Rabu, 04 Mei 2011

Candi Muarojambi Dulunya Universitas

JAMBI – Tahukah anda bahwa Candi Muarojambi yang merupakan kawasan candi terluas di Indonesia ini dulunya adalah pusat belajar bagi dunia, layaknya seperti sebuah universitas seperti di masa sekarang.

Diperkirakan kejadian itu terjadi pada abad ke tujuh dan delapan Masehi. Perkiraan ini bukannya tanpa dasar.Arkeolog Nasional Indonesia, Bambang Budi Utomo mengatakan, dia sudah meneliti sejak tahun 1985 lalu dan dari penelitiannya ditemukan fakta-fakta yang menguatkan dugaan tersebut. “Di kawasan itu terdapat 82 candi yang diduga fakultas,” katanya saat diwawancarai di ruang kerja gubernur, kemarin.
Kawasan percandian Muarojambi ini diperkirakan dulunya merupakan pusat pembelajaran agama Budha di dunia dan juga budaya secara luas, termasuk mempelajari ilmu pengetahuan lainnya. Terkait hal ini, Bambang mengatakan, Arkeologi Nasional Indonesia masih akan melakukan ekskavasi dengan harapan menemukan bukti-bukti faktual lainnya.

Di samping itu, Bambang mengaku, pihaknya sudah melakukan sister site, yakni semacam studi banding antara Candi Muarojambi dengan warisan Budha di Nalanda, daerah India Utara dan Tibet, yang mana kesemuanya itu untuk meng-explore atau menjajaki sebanyak mungkin informasi dan hal-hal faktual berkaitan dengan Candi Muarojambi.Salah seorang penulis berkewarganegaraan Perancis, Elisabeth, yang sudah 26 tahun tinggal di Indonesia, tepatnya di Yogyakarta yang juga ikut menulis tentang Candi Muarojambi menjelaskan, dari naskah-naskah yang dikajinya dinyatakan bahwa Candi Muarojambi merupakan pusat pembelajaran agama dan budaya Budha di dunia pada abad ke tujuh dan ke delapan. Sampai saat ini pun, dia masih tetap melakukan kajian terhadap naskah-naskah yang berkaitan dengan Candi Muarojambi. dengan menelaah tekstual, yakni dengan mempelajari transkrip atau naskah-naskah yang ada di Nalanda dan Tibet , yang berkaitan dengan Candi Muarojambi.

Berbagai pendapat yang didasarkan pada kajian oleh berbagai pihak tersebut, merupakan kekayaan khasanah dalam rangka menggali kembali nilai budaya dan sejarah yang terkandung dalam Candi Muarojambi, yang juga merupakan langkah nan penting untuk menunjang Candi Muarojambi sebagai warisan dunia, yang tidak hanya ditujukan untuk sekedar mencari nama, namun lebih dari itu, yakni untuk mengapresiasi nilai budaya dan sejarah Sementara itu, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) berharap Candi Muarojambi menjadi warisan dunia (world heritage). Dia mengaku sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka menjadikan atau merealisasikan Candi Muarojambi sebagai warisan dunia.

Kata dia, hal ini sangat bagus supaya Jambi lebih dikenal lagi baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional, yang selanjutnya bisa meningkatkan geliat aktivitas perekonomian di Provinsi Jambi. Artinya juga bias meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jambi. Jika Candi Muarojambi ini menjadi warisan dunia, maka Jambi akan ditoleh kembali oleh dunia internasional, yang mana sebelumnya pada abad ketujuh dan kedelapan, Jambi sudah menjadi pusat pembelajaran Budha di dunia, sudah ditoleh dunia, artinya saat itu Jambi sudah maju, sudah mendunia. Untuk diketahui, dalam Pembukaan International Seminar on Jambi Heritage yang digelar di Hotel Wiltop, Kota Jambi pada 26 November 2010 yang lalu dinyatakan bahwa Kawasan Percandian Muarojambi sudah termasuk dalam tentative list/daftar sementara UNESCO, yang selanjutnya masuk sebagai nominasi warisan dunia. Dan, untuk menjadi warisan dunia, dibutuhkan keseriusan dari seluruh pihak terkait, terutama pemerintah dalam pengembangan Kawasan Percandian Muarojambi ini. (apj)

http://metrojambi.com/dikbud/7980-candi-muarojambi-dulunya-universitas.html