Getah buah nangka dililitkan di ujung tongkat kayu sebagai alat bantu untuk menjangkau posisi handphone yang cukup jauh. Getah nangka yang memiliki daya kelekatan cukup kuat itu mampu mengangkat handphone ukuran besar sekalipun.
Pencurian menggunakan getah nangka beberapa minggu terakhir marak terjadi di Surabaya, tepatnya di sekitar Jalan Kedondong Kidul, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari.
Salah seorang korban, Heri, saat dikonfirmasi, Selasa (26/4/2011), mengaku handphone-nya dicuri dari jendela samping rumah pada Minggu dini hari. "Saat itu saya lupa mematikan lampu penerangan kamar sehingga pencuri tahu posisi handphone saya," kata warga Kedondong Kidul I/22 ini.
Sebelumnya, kejadian yang sama juga menimpa Maria Ulfa yang rumahnya berada di gang samping kediaman Heri. Kejadian yang sama ternyata juga dialami warga di sekitar Kedondong Kidul, seperti di kawasan Jalan Pandegiling dan Jalan Kejambon.
Uniknya, si pencuri selalu meninggalkan peralatannya di dekat lokasi sehingga warga mengetahui modus pencuriannya. Ketua RT 06 RW 06, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari Surabaya Muchotib mengaku sudah melaporkan aksi pencuri yang meresahkan warganya tersebut kepada pihak kelurahan dan polisi terdekat.
Untuk antisipasi, Muchotib juga sudah mengimbau warganya agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya pada malam hari. "Yang terpenting warga saya imbau untuk meletakkan barang berharganya di tempat yang paling aman dan mematikan lampu ruangan saat malam hari," ujarnya.
http://regional.kompas.com/read/2011/04/26/11320321/
Pencurian menggunakan getah nangka beberapa minggu terakhir marak terjadi di Surabaya, tepatnya di sekitar Jalan Kedondong Kidul, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari.
Salah seorang korban, Heri, saat dikonfirmasi, Selasa (26/4/2011), mengaku handphone-nya dicuri dari jendela samping rumah pada Minggu dini hari. "Saat itu saya lupa mematikan lampu penerangan kamar sehingga pencuri tahu posisi handphone saya," kata warga Kedondong Kidul I/22 ini.
Sebelumnya, kejadian yang sama juga menimpa Maria Ulfa yang rumahnya berada di gang samping kediaman Heri. Kejadian yang sama ternyata juga dialami warga di sekitar Kedondong Kidul, seperti di kawasan Jalan Pandegiling dan Jalan Kejambon.
Uniknya, si pencuri selalu meninggalkan peralatannya di dekat lokasi sehingga warga mengetahui modus pencuriannya. Ketua RT 06 RW 06, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari Surabaya Muchotib mengaku sudah melaporkan aksi pencuri yang meresahkan warganya tersebut kepada pihak kelurahan dan polisi terdekat.
Untuk antisipasi, Muchotib juga sudah mengimbau warganya agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya pada malam hari. "Yang terpenting warga saya imbau untuk meletakkan barang berharganya di tempat yang paling aman dan mematikan lampu ruangan saat malam hari," ujarnya.
http://regional.kompas.com/read/2011/04/26/11320321/