South China Morning Post melaporkan Lam Kin-bong menyampaikan upaya itu dalam penawaran “daring” (dalam jaringan) untuk kapal yang sudah tak aktif tersebut, yang memainkan peran penting dalam konflik Kepulauan Falkland 1982 antara Argentina dan Inggris.
Lam, yang mengoperasikan rangkaian restoran terkenal China, Wing Wah, menawarkan untuk membayar lima juta pound (7,7 juta dolar AS) dalam lelang itu, kata surat kabar tersebut. Jika ia menang dalam lelang, Lam berencana menarik Invincible, kapal induk yang berbobot 22.000 ton ke kota Zhuhai, China selatan, di dekat Hong Kong dan Makau. Lem berencana mengubah kapal induk itu jadi sekolah “untuk membantu membina hubungan komunikasi dan budaya antara China dan Inggris”, katanya.
Lam tak bisa dihubungi untuk dimintai komentar pada Jumat. Pengusaha itu memberi tahu South China Morning Post ia tak memiliki rencana untuk menggunakan kapal tersebut untuk tujuan militer, di tengah keprihatinan AS mengenai penggelaran militer Beijing. “Tujuan saya murni komersial dan tak ada sangkut-pautnya dengan militer,” kata Lam.
Lam mengatakan pilihan lain ialah membiarkan kapal tersebut tertambat di kota Liverpool, Inggris, dan mengubahnya jadi “sekolah guna mendorong pemahaman mengenai CHina dan orang China di Inggris”. Wanita jurubicara Kementerian Pertahanan Inggris memberi tahu South China Morning Post semua komponen kapal tersebut akan dilucuti. “Namun, pada kenyataannya membeli peralatan seperti ini adalah membeli bom,” tambahnya.
http://ruanghati.com/2011/01/08/pria-cina-beli-kapal-induk-rp70-miliar-untuk-dibuat-sekolah/
Lam, yang mengoperasikan rangkaian restoran terkenal China, Wing Wah, menawarkan untuk membayar lima juta pound (7,7 juta dolar AS) dalam lelang itu, kata surat kabar tersebut. Jika ia menang dalam lelang, Lam berencana menarik Invincible, kapal induk yang berbobot 22.000 ton ke kota Zhuhai, China selatan, di dekat Hong Kong dan Makau. Lem berencana mengubah kapal induk itu jadi sekolah “untuk membantu membina hubungan komunikasi dan budaya antara China dan Inggris”, katanya.
Lam tak bisa dihubungi untuk dimintai komentar pada Jumat. Pengusaha itu memberi tahu South China Morning Post ia tak memiliki rencana untuk menggunakan kapal tersebut untuk tujuan militer, di tengah keprihatinan AS mengenai penggelaran militer Beijing. “Tujuan saya murni komersial dan tak ada sangkut-pautnya dengan militer,” kata Lam.
Lam mengatakan pilihan lain ialah membiarkan kapal tersebut tertambat di kota Liverpool, Inggris, dan mengubahnya jadi “sekolah guna mendorong pemahaman mengenai CHina dan orang China di Inggris”. Wanita jurubicara Kementerian Pertahanan Inggris memberi tahu South China Morning Post semua komponen kapal tersebut akan dilucuti. “Namun, pada kenyataannya membeli peralatan seperti ini adalah membeli bom,” tambahnya.
http://ruanghati.com/2011/01/08/pria-cina-beli-kapal-induk-rp70-miliar-untuk-dibuat-sekolah/