JAMBI, KOMPAS.com - Jumlah ayam mati di Muarojambi yang diduga karena terserang virus H5N1 atau flu burung, bertambah banyak yakni mencapai 600 ekor.
"Ayam tersebut ditemukan mati di Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Mestong, dan Sungaibahar," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perikanan dan Peternakan Muarojambi, Ir Paruhuman Lubis di Sengeti, Ibukota Muarojambi, Kamis (3/3/2011).
Untuk mencegah meluasnya serangan flu burung, pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang ayam di sejumlah lokasi.
Pihaknya juga memberikan disinfektan kepada warga yang ingin melakukan penyemprotan sendiri. Dia berharap virus flu burung dapat diatasi dengan cairan disinfektan.
"Namun jika masih berlanjut maka kita berkoordinasi dengan masyarakat agar ayam yang sakit dimusnahkan," kata Paruhuman Lubis.
Menurut dia, pihaknya bersama petugas kesehatan hewan tetap memantau sampai dimana penularan virus ini.
Jika ada manusia terjangkit, dia menyarankan Dinas Kesehatan segera mengisolasi penderita ke rumah sakit.
Dia meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam mengolah daging ayam, sebelum dikonsumsi.
Daging ayam yang dibeli sebaiknya di panaskan dalam suhu tinggi yakni diatas 80 derajat celcius, agar virus yang ada tersebut mati.
Upaya ini sangat penting sekali sebagai langkah antisipasi pencegahan dini penyebaran ke manusia.
Jika mendapati ada ayam yang mati, cepat dimusnahkan atau dibakar atau segera melapor ke petugas. Sebab, radius penularan virus umumnya mencapai 100 meter.