JAMBI, KOMPAS.com - Pemerintah mengakui kondisi hutan di Jambi seluas 2 juta hektar semakin hancur, sehingga tidak lagi memadai sebagai habitat harimau sumatera atau pantherra tigris sumatrae.
"Hutan Jambi memang luas di atas kertas. Tapi kita sudah lihat sendiri bagaimana hancurnya hutan akibat perambahan," tutur Tri Siswo, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, di Jambi, Kamis (15/3/2013).
Pihaknya baru-baru ini mengamankan dua bayi harimau sumatera korban perburuan liar. Kedua harimau tersebut tidak memungkinkan untuk dilepasliarkan dalam hutan Jambi. Keduanya akan dikirim ke Jatim Park yang kondisinya lebih memadai .
Selain itu, pihaknya masih mengupayakan penangkapan terhadap seekor harimau yang berkonflik dengan warga dalam sebulan terakhir, mengakibatkan seorang warga tewas dan 4 lainnya luka. Harimau tersebut juga tidak memungkinkan untuk dilepasliar di hutan Jambi.