Setiap kelenteng pasti memiliki shen ming masing-masing yang berbeda nama antara satu kelenteng dan kelenteng lain. Perayaan ulang tahun kelenteng Seng Too Kheng yang sekaligus berbarengan ulang tahun Huat Cu Kong yang dirayakan di Kelenteng Seng Too Kheng di kawasan Lingkar Timur II, Kelurahan Payo Selintah, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Bagaimana prosesinya?
Suasana meriah sejak pagi hari langsung terasa ketika memasuki area Kelenteng Seng Too Kheng di kawasan Jalan Lingkar Timur, Kelurahan Payoselincah, Jambi Timur, kemarin (8/9). Umat Khonghucu tampak ramai melakukan ritual sembahyang di dalam kelenteng tersebut.
Tanoto Kusumah, ketua Kelenteng Seng Too Kheng, mengatakan bahwa perayaan hari ulang tahun itu diadakan sekali dalam setahun, setiap tanggal 23 bulan ketujuh tahun Imlek. “Setiap tahun, pasti dirayakan pada tanggal dan bulan tersebut,” katanya.
Tujuan sembahyang, adalah memohon keselamat kepada Tien (Tuhan), “Kita memohon kepada Tuhan agar melindungi bangsa dan tanah air Indonesia dari segala bencana, masyarakat sejahtera.” Imbuh Tanoto Kusumah diselah melayani umat Khonghucu.
Shen Ming Huat Cu Kong merupakan shen ming kelenteng itu yang terdiri atas tiga dewa, yakni dewa dengan muka merah, muka hitam, dan muka hijau. “shen ming itu merupakan shen ming yang ada di kelenteng itu,” katanya.
Prosesi sembahyang shen ming di kelenteng tersebut juga dilakukan tiga tahap. Pertama sembahyang dilakukan di altar utama kelenteng yang menghadap Tien (Tuhan), selanjutnya di dalam altar Huat Cu Kong dan terakhir sembahyang Kho Kun Ciong (sembahyang untuk para pengawal shen ming), kali ini upacara dipimpin rohaniawan dari Matakin Provinsi Jambi, The Lien Teng.
Sembahyang dilakukan pukul 09.00-13.00 WIB, dilanjutkan makan bersama. Tidak ketinggalan diselingi hiburan karaoke.(Romy)