TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga ibu (mama) yang sehari-hari berjualan di pasar tradisional Mama Papua di Kota Jayapura, Papua atau lebih dikenal 'Mama-mama Papua' mendapat potongan tumpeng 'Syukuran Rakyat' Pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden di Monas, Jakarta, Senin (20/10/2014) malam [Foto: Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI].
Yuliana Pigay, Miriam Awarawi dan Dolfiance Sraun bekerja keras menjadi tulang punggung keluarga dan penggerak ekonomi bersama 1.200 ibu pedagang lainnya di Pasar Mama Papua. Keseharian mereka berdagang ternak dan hasil pertanian di pasar tersebut.
"Kami, mama-mama Papua bekerja keras untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak mengharapkan pemberian orang lain. Kami tidak pernah diberi modal oleh pemerintah di sana. Pasar saja tidak dibangun, akhirnya mama-mama Papua susah berjualan. Saya berjualan sejak 2001 tidak ada tempat berjualan. Di Pasar Mama-mama Papua ada sekitar 1.200 mama-mama," ujar Ketua Pedagang Mama-mama Papua, Yuliana Pigay.
Ketiganya mengaku rela terbang jauh dari Papua dengan menghabiskan modal dagang masing-masing Rp 8 juta untuk ongkos pesawat dan penginapan di Jakarta. Semua pengorbanan itu dilakukan ketiga mama Papua demi bertatap muka dan menyampaikan harapan kepada sang idola, Presiden Jokowi.
"Kami tidak dibiayai, uang kami sendiri. Pemerintah tidak pernah perhatikan kami, apalagi kami mau ke sini. Dari panitia juga tidak dapat biaya. Kami tinggal di hotel, tapi tidak tahu hotelnya di daerah mana, karena kami baru pertama di Jakarta," kata Yuliana.
"Biar uang kami habis, tapi kami bisa bersyukur Jokowi naik jadi presiden dan bisa bertemu. Nanti, kami berharap Jokowi ke Papua dan bangun pasar dan mal di sana. Karena sejak saya lahir, saya ingin dibangun mal untuk mama-mama Papua," imbuh perempuan yang menjadi Ketua Pedagang Mama-mama Papua.
Yah, permintaan ketiga mama Papua kepada Jokowi hanya satu, yakni penyedian fasilitas berdagang khusus dan layak untuk mama-mama Papua.
Menurut Yuliana, permintaan sekaligus harapannya ini sudah diupayakan kepada pemerintah setempat sejak 2001. Namun, hingga kini belum terwujud dan tertinggal janji semata.
"Pak Jokowi, tolong bangun pasar dan mal-mal di Papua. Tolong, bangun pasar dan mal di sana seperti di Jakarta. Kami minta ini ke Jokowi karena pemerintah di Papua tidak memperhatikan mama-mama Papua," pinta Yuliana yang berasal dari Kabupaten Nabire Dogiyai itu.
Yuliana mengaku bangga bisa bertemu dan satu panggung dengan Jokowi pada hari pertama menjabat sebagai presiden. Namun, kebanggaan itu akan terkikis jika Jokowi juga tidak mampu membangun fasilitas berdagang untuk mama-mama Papua.
Selain kepada mama-mama Papua, Presiden Jokowi juga menyerahkan potongan tumpeng 'Syukuran Rakyat' kepada seorang ibu yang menjadi sopir taksi demi membiayai pendidikan dua anaknya, Siti Bugiah.
Kerja keras dan tujuan baik Siti Bugiah itu dianggap sebagai simbol pentingnya revolusi mental untuk membangun negeri ini.
Sementara, potongan tumpeng lainnya diberikan Jokowi untuk siswi peraih medali emas Olimpiade Fisika Internasional, Josephine Monica.
Josephine Monica yang kini kuliah di Nanyang University Singapore itu layak mendapat tumpeng kehormatan dari Jokowi karena dinilai menjadi simbol komitmen pendorong anak-anak untuk berprestasi di internasional dan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (coz)
https://id.berita.yahoo.com/mama-papua-rela-habis-modal-dagang-demi-bertemu-184158351.html
"Kami, mama-mama Papua bekerja keras untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak mengharapkan pemberian orang lain. Kami tidak pernah diberi modal oleh pemerintah di sana. Pasar saja tidak dibangun, akhirnya mama-mama Papua susah berjualan. Saya berjualan sejak 2001 tidak ada tempat berjualan. Di Pasar Mama-mama Papua ada sekitar 1.200 mama-mama," ujar Ketua Pedagang Mama-mama Papua, Yuliana Pigay.
Ketiganya mengaku rela terbang jauh dari Papua dengan menghabiskan modal dagang masing-masing Rp 8 juta untuk ongkos pesawat dan penginapan di Jakarta. Semua pengorbanan itu dilakukan ketiga mama Papua demi bertatap muka dan menyampaikan harapan kepada sang idola, Presiden Jokowi.
"Kami tidak dibiayai, uang kami sendiri. Pemerintah tidak pernah perhatikan kami, apalagi kami mau ke sini. Dari panitia juga tidak dapat biaya. Kami tinggal di hotel, tapi tidak tahu hotelnya di daerah mana, karena kami baru pertama di Jakarta," kata Yuliana.
"Biar uang kami habis, tapi kami bisa bersyukur Jokowi naik jadi presiden dan bisa bertemu. Nanti, kami berharap Jokowi ke Papua dan bangun pasar dan mal di sana. Karena sejak saya lahir, saya ingin dibangun mal untuk mama-mama Papua," imbuh perempuan yang menjadi Ketua Pedagang Mama-mama Papua.
Yah, permintaan ketiga mama Papua kepada Jokowi hanya satu, yakni penyedian fasilitas berdagang khusus dan layak untuk mama-mama Papua.
Menurut Yuliana, permintaan sekaligus harapannya ini sudah diupayakan kepada pemerintah setempat sejak 2001. Namun, hingga kini belum terwujud dan tertinggal janji semata.
"Pak Jokowi, tolong bangun pasar dan mal-mal di Papua. Tolong, bangun pasar dan mal di sana seperti di Jakarta. Kami minta ini ke Jokowi karena pemerintah di Papua tidak memperhatikan mama-mama Papua," pinta Yuliana yang berasal dari Kabupaten Nabire Dogiyai itu.
Yuliana mengaku bangga bisa bertemu dan satu panggung dengan Jokowi pada hari pertama menjabat sebagai presiden. Namun, kebanggaan itu akan terkikis jika Jokowi juga tidak mampu membangun fasilitas berdagang untuk mama-mama Papua.
Selain kepada mama-mama Papua, Presiden Jokowi juga menyerahkan potongan tumpeng 'Syukuran Rakyat' kepada seorang ibu yang menjadi sopir taksi demi membiayai pendidikan dua anaknya, Siti Bugiah.
Kerja keras dan tujuan baik Siti Bugiah itu dianggap sebagai simbol pentingnya revolusi mental untuk membangun negeri ini.
Sementara, potongan tumpeng lainnya diberikan Jokowi untuk siswi peraih medali emas Olimpiade Fisika Internasional, Josephine Monica.
Josephine Monica yang kini kuliah di Nanyang University Singapore itu layak mendapat tumpeng kehormatan dari Jokowi karena dinilai menjadi simbol komitmen pendorong anak-anak untuk berprestasi di internasional dan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (coz)
https://id.berita.yahoo.com/mama-papua-rela-habis-modal-dagang-demi-bertemu-184158351.html
* www.ayojambi.com/