JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief mengatakan, tak menutup kemungkinan armagedon atau hari kiamat terjadi di Selat Sunda dalam waktu yang tak bisa diprediksikan.
Sebelumnya, Andi memperkirakan akan terjadi gempa berkekuatan 8,7 skala Ritcher di Selat Sunda. "Kejadian di Aceh, Merapi, di Selat Sunda, ini sepertinya gempa-gempa dan letusan gunung api purba, bukan jenis gempa yang datang dalam 100-200 tahun. Itulah mengapa, sekarang ini, juga melalui kementerian PU, sedang dihitung kembali, karena kita takut lebih, jangan-jangan bukan gempa 8.7 SR, tapi 9.0 SR," ujarnya.
"Kalau 9 SR, saya berulang kali bilang, jangan-jangan itu bisa Armageddon di Selat Sunda. Tapi, pengetahuan ini bukan untuk menghentikan pembangunan Selat Sunda," kata Andi kepada para wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/5/2011).
Andi membantah pemberitaan media bahwa dirinya mengatakan akan terjadi gempa yang melanda Jakarta. Menurutnya, gempa berkekuatan 8,7 SR akan terjadi di Selat Sunda. Gempa ini akan memengaruhi ke daerah-daerah di sekitar Selat Sunda, termasuk Jakarta.
Andi mengatakan, dirinya telah melaporkan kepada Presiden mengenai kemungkinan terjadinya gempa. Presiden pun menginstruksikan untuk mengkaji ulang hasil penelitian tersebut.