JAMBI - Ratusan burung sengaja dilepas dari sangkarmya. Pelepasan burung ini merupakan salah satu bentuk simbol penyelamatan makhluk hidup. Ini disebut dengan ritual Fang Shen (penyelamatan nyawa). Fang Shen ini digelar oleh Maha Cetiya Oenang Hermawan, minggu (21/10) siang dihalaman cetiya.
“Ini merupakan salah satu rangkaian acara Kathina 2554/BE,” ujar Hasan, pengurus Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi kemarin.
Ada tujuh sangkar burung yang disediakan dihalaman cetiya. Sebelum diterbangkan, terlebih dahulu, sembilan Bhikkhu melakukan pembacaan doa. Ini bertujuan agar ritual mendapat berkah dari Buddha dan hewan yang dibebaskan ke habitat bisa menghirup udara bebas dan merasakan kehidupan mereka kembali ke alam bebas.
Setelah doa dilakukan, satu persatu sangkar burung dibuka secara bersamaan. Ratusan ekor burung langsung terbang keudara dan kembali ke kehidupan yang lebih bebas. Fang Shen merupakan salah satu ritual agama Buddha yang masih dijalani oleh umat Buddha kota Jambi hingga saat ini.
Meskipun dengan jenis dan jumlah hewan yang cukup terbatas, tetapi kegiatan Fang Shen ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi makhluk hidup untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Menurut Hasan, ritual ini merupakan perayaan Kathina yang sebenarnya puncaknya sudah dilakukan oleh umat Buddha kota Jambi beberapa waktu yang lalu. Hanya saja, khusus di Cetiya Oenang Hermawan baru mendapatkan kesempatan untuk merayakan Kathina. Ini mengingat padatnya kegiatan para Bhikkhu Sangha yang harus berkeliling ke beberapa daerah dan negara.
Untuk itu, pihak Cetiya mengaku baru mendapatkan jadwal yang pas untuk semua Bhikkhu bisa berkumpul pada saat ini. “Kita harus menghitung dan memastikan bahwa semua Bhikkhu diundang bisa hadir. Karena mereka memiliki jadwal yang cukup padat. Maka, hari inilah (red: kemarin), kita bisa merayakan puncak hari raya Kathina bersama sama,” bebernya. (tim)