Berharap hujan turun untuk menghilangkan penderitaan akibat kabut asap malah menjadi bencana baru. Sejak beberapa hari ini hujan mengguyur di sejumlah wilayah yang mengakibatkan beberapa rumah warga tergenang.
Pantauan di Kecamatan Kota Baru, Jumat (6/11) sekitar pukul 10.00, beberapa wilayah kebanjiran akibat hujan deras. Ini disebabkan tidak berfungsinya drainase sehingga air meluap ke rumah warga. Drainase tak berfungsi karena tersumbat sampah. "Setiap tahun daerah kami terus menjadi langganan banjir. Makanya kalau hujan lebat sebentar saja pasti banjir," ujar Irhan, Ketua RT 13 Kecamatan Kota Baru.
Ia mengatakan, tak sedikit beberapa warga mengungsi ke tempat keluarga mereka akibat rumah mereka kebanjiran. "Kalau sudah banjir pasti mengosongkan rumah, langsung ngungsi," ucap Irhan.
"Masalah kita ini kondisi drainase tidak mampu nampung debit dari jalan atas depan SPBU itu. Kalau dari atas ngalirnya besar ya pasti banjir. Kemudian sampe sekarang solusi dari pihak PU belum ada, padahal sudah berapa kali mereka lakukan pemantauan, tapi tidak diperbaiki," ungkapnya.
Camat Kota Baru, Feriadi mengatakan musibah banjir setiap tahun menjadi langganan bagi warganya di Kecamatan Kota Baru. "Banjir sekarang sama seperti tahun lalu, hujan tidak seberapa tapi dampaknya besar. Memang banjirnyo tidak lamo, tapi lumayan jugo biso sampe warga mengungsi," terangnya.
Menurutnya wilayah yang sering terancam banjir di Bagan Pete, Arwana, Pagar Drum dan beberapa titik di Paal 5. "Wilayah itu sangat rentan banjir. Sama halnya daerah di pinggiran anak sungai Kenali, kalau sudah meluap habis rumah warga," ungkapnya.
Penyebab banjir akibat parit yang sudah tidak mampu lagi menampung aliran air hujan yang besar. Untuk antisipasi banjir terus merugikan warganya, ia pun intruksikan kepada Lurah untuk mengimbau warga bergotong royong bersihkan drainase tersumbat.
"Imbauan kepada masyarakat adalah bagaimana mereka bisa lebih sadar diri dengan sampah. Karena sampah ini sangat besar berpengaruh menahan air di parit-parit itu. Untuk antisipasi barang elektronik diamankan, karena bahaya kalau kena air," katanya. (Kur)
http://jambi.tribunnews.com/2015/11/07/drainase-tak-berfungsi-rumah-warga-jadi-kebanjiran/
* www.ayojambi.com/
Ia mengatakan, tak sedikit beberapa warga mengungsi ke tempat keluarga mereka akibat rumah mereka kebanjiran. "Kalau sudah banjir pasti mengosongkan rumah, langsung ngungsi," ucap Irhan.
"Masalah kita ini kondisi drainase tidak mampu nampung debit dari jalan atas depan SPBU itu. Kalau dari atas ngalirnya besar ya pasti banjir. Kemudian sampe sekarang solusi dari pihak PU belum ada, padahal sudah berapa kali mereka lakukan pemantauan, tapi tidak diperbaiki," ungkapnya.
Camat Kota Baru, Feriadi mengatakan musibah banjir setiap tahun menjadi langganan bagi warganya di Kecamatan Kota Baru. "Banjir sekarang sama seperti tahun lalu, hujan tidak seberapa tapi dampaknya besar. Memang banjirnyo tidak lamo, tapi lumayan jugo biso sampe warga mengungsi," terangnya.
Menurutnya wilayah yang sering terancam banjir di Bagan Pete, Arwana, Pagar Drum dan beberapa titik di Paal 5. "Wilayah itu sangat rentan banjir. Sama halnya daerah di pinggiran anak sungai Kenali, kalau sudah meluap habis rumah warga," ungkapnya.
Penyebab banjir akibat parit yang sudah tidak mampu lagi menampung aliran air hujan yang besar. Untuk antisipasi banjir terus merugikan warganya, ia pun intruksikan kepada Lurah untuk mengimbau warga bergotong royong bersihkan drainase tersumbat.
"Imbauan kepada masyarakat adalah bagaimana mereka bisa lebih sadar diri dengan sampah. Karena sampah ini sangat besar berpengaruh menahan air di parit-parit itu. Untuk antisipasi barang elektronik diamankan, karena bahaya kalau kena air," katanya. (Kur)
http://jambi.tribunnews.com/2015/11/07/drainase-tak-berfungsi-rumah-warga-jadi-kebanjiran/
* www.ayojambi.com/