Presiden Resmikan Kawasan Wisata Sejarah Terpadu Candi Muaro Jambi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didamping Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Kamis (22/9) pagi, meresmikan Candi Muaro Jambi, di Kabupaten Muaro Jambi, sebagai Kawasan Wisata Sejarah Terpadu.
Presiden berharap dengan ditetapkannya Muaro Jambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu, akan dapat menjadi peluang yang baik bagi Jambi unuk mengembangkan kepariwisataan di tempat ini serta mengembangkan ekonomi lokal.
Negara Indonesia, jelas Presiden, memiliki sejarah dan kejayaan masa lampau yang besar. “Kita harus bangga bahwa di bumi Indonesia ini pernah lahir peradaban yang maju pada jamannya, dan Indonesia merupakan tempat perpaduan peradaban dunia,” kata SBY.
Diungkapkan Kepala Negara, bahwa peradaban Hindu pernah berkembang di wilayah ini yang merupakan cerminan kebudayaan timur. Peradaban Islam yang juga disebut peradaban Islam dan peradaban dari Timur Tengah juga mewarnai budaya bangsa Indonesia. Kemudian datang peradaban barat bersamaan dengan kolonialisme.
Dalam perkembangannya, jelas SBY, berbagai peradaban itu mengalami proses pembentukan yang relatif damai dalam pembantukan peradaban Nusantara. Berbagai nilai-nilai termasuk nilai-nilai lokal ikut membentuk our civilization Indonesia saat ini. Ia mengajak semua pihak untuk menghormati masa lalu itu. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati masa lalunya, nilai-nilai dan peradabannya," ujar SBY.
Lebih lanjut dinyatakan oleh Presiden, bahwa disamping merasa bangga bahwa bangsa kita yang memiliki sejarah dan peradaban yang luhur, kita juga harus memiliki keyakinan diri untuk ke depan ini membangun peradaban bangsa yang lebih maju lebih unggul dan lebih mulia. “Jalan ke arah itu terbuka lebar kalau kita sungguh berketetapan hati, berpikir cerdas dan bekerja keras untuk bersama-sama membangun negeri ini untuk membangun peradaban yang betul-betul maju dan unggul,” tutur Presiden.
Sudah Terkenal Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menyebutkan, percandian Muaro Jambi bukan hal yang asing karena situs ini sudah terkenal sejak dahulu yang berhubungan dengan Kerajaan Melayu.
Dari sekitar 86 candi yang ada di sana, 12 di antaranya telah dipugar, tujuh di antaranya sudah selesai. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menyatakan, situs Percandian Muara Jambi didaftarkan ke Badan Perhimpunan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk urusan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya (UNESCO) sebagai warisan dunia sejak 2009 tetapi belum ditetapkan karena Unesco perlu mempelajari lebih lanjut.
Diharapkan, nantinya percandian Muaro Jambi akan melengkapi Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang sudah lebih dulu diakui oleh Unesco.
Kompleks Percandian Muara Jambi merupakan percandian peninggalan agama Buddha terluas di Indonesia, dengan luas sekitar 12 kilometer persegi. Candi yang dipercaya sebagai peninggalan budaya abad XI ini pertama kali ditemukan tentara Inggris sekitar 1820.