Kamis, 02 Mei 2013

Hutanku Rumahku, Aku Belajar dan Aku Mengajar

JAMBI, ayojambi.com - Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 telah mengamantkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak, namun setelah hampir 68 tahun Indonesia Merdeka, belum semua warga negara Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak.
Selain itu, belum termasuk carut marutnya pelaksanaan Ujian Akhir Nasional yang amburadul serta pendidikan yang tidak merata bagi kaum marjinal pun hingga saat ini belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Seperti salah satu Suku Anak Dalam (SAD) di provinsi Jambi yang bernama Beteguh (14) seorang pelajar SMP satu atap yang hidup di hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas di kabupaten Sarolangun, Jambi. Dibalik keterbatasan diri Beteguh, namun dia (beteguh) memiliki semangat untuk dapat belajar dan mengajarkan ilmu yang dia miliki kepada teman-temannya sesama Suku Anak Dalam (SAD).

Sebagai Anak Rimba yang jauh dari keramaian kota, Beteguh mampu menjadi insirasi bagi dunia pendidikan di tanah air Indonesia.

Beteguh (14) adalah remaja rimba dari kelompok Kedundung Muda pimpinan Tumenggung Nggrip yang menepati kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di Kabupaten Sarolangun, Jambi.

Beteguh adalah salah satu anak rimba yang berhasil meretas aksara, bahkan Beteguh menjadi guru bagi teman-temanya sendiri sejak tiga tahun terakhir, kini Beteguh mengajari 50 anak untuk membaca dan menulis serta berhitung.

Disamping itu, seusai belajar dan mengajar kepada rekan-rekannya, Beteguh juga kiat membantu orangtuanya menyadap karet…. “Semoga kedepan tidak ada lagi warga negara Indonesia yang buta aksara” tayangan video ini berkat kerja tim Warsi Provinsi Jambi (Romy)