Satelit Singapura Deteksi 45 Titik Api di Sumatera
PEKANBARU, KOMPAS.com - Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration" (NOAA) 18 milik Singapura mendeteksi sedikitnya 45 titik api (hotspot) di Pulau Sumatera, Indonesia, dengan fokus sebaran nyaris merata di sejumlah provinsi ’langganan’ kebakaran lahan.
"Dari hasil pemantauan satellite NOAA 18 kemarin sore (Kamis 5/1/2012), di Sumatera terdeteksi ada sedikitnya 45 titik panas atau titik api. Semuanya tersebar wilayah biasanya, yakni Jambi, Sumatra Utara, Sumatra Selatan dan Aceh. Untuk Riau sendiri, paling banyak, yakni ada 22 ’hotspot’," kata analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Marzuki di Pekanbaru, Jumat (6/2/2012).
Jumlah tersebut menurut dia, jauh meningkat dibandingkan hari sebelumnya (Rabu, 4/1/2012), di mana untuk Sumatera masih terdapat sekitar 17 titik api dan di Riau sendiri ada lima. Sebanyak 22 titik api yang tersebar di Riau, kata Marzuki, masing-masing terdeteksi di Kabupaten Pelalawan sebanyak tujuh titik, Rokan Hilir (empat), Kuantan Sengingi juga empat titik.
Selanjutnya, titik api juga berada di Kabupaten Bengkalis (tiga) serta masing-masing satu untuk empat kabupaten lainnya, meliputi Indragiri Hulu, Kampar, Rokan Hulu dan Kota Dumai. "Jumlah ini bisa saja bertambah kalau kondisi suhu udara masih berada di atas 33 derajat celsius serta minimnya curah hujan," kata Marzuki.
Pantauan di Pekanbaru, sejak satu pekan terakhir Ibu Kota Riau ini terus dilanda cuaca terik dengan suhu udara rata-rata berada di atas 33 derajat celsius.
Tidak hanya pada siang hari, suhu udara pada malam hari untuk ’Kota Bertuah’ juga terasa gerah hingga menganggu kenyamanan banyak warga saat beristirahat.