JAMBI – Satu-satunya pemain Xiangqi/catur gajah wanita dari Persatuan Xiangqi Indonesia (PEXI) Provinsi Jambi, memperkuat tim Indonesia belaga di Kejuaraan Asia ke-17 di Pilipina (manila), Cynthia Novera Sari (16) salah satu dari lima utusan PB PEXI yang akan diturunkan di kategori wanita, Cynthia (panggilan sehari) adalah pemain nasional Xiangqi (catur gajah) peringkat keempat Kejurnas di Sumut (medan) tahun 2011.
Kali ini Cynthia berangkat dari Jambi di dampingi Darman Wijaya selaku Ketua Pengprov PEXI Jambi dengan pesawat Garuda, selanjutnya Cynthia bergabung dengan tim Indonesia di bandara internasional Soekarno Hatta.
Menjelang keberangkatan, Cynthia menjalani pelatihan khusus dari pemain senior, selain itu Cynthia juga mendapatkan dukungan moral dari pihak Sekolahnya SMK Unggul Sakti.
Menurut ketua harian Pexi Jambi, Mulyadi, yang penting Cynthia dapat menjaga nama baik Indonesia dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari pengalaman, “Ini adalah kali pertama Cynthia mengikuti event tingkat Asia,” tambah Mulyadi tahun lalu Pexi Jambi juga mengikutkan Tri Nurdiyanti ke tingkat Asian di Macao.”
Namun sangat disayangi oleh sekretaris Pexi Jambi, bahwa PB-Pexi kurang memperhatikan kegiatan-kegiatan di tanah air, pasalnya dari tahun 2009-2013 Kejuaraan Xiangqi Tingkat Nasional hanya dilakukan dua kali, berdasarkan AD/ ATR Kejurnas harus dilakukan setiap tahun bulan Agustus, tujuan adalah untuk mencari bibit-bibit baru.
“Kita sangat menyayangi selama kepengurus PB Pexi tahun 2009-2013 hanya dilaksanakan Kejurnas dua kali, yaitu di Jakarta tahun 2010 dan di Sumut (medan) 2011.”
Xiangqi (Catur Gajah) kini telah berkembang pesat disekolah-sekolahan sebagai salah satu mata pelajaran extra kurikuler, tidak saja dari dikalangan anak-anak Tionghoa melainkan juga digemari warga non Tionghoa.
Banyak yang beranggapan bahwa olahraga catur adalah olahraga bagi orang yang malas tapi memeras otak. Kenapa demikian? Karena orang yang bermain catur hanya duduk berjam-jam memandangi bidaknya. Dan jika kita membicarakan catur, sebenarnya olahraga ini ada beberapa macam. Mungkin selama ini kita hanya mengenal catur seperti itu. Tapi sesungguhnya ada lagi yang lain seperti misalnya Catur Gajah atau bahasa Mandarinnya Xiangqi.
Berbicara mengenai Xiangqi, ternyata catur ini mempunyai kemiripan dengan olahraga catur biasa. Ada buah bidaknya, papannya dan peralatan yang digunakan pun sama. Mungkin yang membedakan hanya bidak, warna anak dan papan catur. Kalau catur biasa warna anak catur (Qizi) hanya putih dan hitam, sementara Xiangqi terdiri dari biru dan merah. Sementara papan catur biasa terdiri dari kotak-kotak yang berwarna putih hitam, Xiangqi putih polos. Di Xiangqi, papan caturnya dibagi dua bagian dimana dibatasi oleh sungai yang diberi nama Zhu He Han Cie.
Kalau di catur biasa kita mengenal pembukaan Cicilia atau yang lainnya, sementara Xiangqi tidak ada. Dalam menjalankan buah bidaknya, di Xiangqi tidak boleh sembarangan karena sudah ada aturannya. Yang terpenting adalah adanya meriam yang bisa membom buah bidak lawan asalkan di depannya ada bidak yang menghalangi. Demikian sedikit gambaran Xiangqi. (Romy)
Menjelang keberangkatan, Cynthia menjalani pelatihan khusus dari pemain senior, selain itu Cynthia juga mendapatkan dukungan moral dari pihak Sekolahnya SMK Unggul Sakti.
Menurut ketua harian Pexi Jambi, Mulyadi, yang penting Cynthia dapat menjaga nama baik Indonesia dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari pengalaman, “Ini adalah kali pertama Cynthia mengikuti event tingkat Asia,” tambah Mulyadi tahun lalu Pexi Jambi juga mengikutkan Tri Nurdiyanti ke tingkat Asian di Macao.”
Namun sangat disayangi oleh sekretaris Pexi Jambi, bahwa PB-Pexi kurang memperhatikan kegiatan-kegiatan di tanah air, pasalnya dari tahun 2009-2013 Kejuaraan Xiangqi Tingkat Nasional hanya dilakukan dua kali, berdasarkan AD/ ATR Kejurnas harus dilakukan setiap tahun bulan Agustus, tujuan adalah untuk mencari bibit-bibit baru.
“Kita sangat menyayangi selama kepengurus PB Pexi tahun 2009-2013 hanya dilaksanakan Kejurnas dua kali, yaitu di Jakarta tahun 2010 dan di Sumut (medan) 2011.”
Xiangqi (Catur Gajah) kini telah berkembang pesat disekolah-sekolahan sebagai salah satu mata pelajaran extra kurikuler, tidak saja dari dikalangan anak-anak Tionghoa melainkan juga digemari warga non Tionghoa.
Banyak yang beranggapan bahwa olahraga catur adalah olahraga bagi orang yang malas tapi memeras otak. Kenapa demikian? Karena orang yang bermain catur hanya duduk berjam-jam memandangi bidaknya. Dan jika kita membicarakan catur, sebenarnya olahraga ini ada beberapa macam. Mungkin selama ini kita hanya mengenal catur seperti itu. Tapi sesungguhnya ada lagi yang lain seperti misalnya Catur Gajah atau bahasa Mandarinnya Xiangqi.
Berbicara mengenai Xiangqi, ternyata catur ini mempunyai kemiripan dengan olahraga catur biasa. Ada buah bidaknya, papannya dan peralatan yang digunakan pun sama. Mungkin yang membedakan hanya bidak, warna anak dan papan catur. Kalau catur biasa warna anak catur (Qizi) hanya putih dan hitam, sementara Xiangqi terdiri dari biru dan merah. Sementara papan catur biasa terdiri dari kotak-kotak yang berwarna putih hitam, Xiangqi putih polos. Di Xiangqi, papan caturnya dibagi dua bagian dimana dibatasi oleh sungai yang diberi nama Zhu He Han Cie.
Kalau di catur biasa kita mengenal pembukaan Cicilia atau yang lainnya, sementara Xiangqi tidak ada. Dalam menjalankan buah bidaknya, di Xiangqi tidak boleh sembarangan karena sudah ada aturannya. Yang terpenting adalah adanya meriam yang bisa membom buah bidak lawan asalkan di depannya ada bidak yang menghalangi. Demikian sedikit gambaran Xiangqi. (Romy)