Suatu hari, Kaisar menikmati pesta makan dengan para menterinya di istana. Setelah beberapa kali minum, setiap orang menjadi mabuk. Fang Xuanling berbual bahwa dia tidak takut pada isterinya. Kaisar Taizhong sangat senang mendengarnya dan menganugrahkan kepadanya dua wanita cantik sebagai selirnya. Ketika Fang akhirnya sadar dari mabuknya, dia sangat khawatir akan reaksi dari isterinya.
Para kolega dalam istana berusaha untuk menghiburnya dan mengingatkannya bahwa dua wanita cantik tersebut adalah hadiah dari kaisar, dan isteri Fang tidak dapat protes. Fang Xuanling kemudian secara hati-hati mengatur kedua wanita cantik tersebut untuk dibawa ke rumahnya. Isteri Fang sangat marah, berteriak dan memaksanya untuk mengembalikan kedua wanita cantik tersebut.
Ketika Kaisar Taizong mendengar kabar tersebut, beliau ingin memberikan tekanan pada isteri Fang untuk meredakan amarahnya. Beliau meminta kepada perdana menteri Fang dan isterinya untuk menghadapnya. Ketika mereka datang menghadap, Kaisar kemudian menunjuk kepada dua wanita cantik tersebut dan sebotol anggur beracun dan berkata, “Ini ada dua pilihan: Satu, bawalah kedua wanita tersebut balik ke rumah, atau minumlah anggur beracun ini. Sehingga kalian tidak akan cemburu terhadap satu sama lain.”
Perdana menteri mengetahui bahwa isterinya sangat impulsif, sehingga dia berlutut dan memohon pada Kaisar. Kaisar Taizong kemudian berkata dengan marah,”Anda adalah Perdana Menteri, anda telah melawan perintah saya, dan anda tidak mempunyai hak untuk berbicara lagi!”
Isteri Perdana menteri kemudian melihat kepada dua wanita cantik tersebut dan tahu bahwa dia tidak mampu bersanding dengan mereka; ketika mereka datang ke rumahnya, dia tidak akan dapat melewati hari harinya. Apapun yang dipilihnya dari kedua pilihan tersebut, dia berada dalam posisi yang kalah. Isteri Fang kemudian berpikir selama beberapa saat dan kemudian memutuskan untuk minum anggur beracun.
Setelah isterinya mengambil dan meminum anggur tersebut tanpa ragu-ragu, Perdana Menteri Fang memeluk isterinya dan menangis tanpa henti. Semua menteri tertawa. Karena anggur beracun tersebut ternyata sebenarnya adalah cuka. Kaisar Taizong kemudian berkata,”Bahkan saya juga takut padanya, bukan saja Fang Xuanling.”
Isteri Fang sangat senang dan tertawa. Anggur beracun tersebut ternyata tidak ada, dan kedua selir itu tidak dibawa pulang suaminya ke rumah. Sejak saat itu, minum cuka menjadi pribahasa untuk menggambarkan sifat cemburu. (Erabaru/jo)
http://www.erabaru.net/china-news-a-culture/42-budaya-tionghoa/27122-legenda-dari-pribahasa-minum-cuka
Para kolega dalam istana berusaha untuk menghiburnya dan mengingatkannya bahwa dua wanita cantik tersebut adalah hadiah dari kaisar, dan isteri Fang tidak dapat protes. Fang Xuanling kemudian secara hati-hati mengatur kedua wanita cantik tersebut untuk dibawa ke rumahnya. Isteri Fang sangat marah, berteriak dan memaksanya untuk mengembalikan kedua wanita cantik tersebut.
Ketika Kaisar Taizong mendengar kabar tersebut, beliau ingin memberikan tekanan pada isteri Fang untuk meredakan amarahnya. Beliau meminta kepada perdana menteri Fang dan isterinya untuk menghadapnya. Ketika mereka datang menghadap, Kaisar kemudian menunjuk kepada dua wanita cantik tersebut dan sebotol anggur beracun dan berkata, “Ini ada dua pilihan: Satu, bawalah kedua wanita tersebut balik ke rumah, atau minumlah anggur beracun ini. Sehingga kalian tidak akan cemburu terhadap satu sama lain.”
Perdana menteri mengetahui bahwa isterinya sangat impulsif, sehingga dia berlutut dan memohon pada Kaisar. Kaisar Taizong kemudian berkata dengan marah,”Anda adalah Perdana Menteri, anda telah melawan perintah saya, dan anda tidak mempunyai hak untuk berbicara lagi!”
Isteri Perdana menteri kemudian melihat kepada dua wanita cantik tersebut dan tahu bahwa dia tidak mampu bersanding dengan mereka; ketika mereka datang ke rumahnya, dia tidak akan dapat melewati hari harinya. Apapun yang dipilihnya dari kedua pilihan tersebut, dia berada dalam posisi yang kalah. Isteri Fang kemudian berpikir selama beberapa saat dan kemudian memutuskan untuk minum anggur beracun.
Setelah isterinya mengambil dan meminum anggur tersebut tanpa ragu-ragu, Perdana Menteri Fang memeluk isterinya dan menangis tanpa henti. Semua menteri tertawa. Karena anggur beracun tersebut ternyata sebenarnya adalah cuka. Kaisar Taizong kemudian berkata,”Bahkan saya juga takut padanya, bukan saja Fang Xuanling.”
Isteri Fang sangat senang dan tertawa. Anggur beracun tersebut ternyata tidak ada, dan kedua selir itu tidak dibawa pulang suaminya ke rumah. Sejak saat itu, minum cuka menjadi pribahasa untuk menggambarkan sifat cemburu. (Erabaru/jo)
http://www.erabaru.net/china-news-a-culture/42-budaya-tionghoa/27122-legenda-dari-pribahasa-minum-cuka