Selasa, 24 Mei 2011

Pelepaskan Satwa Dipimpin Hai Tao Fashe 海濤法師 Dari Taiwan

JAMBI – Sebagai manusia yang berbudi luhur sudah sepantasnya saling sayang menyayangi, baik terhadap sesama manusia maupun terhadap mahluk-mahluk hidup lainnya seperti aneka ragam satwa.

Agar mereka (satwa) bisa berkembang biak seperti burung, ikan, kura-kura/ labi-labi dan lain sebagainya, Senin (23-4-2011) sore, Buddhist Education Centre (BEC) Jambi adakan Fang Shen/ Pelepasan satwa ke alam bebas, prosesi Fang Shen/ dipimpin langsung oleh Hai Tao 海濤 asal Taiwan di galangan kapal PT. Naga Cipta Central, Jalan Pelabuhan Talang Duku, di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, seusai pembacaan parita, ketua Yayasan Amitabha Jambi, Wang Li Hui melepaskan ikan ke sungai Batanghari jambi, dalam sekejap ratusan ikan berenang bebas di dalam sungai terpanjang di pulau sumatera.
Tujuan pelepasan satwa kehabit asli tersebut, adalah untuk melestarikan serta mengembang biakan satwa-satwa dari kepunahan, hingga mereka (satwa) itu dapat hidup di alam bebas untuk berkembang biak.

Menurut Mei Mei pengurus BEC Jambi, bahwa selain Fang Shen juga dilakukan ritual Api Homa “Jadi pengertian Fang Shen yang sebenarnya adalah membantu mahluk hidup melepaskan diri dari penderitaan/ keterikatan.” Sedangkan Api Homa “mempersembahkan makanan minuman kepada arwah orangtua, keluarga atau leluhur yang berada dialam kegelapan”

Maka dari itu sikap mahluk hidup tak pernah lepas dari rasa tolong menolong termasuk tumbuh-tumbuhan. Seandainya mereka bisa berbicara, tentu mereka akan tolong, agar kita jangan menyiksa mereka.

Sedangkan makna Api Homa, adalah mempersembahkan makanan minuman kepada arwah orangtua, keluarga atau leluhur yang berada dialam kegelapan, seperti, dunia dihuni oleh manusia sedangkan alam baka dihuni oleh arwah/ roh yang telah wafat. Masing-masing mempunyai kebutuhan, manusia yang membutuhkan makanan atau minuman untuk bertahan hidup, demikian juga dengan mahkluk-mahkluk yang ada dialam kegelapan.

Kebutuhan mereka layaknya kebutuhan manusia, seperti makanan dan minuman, namun bila manusia makanan dan minuman, dimakan atau diminum sedangkan mahluk (arwah) hanya mengambil intisari dari makanan ataupun minuman didalam makanan/ minuman yang dipersembahkan anak maupun keluarganya. Selain itu kita (manusia) tidak dapat melihat mereka (mahkluk halus), terkecuali jikalau mempunyai indra keenam. (Rom)