Meskipun pada awal latihan, ada puluhan peserta yang hadir, namun hanya ada enam peserta yang benar-benar mengikuti secara aktif, maka keenam utusan klenteng di jambi dinyatakan lulus dan memenuhi persyaratan sebagai seorang rohaniawan.
Menurut Xs. Djaengrana Ongawijaya, Dewan Rohaniwan Matakin yang juga sebagai pemateri bahwa keenam orang tersebut sudah melalui berbagai tahap pelatihan baik secara teori maupun praktek dengan baik dan benar. “Maka, dari belasan peserta, kita hanya memilih enam orang yang dinyatakan lulus dan bisa langsung diresmikan,” ujarnya.
Mereka yang lulus tersebut adalah The Lien Teng perwakilan dari Makin Klenteng Sai Che Tien, Alisan perwakilan dari Makin Klenteng Gi Hong Tong, Iwan perwakilan dari Klenteng Leng Sam Keng yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kuala Tungkal). Selanjutnya ada Budiman dari Klenteng Leng Chun Kheng dan Heryanto dari Klenteng Cheng Hong Lau dan Oh Kien Seng dari Makin Klenteng Hok Sin Tong.
Mengapa hanya enam,? Menurutnya, para peserta lainnya mengundurkan diri karena mereka memiliki kegiatan dan kesibukan masing masing. Sehingga tidak bisa mengikuti pelatihan selama tiga hari tersebut. Hanya saja, masih ada dua peserta lainnya yang masih ikut dalam pelatihan, tetapi tidak dinyatakan lulus sebagai rohaniwan. “Mereka masih tahap belajar. Meskipun jumlahnya hanya sedikit, tetapi kita berharap mereka memiliki kualitas yang sangat baik sehingga bisa langsung mempraktekkan kemampuan mereka terhadap umat Khonghucu di Jambi,”bebernya.
Sebelum peserta di lantik menjadi rohaniwan, terlegih dahulu mereka harus melakukan sembahyang meminta izin kepada Tien (Tuhan). Ini sebagai simbol bahwa mereka meminta izin untuk melakukan tugas sebagai pemimpin upacara dan pemimpin pernikahan umat Khonghucu di Jambi. Maka, dengan izin Tien-lah, mereka yang dinyatakan lulus tersebut bisa melakukan tugas dengan baik dan benar. “Ini karena tugas dan fungsi mereka tidaklah mudah. Memiliki tanggungjawab yang besar sehingga harus benar benar dijalani dengan baik,”bebernya.
Tentunya ini menjadi pengalaman yang berharga bagi peserta. Salah satunya adalah The Lien Teng yang juga sudah dikenal sebagai pemimpin doa yang sering di undang oleh beberapa Klenteng di Jambi. Meskipun demikian, pria berkacamata ini tetap setia mengikuti pelatihan baik secara materi maupun praktek untuk lebih memperdalam ilmu pengetahuannya. “Saya berharap ilmu saya lebih banyak dan bisa saya ajarkan kepada anak cucu nantinya,”bebernya.
Menurut Xs. Djaengrana Ongawijaya, Dewan Rohaniwan Matakin yang juga sebagai pemateri bahwa keenam orang tersebut sudah melalui berbagai tahap pelatihan baik secara teori maupun praktek dengan baik dan benar. “Maka, dari belasan peserta, kita hanya memilih enam orang yang dinyatakan lulus dan bisa langsung diresmikan,” ujarnya.
Mereka yang lulus tersebut adalah The Lien Teng perwakilan dari Makin Klenteng Sai Che Tien, Alisan perwakilan dari Makin Klenteng Gi Hong Tong, Iwan perwakilan dari Klenteng Leng Sam Keng yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kuala Tungkal). Selanjutnya ada Budiman dari Klenteng Leng Chun Kheng dan Heryanto dari Klenteng Cheng Hong Lau dan Oh Kien Seng dari Makin Klenteng Hok Sin Tong.
Mengapa hanya enam,? Menurutnya, para peserta lainnya mengundurkan diri karena mereka memiliki kegiatan dan kesibukan masing masing. Sehingga tidak bisa mengikuti pelatihan selama tiga hari tersebut. Hanya saja, masih ada dua peserta lainnya yang masih ikut dalam pelatihan, tetapi tidak dinyatakan lulus sebagai rohaniwan. “Mereka masih tahap belajar. Meskipun jumlahnya hanya sedikit, tetapi kita berharap mereka memiliki kualitas yang sangat baik sehingga bisa langsung mempraktekkan kemampuan mereka terhadap umat Khonghucu di Jambi,”bebernya.
Sebelum peserta di lantik menjadi rohaniwan, terlegih dahulu mereka harus melakukan sembahyang meminta izin kepada Tien (Tuhan). Ini sebagai simbol bahwa mereka meminta izin untuk melakukan tugas sebagai pemimpin upacara dan pemimpin pernikahan umat Khonghucu di Jambi. Maka, dengan izin Tien-lah, mereka yang dinyatakan lulus tersebut bisa melakukan tugas dengan baik dan benar. “Ini karena tugas dan fungsi mereka tidaklah mudah. Memiliki tanggungjawab yang besar sehingga harus benar benar dijalani dengan baik,”bebernya.
Tentunya ini menjadi pengalaman yang berharga bagi peserta. Salah satunya adalah The Lien Teng yang juga sudah dikenal sebagai pemimpin doa yang sering di undang oleh beberapa Klenteng di Jambi. Meskipun demikian, pria berkacamata ini tetap setia mengikuti pelatihan baik secara materi maupun praktek untuk lebih memperdalam ilmu pengetahuannya. “Saya berharap ilmu saya lebih banyak dan bisa saya ajarkan kepada anak cucu nantinya,”bebernya.