Semarak Imlek di Kota Jambi sudah mulai terasa. Hampir di semua super market, mini market dan toko-toko kawasan Kota Jambi memajang pernak-pernik keperluan Imlek secara mencolok. Para pemiliknya juga mempercantik penampilan gerainya dengan aksesoris yang bernuansa merah menyala serta kuning emas serta dekorasi khas Imlek. Mereka memajang pernak-pernik khas Imlek itu untuk menarik pembeli menyambut tahun baru China pada tanggal 3 Pebruari 2011 mendatang.
Barang-barang tersebut cukup menghibur pandangan mata yang kebetulan melintas di kawasan Jalan Hayam Wuyuk pada malam harinya. membuat melek mata melihat aneka Teng Long/ lampion yang dipasangi lampu-lampu.
Selain lampion yang digantung di bagian depan toko tersebut. Terdapat berbagai asesoris lainnya seperti pohon Me Hwa yang dilengkapi hiasan koin emas juga indah terpampang di teras sebuah toko tersebut. Sementara barang-barang lain, seperti gambar Dewa Rejeki, Kaligrafi bahasa mandarin, kertas angpao serta perlengkapan sembahyang dan lainnya diletakkan di bagian dalam.
Dimana dari hasil pantau dilapangan kepada penjaga toko Aguan di Jalan Hayam Wuruk Jelutung ini, Minggu (23/1/11) menuturkan, bahwa pernak-pernik Imlek yang tersedia di tokonya sudah mulai ramai dikunjungi masyarakat Tionghoa Jambi sejak dia memajangnya pertengahan pertengahan bulan Januari lalu. Harga lampion berfariasi, puluhan ribu rupiah ada juga sampai 100 ribu rupiah lebih.
Sementara super market maupun mini market, tahun ini juga ikut kebanjiran pembeli. Hampir semua pernak-pernik Imlek jadi incaran masyarakat keturunan Tionghua. Namun yang paling banyak dibeli oleh masyarakat Tionghoa di Kota Jambi adalah lampion dan bambu rizki. Ujar Aguan.
Kemudian mengenai kertas angpao, kata dia, juga ramai dibeli karena setiap tahun tradisi masyarakat Tionghoa adalah membagi-bagikan angpao ke saudara-suadara atau kerabat yang masih kecil. Untuk angpao ini dijual dari harga seribu rupiah hingga Rp 5.000 sampai Rp. 10.000. “Untuk pembelian kertas angpao juga sudah menujukan peningkatan, padahal perayaan Imlek semakin dekat,” pungkasnya. (tim)
Barang-barang tersebut cukup menghibur pandangan mata yang kebetulan melintas di kawasan Jalan Hayam Wuyuk pada malam harinya. membuat melek mata melihat aneka Teng Long/ lampion yang dipasangi lampu-lampu.
Selain lampion yang digantung di bagian depan toko tersebut. Terdapat berbagai asesoris lainnya seperti pohon Me Hwa yang dilengkapi hiasan koin emas juga indah terpampang di teras sebuah toko tersebut. Sementara barang-barang lain, seperti gambar Dewa Rejeki, Kaligrafi bahasa mandarin, kertas angpao serta perlengkapan sembahyang dan lainnya diletakkan di bagian dalam.
Dimana dari hasil pantau dilapangan kepada penjaga toko Aguan di Jalan Hayam Wuruk Jelutung ini, Minggu (23/1/11) menuturkan, bahwa pernak-pernik Imlek yang tersedia di tokonya sudah mulai ramai dikunjungi masyarakat Tionghoa Jambi sejak dia memajangnya pertengahan pertengahan bulan Januari lalu. Harga lampion berfariasi, puluhan ribu rupiah ada juga sampai 100 ribu rupiah lebih.
Sementara super market maupun mini market, tahun ini juga ikut kebanjiran pembeli. Hampir semua pernak-pernik Imlek jadi incaran masyarakat keturunan Tionghua. Namun yang paling banyak dibeli oleh masyarakat Tionghoa di Kota Jambi adalah lampion dan bambu rizki. Ujar Aguan.
Kemudian mengenai kertas angpao, kata dia, juga ramai dibeli karena setiap tahun tradisi masyarakat Tionghoa adalah membagi-bagikan angpao ke saudara-suadara atau kerabat yang masih kecil. Untuk angpao ini dijual dari harga seribu rupiah hingga Rp 5.000 sampai Rp. 10.000. “Untuk pembelian kertas angpao juga sudah menujukan peningkatan, padahal perayaan Imlek semakin dekat,” pungkasnya. (tim)