Dilansir dari Mirror, hal ini dikarenakan kotoran ternak dapat menambah kadar nitrat di dalam tanah yang dapat mengakibatkan kualitas tanah memburuk. Sejauh ini, Uni Eropa hanya mengizinkan pembuangan kotoran hewan sebagai pupuk di tanah lapang sebanyak 15% saja.
Mendapati aturan yang cukup merepotkan itu, seorang petani di daerah pegunungan Alps, Johann Huber pun akhirnya mencoba mencari cara lain agar kotoran hewan ternaknya tidak tercecer sembarangan. Salah satunya adalah dengan memakaikan popok ke sapi miliknya.
Huber mengatakan, aksinya tersebut ia lakukan sebagai bentuk protes kepada Uni Eropa karena akan sangat menyulitkan dirinya dan keluarganya yang sudah berternak di tanah lapang tersebut sejak 400 tahun silam.
“Aku tidak memiliki standar popok untuk sapiku. Ini aku buat sendiri, bahkan belum ada yang menjualnya. Ini aku lakukan sebagai bentuk protes agar aturan tersebut tidak diberlakukan,” katanya.
Sementara itu, pihak Uni Eropa menegaskan bahwa aturan tersebut diberlakukan karena terdesak dengan tujuan agar tidak mencemari lingkungan terutama polusi air dan kadar nitrat yang terdapat di dalam tanah.
“Ini perlu kami lakukan, tapi kami belum tentu akan memberlakukannya untuk penggembalaan hewan ternak di daerah yang memiliki dataran miring,” tutur salah seorang juru bicara Uni Eropa.
Waah.. ada-ada saja ya, Dreamers! ^^ (Syf)
https://id.she.yahoo.com/dilarang-buang-kotoran-sembarangan-sapi-di-eropa-terpaksa-021500096.html
* www.ayojambi.com/