Sabtu, 05 Februari 2011

Dua Kelompok Barongsai Adu Jotos, Waktu Rayakan Imlek

JAMBI - Dua kelompok barongsai Hok Liong Say dan Red Lion Dance Club saling adu jotos dalam perayaan imlek 2562, Kamis kemarin (3/2), akibatnya dua orang anggota kelompok dari Perkumpulan “Hok Liong Say” mengalami luka-luka dan seorang diantaranya harus mendapatkan 11 jahitan dikepalanya.
Dua orang tersebut masing-masing adalah Erwan (20) dan Frengki (17). Menurut Frengki Awalnya kedua grup bertemu dan main bersama di klenteng Kwang Keng kawasan Kampung Manggis sekitar pukul 08.00, namun saat bermain bersama beberapa orang dari RLDC menyerang barongsai dari HLS, "Pas mau salto teman saya ditendang kemaluannya sama mereka," kata Frengki. Berawal dari kejadian tersebut perkelahian pun tak terhindarkan, kedua kelompok bentrok dan saling pukul.

"Mereka menyerang kami, memukuli kami," kata Frengki sembari menunjukkan bekas lebam di pipi kirinya. Akhirnya bentrok tersebut berhenti dan kelompok RDLC meninggalkan tempat tersebut, namun setengah jam kemudian kedua kelompok kembali bertemu di dekat menara air Jelutung, saling serang kembali terjadi dan mengakibatkan Erwan anggota barongsai HLS mengalami luka di kepala bagian belakangnya, "Kepala saya digebuk balok kayu oleh kelompok mereka," kata Erwan.

Menurut Erwan sebelumnya ia sempat mempertanyakan kepada kelompok RLDC kenapa mereka menyerang anggota HLC. "Saya tidak tahu apa masalahnya kenapa mereka menyerang kami," kata Erwan dengan mengenakan kaos yang masih terdapat bercak darah yang keluar dari lukanya. Menurut Erwan ia sempat mempertanyakan kenapa para pemain Red Lion Dance Club menyerang temannya.

Pengakuan lain dikatakan oleh Ikhsan dari RLDC menurutnya bertemu dan bermain bersama, kelompok HLS yang menyerang mereka lebih dahulu,"Pas kami atraksi salto barongsai mereka mengganggu dengan menabrakkan kepala ke pemain kami, itukan berbahaya kalau sampai jatuh leher pemain kami bisa patah," kata Ikhsan.

Menurutnya setelah bentrokan tersebut mereka pergi dan bermain di daerah Jelutung, "Kita bertemu lagi di dekat menara air Jelutung, mereka menyerang kami sementara kami terpojok karena jalan buntu makanya kami melawan untuk membela diri," kata Ikhsan. Dikatakannya jumlah pemainnya yang hanya sekitar 16 orang dihadapan kelompok HLS yang jumlahnya sekitar 60 an orang tak ada jalan lain kecuali melawan.

"Mereka datang ada yang bawa batu dan kayu," kata Ikhsan. Jo pembina dari kelompok RLDC membantah bahwa kelompoknya menyerang lebih dulu,"kita lebih dulu bermain disana, sudah sekitar 12 tahun setiap perayaan imlek kami bermain di sana," katanya.

Sementara A Heng pembina kelompok HLS mengatakan tidak mungkin kelompoknya menyerang lebih dulu, "Kita lihat saja, kelompok kita ada 60 orang, mereka lebih sedikit, tapi orang-orang kami yang terluka, merekalah yang menyerang kami," ujarnya. Kedua korban telah melaporkan adanya penganiyaan tersebut ke Kepolisian Sektor Kota Jelutung, terlihat kedua belah pihak telah dimintai keterangan oleh petugas kepolisian Polsekta Jelutung.

Sehubungan dengan ado jotos kedua kelompok Barongsai, beberapa warga sangat menyayangi atas terjadinya peristiwa bentrok antar pemain Barongsai, “Ini sangat disayangi dan memalukan, karena masalah sepele dan para pemuda yang tidak bisa kendalikan emosi” ujar tokoh masyarakat yang minta tidak cantumkan namanya. (dot-team).