Sembahyang Ti Kong (Tuhan)
Ketua Kelenteng Hok Kheng Tong Lie Tiong Lam
JAMBI - Banyak tradisi yang masih dipertahankan warga Tionghoa hingga kini. Salah satu diantaranya adalah tradisi pesta bulan purnama yang biasa digelar tanggal 15 bulan delapan Imlek dengan sembahyang bersama dan pesta kembang api dimalam hari.
Tahun ini, Tiong Ciu Cui tidak dirayakan seperti tahun-tahun lalu yang malam harinya diadakan hiburan masyarakay (karaukean), kali ini dilakukan secara sederhana di Kelenteng Hok Kheng Tong, mengingat ada agenda penting di bulan Januari 2014, maka perayaan Kue Bulan dilaksanakan secara sederhana oleh umat Kelenteng Hok Kheng Tong, yaitu dengan sembahyang bersama memohon kehadapan Tien (baca Tuhan red) agar Tanah Air Indonesia dapat terhindar dari segala bencana, selain umat Khonghucu lakukan sembahyang bersama
Menurut Ketua Kelenteng Hok Kheng Tong, Ramli/ Lie Tiong Lam, “untuk tahun ini kelenteng Hok Kheng Tong tidak rayakan seperti tahun-tahun sebelumnya, pertimbangan karena iven penting yang akan dilakukan tahun 2014.
Sejarah Tiong Ciu Pia dapat dibagi dalam tiga bagian, diantaranya 1. Sembahyang Dewi Bulan, 2. kisah Dewi Bulan dan 3. Kue Bulan.
Menurut legenda dari Tai Im Niu Niu (Dewi Bulan), sebelum Dinasty Qin 221-206 SM rakyat China sudah mengenal tradisi/ adat sembahyang Dewi Bulan yang dihubungkan dengan posisi bulan bagi masyarakat untuk cocok tanam (agraris). Karena dianggapnya sinar rembulan dapat memberikan kesuburan dalam ekosistem tanah bagi kaum petani dan dimalam purnama memang bulan terterang sepanjang tahun juga diikuti musim panen.
Kedua, menurut legenda zaman dahulu kala terdapat 10 matahari yang sangat mempengaruhi ekosistem bumi sehingga oleh Dewa Ho Yi pemanah Jitu Khayangan (langit), dipanahlah matahari hingga tersisa satu. Peristiwa ini Yi Wang Ta Tie (Tuhan) sangat malah dan menghukum Hoyi dan istrinya Chang Er dengan cara menjadikan pasangan ini menjadi masyarakat biasa/ hidup di duniawi. Suatu hari mereka menemukan obat awet muda sepanjang masa dan dimakan oleh istrinya Chang Er sehingga tubuhnya ringan dan terbang menuju bulan. Dari sinilah asal muasal sembahyang Dewi Bulan.
Ketiga, kue Tiong Ciu Pia. Pada tahun 1206 M China dijajah Mongolia pimpinan Tieh Mu Chen hingga tahun 1368 M berarti selama 89 China dijajah Mongolia. China berhasil merebut kembali dari Mongolia berkat upaya kepala pengemis Zhu Yan Chang menjelang sembahyang Dewi Bulan mengedarkan pesan-pesan dalam kue-kue agar pada malam purnama (Tiong Ciu) kita merebut kekuasaan kembali dari tangan Mongolia dan ternyata berhasil bertepatan pada tanggal 9 September 1368 M. Semenjak itulah kue Tiong Ciu mengalami perkembangan hingga dewasa ini. Dan semenjak inilah berdirinya kerajaan pertama di Tiongkok dengan sebutan Dinasty Ming (1368-1644 M). Masa kepemimpinan Tieh Mu Chen 1206-1368 M oleh adiknya bernama Hu Pit Lei Han dinamai Dinasty Yan (1206-1368) M. (Romy)
Menurut Ketua Kelenteng Hok Kheng Tong, Ramli/ Lie Tiong Lam, “untuk tahun ini kelenteng Hok Kheng Tong tidak rayakan seperti tahun-tahun sebelumnya, pertimbangan karena iven penting yang akan dilakukan tahun 2014.
Sejarah Tiong Ciu Pia dapat dibagi dalam tiga bagian, diantaranya 1. Sembahyang Dewi Bulan, 2. kisah Dewi Bulan dan 3. Kue Bulan.
Menurut legenda dari Tai Im Niu Niu (Dewi Bulan), sebelum Dinasty Qin 221-206 SM rakyat China sudah mengenal tradisi/ adat sembahyang Dewi Bulan yang dihubungkan dengan posisi bulan bagi masyarakat untuk cocok tanam (agraris). Karena dianggapnya sinar rembulan dapat memberikan kesuburan dalam ekosistem tanah bagi kaum petani dan dimalam purnama memang bulan terterang sepanjang tahun juga diikuti musim panen.
Kedua, menurut legenda zaman dahulu kala terdapat 10 matahari yang sangat mempengaruhi ekosistem bumi sehingga oleh Dewa Ho Yi pemanah Jitu Khayangan (langit), dipanahlah matahari hingga tersisa satu. Peristiwa ini Yi Wang Ta Tie (Tuhan) sangat malah dan menghukum Hoyi dan istrinya Chang Er dengan cara menjadikan pasangan ini menjadi masyarakat biasa/ hidup di duniawi. Suatu hari mereka menemukan obat awet muda sepanjang masa dan dimakan oleh istrinya Chang Er sehingga tubuhnya ringan dan terbang menuju bulan. Dari sinilah asal muasal sembahyang Dewi Bulan.
Ketiga, kue Tiong Ciu Pia. Pada tahun 1206 M China dijajah Mongolia pimpinan Tieh Mu Chen hingga tahun 1368 M berarti selama 89 China dijajah Mongolia. China berhasil merebut kembali dari Mongolia berkat upaya kepala pengemis Zhu Yan Chang menjelang sembahyang Dewi Bulan mengedarkan pesan-pesan dalam kue-kue agar pada malam purnama (Tiong Ciu) kita merebut kekuasaan kembali dari tangan Mongolia dan ternyata berhasil bertepatan pada tanggal 9 September 1368 M. Semenjak itulah kue Tiong Ciu mengalami perkembangan hingga dewasa ini. Dan semenjak inilah berdirinya kerajaan pertama di Tiongkok dengan sebutan Dinasty Ming (1368-1644 M). Masa kepemimpinan Tieh Mu Chen 1206-1368 M oleh adiknya bernama Hu Pit Lei Han dinamai Dinasty Yan (1206-1368) M. (Romy)
* http://ayen-servicekamera.blogspot.com/