JAMBI, KOMPAS.com - Ribuan ekor ayam di Kabupaten Kerinci yang tersebar di dua kecamatan dan lima desa di Jambi, mati akibat serangan flu burung (H5N1). Sekretaris Dinas Peternakan Kabupaten Kerinci, Igor di Jambi, Rabu (2/2/2011) mengatakan, saat ini tercatat sedikitnya 4.164 ekor ayam milik warga yang mati terserang flu burung.
"Guna mencegah meluas dan berkembangnya wabah tersebut, Dinas Peternakan Kabupaten Kerinci kini bekerja keras melakukan pencegahan dengan melakukan pembinaan kepada warga serta melakukan penyemprotan," katanya.
Dalam keterangan secara terpisah Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Kabupaten Kerinci, Ariyan mengatakan, dua kecamatan dan lima desa yang terserang wabah flu burung itu meliputi, desa Sleman di Kecamtan Danau Kerinci, serta desa Sebukar, Semerah, Tanjung Muda, Koto Baru Hiang dan Pendung Tengah di kecamatan Sitinjau Laut.
Ayam yang mati itu meliputi ayam potong, ayam petelur dan ayam kampung, yang mati mendadak secara massal sejak sepekan terakhir. Dua Kecamatan dan lima desa yang terserang wabah flu burung itu kini menjadi perhatian serius Dinas Peternakan setempat untuk melakukan pembinaan pada warganya supaya memusnahkan ayam yang teridentifikasi terular penyakit berbahaya tersebut.
Diakui sampai saat ini masih banyak warga yang tidak mau memusnahkan ayamnya, namun secara persuasif Dinas Peternakan terus memberikan penyuluhan dan pembinaan. Saat ini masyarakat hanya diminta memusnahkan ayam yang teridentifikasi tertular penyakit tersebut, namun yang masih sehat dilakukan upaya pencegahan. Selanjutnya bagi ayam yang mati warga diminta tidak membuang ke sungai dan ke jalan seperti yang sebelumnya dilakukan, namun dikubur dan dibakar.
"Warga juga diminta tidak bersentuhan langsung dengan ayam yang mati akibat terserang flu burung tersebut, kalau pun bersentuhan harus menggunkan sarung tangan, setelah itu dicuci bersih menggunkan sabun, sarung tangan dan badan yang tersentuh ayam tersebut," kata Ariyan.