Peringatan hari Sumpah Pemuda diperingati oleh elemen gerakan pemuda dan rakyat dengan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Provinsi Jambi dan kantor Gubernur Jambi.
Aksi semula berjalan tertib, meski mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian, dalam orasinya mahasiswa mengeluarkan beberapa tuntutan, diantaranya menuntut agar SBY-Boediono segera mundur dari jabatannya karena gagal menuntaskan kasus skandal Century dan makin merajalelanya korupsi, kolusi dan nepotisme di negri ini.
Beberapa mahasiswa menjadi bulan-bulanan polisi setelah upaya mereka untuk bertemu dengan gubernur Jambi dihalangi oleh pengawal pribadi gubernur dan polisi yang menjaga aksi demo mahasiswa.
Polisi terpancing emosinya lantaran seorang pendemo melontarkan kata-kata kurang sopan saat dibubarkan paksa polisi, aksi yang berjalan tertib berubah menjadi memanas ketika beberapa perwakilan pengunjuk rasa terlibat adu mulut dengan pengawal pribadi gubernur Jambi, Hasan Basri Agus di dalam kantor gubernur.
Mahasiswa akhirnya dipaksa membubarkan diri oleh polisi agar ketegangan mereda, namun bukannya meredam beberapa orang mahasiswa malah menjadi bulan-bulanan polisi dan harus menerima pukulan dan tendangan dari aparat, sesaat sebelum membubarkan diri.
Karena jumlah mahasiswa kalah banyak, akhirnya para mahasiswa membubarkan diri dan berniat akan membuat laporan pemukulan yang dialami oleh rekan mereka. (tim)
Aksi semula berjalan tertib, meski mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian, dalam orasinya mahasiswa mengeluarkan beberapa tuntutan, diantaranya menuntut agar SBY-Boediono segera mundur dari jabatannya karena gagal menuntaskan kasus skandal Century dan makin merajalelanya korupsi, kolusi dan nepotisme di negri ini.
Beberapa mahasiswa menjadi bulan-bulanan polisi setelah upaya mereka untuk bertemu dengan gubernur Jambi dihalangi oleh pengawal pribadi gubernur dan polisi yang menjaga aksi demo mahasiswa.
Polisi terpancing emosinya lantaran seorang pendemo melontarkan kata-kata kurang sopan saat dibubarkan paksa polisi, aksi yang berjalan tertib berubah menjadi memanas ketika beberapa perwakilan pengunjuk rasa terlibat adu mulut dengan pengawal pribadi gubernur Jambi, Hasan Basri Agus di dalam kantor gubernur.
Mahasiswa akhirnya dipaksa membubarkan diri oleh polisi agar ketegangan mereda, namun bukannya meredam beberapa orang mahasiswa malah menjadi bulan-bulanan polisi dan harus menerima pukulan dan tendangan dari aparat, sesaat sebelum membubarkan diri.
Karena jumlah mahasiswa kalah banyak, akhirnya para mahasiswa membubarkan diri dan berniat akan membuat laporan pemukulan yang dialami oleh rekan mereka. (tim)