Tampilkan postingan dengan label Ponsel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ponsel. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Juli 2011

13 Resiko Fatal Penggunaan Ponsel Terus Menerus

Tidak bisa dipungkiri bahwa telepon seluler (ponsel) telah banyak menghadirkan berbagai kemudahan dalam hidup manusia. Meski banyak diperdebatkan, banyak kalangan khawatir akan dampak negatif dari radiasi yang ditimbulkan.
Penelitian terbesar yang pernah dilakukan tentang bahaya ponsel telah membantah adanya risiko kanker otak pada penggguna ponsel. Penelitian yang dilakukan sendiri oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) tersebut menunjukkan risikonya tidak terlalu besar untuk dikhawatirkan.

Namun penelitian terbaru di India kembali menegaskan adanya ancaman kanker terutama pada anak dan remaja. Sang peneliti, Prof Girish Kumar bahkan mengatakan bahaya radiasi juga terdapat di sekitar menara Base Transceiver Station (BTS).
"Satu BTS bisa memancarkan daya 50-100W. Negara yang punya banyak operator seluler seperti India bisa terpapar daya hingga 200-400W. Radiasinya tak bisa dianggap remeh, bisa sangat mematikan," ungkap Prof Kumar.

Dikutip dari DNAindia, berikut ini sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat radiasi yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS:

1. Risiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat 400 persen akibat penggunaan ponsel. Makin muda usia pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel.

2. Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).

3. Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut penelitian, penggunaan ponsel yang berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma hingga 30 persen.

4. Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa yang dapat memicu kanker.

5. Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung. Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.

6. Sebuah penelitian membuktikan produksi homon stres kortisol meningkat pada penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan salah satu bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan kesehatan.

7. Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
8. Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio pada organ pendengaran.

9. Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang digunakan (900 MHz, 1800 MHz and 2450 MHz) dapat meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.

10. Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta memicu rematik.

11. Risiko kanker di kelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara berlebihan.

12. Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat mempercepat kepikunan.

13. Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau kehilangan arah sehingga mudah stres karena tidak bisa menemukan arah pulang menuju ke sarang.

http://isidunia.blogspot.com/2011/01/13-resiko-fatal-penggunaan-ponsel-terus.html

Rabu, 08 Juni 2011

Resiko Kanker, Taiwan Akan Larang Ponsel

TAIPEI, KOMPAS.com - Taiwan akan mempertimbangkan melarang ponsel atau telepon genggam di sekolah menyusul adanya peringatan kesehatan baru-baru ini bahwa pengguna berpeluang mengalami peningkatan risiko kanker, kata para pejabat, Rabu (8/6/2011).

"Kementerian Pendidikan berencana untuk menyelenggarakan pertemuan antar-para ahli dan perwakilan sekolah untuk membahas masalah tersebut setelah beberapa anggota parlemen menyerukan dikeluarkannya larangan," kata seorang pejabat kepada AFP, seraya menambahkan waktu diskusi belum ditetapkan.

Beberapa organisasi lingkungan setempat telah merekomendasikan larangan ponsel di sekolah diperkenalkan pada siswa usia 15 ke bawah.

Kekhawatiran tersebut muncul setelah pekan lalu para pakar kanker Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa frekuensi radio medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh perangkat ponsel membahayakan bagi manusia.

Namun Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) - cabang WHO yang membidangi hal itu - memperingatkan bahwa bukti-bukti ilmiah saat ini menunjukkan "memiliki peluang." Dan bukan sebuah bukti yang telah teruji, terkait hubungan antara perangkat nirkabel dan kanker.

Ada sekitar lima miliar ponsel yang terdaftar di dunia. Jumlah telepon dan waktu yang dihabiskan rata-rata para pengguna untuk menggunakan telepon naik terus dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data survei lokal, sekitar 57 persen siswa Taiwan berusia antara 6 hingga 18 tahun, menggunakan telepon selular, dimana 62 persen diantaranya dibawa ke sekolah.

http://internasional.kompas.com/read/2011/06/08/21404279/