Kebijakan ini tidak berlebihan mengingat sejumlah dokter menilai virus Zika kini sedang berkembang menjadi wabah.
Namun, ada begitu banyak tentang virus Zika yang belum diketahui khalayak awam.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga bersama Airlangga Health Science Institute (AHSC) lantas mengadakan 1st International Symposium Of Public Health (ISOPH).
Temanya “Emerging and Re-Emerging Disease”, simposium ini sebagai ajang unjuk penelitian.
Ketua panitia, Sri Sumarni mengungkapkan simposium ini diikuti 107 peneliti. Baik dari kalangan mahasiswa ataupun praktisi kesehatan yang melakukan penelitian.
Dari 107 pendaftar, 89 abstraksi diterima, 52 di antaranya dipresentasikan secara oral. Sisanya dipajang dalam bentuk pameran poster.
“Penelitian mereka terkait penemuan virus baru yang menjadi penyakit saat ini. Seperti virus Zika yang ada pada objek yang selama ini ada yaitu nyamuk,” terangnya di sela simposiun di Mercure Hotel, Surabaya, Rabu (30/11/2016)
Selain sebagai ajang publikasi penelitian para pemerhati kesehatan, dalam simposium ini juga dihadirkan sejumlah praktisi kesehatan dari negara yang telah terserang Zika.
Mereka memaparkan tindakan dan regulasi pemerintah terkait penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Nyamuk-nyamuk inilah yang juga menyebarkan demam berdarah dan virus chikungunya.
Pimpinan AHSC, Prof Nasronudin mengungkapkan terkait virus zika pemerintah telah menerapkan standar pengamanan di bandara. Karena pembawa virusnya nyamuk dan berakibat pada demam.
Kebanyakan, orang dengan mobilisasi ke negara endemik virus Zika akan diperiksa begitu tiba di bandara apakah mengidap virus zika atau tidak.
“Yang baru pulang dari luar negeri lingkungan endemis, meskipun di bandara belum menemukan infeksi virus, maka akan kami telusuri hingga 2 minggu setelahnya,” jelasnya.
Ia menjelaskan, virus zika tak lebih parah dari penyakit batuk. Infeksinya terjadi jika kondisi imun seseorang sedang tidak baik. Sebab virus zika bersifat self limited, bisa ditangani oleh imune tubuh juga.
“Jadi kalau hamil lebih baik tidak ke luar negeri atau yang penting jangan sampai digigit nyamuk."
"Negara Indonesia sudah dikepung negara-negara yang sudah diserang zika, tetapi baru ditemukan ada 1 di Jambi. Kalau di Surabaya dan Kalimantan masih Zero,” lanjutnya.
http://jambi.tribunnews.com/2016/11/30/virus-zika-mulai-masuk-indonesia-ketahui-penyebab-dan-cara-pencegahannya?page=all
Temanya “Emerging and Re-Emerging Disease”, simposium ini sebagai ajang unjuk penelitian.
Ketua panitia, Sri Sumarni mengungkapkan simposium ini diikuti 107 peneliti. Baik dari kalangan mahasiswa ataupun praktisi kesehatan yang melakukan penelitian.
Dari 107 pendaftar, 89 abstraksi diterima, 52 di antaranya dipresentasikan secara oral. Sisanya dipajang dalam bentuk pameran poster.
“Penelitian mereka terkait penemuan virus baru yang menjadi penyakit saat ini. Seperti virus Zika yang ada pada objek yang selama ini ada yaitu nyamuk,” terangnya di sela simposiun di Mercure Hotel, Surabaya, Rabu (30/11/2016)
Selain sebagai ajang publikasi penelitian para pemerhati kesehatan, dalam simposium ini juga dihadirkan sejumlah praktisi kesehatan dari negara yang telah terserang Zika.
Mereka memaparkan tindakan dan regulasi pemerintah terkait penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Nyamuk-nyamuk inilah yang juga menyebarkan demam berdarah dan virus chikungunya.
Pimpinan AHSC, Prof Nasronudin mengungkapkan terkait virus zika pemerintah telah menerapkan standar pengamanan di bandara. Karena pembawa virusnya nyamuk dan berakibat pada demam.
Kebanyakan, orang dengan mobilisasi ke negara endemik virus Zika akan diperiksa begitu tiba di bandara apakah mengidap virus zika atau tidak.
“Yang baru pulang dari luar negeri lingkungan endemis, meskipun di bandara belum menemukan infeksi virus, maka akan kami telusuri hingga 2 minggu setelahnya,” jelasnya.
Ia menjelaskan, virus zika tak lebih parah dari penyakit batuk. Infeksinya terjadi jika kondisi imun seseorang sedang tidak baik. Sebab virus zika bersifat self limited, bisa ditangani oleh imune tubuh juga.
“Jadi kalau hamil lebih baik tidak ke luar negeri atau yang penting jangan sampai digigit nyamuk."
"Negara Indonesia sudah dikepung negara-negara yang sudah diserang zika, tetapi baru ditemukan ada 1 di Jambi. Kalau di Surabaya dan Kalimantan masih Zero,” lanjutnya.
http://jambi.tribunnews.com/2016/11/30/virus-zika-mulai-masuk-indonesia-ketahui-penyebab-dan-cara-pencegahannya?page=all