Kamis, 16 Desember 2010

Legenda " Sam Kok " Yang Menggetarkan Dunia !

Novel Sam Kok atau Tiga Negara adalah salah satu novel klasik Tiongkok yang sangat terkenal. Sejak kemunculannya beberapa abad yang lalu, novel Sam Kok selalu digemari rakyat Tiongkok. Novel ini telah sejak lama menjadi tema penelitian banyak sarjana. Berikut ini akan kami perkenalkan Luo Guanzhong sebagai pengarang Sam Kok.
Luo Guanzhong hidup pada abad ke-14 Masehi. Ketika itu pemerintah Dinasti Yuan dari etnis Mongol sedang berkuasa di Tiongkok. Sejak kecil Luo Guanzhong suka membaca buku, khususnya buku sejarah. Kegemaran itulah yang sangat membantu karirnya sebagai pengarang karya sastra di kemudian hari.

Di masa hidupnya Luo Guanzhong merupakan masa di mana konflik antar etnis dan antar kelas meruncing tajam. Pemerintah Dinasti Yuan etnis Mongol itu melaksanakan kebijakan yang menindas rakyat etnis Han, yang merupakan penduduk mayoritas Tiongkok. Ini menyebabkan pemberontakan rakyat etnis Han terjadi di berbagai tempat. Pasukan pemberontak tidak hanya berjuang mati-matian melawan pasukan Dinasti Yuan, tetapi juga saling mencaplok satu sama lain dalam rangka persiapan untuk menyatukan kembali Tiongkok setelah menggulingkan pemerintahan Dinasti Yuan.

Luo Guanzhong pada masa muda bergabung dalam suatu pasukan dan memangku jabatan staf umum. Di masa kemudian, pasukan pemberontak pimpinan Zhu Yuanzhang meraih kemenangan terakhir setelah menggulingkan pemerintah Dinasti Yuan dan mendirikan pemerintah Dinasti Ming. Setelah itu Luo Guanzhong pun mundur dari satuannya dan memulai karirnya dalam menciptakan karya sastra.

Novel Sam Kok karya Luo Guanzhong menceritakan kisah sejarah yang berlangsung selama seratus tahun antara tahun 184 sampai tahun 280 Masehi. Dalam proses penciptaan novel itu, Luo Guanzhong mengumpulkan banyak bahan yang berguna, antara lain, catatan sejarah, catatan lepas, novel sejarah yang tidak terbukti dan dongeng rakyat. Dengan pengalamannya semasa berjuang melawan pemerintahan Dinasti Yuan ketika ia bergabung dalam pasukan pemberontak, Luo Guanzhong dengan amat hidup melukiskan pertarungan politik dan militer yang terjadi antara Negara Wei, Negara Shu dan Negara Wu.

Dalam novel Sam Kok, si pengarang dengan cara bertutur yang beraneka ragam menceritakan serentetan pertarungan politik dan militer yang menakjubkan. Ia juga melukiskan banyak figur yang memiliki karakter tersendiri. Dalam novel itu Luo Guanzhong mencatat lebih dari 400 tokoh. Puluhan di antaranya adalah figur utama yang dilukis oleh Luo Guanzhong secara panjang lebar. Figur-figur ini antara lain Cao Cao sebagai Raja Negara Wei yang karakternya penuh tipu muslihat, Zhu Geliang sebagai penasehat Negara Shu yang terkenal sebagai ahli militer, Zhang Fei sebagai jenderal gagah berani Negara Shu yang berwatak terus terang dan kasar tapi kadang-kadang bijaksana, serta panglima pasukan Negara Wu, Zhou Yu yang cerdas dan berambisi tapi berhati sempit.

Luo Guanzhong
Luo Guanzhong pandai menulis waktak seseorang melalui peristiwa-peristiwa sehari-hari. Misalnya mengenai Cao Cao yang cenderung curiga dan penuh tipu muslihat, dalam kisah Sam Kok Luo Guanzhong khusus menceritakan sebuah peristiwa yang antara lain sebagai berikut. Sebelum mendirikan Negara Wei, Cao Cao pada suatu peristiwa dikejar mati-matian oleh pasukan musuh. Dalam perjalanan melarikan diri, Cao Cao dan sahabatnya yang bernama Chen Gong mencari tempat persembunyian di Lv Boshe, teman ayah Cao Cao. Dalam novel itu diceritakan bahwa Pak Lv dengan senang hati menerima Cao Cao.

Ia khusus berbelanja ke luar untuk mentraktir Cao Cao makan. Setelah menunggu lama di rumah Pak Lv, Cao Cao dan sahabatnya Chen Gong tiba-tiba mendengar bunyi mendesah seperti ada orang yang sedang mengasah pisau. Karena mendengar suara ini Cao Cao dan Chen Gong segera lari masuk dapur dan membunuh 8 orang di lapangan. Setelah itu mereka baru menemukan seekor babi yang diikat di dapur untuk disembelih. Nyata sekali Pak Lv dan anggota keluarganya sedang bersiap menyembelih babi untuk dihidangkan kepadanya. Cao Cao dan Chen Gong yang sadar bahwa mereka telah salah membunuh orang buru-buru melarikan diri. Dalam perjalanan melarikan diri, mereka berdua bertemu dengan Pak Lv yang pulang setelah membeli arak dan lauk-pauk.

Cao Cao segera membunuh Pak Lv. Chen Gong yang terkejut bertanya kepada Cao Cao, "Tadi kita sudah salah membunuh orang yang tidak berdosa, kenapa membunuh orang lagi?" Cao Cao menjawab, "Apabila Pak Lv menemukan anggota keluarganya terbunuh setelah pulang ke rumahnya, maka ia pasti akan mencari orang untuk mengejar kita. Lebih baik ia dibunuh supaya kita terhindari dari resiko kemudian." Chen Gong mengatakan: "Sengaja membunuh orang setelah berbuat kesalahan benar-benar tidak berbudi." Mendengar jawaban Chen Gong, Cao Cao berkata "Lebih baik saya menyalahi orang lain, daripada orang lain menyalahi saya". Melalui cerita itu, watak Cao Cao sebagai figur yang cerdas tapi jahat dengan nyata dihadapkan pada pembaca.

Sam Kok karya Luo Guanzhong tidak hanya mempunyai nilai sastra yang tinggi, tetapi juga patut disebut ensiklopedia tentang masyarakat feodal zaman kuno karena telah menyajikan sebuah catatan yang menyeluruh terhadap berbagai aspek masyarakat zaman kuno. Di Tiongkok kini terdapat semakin banyak ahli dan sarjana yang meneliti karya besar Sam Kok sebagai profesi. Mereka menjajaki nilai budaya dan arti realistisnya dari segi sejarah, ilmu tenaga ahli, psikologi, hubungan masyarakat, ilmu strategi, ilmu manajemen, kemiliteran, kesenian dan etika. Sam Kok juga sangat populer di negara-negara lain dan telah diterjemahkan dalam banyak bahasa.

Baca Juga : 3 Strategi Perang China Yang Banyak Ditiru Koruptor Indonesia !

http://www.lintasberita.com/go/134821