KOMPAs.com - Selamat datang di mal bebas bea atau duty free terbesar di China. Diklaim sebagai toko bebas bea terbesar di dunia, mal ini menghadirkan lebih dari 300 merek internasional, tak terkecuali Prada dan Chanel.
Sebuah kota pesisir di sebelah tenggara China telah membuka duty free shop terbesar. Tujuannya satu; memikat wisatawan dan orang-orang kaya yang siap menghabiskan uangnya di sini!
Dengan luas 9 hektar lebih, pusat perbelanjaan bernama Haitang Bay di pusat Kota Sanya itu memang dibangun sebagai mal bebas bea. Saat resmi dibuka Senin (2/9/2014) lalu, ribuan pembeli langsung berbondong-bondong menyerbu toko-toko yang tersebar di tiga lantau mal dengan atrium yang luas itu.
Pusat belanja terbesar di Pulau Hainan ini tampaknya akan menjadi surga belanja bagi turis yang berselera tinggi untuk beraneka kebutuhan fesyen dan perhiasan mahal, parfum, atau bahkan minuman keras impor.
Menurut kantor berita Xinhua, dengan hampir 300 merek internasional di bawah satu atap, ini adalah pertama kalinya merek-mereka ternama yaitu Prada, Rolex dan Giorgio Armani dimasukkan dalam toko bebas bea di daratan China.
Dioperasikan oleh China Duty Free Group, diperlukan biaya hampir 500 juta pound sterling atau setara Rp 9,7 triliun untuk membangun mal tersebut. Xinhua mengatakan, bahwa ini merupakan bagian dari upaya mengubah Hainan menjadi salah satu tujuan wisata kelas dunia pada akhir dekade ini.
Untuk penduduk setempat, pusat perbelanjaan ini menjanjikan harga yang kompetitif untuk meyakinkan mereka agar mau menghabiskan uangnya di "rumah" mereka sendiri, bukan lagi berkiblat ke Hong Kong.
40 juta turis
Toko bebas bea memang tergolong relatif baru di Hainan. Pulau tersebut membuka dua toko pada April 2011 lalu sebagai bagian dari program uji coba yang disahkan oleh Dewan Negara China.
Bagi Anda yang berwisata ke China dan tertarik singgah diperbolehkan untuk melakukan pembelian bebas pajak dua kali setahun, terutama yang pengeluarannya masih di bawah Rp 15 juta.
Tahun ini Dinas Pariwisata Hainan menargetkan bisa meraih 40 juta turis dalam semalam. Pada 2013 lalu, rata-rata pengunjung menghabiskan uangnya Rp 5 juta dalam semalam di mal ini.
http://properti.kompas.com/read/2014/09/03/114651921/
Dengan luas 9 hektar lebih, pusat perbelanjaan bernama Haitang Bay di pusat Kota Sanya itu memang dibangun sebagai mal bebas bea. Saat resmi dibuka Senin (2/9/2014) lalu, ribuan pembeli langsung berbondong-bondong menyerbu toko-toko yang tersebar di tiga lantau mal dengan atrium yang luas itu.
Pusat belanja terbesar di Pulau Hainan ini tampaknya akan menjadi surga belanja bagi turis yang berselera tinggi untuk beraneka kebutuhan fesyen dan perhiasan mahal, parfum, atau bahkan minuman keras impor.
Menurut kantor berita Xinhua, dengan hampir 300 merek internasional di bawah satu atap, ini adalah pertama kalinya merek-mereka ternama yaitu Prada, Rolex dan Giorgio Armani dimasukkan dalam toko bebas bea di daratan China.
Dioperasikan oleh China Duty Free Group, diperlukan biaya hampir 500 juta pound sterling atau setara Rp 9,7 triliun untuk membangun mal tersebut. Xinhua mengatakan, bahwa ini merupakan bagian dari upaya mengubah Hainan menjadi salah satu tujuan wisata kelas dunia pada akhir dekade ini.
Untuk penduduk setempat, pusat perbelanjaan ini menjanjikan harga yang kompetitif untuk meyakinkan mereka agar mau menghabiskan uangnya di "rumah" mereka sendiri, bukan lagi berkiblat ke Hong Kong.
40 juta turis
Toko bebas bea memang tergolong relatif baru di Hainan. Pulau tersebut membuka dua toko pada April 2011 lalu sebagai bagian dari program uji coba yang disahkan oleh Dewan Negara China.
Bagi Anda yang berwisata ke China dan tertarik singgah diperbolehkan untuk melakukan pembelian bebas pajak dua kali setahun, terutama yang pengeluarannya masih di bawah Rp 15 juta.
Tahun ini Dinas Pariwisata Hainan menargetkan bisa meraih 40 juta turis dalam semalam. Pada 2013 lalu, rata-rata pengunjung menghabiskan uangnya Rp 5 juta dalam semalam di mal ini.
http://properti.kompas.com/read/2014/09/03/114651921/
* www.ayojambi.com/