JAMBI, TRIBUNJAMBI.COM - Penumpang angkutan umum diingatkan agar mewaspadai aksi pembiusan di atas kendaraan dilakukan kawanan penjahat dalam menjalankan aksinya menguras harga korban.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, Jumat (29/7) mengingatkan, kasus kejahatan dengan modus pembiusan dilakukan kawanan penjahat marak terjadi di sejumlah daerah, terutama di Pulau Jawa.
"Tidak menutup kemungkinan kawanan penjahat di daerah ini akan melakukan hal yang sama, untuk itu penumpang angkutan umum diimbau waspada dan tidak mudah percaya tawaran orang dalam satu kendaraan yang menawarkan minuman atau makanan," katanya.
Ia menyebutkan, aksi kejahatan di atas kendaraan angkutan umum jarak jauh sulit dilacak dan ditangkap pelakunya, karena tidak ada aparat keamanan diatas bus tersebut, dan kejahatan yang dilakukannya tidak kentara.
Penumpang lain mengira korban tertidur lelap, padahal yang bersangkutan karena dibius teman sebelah atau dekat tempat duduknya, lalu tersangka bisa saja minta diturunkan sebelum sampai di terminal atau ditempat tujuan untuk menghilangkan jejak.
Pencegahan aksi kejahatan dengan modus pembiusan hanya bisa dilakukan oleh penumpang itu sendiri dengan tetap waspada dan tidak mudah percaya pada teman dalam perjalanan yang belum dikenal sebelumnya.
Ia menyatakan, apa pun bentuk tawaran makanan dan minuman jangan diterima atau dimakan, kecuali orang tersebut temat dekat satu kampung, sudah dikenal dan diketahui alamat tempat tinggalnya.
Menyambut puasa dan menghadapi hari raya Idul Fitri penumpang angkutan darat akan terus meningkat, dan pelaku kejahatan akan melakukan berbagai cara untuk bisa melumpuhkan mangsanya.
Calon penumpang atau penumpang bus yang mengalami berbagai aksi kejahatan dan perbuatan tidak menyenangkan dalam perjalanan juga secepatnya melapr pada aparat kepolisian terdekat.
"Aparat di lapangan juga sudah diperintahkan untuk tanggap dan memberikan bantuan secepatnya bila ada laporan dari masyarakat yang menjadi korban kejahatan," kata Almansyah.(*)