TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA - Semenjak Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengambil alih
pengawalan terhadap Presiden terpilih Joko Widodo, baru hari ini, Selasa
(26/8/2014), mereka mengawal pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini blusukan.
Jokowi berangkat
dari Balai Kota
sekitar pukul 10.45 WIB. Bersama iring-iringan paspampres, Jokowi melintasi
jalan Thamrin, Sudirman, kemudian menuju ke Jakarta Timur.
Tidak ada yang
luar biasa dalam perjalanan dari Balai Kota. Iring-ringan terlihat sesuai
permintaan Jokowi, bahwa tidak lebih dari tujuh rangkaian, termasuk mobil
Kijang Innova hitam yang ditumpangi Jokowi maupun Mercedes Benz hitam sebagai
mobil cadangan.
Iring-iringan
kendaraan pun tidak sampai mengganggu kendaraan lain, atau sampai harus
melakukan sterilisasi jalan yang akan dilalui. Hal ini sesuai keinginan Jokowi
yang tidak ingin kedekatan dengan masyarakat terganggu.
Lokasi pertama
yaitu menuju ke kawasan pembangunan proyek sodetan kali Ciliwung ke Kanal
Banjir Timur (KBT) di kawasan Kebon Nanas, Kelurahan Cipinang-Cempedak,
Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Saat itu Jokowi ditemani oleh Kepala Dinas
Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Manggas Rudi Siahaan dan Wakil Menteri Pekerjaan
Umum, Hermanto Dardak.
Saat itu kurang
lebih ada tujuh sampai delapan paspampres yang melekat kepada Jokowi. Jika
melihat pengawalan yang dilakukan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
tentu jauh berbeda. Paspampres yang bertugas mengawal Jokowi ini nampak memberi
ruang kepada para pekerja untuk bisa mengabadikan sosok Jokowi dengan memfoto
dari dekat.
Para paspampres ini hanya memberi peringatan
agar tidak terlalu dekat dengan cara menyentuh bagian tubuh saja, sambil mengucap,
"ayo mas, sudah ya, agak minggir sedikit."
Terhadap awak
media pun, paspampres memberi ruang banyak agar bisa melakukan wawancara dari
dekat, tanpa perlu pengeras suara. Hanya saja terkadang paspampres mengingatkan
awak media agar tidak menyodorkan rekaman terlalu dekat dengan tubuh Jokowi.
Ini pun sesuai
dengan pernyataan Jokowi, bahwa dirinya tidak ingin mengubah gayanya saat
bekerja sebagai Walikota Surakarta, juga sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Minta Paspampres
Bicara di Depan Media
Tidak biasanya
seorang paspampres diwawancarai oleh awak media oleh seorang Presiden. Hal itu
disebabkan menyangkut keamanan seorang paspampres itu sendiri sebagai
pengamanan orang nomor satu di negara ini.
Namun, berbeda
ketika Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi yang dikawal oleh paspampres.
Saat mengunjungi
Lokasi kedua di Rawa Kendal, Jakarta Utara, ia justru meminta seorang
paspampres berbicara mengenai pengamanan terhadap dirinya kepada awak media
ketika media meminta tanggapan mengenai pengawalan paspampres saat blusukan.
"Ayo kamu
ngomong, bagaimana rasanya," kata Jokowi meminta seorang paspampres
berpangkat Mayor Infanteri ini untuk berbicara.
Si Mayor pun
bingung, namun tetap berbicara kepada awak media mengenai standar operasional
prosedur (SOP) bagaimana mengawal seorang presiden. Saat berbincang pun, mata
si Mayor ini tidak bisa lepas dari sosok Jokowi.
"Perintahnya
adalah SOP yang dipegang harus dilaksanakan, kemana bapak pergi kami ikuti.
Etika terhadap presiden, ada simulasi, kami sesuaikan dengan karakter
bapak," katanya canggung.
Bahkan, para
paspampres yang melekat kepada Jokowi ini pun ikut membagikan buku kepada
warga, khususnya anak-anak yang berada di lokasi. Hal ini memang selalu menjadi
rutinitas Jokowi ketika menyambangi suatu daerah di Jakarta.
Ikut Makan
Bersama Jokowi
Penyesuaian ini
belum selesai di lapangan. Jokowi pun mencoba cara lain agar paspampres ikut
menyesuaikan diri, salah satunya saat makan siang di dekat pemukiman warga.
Jokowi memilih makan di restoran seafood di kawasan Kelapa Gading, Jakarta
Utara.
Pemandangan unik
kembali terlihat. Saat itu paspampres yang melekat ke Jokowi awalnya mengawasi
restoran yang disambangi Jokowi, termasuk tamu-tamu yang hadir. Namun seperti
mendapatkan perintah, paspampres ini tiba-tiba meminta dua meja dikosongkan
untuk mereka duduk makan.
Bahkan,
paspampres yang membawa senjata laras sedang pun ikut masuk ke dalam restoran
dan makan. Dengan begitu, suasana seperti diawasi pun hilang dalam beberapa
menit, sebab, seluruh paspampres makan.
Meski makan,
mereka para paspampres tidak lupa akan tugasnya menjaga keamanan Jokowi. Cara
makan pun nampak diatur. Beberapa makan terlebih dahulu, kemudian gantian
dengan paspampres lain. Waktu makan pun terbilang cepat, mereka hanya butuh
kurang lebih 3 sampai 5 menit untuk makan, kemudian berganti dengan anggota
lain.
Jokowi sendiri
mengaku blusukan kali ini sekaligus menguji bagaimana kesigapan anggota
paspampres dan bagaimana paspampres menyesuaikan diri mengawal dirinya.
"Semuanya
dites, yang kagok paspampres, ini kan
proses menyesuaikan, paspampres menyesuaikan presiden," kata Jokowi.
https://id.berita.yahoo.com/cara-jokowi-uji-pengawalan-paspampres-222617841.html