Kehadiran Kepala Rumah Sakit Apung (RSA)
Dokter Lie Dharmawan disambut Gubernur H. Hasan Basri Agus, selanjutnya Hidayat menyampaikan maksud kunjungan dr Lie untuk menjajaki kemungkin mendatangkan KLM RSA dr. Lie Dharmawan/ Rumah Sakit Apung (RSA) ke Jambi untuk memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang ada di Kabupaten Merangin bulan Oktober mendatang.
Gubernur Hasan Basri Agus menyambut positif atas inisiatif Hidayat mendatangkan Rumah Sakit Apung di Jambi, untuk memperlancar tujuan kerja sosial para dokter di Jambi, dalam waktu Gubernur Jambi akan membentuk tim peninjau lapangan untuk mempelajari kondisi Sungai Batanghari Jambi bisa dilalui KLM RSA dr. Lie Dharmawan.
Seusai dari Rumah Dinas Gubenur, rombongan meninjau situs Candi Muarojambi di Desa Muara Jambi, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Setelah dari Candi Muarojambi terus ke gedung Museum Siginjai di Urip sumoharjo No. 01 Telanaipura sorenya rombongan dr Lie Darmawan bertolak ke Jakarta dengan pesawat Lion Air.
RSA dr. Lie Dharmawan diresmikan pada 6 Juni 2013 dan saat ini telah memberikan pelayanan medis ke berbagai penjuru Indonesia dalam bentuk bedah mayor, bedah minor, pengobatan umum, dan pendampingan kesehatan, sesuai dengan prinsip kemanusiaan dan etika pelayanan medis. Banyak diantara mereka yang telah berpengalaman di medan krisis Indonesia sejak tahun 1998 akibat ketidakstabilan politik, ekonomi dan sosial, serta terpaan bencana alam yang melanda Indonesia.
DoctorSHARE (Yayasan Dokter Peduli) menyediakan akses bantuan medis secara holistik, independen dan imparsial untuk orang-orang yang paling membutuhkan, yaitu merekayang dianggap miskin dan tidak mampu tapi tidak mempunyai kartu miskin karena masalah administrasi kependudukan, sehingga berimbas kepada tidak dimilikinya Asuransi (Jaminan) Kesehatan Masyarakat dan tidak memperoleh akses kesehatan gratis yang disediakan pemerintah; mereka yang secara sosial dikecualikan dari layanan kesehatan dan dikucilkan dalam masyarakat, mereka yang terjebak dalam bencana alam, epidemi dan kekurangan gizi.
dr. Lie telah melakukan banyak pengobatan dan pembedahan di berbagai penjuru nusantara, seperti di Kepulauan Kei (Maluku), Pulau Panggang (Kepulauan Seribu), Bangka Tengah, Belitung Timur (Bangka Belitung), Ketapang dan Pontianak (Kalimantan Barat), Bali, Nusa Tenggara Timur, dan berbagai wilayah lainnya. (Romy)