JAMBI, ayojambi.com – Ratusan umat Khonghucu kota Jambi, Jumat (12/4) pagi kembali mengikuti prosesi sembahyang sejit shen ming Hian Thian Siang Tee (玄天上帝生日) yang digelar oleh Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Hok Sin Tong (福神堂) di RT. 23 Kelurahan Lebakbandung, Kecamatan Jelutung.
Kelenteng Hok Sin Tong termasuk salah satu Kelenteng yang usianya cukup tua di Kota Jambi, karena Kelenteng tersebut didirikan pada tahun 1946 dengan ukuran dalam ruangan 12X8 meter dan direnovasi pada tahun 1986.
Mengingat jasa para suci shen ming Hian Thian Siang Tee (玄天上帝) yang berkharisma serta telah banyak membantu berbagai lapisan masyarakat dunia, maka tidak heran di setiap perayaan ulang tahun (sejitnya) dan kho khun warga tionghoa yang memeluk kepercayaan Khonghucu selalu membanjiri Kelenteng-Kelenteng diseluruh tanah air bahkan di dunia.
Di dalam ulang tahun shen ming Hian Thian Siang Tee (玄天上帝生日) kali ini dilaksakan secara sederhana. Ujar Darman Wijaya, “Ini hari di kelenteng kita secara sederhana,” ujar Darman disela istirahat sembahyang.
Menurut Ketua Makin Kelenteng Hok Sin Tong, yang dipercaya sebagai Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) di Provinsi Jambi, selain itu, Darman Wijaya juga mantan Ketua Perkumpulan Aneka Kesejahteraan (ANKE) Jambi dan Ketua Pengprov Persatuan Xiangqi Indonesia (DPD-PEXI) Jambi.
Selanjutnya ujar, Darman Wijaya, bahwa Kelenteng Hok Sin Tong dibangun pada tahun 1946 silam dan telah dilakukan renovasi pada tahun 1986 berdasarkan rapat pengurus untuk tidak merubah bentuk asli bangunan Kelenteng ini, kita tidak berani memperbesarkan ruang yang sudah tidak layak untuk menampung umat Khonghucu yang datang sembahyang.
Seusai upacara sejit Hian Thian Siang Tee (玄天上帝 ) dan kho khun semua persembahan dari umat dikumpulkan dan dimasak selanjutnya dimakan bersama, menurutt kepercayaan umat Khonghucu dengan memakan hidangan dari sembahyang itu umat akan mendapatkan berkah dari sang shen ming (dewa).
Dalam dongeng rakyat Cina, Xuan Tian Shang Ti atau Xuan Wu adalah Dewa Langit Pengusir Setan. Xuan Wu, yang juga dikenal sebagai Zhen Wu yang sangat tinggi tingkatannya.
Menurut buku-buku kuno, Xun Tian Shang Ti berasal dari udara sorga dan tubuhnya dari alam semesta. Dalam zaman Kaisar Kuning (2500-2100 S.M.), beliau terinkarnasi sebagai putera Ratu Shan Sheng dari Kerajaan Jingle. Ia lahir pada tengah hari dihari ketiga, bulan ketiga. Xuan Wu berada dalam kandungan ibunya selama 14 bulan. Pada suatu hari, saat berumur 14 tahun, Xuan Wu berada diluar istana, menikmati festifal lentera. Ia melihat bagaimana sulitnya bagi manusia untuk melepaskan diri dari beban keberuntungan, sex, minuman keras dan temperamen atau tabiat manusia.
Dilihatnya orang berkelahi karena berebut wanita, seorang penjambret dihajar oleh massa sampai babak belur, orang kaya dengan segala kemewahannya berpesta-pora, sedang dijalan-jalan orang miskin mati kelaparan. Ini semua menggugah keinginannya untuk menjadi dewa dengan meninggalkan keduniawian, seperti pada penitisan yang lalu.
Medengar keinginannya itu, sang raja ayahnya menjadi sangat marah dan memerintahkan agar anak muda itu dijebloskan kedalam penjara. Tapi kemudian datang dewa yang menolongnya dan membawanya ke gunung Wu Dang Shan (Romy).
http://ayojambi.com
Mengingat jasa para suci shen ming Hian Thian Siang Tee (玄天上帝) yang berkharisma serta telah banyak membantu berbagai lapisan masyarakat dunia, maka tidak heran di setiap perayaan ulang tahun (sejitnya) dan kho khun warga tionghoa yang memeluk kepercayaan Khonghucu selalu membanjiri Kelenteng-Kelenteng diseluruh tanah air bahkan di dunia.
Di dalam ulang tahun shen ming Hian Thian Siang Tee (玄天上帝生日) kali ini dilaksakan secara sederhana. Ujar Darman Wijaya, “Ini hari di kelenteng kita secara sederhana,” ujar Darman disela istirahat sembahyang.
Menurut Ketua Makin Kelenteng Hok Sin Tong, yang dipercaya sebagai Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) di Provinsi Jambi, selain itu, Darman Wijaya juga mantan Ketua Perkumpulan Aneka Kesejahteraan (ANKE) Jambi dan Ketua Pengprov Persatuan Xiangqi Indonesia (DPD-PEXI) Jambi.
Selanjutnya ujar, Darman Wijaya, bahwa Kelenteng Hok Sin Tong dibangun pada tahun 1946 silam dan telah dilakukan renovasi pada tahun 1986 berdasarkan rapat pengurus untuk tidak merubah bentuk asli bangunan Kelenteng ini, kita tidak berani memperbesarkan ruang yang sudah tidak layak untuk menampung umat Khonghucu yang datang sembahyang.
Seusai upacara sejit Hian Thian Siang Tee (玄天上帝 ) dan kho khun semua persembahan dari umat dikumpulkan dan dimasak selanjutnya dimakan bersama, menurutt kepercayaan umat Khonghucu dengan memakan hidangan dari sembahyang itu umat akan mendapatkan berkah dari sang shen ming (dewa).
Dalam dongeng rakyat Cina, Xuan Tian Shang Ti atau Xuan Wu adalah Dewa Langit Pengusir Setan. Xuan Wu, yang juga dikenal sebagai Zhen Wu yang sangat tinggi tingkatannya.
Menurut buku-buku kuno, Xun Tian Shang Ti berasal dari udara sorga dan tubuhnya dari alam semesta. Dalam zaman Kaisar Kuning (2500-2100 S.M.), beliau terinkarnasi sebagai putera Ratu Shan Sheng dari Kerajaan Jingle. Ia lahir pada tengah hari dihari ketiga, bulan ketiga. Xuan Wu berada dalam kandungan ibunya selama 14 bulan. Pada suatu hari, saat berumur 14 tahun, Xuan Wu berada diluar istana, menikmati festifal lentera. Ia melihat bagaimana sulitnya bagi manusia untuk melepaskan diri dari beban keberuntungan, sex, minuman keras dan temperamen atau tabiat manusia.
Dilihatnya orang berkelahi karena berebut wanita, seorang penjambret dihajar oleh massa sampai babak belur, orang kaya dengan segala kemewahannya berpesta-pora, sedang dijalan-jalan orang miskin mati kelaparan. Ini semua menggugah keinginannya untuk menjadi dewa dengan meninggalkan keduniawian, seperti pada penitisan yang lalu.
Medengar keinginannya itu, sang raja ayahnya menjadi sangat marah dan memerintahkan agar anak muda itu dijebloskan kedalam penjara. Tapi kemudian datang dewa yang menolongnya dan membawanya ke gunung Wu Dang Shan (Romy).
http://ayojambi.com