggal di Bayunglencir, Muba, Sumatera Selatan kaget ketika mendengar ada perampokan uang milik PT Inwha Indonesia senilai Rp 1,3 miliar. Maklum, keluarga Nelly sangat akrab dengan perusahaan itu karena ratusan karyawannya tinggal di Bayunglencir.
Yang lebih membuat mereka kaget adalah, nama Nelly tercatat sebagai satu dari 14 perampok bersenjata api itu. Bahkan Nelly disebut-sebut polisi merupakan otak dari perampokan tersebut.
"Keluarga kami kaget, kami tidak menyangka (Nelly terlibat). Dia orangnya baik, kami tak percaya dia melakukan (perampokan) itu," kata seorang keponakan Nelly saat ditemui Tribun di rumah Nelly di Perumahan Taman Adipura Indah, Paal V Blok B No 11 Kelurahan Paal V, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Selasa (14/12).
Keponakan Nelly itu mengaku hanya main ke Jambi dan mampir ke rumah Nelly yang dalam sepekan terakhir ini tak berpenghuni. "Kami hanya mampir, kebetulan main ke Jambi," kata keponakan Nelly yang mengaku tinggal di Bayunglencir.
Ketika ditanya apakah ada kabar tentang keberadaan Nelly, dia hanya mengatakan tidak tahu. "Kami tidak tahu, kami bingung," katanya. Dia lalu menggelengkan kepala lagi, dan matanya berkaca-kaca.
Tak hanya keluarganya yang syok, warga yang tinggal di lingkungan perumahan elite di Jalan Pangeran Hidayat itu juga kaget. Setengah tak percaya ketika membaca koran, seorang tetangganya menjadi otak perampokan.
Di mata para tetangga, Nelly dikenal santun dan baik. Dia selalu menyapa dan melempar senyum ketika berpapasan dengan tetangga. Namun Nelly jarang terlibat obrolan dengan tetangga, karena lebih sering di dalam rumah atau pergi ke luar kota mengurus bisnis.(min)