Li Qian mereservasi meja di sebuah restoran mewah untuk lima anggota keluarganya untuk merayakan malam tahun baru dengan harga lebih dari 1.500 yuan atau sekitar 228 dollar AS. Ini merupakan tahun ke-10 bagi keluarga Li merayakan peringatan setahun sekali ini di luar rumah.
Namun mantan akuntan yang berusia 61 tahun ini mengaku kehilangan tradisi perayaan tahun baru yang biasa dilakukan pada dekade lalu ketika keluarganya masih sederhana, belum kaya, dan daging hanya bisa dimakan pada kesempatan khusus.
"Memang nyaman dapat menikmati makan malam menjelang tahun baru di luar rumah. Tapi saya selalu ingat masa-masa sulit ketika saya berusia 20-an tahun di mana makanan susah didapat," ungkap Li, yang tinggal di kota pelabuhan Tianjin di China utara.
Li lahir pada tahun 1949, tahun ketika Republik Rakyat China berdiri. Dia menghabiskan 15 tahun (1965-1979) di Jiuquan, Provinsi Gansu. "Saya membutuhkan waktu tiga hari tiga malam untuk sampai di rumah setelah naik kereta dari Jiuquan. Dan saya hanya dapat melakukan reuni dengan keluarga saya pada festival musim semi satu tahun sekali. Setiap malam tahun baru, kami menikmati makan bersama keluarga," kata Li.
Ayah Li meninggal tahun 1965 dan ibunya sendirian menangani ketujuh anaknya, termasuk Li. Seperti diungkapkan Li, daging dijatah, setengah kilogram untuk satu orang per bulan. Sebelum tahun baru tiba, setiap keluarga menyiapkan seekor ayam kecil, ikan, beberapa telur dan beras.
"Kenangan paling berkesan saat malam tahun baru adalah sepanjang malam saya makan snack. Saya tak sabaran menunggu mengenakan pakaian baru dan sepatu baru," ungkap Li. Pada malam tahun baru ini, Li menikmati makan malam di sebuah restoran dengan keluarganya termasuk suami dan anak perempuannya.
Li sudah sepuluh tahun merayakan Imlek dengan cara ini. Pada tahun 1990-an, suaminya mulai mengoperasikan perusahaan. Kini pendapatan keluarganya dalam sebulan lebih dari 30.000 yuan.
Di Beijing, banyak keluarga China mengalami seperti yang dialami Li: menikmati makan malam pada malam tahun baru di luar rumah. Menurut Komisi Perdagangan Pemerintah Kota Beijing, lebih dari 10.000 acara makan malam sudah dipesan jauh hari untuk malam tahun baru. Jumlah pengunjung diprediksi lebih dari 130.000.
"Koki restoran memang luar biasa, lebih pintar dari saya," kata Li. "Tapi saya harus membuat reservasi lebih dari tiga bulan lebih awal sebelum tahun baru," katanya. (Shanghai Daily/KSP)
http://internasional.kompas.com/read/2011/02/02/22353155/
Namun mantan akuntan yang berusia 61 tahun ini mengaku kehilangan tradisi perayaan tahun baru yang biasa dilakukan pada dekade lalu ketika keluarganya masih sederhana, belum kaya, dan daging hanya bisa dimakan pada kesempatan khusus.
"Memang nyaman dapat menikmati makan malam menjelang tahun baru di luar rumah. Tapi saya selalu ingat masa-masa sulit ketika saya berusia 20-an tahun di mana makanan susah didapat," ungkap Li, yang tinggal di kota pelabuhan Tianjin di China utara.
Li lahir pada tahun 1949, tahun ketika Republik Rakyat China berdiri. Dia menghabiskan 15 tahun (1965-1979) di Jiuquan, Provinsi Gansu. "Saya membutuhkan waktu tiga hari tiga malam untuk sampai di rumah setelah naik kereta dari Jiuquan. Dan saya hanya dapat melakukan reuni dengan keluarga saya pada festival musim semi satu tahun sekali. Setiap malam tahun baru, kami menikmati makan bersama keluarga," kata Li.
Ayah Li meninggal tahun 1965 dan ibunya sendirian menangani ketujuh anaknya, termasuk Li. Seperti diungkapkan Li, daging dijatah, setengah kilogram untuk satu orang per bulan. Sebelum tahun baru tiba, setiap keluarga menyiapkan seekor ayam kecil, ikan, beberapa telur dan beras.
"Kenangan paling berkesan saat malam tahun baru adalah sepanjang malam saya makan snack. Saya tak sabaran menunggu mengenakan pakaian baru dan sepatu baru," ungkap Li. Pada malam tahun baru ini, Li menikmati makan malam di sebuah restoran dengan keluarganya termasuk suami dan anak perempuannya.
Li sudah sepuluh tahun merayakan Imlek dengan cara ini. Pada tahun 1990-an, suaminya mulai mengoperasikan perusahaan. Kini pendapatan keluarganya dalam sebulan lebih dari 30.000 yuan.
Di Beijing, banyak keluarga China mengalami seperti yang dialami Li: menikmati makan malam pada malam tahun baru di luar rumah. Menurut Komisi Perdagangan Pemerintah Kota Beijing, lebih dari 10.000 acara makan malam sudah dipesan jauh hari untuk malam tahun baru. Jumlah pengunjung diprediksi lebih dari 130.000.
"Koki restoran memang luar biasa, lebih pintar dari saya," kata Li. "Tapi saya harus membuat reservasi lebih dari tiga bulan lebih awal sebelum tahun baru," katanya. (Shanghai Daily/KSP)
http://internasional.kompas.com/read/2011/02/02/22353155/