KERINCI, Jambi - Banyak cara yang dapat dilakukan orang untuk mengusir kejenuhan, seperti salah satu tradisi masyarakat di Kabupaten Kerinci yang unik. Tradisi unik tersebut untuk menghibur warga dan rutin dilakukan masyarakat Desa Keluru, Kecamatan Keliling Danau seusai panen raya.
Bernafas dalam lumpur yang dimaksud adalah lomba berenang dalam lumpur di sawah ini merupakan hiburan tersendiri bagi masyarakat yang dilakukan seusai panen dan menjelang turun ke sawah lagi.
Disamping sebagai hiburan di desa, kegiatan ini juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, karena mereka telah mendapatkan panen yang cukup memuaskan.
Panitia lomba tidak memungut biaya pendaftaran bagi warga yang ingin mengadu ketangkasan di sawah berlumpur ini. Siapa saja dapat ikut dalam perlombaan dan bagi pemenang akan diberi hadiah berupa piala.
Lokasi sawah yang yang habis panen dipakai sebagai lintasannya, dengan panjang 20 meter dan lebar 8 meter.
Dalam satu putaran, panitia menurunkan 6 orang peserta yang berada di dalam lintasan masing-masing. Peserta lomba terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu.
Saat perlombaan berlangsung, berbagai gaya renang layaknya perenang tangguh ditampilkan peserta serta tingkah laku peserta tentu membuat para penonton tertawa, apa lagi daintara peserta ada yang mengenakan buasana wanita berupa daster.
Di antara peserta, ada yang tidak mampu menyelesaikan perlombaan karena terbenam di sawah yang dalam dan ada juga peserta yang curang berlari di pematang sawah, sehingga di diskualifikasikan panitia.
Menurut salah satu peserta yang bernama Inal, bahwa “Medannya terlalu berat dan kegiatan berenang dalam lumpur telah dilakukan warga desa Keluru sejak belasan tahun silam sebagai ungkapan syukur panen raya dan kegitan tersebut cukup murah, namun sangat meriah dan menyenangkan.”
Selain menghibur warga desa, juga untuk menjalin tali silaturahmi antar warga desa yang kebanyakan bermatapencarian sebagai petani padi (tim)