JAMBI – Kehadiran rombongan (Matakin) Pusat bersama Ketua
di Jambi disambut dengan tarian sekapur sirih di vip room bandar udara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, suasana hangat dan gembira nampak terpancar dari wajah Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, karena bisa bertatap muka dengan pengurus Matakin Jambi.
Pada sore harinya rombongan Sinta Nuriyah Wahid buka bersama dengan anak panti asuhan di Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Hok Sin Tong yang terletak dikawasan Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi yang diprakasa Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Matakin) Provinsi Jambi.
Buka puasa bersama Ibu Negara Hj Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, Minggu (14/7) sore dihadiri oleh Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, Kapollda Jambi, Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya, Danrem 042/ Garuda Putih Jambi, Danrem Kolonel Inf Eko Budi S, Walikota Jambi, dr.H.Rd.Bambang Priyanto, Kepala Kanwil Kemenag Jambi Mahbub Daryanto dan undangan lainnya.
Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Provinsi Jambi Darman Wijaya mengatakan, buka bersama diselenggarakan sebagai moment untuk membangun kebersamaan, dan komunikasi sosial masyarakat serta kerukunan antar umat beragama di Jambi.
"Sekaligus memberi bantuan kepada 200 orang anak panti asuhan, serta masjid Jihad dan Ijtihad," katanya.
Sedangkan dalam sambutan Ketua Matakin Pusat Ws.Wawan Wiratma, buka puasa bersama merupakan rakhmat dan karunia sang pencipta. Kebersamaan seperti ini telah dilakukan selama belasan tahun lalu. "Sekitar 13 tahun bersama ibu Sinta Nuriyah selalu mengadakan kegiatan buka puasa atau sahur bersama Yayasan Puan Amal Hayati yang dipimpin oleh Ibu Sinta Nuriyah Wahid, karena tugas sebagai manusia tidak hanya mengurusi diri sendiri saja, tetapi masih banyak yang lain yang membutuhkan, oleh karena itu kita sesama umat manusia untuk tulus saling membantu," katanya
Mantan ibu negara itu mengaku bahagia dapat bertemu dengan masyarakat baik warga keturunan Tionghoa maupun masyarakat lainnya. Ny Sinta Wahid merasa sangat senang dengan kerukunan umat beragama di Jambi yang tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras.
"Sejak zaman Abdurahman Wahid menjadi presiden kegiatan sahur bersama ini sudah dilakukan, dan hingga kini kegiatan ini masih terus saya jalankan," kata Sinta di hadapan tamu undangan.
Tema besar kegiatan sahur bersama itu adalah "Puasa : Sekolah untuk kesabaran dan kejujuran serta merajut persaudaraan lintas agama menuju masyarakat Indonesai yang damai". Menurut Sinta, dengan berpuasa mengajarkan orang untuk sabar, tidak hanya menahan haus dan lapar tapi juga hawa nafsu. (Romy)