JAKARTA - Banyak akal yang dimiliki para penipu untuk mengedarkan uang palsu. Salah satunya yang paling banyak dilakukan adalah dengan melakukan transaksi di toko atau pun rumah makan.
Hal itu disampaikan Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Koja, Ajun Komisaris Suteja, Kamis (25/8/2011), seperti dikutip dari informasi Humas Polda Metro Jaya.
"Modusnya cukup unik. Pelaku berbelanja beberapa barang berharga sekitar Rp 30.000 dengan uang asli pecahan Rp 100.000," kata Setija.
Namun, lanjut Setija, begitu menerima uang kembalian, pelaku pergi dan menukar uang kembalian Rp 50.000 asli dengan uang palsu miliknya. "Setelah itu, mereka kembali ke pedagangnya dan bilang kalau uang kembalian yang mereka terima palsu," kata Suteja.
Sebelumnya, dalam sepekan terakhir, Polres Metro Jakarta Utara membongkar dua kelompok produsen dan pengedar uang palsu di wilayahnya. Pada Sabtu (20/8/2011) malam lalu misalnya, polisi berhasil membekuk sepasang suami istri, yakni Hari Santoso dan Aulia Rachmawati di depan Islamic Center, Kelurahan Tugu Utara, Koja.
Lalu pada 16 Agustus lalu, aparat meringkus tiga orang, yakni Hani (55), Alwan Kobi (49), dan Andi Ikran (38) saat sedang melakukan transaksi penukaran uang palsu dengan uang asli. Karena banyaknya peredaran uang palsu, Suteja mengimbau agar masyarakat lebih waspada saat menerima uang. "Harap masyarakat lebih hati-hati," katanya.