Keberadaan objek wisata ini merupakan upaya pemerintah setempat untuk menyediakan tempat hiburan yang nyaman bagi masyarakat di tengah minimnya sarana bermain, taman hiburan, dan tempat wisata di Kota Jambi. Dengan menggabungkan dua konsep wisata, yaitu wisata hiburan dan kebun binatang, Pemprov Jambi menamakan objek wisata ini sebagai Taman Mini dan Taman Rimba Jambi.
Sebagai hutan taman kota, Taman Rimba memiliki banyak koleksi pepohonan dan hewan. Jenis-jenis pohon tak dapat ditulis karena kurangnya informasi dan letaknya yang sedikit susah dijangkau kendaraan sementara untuk koleksi hewannya belum begitu banyak. Jenis-jenis burung yang dipelihara di taman ini, antara lain burung rangkok, pelikan laut, elang, rajawali, bangau, burung kasuari, burung unta, dan banyak lagi. Burung-burung tadi ditempatkan di dalam satu bangunan berbentuk setengah bola besar sehingga pengunjung dapat melihat koleksi hutan taman rimba dengan leluasa.
Selain itu, Peter dan Uni merupakan sepasang harimau Sumatra (Pantera Sumaterae Tigris) di Kebun Binatang Taman Rimbo Jambi. Yang didatangkan dari kebun binatang Ragunan Jakarta pada 7 Januari 2009 untuk mengisi kekosongan koleksi harimau sumatera yang hilang dicuri dan mati di kebun binatang ini.
Ternyata hasil perkawinan antara Peter dengan Uni membuahkan hasil, bahkan mereka kini telah menambah koleksi kebun binatang Taman Rimbo Jambi, koleksi satwa di kebun binatang kini bertambah lagi, dengan lahirnya empat ekor anak Harimau Sumatera dari hasil perkawinan Peter (5) dan Uni (7).
Namun sayang, dari empat ekor anak Harimau yang dilahirkan, satu diantaranya harus meninggal dunia karena mengalami cacat fisik.
Saat ini, ketiga ekor anak Harimau yang masih bertahan hidup dan masih dalam perawatan sang induknya, sementara sang jantan (Peter) saat ini memang sengaja dipisahkan kandangnya.
Drh Nurbani yang bertugas di Kebun Binatang (KB) Taman Rimba ketika ditemui, Jumat mengatakan, setelah lahir pada Senin (24/1), ketiga anak harimau yang masih bertahan hidup itu kondisinya cukup sehat serta terlihat masih terus disusui sang induk Uni yang berusia tujuh tahun.
Uni melahirkan empat ekor anak, namun satu di antaranya mati karena mengalami cacat. Hasil pengamatan tim medis kebun binatang, induk ketiga harimau tersebut terlihat cukup sehat dan dalam kondisi baik serta bisa merawat anak-anaknya dengan terus menyusui.
Dengan hadirnya tiga penghuni baru kebun binatang Taman Rimbo diharapkan akan menambah daya tarik wisatawan. (Rom-Yul)
Sebagai hutan taman kota, Taman Rimba memiliki banyak koleksi pepohonan dan hewan. Jenis-jenis pohon tak dapat ditulis karena kurangnya informasi dan letaknya yang sedikit susah dijangkau kendaraan sementara untuk koleksi hewannya belum begitu banyak. Jenis-jenis burung yang dipelihara di taman ini, antara lain burung rangkok, pelikan laut, elang, rajawali, bangau, burung kasuari, burung unta, dan banyak lagi. Burung-burung tadi ditempatkan di dalam satu bangunan berbentuk setengah bola besar sehingga pengunjung dapat melihat koleksi hutan taman rimba dengan leluasa.
Selain itu, Peter dan Uni merupakan sepasang harimau Sumatra (Pantera Sumaterae Tigris) di Kebun Binatang Taman Rimbo Jambi. Yang didatangkan dari kebun binatang Ragunan Jakarta pada 7 Januari 2009 untuk mengisi kekosongan koleksi harimau sumatera yang hilang dicuri dan mati di kebun binatang ini.
Ternyata hasil perkawinan antara Peter dengan Uni membuahkan hasil, bahkan mereka kini telah menambah koleksi kebun binatang Taman Rimbo Jambi, koleksi satwa di kebun binatang kini bertambah lagi, dengan lahirnya empat ekor anak Harimau Sumatera dari hasil perkawinan Peter (5) dan Uni (7).
Namun sayang, dari empat ekor anak Harimau yang dilahirkan, satu diantaranya harus meninggal dunia karena mengalami cacat fisik.
Saat ini, ketiga ekor anak Harimau yang masih bertahan hidup dan masih dalam perawatan sang induknya, sementara sang jantan (Peter) saat ini memang sengaja dipisahkan kandangnya.
Drh Nurbani yang bertugas di Kebun Binatang (KB) Taman Rimba ketika ditemui, Jumat mengatakan, setelah lahir pada Senin (24/1), ketiga anak harimau yang masih bertahan hidup itu kondisinya cukup sehat serta terlihat masih terus disusui sang induk Uni yang berusia tujuh tahun.
Uni melahirkan empat ekor anak, namun satu di antaranya mati karena mengalami cacat. Hasil pengamatan tim medis kebun binatang, induk ketiga harimau tersebut terlihat cukup sehat dan dalam kondisi baik serta bisa merawat anak-anaknya dengan terus menyusui.
Dengan hadirnya tiga penghuni baru kebun binatang Taman Rimbo diharapkan akan menambah daya tarik wisatawan. (Rom-Yul)