JAMBI - Perayaan Tahun Baru Imlek 2564 di Jambi dimeriahkan oleh atraksi barongsai dari Perkumpulan Hok Liong Sai Jambi. Uniknya atraksi tersebut dilakukan dari rumah ke rumah.
Atraksi dari rumah ke rumah yang digelar Minggu (10/2/2013) pagi, tersebut disambut antusias warga Tionghoa. Tidak sedikit warga memberikan angpao setiap barongsai menyambangi mereka. Aksi memukau dari barongsai ini juga menghibur warga etnis lain.
Di Jambi, atraksi barongsai setiap Imlek merupakan sebuah tradisi dan sebagai lambang pembauran warga Jambi. Aksi ini terbukti mampu menghibur warga non Tionghoa.
Para pemain barongsai dengan lincah melompat sambil menggerakkan kepala barongsai dengan iringan tabuhan gong khas Tionghoa.
Setiap barongsai dihiasi jumbai-jumbai agar tampak menarik dengan aneke warna, seperti hijau, merah, kuning dan lainnya, sedangkan pemainnya juga mengenakan pakaian khusus dengan warna yang sama dengan barongsai yang mereka mainkan.
Pertunjukan barongsai tersebut juga bukan sekedar menghibur warga, tetapi mengandung makna doa selamat bagi penghuni rumah yang dikunjunginya sehingga lebih sukses di tahun yang baru dan barongsai dipercayai masyarakat Tionghoa sebagai sarana menolak bala/ bencana.
"Menurut kepercayaan Tionghoa, kunjungan barongsai ke rumah-rumah warga itu merupakan ritual menolak bala bencana," (Romy)
Di Jambi, atraksi barongsai setiap Imlek merupakan sebuah tradisi dan sebagai lambang pembauran warga Jambi. Aksi ini terbukti mampu menghibur warga non Tionghoa.
Para pemain barongsai dengan lincah melompat sambil menggerakkan kepala barongsai dengan iringan tabuhan gong khas Tionghoa.
Setiap barongsai dihiasi jumbai-jumbai agar tampak menarik dengan aneke warna, seperti hijau, merah, kuning dan lainnya, sedangkan pemainnya juga mengenakan pakaian khusus dengan warna yang sama dengan barongsai yang mereka mainkan.
Pertunjukan barongsai tersebut juga bukan sekedar menghibur warga, tetapi mengandung makna doa selamat bagi penghuni rumah yang dikunjunginya sehingga lebih sukses di tahun yang baru dan barongsai dipercayai masyarakat Tionghoa sebagai sarana menolak bala/ bencana.
"Menurut kepercayaan Tionghoa, kunjungan barongsai ke rumah-rumah warga itu merupakan ritual menolak bala bencana," (Romy)