TAIPEI, KOMPAS.com - Taiwan akan mempertimbangkan melarang ponsel atau telepon genggam di sekolah menyusul adanya peringatan kesehatan baru-baru ini bahwa pengguna berpeluang mengalami peningkatan risiko kanker, kata para pejabat, Rabu (8/6/2011).
"Kementerian Pendidikan berencana untuk menyelenggarakan pertemuan antar-para ahli dan perwakilan sekolah untuk membahas masalah tersebut setelah beberapa anggota parlemen menyerukan dikeluarkannya larangan," kata seorang pejabat kepada AFP, seraya menambahkan waktu diskusi belum ditetapkan.
Beberapa organisasi lingkungan setempat telah merekomendasikan larangan ponsel di sekolah diperkenalkan pada siswa usia 15 ke bawah.
Kekhawatiran tersebut muncul setelah pekan lalu para pakar kanker Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa frekuensi radio medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh perangkat ponsel membahayakan bagi manusia.
Namun Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) - cabang WHO yang membidangi hal itu - memperingatkan bahwa bukti-bukti ilmiah saat ini menunjukkan "memiliki peluang." Dan bukan sebuah bukti yang telah teruji, terkait hubungan antara perangkat nirkabel dan kanker.
Ada sekitar lima miliar ponsel yang terdaftar di dunia. Jumlah telepon dan waktu yang dihabiskan rata-rata para pengguna untuk menggunakan telepon naik terus dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut data survei lokal, sekitar 57 persen siswa Taiwan berusia antara 6 hingga 18 tahun, menggunakan telepon selular, dimana 62 persen diantaranya dibawa ke sekolah.