Para panitia (dialek Hok Kian Lo Cu) terlihat sibuk mempersiapkan berbagai sesajian di altar Tien (Tuhan) sebelum upacara sembahyang dimulai, satu dua orang umat tengah melakukan sembahyang di depan altar “Sie Hu Tua Lang Kong”. Karena jarak ke lokasi klenteng cukup jauh, maka umat pada datang berbarengan.
Memperingati Se Jit sin beng serta menghormati para leluhur, merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap umat Khonghucu. Berbagai cara dan jenis ritual yang digelar, namun tetap memiliki satu tujuan yaitu untuk menghormati sin beng dan leluhur.
Perayaan Se Jit “Sie Hu Tua Lang Kong” sekaligus diiringi dengan Kho Kun yang digelar oleh tempat ibadah Khonghucu Siu Leng Tong yang beralamat di Jalan Palembang (Paal VI), Kelurahan Suka Karya, Kecamatan Kota Baru, Jambi, Senin (22/11-2010), ini, menggelar dua acara yang berbeda, hanya saja memiliki satu tujuan untuk menghormati sin beng dan para kon ciong (baca: para pengawal sin beng).
Menurut Hasan, pemimpin prosesi sembahyang mengatakan, bahwa panitia (lo cu) telah mempersiapkan upacara sesuai dengan amanah dari sin beng tersebut, sengaja menggelar dua acara sekaligus, agar momen tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
Sedangkan umat datang, adalah untuk sembahyang, berdoa dan memohon keselamatan serta perlindungan dari para sin beng maupun para leluhur. “Kepada sin beng, kita memohon keselamatan dari berbagai bencana sedangkan kepada leluhur merupakan tanda penghormatan kita,” ujarnya. (rom)
Memperingati Se Jit sin beng serta menghormati para leluhur, merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap umat Khonghucu. Berbagai cara dan jenis ritual yang digelar, namun tetap memiliki satu tujuan yaitu untuk menghormati sin beng dan leluhur.
Perayaan Se Jit “Sie Hu Tua Lang Kong” sekaligus diiringi dengan Kho Kun yang digelar oleh tempat ibadah Khonghucu Siu Leng Tong yang beralamat di Jalan Palembang (Paal VI), Kelurahan Suka Karya, Kecamatan Kota Baru, Jambi, Senin (22/11-2010), ini, menggelar dua acara yang berbeda, hanya saja memiliki satu tujuan untuk menghormati sin beng dan para kon ciong (baca: para pengawal sin beng).
Menurut Hasan, pemimpin prosesi sembahyang mengatakan, bahwa panitia (lo cu) telah mempersiapkan upacara sesuai dengan amanah dari sin beng tersebut, sengaja menggelar dua acara sekaligus, agar momen tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
Sedangkan umat datang, adalah untuk sembahyang, berdoa dan memohon keselamatan serta perlindungan dari para sin beng maupun para leluhur. “Kepada sin beng, kita memohon keselamatan dari berbagai bencana sedangkan kepada leluhur merupakan tanda penghormatan kita,” ujarnya. (rom)