"Saya enggak dapat kamar, enggak mau," kata Adian, saat dijumpai usai menghadiri geladi bersih pelantikan anggota DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (30/9/2014). Dia mengatakan tak memakai fasilitas kamar tersebut karena menolak membayar deposit Rp 1 juta.
"Logika saja, kami dipilih mengawasi anggaran negara ribuan triliun, mengawasi 17.000 pulau dan 200 juta lebih penduduk Indonesia. Masa pihak hotel tak percaya kami untuk urusan handuk, asbak, dan sandal hotel?" kecam Adian.
Karena tak menempati hotel yang disediakan, Adian akan berangkat langsung ke lokasi pelantikan dari rumah pribadinya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum akan menghelat pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah 2014-2019 pada Rabu (1/10/2014). Sebanyak 560 anggota DPR dan 132 anggota DPD akan diambil sumpahnya sebagai wakil rakyat.
Jelang pelantikan, sejak Senin (29/9/2014), ratusan wakil rakyat ini diinapkan di tiga hotel bintang lima. Berdasarkan informasi yang diterima dari bagian Humas KPU, para anggota DPR dan DPD menginap di Hotel Gran Melia, The Sultan Hotel, dan Hotel Shangri-La.
http://nasional.kompas.com/read/2014/10/01/07190081/Jadi.Anggota.DPR.Adian.Napitupulu.Tolak.Menginap.di.Hotel.Mewah?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/